...Chapter 5...
...
Atas, bawah, bawah, kanan-kiri (atas), kanan-kiri (tengah), kanan-kiri (bawah). Begitulah caraku menekan ke-9 logo Kamen Rider di layar Touch.
*Tiiiiing*
Unik, sehabis aku menekan logo Decade di pojok kanan bawah, K-Touch langsung mengeluarkan bunyi seperti tadi. Unik, tidak-tidak, it's amazing.
...
Selang beberapa saat, zirah kece yang terpasang di tubuhku kini mengalami perubahan bentuk. Perubahan terasa mencolok, beneran, terutama pada bagian dada, bahu, serta jidat.
Teruntuk bagian dada dan bahu, terpampang gambar 9 kartu Rider pendahuluku, terpasang secara rapi lagi berurutan. Sementara pada jidat, terdapat satu kartu unik menggambarkan identitasku, Decade. Iyalah, siapa lagi kalau bukan saya?
Ah, Driver putih berlogo 9 Kamen Rider lantas ku taruh di samping kanan pada pinggang, sementara K-Touch ku letakkan menggantikan posisi Driver di depan. Sip!
Jujur bentuk zirahnya terbilang cukup aneh sih, cuman tak apa-apa, asal bisa membantai semua monster tanpa lama, aku sih setuju-setuju aja. No comment.
"Grrrrrhhhh."
Ara, aku terjebak di dalam kumpulan para monster, ya? Tadi kumbang berwajah kecoa, sekarang monster kecil orange beserta monster berbadan ala robotnik perlahan mendatangi aku secara berkelompok.
"..." Sejauh mataku memandang, tiada apapun selain kumpulan monster, ya?
Tcihhh, tidak bisa satu vs satu, kah? Sampai harus keroyokan untuk melawanku? Lawak kali.
"Haah...." Pertama-tama, lebih baik kita menghela nafas sejenak, anggap saja sebagai pemanasan, oke?
Bagus, selepas karbondioksida terbuang ke luar hidung, K-Touch di pinggang depan kemudian kupegang, diposisikan sedikit terangkat, sedekat mungkin dengan mataku, sebelum akhirnya kupencet salah satu tombol di K-Touch.
...
...
Logo Kamen Rider Faiz pun kupencet. Alasannya? Entahlah, mungkin karena dia kuat kali?
Entahlah, yang jelas, selepas logo Faiz kutekan pelan, 9 kartu Rider nan berbeda di dadaku dalam sekejap berubah menjadi satu kartu yang sama, yakni kartu Faiz.
*Tsssssiiiiiing*
Keren, salah satu Rider pendahuluku, Kamen Rider Faiz, tetiba muncul, berdiri kokoh di samping kananku.
Berasa punya bodyguard saya, hahaha...
Ah iya, begitu dirinya muncul, Faiz mengenakan setelan Rider berwarna merah keabu-abuan. Kira-kira seperti itulah. Lumayan bingung aku menjelaskannya.
Sejenak aku meraba kantong di pinggang kiri, bermaksud mengambil kartu di dalam kantong. Sesaat setelah terambil, kartu itu lalu kutempelkan tepat pada bagian tengah Driver milikku. Ah, kurasa sebentar lagi akan terjadi sesuatu nan menarik. Tak layak untuk di-skip nih.
...
Sesudah tertempel dengan benar, benda putih di pinggang kananku lantas ku tekan menggunakan telapak tangan kanan.
Unik, terasa seperti masuk ke dalam konfrontasi senjata di film Star Wars'.
Usai ku tekan, ajaib, tanganku tetiba memegang sebuah senjata mirip seperti laser. Eh, laser emang bisa ditembakkan secara terus-menerus?
Bersamaan dengan itu, Faiz, Rider terdahuluku juga memegang senjata yang begitu mirip denganku. Mungkin versi copy-an, ya?
Yokai, bantuan telah tiba, sekarang waktunya bikin mereka semua binasa!
Anyway, sebelum aku menghabisi mereka semua, aku ingin memberi informasi begitu penting. Benda unik berwarnakan Putih bergambar 9 logo Kamen Rider sering ku sebut sebagai driver, kan?
Nah... setelah kuingat-ingat, driver ini memiliki nama Decarider, nama itu diambil dari logoku sebagai Sang Penghancur Kamen Rider, paham?
Balik lagi ke pertarungan....
"Natsumi, tiarap."
Aku bukanlah guru olahraga, dan tujuanku menyuruh ia melakukan itu agar serangan kami berdua bisa berjalan sempurna tanpa memakan korban satu orang pun.
Berhubung di taman ini hanya tinggal kami berdua, mau tak mau, aku pun memberi arahan untuk tiarap. Jangan nanya lagi.
"Hah? Apa maks-"
*Tsuuuuuuf- buaarrrrrrr*
Kan sudah kubilang, nunduk, kau kenapa malah melayangkan pertanyaan kepadaku?! Natsumi payah!
Aits, sampe lupa menjelaskan karena terbawa emosi. Maaf....
Jadi saat Natsumi hendak bertanya atas dasar apa ia harus menunduk, secara bersamaan, aku dan Faiz menembakkan laser panas ke arah kumpulan monster di depan.
Eh, ini belum kelar. Masih ada lanjutannya.
"Hmmmm?" Tanpa banyak kecot, senjata di tangan lalu kutembakkan ke segala arah, mengingat di taman ini, hampir separuh wilayah sudah dikuasai oleh monster-monster tersebut.
Jangan tanya soal Faiz, sebab bodyguard itu bakal mengikuti gerakanku secara sempurna. Dengan kata lain, bila aku bergerak, maka ia akan mengikuti pergerakanku bagaikan bayangan.
Begitu deh.
"Waaaaa-!"
Bagus Natsumi, mematuhi aturan sebelum laser menembus ujung kepalamu. Mantap!
*Wuuuuuussssh-*
Usai cahaya silau keluar dari dalam senjata, spontan tubuh ini lalu kuputar berkeliling area, diikuti dengan bodyguard di sampingku, Faiz. Kuharap dia ga marah karena mendapat julukan sebagai bodyguard.
*Duarrrrrrrrr- duarrrrrr- duaarrrr.*
Ledakan nan besar berkali-kali tak ayal terjadi di sekitar tempat ku menapak. Yap, ledakan barusan tercipta berkat meledaknya beberapa monster di area sekitar.
Kerja bagus, serius!
*Grrrrrrhh*
Eits, belum berakhir, ya? Tapi tak masalah, kemampuan yang baru ku pertontonkan sebenarnya masih berkisar 5%, tak kurang, tapi juga tak kelebihan.
Hmmmm... kumpulan monster orange dan robotnik kini telah lenyap selepas terkena seranganku. Namun itu semua tidak dapat dijadikan jaminan kalau taman benar-benar terbebas dari kumpulan monster.
(ilustasi bugster, monster orange di series Kamen Rider Ex-aid. Omong-omong ini adalah satu dari sekian banyak kelompok bugster yang dibinasakan oleh Decade & Faiz. Ingat, kumpulan monster berwarna orange, berarti bukan cuman ada satu jenis sahaja)
(ilustasi Smash, monster robotnik di series Kamen Rider Build
Kau tengok saja di sekitar! Masih terdapat beberapa kumpulan monster yang tersisa, dengan corak tubuh nan beranekaragam.
Ah- bisakah aku membunuh mereka dalam waktu singkat? Terlebih melihat jumlah monster di sekeliling...
"Mau tak mau inimah." K-Touch di pinggang terdepan lalu kulepas, didekatkan sedekat mungkin di depan wajah agar aku bisa melihat dengan jelas. Sesaat setelahnya, aku memencet satu logo Kamen Rider di layar K-Touch.
...
...
Aihh... Emperor, kah? Lumayan unik tuh nama. Asli no tipu-tipu.
Selepas K-Touch ku letakkan kembali ke posisi semula, 9 kartu Faiz di dadaku tergantikan oleh 9 kartu Kamen Rider Kiva.
Fufufu, semacam kudeta di sistem pemerintahan, ya?
Bersamaan dengan itu, keberadaan Kamen Rider Faiz di sampingku juga ikutan menghilang. Sekarang yang menemaniku melawan gerombolan monster-monster tersebut adalah seorang Kamen Rider bertemakan kelelawar emas di sekujur tubuh.
Yap, dia bernama Kiva Emperor! Kelelawar berbaju zirah emas murni, disertai akan jubah emas pula.
Aku bertanya-tanya akan apakah suit/baju temanku terbuat dari emas sungguhan. Kapan-kapan akan kutanyakan, sungguh, itu membuatku penasaran.
Tangan kananku mulai bergerak, merogoh ke dalam kantong serba guna, bermaksud mengambil satu kartu dari kantong. Tak butuh waktu lama, tangan kanan kutarik keluar, sembari menggenggam sebuah kartu penentu kemenangan.
Sejenak aku memperlihatkan benda di tangan ke pada lawan, sebelum pada akhirnya kartu penentu kemenangan ini kutempelkan tepat di Decarider pada pinggang kanan.
Sebelum gelud, pamer dulu ga sih?
...
*Urrrrrggggghhhh*
Saat senjata andalan kuubah jadi pedang, bagaikan sihir, belahan besi pada senjataku tampak terbakar hebat? Wow, keren sekali kawan....
Bersamaan dengan itu, Kiva, rider emas di sampingku ternyata tengah menggenggam pedang unik di tangan kirinya.
Fufu, kami berdua terlihat seperti anak kembar, ya? Lucu deh, rill.
"Yosh!" Mengucap satu kata aja, tak perlu banyak-banyak, nanti bisa dimarahin reader pula.
Berhubung pedang sudah dalam genggaman, waktunya untuk beraksi. Kedua kaki lantas ku langkahkan begitu cepat menuju ke depan, diikuti oleh langkah kaki Kiva di sampingku.
Dia benar-benar mengikuti selayaknya bayangan seseorang, ya? Asli, berasa adik kembar kami berdua, hahaha...
"Horyaaaaaahh!!" Sambil mengangkat pedang berposisikan sedikit miring, aku dan Kiva terus melangkahkan kaki mendekat dan semakin dekat ke arah musuh.
Uy... rasanya tak sabar men-review nih senjata, sumpah!
"Horyaaaaaaaaahh!!"
Jeritan kuatku apakah menganggu ketenangan kalian? Kalo iya, maaf....
Sembari berteriak super duper kencang, aku dan Kiva sama-sama melayangkan tebasan pedang super panas ke arah lawan.
(Sejenak tebasan berlogo 2 X kini muncul dan langsung mengarah pada lawan di hadapan kami berdua)
Eits... 2 X disini bukanlah ilmu matematika. Maksudku berbicara 2 X karena pedang kami berdua secara berbarengan menciptakan huruf X sebanyak dua kali, understand?
Bukan Matematika, ingat!
*Hooooooffffffffft*
*Duaaaarrrrr!*
Rasakan, memang enak terkena tebasan super panas? Haha...
Berkat seranganku dan Kiva, 3 kumpulan monster berhasil kami lenyapkan, menciptakan sebuah ledakan cukup besar di area pertarungan.
Kalau ku pikir-pikir, jumlah keseluruhan monster disini berkisar 18, kah? Gak-gak, ini bukan hitungan cepat, saya hanya memperkirakan mereka melalui bentuk tubuh dan warna kulit. Jujur saya lebih mengingat warna kulit mereka sih, haah....
Oke, 3 kumpulan monster berhasil meledak, sementara di beberapa menit sebelumnya, aku dan Faiz sempat menembakkan laser panas ke sekeliling area, mengakibatkan perwakilan dari 18 kumpulan monster itu pun meledak begitu kuat.
Nah, bila ditotalkan, baru seperempat monster yang berhasil kami bunuh, ya? Ini bertolakbelakang dengan keseluruhan monster loh, asli. Mereka ada 18 coba.
Dasar monster curang. Kalau begitu cara main kalian, maka....
Waktunya memanggil rider terdahulu....
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
𝓒𝓻𝓮𝓪𝓽𝓲𝓸𝓷
Zi-o!
2023-06-24
0
𝓒𝓻𝓮𝓪𝓽𝓲𝓸𝓷
enggak 😁
2023-06-24
0
𝓒𝓻𝓮𝓪𝓽𝓲𝓸𝓷
make nanya beliau ini👆😌
2023-06-24
0