...Chapter 16...
"Ya-ya, tolong bantu aku menghabisi monster-monster itu." Ridebooker di tangan kiri kuoper ke tangan kanan. Alasan? Ada deh, kalian lihat saja ntar.
"Baiklah."
Jawaban simpel, tapi sangat menakjubkan. Aku tak sabar bertarung bersama denganmu, Build!
"Hiyaaaaaahhh!"
Bersama dengan Build memang sangat mengasikkan. Sangat!
Selepas Build mengucap, berbarengan kami berdua berlari menuju ke arah depan. Bagaimana nasib Yusuke serta Kamen Rider Cross Z? Biarlah, berikan mereka kesempatan untuk bekerja sama pula.
*Buaghhhhhh*
*Buaghhhhhh-buaggghhhh-buaaaaggghh*
Buset, temanku seram sekali sumpah. Dalam waktu dekat, Build berhasil meninju tiga lawan menggunakan tangan kanan. Terlebih-lebih, ia menyerang robot yang berada di arah depan, samping kiri, serta arah kanan tepat.
Mantap lah Build, kau memang berbeda. Oke-oke, sekarang giliranku!
...
Ridebooker telah kuubah menjadi pedang, waktuku telah tiba!
"Hiyaaah-! Hiyaaaaah-! Hiyaaaaah-!!"
*Slash-slash-slash*
*Duarrrrrrr*
Makan tuh Ridebooker versi jarak dekat. Memang enak terkena tiga kali tebasan pedangku? Hahaha
Tiga robot berukuran sekitar 200 cm di dekatku berhasil kuledakkan menggunakan Ridebooker. Ini bukan senjata kaleng-kaleng, kau tahu itu robot payah?!
"Yosh, serang!" bentakku sekuat tenaga.
"Oke." Dia langsung berlari selepas menjawab perkataanku? Mantap-mantap, aku suka semangatmu.
"Hooooooooohhh."
"Hiyaaah-! hiyaaah-! hiyaaah-!"
*Duarrrrrrrrr*
Total ada enam robot yang telah berhasil kulenyapkan menggunakan pedang jadi-jadian. Hahaha, lebih mudah bila kupanggil dengan sebutan itu, bukan?
"Graaaaaaaaaaaahhhhhhh!"
Oy-oy, suara menakutkan macam apa tuh? Alih-alih merinding, aku justru malah dibuat penasaran, asli.
"Hah?" Yap, diliputi oleh rasa penasaran nan menggebu-gebu, kepalaku lantas menoleh ke sumber suara.
"Graaaaaaaaaaaahhhhhhh!!!" Tepat begitu aku menengok, sebuah robot berukuran setara tubuhku tetiba hadir dan melayangkan sebuah pukulan ke arah wajah.
Grrrrrhhhh...!!! Beraninya main belakang, ya?
"Eits-"
Haha, bercanda kawan. Takkan mungkin aku bisa diserang oleh robot jelek macam itu. Gak banget.
Excellent, saat ini aku berhasil menghindari serangan lawan dengan cara menunduk lalu berputar. Hahaha, macam penari balet aku.
"Tak semudah itu untuk melukaiku, robot keparat-!!"
Rasakan- ini!!
*Buagggghhh*
Terpental lumayan tinggi, dan ini saatnya!
*Slash!*
*Duarrrrrrr*
Fufufu, meledak juga akhirnya. Masih berani macam-macam denganku?
Usai berada tepat di belakang punggung robot, kaki kananku lantas kulesatkan tepat mengarah pada bagian berharga pada setiap manusia. Tak perlu kusebut kalian tentu sudah paham betul lah.
Yap, selepas ditendang, robot tersebut melayang bebas untuk beberapa menit kedepan, sebelum tiba masa ia kembali ke permukaan.
Yap, melihat ia kembali turun menuju ke bawah, segera Ridebooker berbentuk pedang kupegang erat, sementara aku akan mencari waktu yang tepat untuk menebas lawan.
Sepersekian detik sebelum monster menghantam tanah sebegitu keras, segera aku mengeluarkan Decarider dari selipan ketek, kuarahkan tepat menuju ke arah tubuh monster.
Buuuuumm... sekali terkena tebasan, monster di permukaan langsung meledak tanpa peringatan. Makanya punya armor tuh agak ditebelin sedikit, kek.
"Haah-"
*Buaaaaaaagggggggghhh*
Grrrhh!!! Aku sangat benci terhadap orang yang suka main belakang, sangat!
Selagi aku sibuk memperhatikan langit-langit, tanpa sepengetahuaku, sebuah robot aneh berhasil melayangkan sebuah bogeman mentah ke kepalaku.
Sial! Kenapa aku bisa lengah, sih?
"Uhuk-uhuk."
Sakit woy! Kisanak memang tuh robot.
Sayang sekali, karena kelengahanku, kedua kakiku pun berjalan cepat tanpa ada tujuan sama sekali. Gimana mau diarahin kalau barusan saya malah dihajar seperti tadi? Menyebalkan betul.
"Haah- haah- haah-"
Sabar ya para robot, sabar. Kasih aku sebuah kesempatan untuk bernafas, kumohon.
*Buaaggggggggh*
Grrrrrhhhh!! Persetan dengan kalian semua. Memanglah!!
*Buaaggggggggh*
Kisanak!! Tubuh ini baru saja mendapat serangan fisik serta tampak masih belum berhenti bergerak, dan kau salah satu dari komplotan robot malah menyerangku menggunakan kedua tangan? What the f*ck?!!
*Buaaggggggggh*
Robot-robot br*ngsek!! Tak bisakah kalian memberi satu peluang lawan agar tetap hidup?! Tak bisa kah?!
Sudah terkena tiga pukulan hingga mengakibatkan tubuhku terpental kesana-kemari, sekarang kau, salah Satu robot malah menyerangku menggunakan kedua lututmu. S*alan!
*Uuuufffffhhhhh*
*Bruuuuuaaakkkk*
Tengok! Sebab kamu semua aku jadi ambruk ke tanah. Haaah!!
"Uhuk-uhuk-uhuk."
Sakit betul, sumpah. Terlebih dadaku ada organ terluar yang pertama kali menyentuh permukaan tanah.
"Robot-robot monyet memang. Kumpulan kecerdasan buatan seperti itu akan kuhancurkan sejadi-jadinya!"
Yap, benar, karena kejadian tadi, aku jadi menaruh dendam terhadap para robot. Sungguh.
Usai berucap, segera aku membangunkan tubuh agar tak senantiasa rebahan setiap saat. Wait, aku tidak rebahan! Aku menjadi korban dalam kasus ini. Apa sih narasi konyol?!
"Haah-" Sejenak aku merogoh isi dalam Ridebooker, mencari keberadaan kartu-kartu nan ajaib yang tersimpan rapih seperti buku-buku di perpustakaan.
Oke hasil teknologi buatan manusia, bila kalian ingin bermain secara kasar, maka terpaksa-!
...
...
Dua kartu lantas kuambil, kugunakan dalam waktu bersamaan. Maknanya aku memasukkan kedua kartu ke Decarider secara berbarengan, paham?
*Tsssssssiiiiiing*
Ridebooker kuubah menjadi pedang kembali. Baguslah, sekarang tinggal satu lagi.
*Wuuuuushhhh*
Melaju sangat cepat sampai membuat semua pergerakan area di sekitar menjadi terkena efek slowmo? Tentu.
Yosh, maju sini kalian semua!
*Wuuuuushhhh*
Cepat, malah terbilang sangat kencang. Kurang dari waktu 1 detik, aku berlari dan berhasil berada di tengah-tengah kumpulan robot nan menyebalkan.
Siap-siap, ya?
*Slash-slash-slash-slash-slash!*
5 tebasan berhasil mengenai 5 sasaran. Mantap!
*Duarrrrrr*
Menangislah kalian di alam sana, hahahaha.
Eits, tapi ini belum berakhir. Jaga-jaga lah kalian para robot!
*Wuuuuuussssh*
Selepas 5 robot meledak pasca terkena tebasanku, tanpa pikir panjang aku langsung bergerak lincah ke arah kumpulan robot di dekat Build.
*Wuuuuushhhh*
Fufufu, Build, tunggu aku! Saat tangan kanan Build mengepal, hendak melayangkan sebuah pukulan ke satu robot di depan mata, aku yang baru tiba di dekatnya lantas menebas robot tersebut secepat mungkin.
*Slash!*
*Duarrrrrrrrr*
Nice lah, cukup satu tebasan, satu robot pun meledak. Sip-sip.
Tepi Build, biar aku yang menghadapi mereka semua, yaaaa!
*Wuuuuushhhh*
Lagi-lagi, aku melaju kencang ke arah kiri build.
"Hiyaah- hiyaaah- hiyaaaahhh-!!"
Tiga tebasan untuk tiga lawan. Hasil sudah lumayan. Hanya saja ini belum usai!
*Wuuuuushhhh*
Selepas melayangkan tiga tebasan pada robot di arah kiri Build, segera aku berlari lagi menuju ke arah belakang punggungnya.
"Slash!! Slash!! Slash!! Slash!! Slash!! Slash!!"
Kasihan terhadap mereka? Haha, peduli apa aku, hah?!! Hancurkan semua robot di sekitar!!
"Hoooooooo-" Mendapat ide bagus di kepala, Ridebooker di tangan kanan kemudian kuangkat setinggi langit, sembari mengucap satu kata bernada cukup panjang.
"Slaassssshhhh!!!" Tanpa basa-basi, Ridebooker di tangan kanan langsung kuarahkan tepat ke puluhan robot di depan.
(Sesaat sebuah tebasan Ridebooker berwarna putih silau membekas di dada ataupun perut para robot)
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments