Membantai Para Monster

...Chapter 4...

*Ngeeeengggggg*

Driver putih bergambarkan 9 logo Kamen Rider sebelum diriku ada lantas ku kenakan kembali di pinggang bagian depan.

"Siap-siap ya, mati jangan ngadu padaku."

Awas aja kalian mati malah marah-marah, aku sudah memperingatkan, tahu?

"Henshin!" Kartu di tangan kanan lalu ku tempelkan sebentar di driver milikku. Omong-omong, selepas kartu tertempel, spontan kartu itu akan ku buang.

Tenang, tak perlu risau, kartu itu ga akan hilang kok. Entah berapa banyak kartuku yang kebuang, 1, 2 atau lebih? Selang beberapa saat kemudian, kartu yang barusan ku buang ada di dalam kantong rider milikku. Tak peduli seberapa banyak, mereka akan tetep kembali ke tempat semula.

Apa mungkin kartunya punya penunggu astral, ya? Entahlah, saya tidak terlalu peduli juga.

......

*Duarrr*

Yosh, diriku kini kembali mengenakan zirah unik berwarna magenta. Baju zirah cukup unik, bukan?

"Oke, maju sini kalian."

*Graaaahhhh*

Oke, monster yang pertama kali berlari ke arahku terlihat seperti kumbang, atau kecoa? Bingung asli, karena bila dilihat dari depan, terlihat seperti kecoa, sementara punggungnya tampak bagaikan seekor kumbang. Tau deh, pusing.

Jangan dibahas lagi, paham?!

"Mau itu kumbang, ataupun kecoa, kalian tetaplah buruk rupa." Maaf jangan tersinggung, karena itu adalah sebuah kebenaran

"Hiyaaaaahh-!!" Segera kedua kaki ku langkahkan menuju ke depan, bermaksud agar lawan tidak menungguku terlalu lama.

Kan kesihan kalau mereka disuruh ke hadapanku, bukan begitu, pemirsa?

"Graaahh-!"

Bisa tidak diam sejenak? Lagi sibuk mendumel, nih.

Monster-monster kek mereka cocoknya dijadikan sebagai dendeng sapi, itupun kalo bisa dimakan sih.

......

Selagi berlari, tanganku reflek mengambil salah satu kartu di pinggang, kemudian kartu itu langsung ku tempel sebentar di driver. Terus selanjutnya apa? Yap, kartu nan ajaib ini langsung ku buang ke jalan. Jangan nanya lagi, oke?

Sesaat selepas kartu tertempel, senjata aneh di pinggang kanan kemudian ku genggam erat-erat. Omong-omong ini aku masih lari, belum berhenti.

*Pruuuk*

Saat benda di tangan telah ditegakkan secara sempurna, sekilas benda tersebut terlihat seperti pistol api.

Hoho, pistol ya? Kalau begitu....

*Door- door- door- door- door-"

Keren sekali, sumpah. Berasa seperti main game tembak-tembakan di dunia VR, rill not fake-fake.

*Urrrrrggggghhhhh*

Hahaha, rasain, memang enak terkena 5 peluru dariku. Yah walau yang terkena hanya 3 monster sih. But peduli apa? Sing penting kena.

"Iyyaaaaaaah-" Saat pegangan senjata di tangan tak sengaja ku pencet, besi sepanjang 70 cm tetiba keluar dari dalam pistol, membuat benda yang semula ku anggap sebagai senjata api kini malah terlihat seperti senjata zaman dahulu.

Apa lagi kalau bukan pedang.

Wait, inimah pedang yang ku pakai saat aku melawan kumpulan Worm barusan. Tahulah, lewat.

"Hiyaaaaahh!"

*Buaggghhh*

Salah satu monster berbentuk kumbang berhasil terkena tebasan di bagian dada.

"Graaaahhhh!!" Melihat kawannya terluka, 4, tidak, puluhan monster kira-kira, mendadak mengamuk, mempercepat langkah menuju ke arahku.

Waduh, akankah adegan banteng menyeruduk seseorang bakal terjadi selepas ini? Yah... asal bukan aku sebagai tumbal, maka aku sangat menantikannya.

"Hah?"

Oy-oy, kalau maju satu per satu, kenapa? Jangan bergerombolan gitu lah Elah, berasa seperti tawuran antar pelajar, asli.

Omong-omong, aku masih tetap dalam keadaan berlari, tidak ada niatan untuk berhenti sedikitpun.

"Sudahlah." Segera selepas aku berucap, beberapa monster kecoa berbadan kumbang kini tampak begitu jelas di depan mataku.

"Terimalah ini-"

"Hiyaaahhh- hiyaaah- hiyaaah-"

"Grrrrrrk-"

*Duarrrrrrrrr*

Dalam waktu bersamaan bisa meledak seperti itu ya? Keren....

Yap, jangan ditanya barusan kenapa, sebab aku, rider nan hebat ini berhasil mengalahkan beberapa monster hanya bermodalkan sebuah pedang dari dalam pistol.

Sungguh lucu bukan? Padahal diriku tak lagi bercanda.

Omong-omong, berkat tebasan yang kuberikan, kumpulan monster yang sebelumnya ku lihat kini tampak berkurang drastis. Jumlah? Mungkin seperempat, ataupun seperenam, i don't know. Yang jelas, jumlah mereka berkurang dikarenakan meledak selepas terkena seranganku.

Fiuh, walau tugas belum selesai, setidaknya ada hasil atas kerja kerasku, bukan begitu?

"Graaaahhhh"

*Buaagggghhhh*

*Garrrgggghhhh*

*Buaghhhhhh*

"Arrrrghhhhh."

*Buaghhhhhh*

"Waaaaaaaa-"

*Bruuuukkkkk.*

Sial, kenapa aku diserang berulang kali sih? Hanya karena diriku lengah, mereka langsung menyerang melalui titik butaku, gitu? Iblis memang.

Sampai lupa menjelaskan, mulanya kalian para pembaca pasti tahu kalau diriku tengah mengoceh di dalam benak, bukan? Oleh karena itu, tubuhku otomatis diam, tak melakukan pergerakan selain melanjutkan gumaman dalam benak.

Di saat aku lengah, beberapa monster yang sedari tadi berlari kini telah tiba di dekatku. Entah karena kesal atau diselimuti oleh perasaan dendam mengingat kawan mereka terbunuh, salah satu dari banyaknya monster tetiba melayangkan sebuah serangan tangan ke kepalaku.

Bugggh... rasa sakit ini masih terasa, asli. Ditambah akan ketidaksiapanku tentu membuat tubuh terpental beberapa meter ke arah kanan.

D*mn, di sinilah aku dibikin menderita.

Selagi baju zirah berwarnakan magenta sedang terlempar tanpa kendali, monster di sekitar lokasi aku akan melakukan pendaratan tiba-tiba meninju perutku sebegitu kuat, sampai-sampai aku merasa tukang mengalami pertemuan dengan organ terdalam (merasa organ dalam bocor ke luar)

Yah... tak ayal bila tubuh ini lanjut melayang bebas ke arah awal tempat aku melamun.

Dan lagi... bisakah kalian tak bekerja sama untuk membuatku menderita? Minta ditampol kah? Asli mengesalkan!

Sudah jelas-jelas aku terkena dua serangan mematikan, ini lagi monster satu kenapa malah ikutan sih? Grrrrrhhhh!!

Saat tubuhku tengah melayang menuju ke posisi awal melamun, entah bagaimana ceritanya salah satu monster mendadak hadir di tempat itu, menunggu akan kehadiranku, maybe.

"Graaahh!!"

*Buaaaaggghhhhh*

Tinggal beberapa meter sebelum tubuh mendarat di tanah area semula diriku terdiam, monster yang berdiri di lokasi tersebut dengan murka mengamuk, kemudian mengarahkan kedua tangan untuk memukul kepalaku.

Satu tangan saja sudah terasa sakit, lah ini dua tangan coba? Capek....

*Bruuuukkkkk*

Rasa sakit ini tak akan ku lupakan begitu aja, ingat!

Yah, sangat disayangkan, selepas terkena serangan tiga kali, aku pun mendarat di sekitar lokasi Natsumi berdiri.

"T- Tsukasa-san." Melihat diriku rebahan telentang, cekatan Natsumi langsung membantu membangunkanku.

Dilihat-lihat dia memang baik, sih, walau....

Skip...

"Haah- haah."

Berdiri sembari dibopong oleh seorang wanita? Jujur, harga diriku dimana sih? Tapi sudahlah, daripada ngeyel dan berisiko lanjut rebahan di bawah, mending tetep seperti ini.

"Ndak apa-apa, aku bisa berdiri sendiri kok." Harus, lelaki tuh seperti itu!

"Seriusan kam-"

"Tak apa-apa, serius, saya masih kuat untuk melanjutkan pertarungan, kok."

Aku tidak bermaksud untuk menyela, dan aku mengatakan kalimat barusan secara sungguh-sungguh, tiada suatu kebohongan.

"Tapi...."

Dia mungkin merasa keberatan, terlebih melihat cara berdiriku yang tidak sempurna. Tapi aku harus melakukannya.

"Santai, aku kan masih memiliki ini," ucapku seraya menunjukkan K-Touch ke arah Natsumi. Bentuk K-Touch ini sendiri terlihat seperti handphone, dimana kekuatan terbesar Decade tersimpan rapat dalam benda tersebut.

Maaf harus menyela ucapanmu, Natsumi, ini demi kebaikan kau beserta penduduk kota di sekitar sini. Takkan kubiarkan mereka merusak keindahan taman sesuka hati, remember that!

"K-k-k..."

"Permisi...."

Merasa pembicaraan telah selesai, aku pun pamit pergi, melangkahkan kaki menjauh dari posisi Natsumi berdiri.

"Takkan ku izinkan kalian merusak lebih dalam!" Usai membentak, langkahku pun terhenti.

*Ngengggg*

Ingat benda unik yang kukeluarkan sebelumnya? Sebuah handphone, atau bukan? Entahlah, terlihat seperti handphone tetapi ukurannya terlalu besar untuk dianggap sebagai ponsel.

Tunggu, kenapa pembahasan malah ke sana sih? Hadeh.....

Seusai memberhentikan kedua kaki, benda bernama K-Touch, ku sebut saja sebagai handphone berukuran besar, kini ku tunjukkan sesaat kepada para lawanku.

Bersamaan dengan itu, sebuah kartu bergambar 9 logo Kamen Rider terdahulu lalu ku keluarkan dari kantong ajaib. Kalian tak perlu bertanya kantong ajaibku terletak di mana, karena sebelum ini aku sudah menjelaskan, right?

Yap, sangat teramat benar, usai terpegang, kartu di tanganku lantas kumasukkan ke dalam K-Touch, bermaksud membuka potensi kekuatan sejatiku.

Hohoho... logo 9 Kamen Rider terlihat sangat jelas di depan mataku. Sungguh, ini bukan metafora, apalagi hiperbola, sangat!

Sudahlah, yok kita mulai....

Episodes
1 Perkenalan
2 Huru Hara di Taman Kota
3 Worm Siala*!
4 Membantai Para Monster
5 K-Touch, Kekuatan Terbaikku!
6 Memanggil Teman Lama
7 Dia Siapa Sih?!
8 Marx si Rider Sialan!!
9 Aku dan Marx (Part I)
10 Aku dan Marx (Part II)
11 Roda Tank Berjalan
12 Rider Berwarna Merah & Biru?
13 Tembok Itu Roboh!
14 Kerja Sama (Part I)
15 Kerja Sama (Part II)
16 Decade & Build, Bersatu!
17 Penggabungan Skill
18 Orang Tak Dikenal
19 Metal Build Keparat!
20 Wujud Rider Terdahulu, Agito!
21 Kalahnya Metal Build
22 Evolusi Metal Build
23 Kaito, si Pencuri Handal
24 Bertarung Bersama Diend
25 Detik-detik Terakhir
26 Berbincang Dengan Wataru
27 Pemahaman di Luar Nalar
28 Masa Sekarang
29 Gempa Bumi
30 Lawanlah Kami!
31 Sento, itukah Namamu?
32 Kemunculan Phantom Build, Sekali Lagi
33 Wataru, Terima Kasih
34 Terpaksa Melawan
35 Hajar Terus!
36 Rider Sekeras Baja
37 Gempa Tak Kunjung Usai
38 Bumi Kedua
39 Eksis di Segala Penjuru
40 Perlawanan Tanpa Akhir?
41 Mission : Kill Phantom Build
42 Lelah
43 Bangkitlah!
44 Evolusi Decade
45 Kekuatan Baru
46 See You
47 Goodbye
48 Hampir
49 Kembali
50 Tidak Dapat Dimaafkan
51 Genius is Perfect
52 Penderitaan Phantom
53 Phantom Versi Lain?
54 Kembaran Biadab!
55 Dihajar Massa
56 Hampir Sekarat
57 Akhir?
58 Membaralah!!!
59 Knockdown!
60 Mudah Sekali
61 Menari di Atas Penderitaan
62 If you can't?
63 Penumpasan Dark Rider (Part I)
64 Sedikit Lebih Baik!
65 Kekalutan Jiwa
66 Tiada Tanpa Jejak
67 Memori
68 Melanjutkan Misi!
69 Apresiasi
70 Pemberitahuan
71 Sadar Diri!
72 Tiada Jejak
73 Kemajuan
74 Perdebatan
75 Menari Sehebat Mungkin!
76 Taktik licik
77 Serangan Balas
78 Penyesalan
79 Mendebarkan (Part I)
80 Mendebarkan (Part II)
81 Sedikit Saran
82 Bermain-main
83 Pembersihan Sampah!
84 Dasar-dasar Rider.
85 Bersantai
86 Penyiksaan Halus
87 Datang Juga
88 Kehadiran Semula
89 Kejayaan Tsukasa
90 Berakhirnya Perdebatan
91 Mengerikan
92 Bencana Apa Lagi?
93 Keributan di Pusat Kota
94 Tiada Bantuan, Kah?
95 Kembali Lagi
96 Gegabah
97 Terpaksa
98 Melarikan Diri
99 Sampaikan
100 Berpindah Tanpa Tujuan
101 Cross Z Evolt!
102 Sangat Mengasyikkan!
103 Kemenangan Sesaat
104 Membekukan Tujuan
105 Serangan Balik!
106 Kemajuan
107 Strike
108 Selesai, Kan?
109 Terperangkap Jebakan
110 Kemelut Hati
111 Dua Pilihan
112 Suatu Tipu Muslihat
113 Melakukan Seorang Diri
114 Panjatan Doa
115 Bala Bantuan
116 Penyerangan Dua Arah
117 Kehadiran Marx
118 Salam Untuk Semua
119 Mendadak
120 Nyari Perkara
121 Terasa Muak
122 Apa Lagi?!
123 Pergantian Pemain
124 Penundaan Ajal
125 Pembalasan
126 Musuh Baru?
127 Bincang-bincang
128 Pengkhianatan?
129 Rileks Sejenak
130 Peringatan Knight
131 Permintaan
132 Balik Bentar
133 Keterkaitan Kasus
134 Bencana Alam
135 Keluar, Sekarang!!
136 Petaka
137 Tipu Daya
138 Terbalaskan
139 Ketergantungan
140 Terperangkap Lagi?
141 Persengketaan
142 Menyaksikan
143 Menjengkelkan
144 Ketidaksukaan
145 Tidak Pasti
146 Kurang Lebih
147 Tiada Hujung
148 Lerai?
149 Taruhan
150 Pemancaran
151 Kurang Kartu?
152 Perpecahan
153 Kembali Terulang
154 Terencana
155 Batasan
156 Kelebihan Bermaksiat
157 Tidak Berkecukupan
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Perkenalan
2
Huru Hara di Taman Kota
3
Worm Siala*!
4
Membantai Para Monster
5
K-Touch, Kekuatan Terbaikku!
6
Memanggil Teman Lama
7
Dia Siapa Sih?!
8
Marx si Rider Sialan!!
9
Aku dan Marx (Part I)
10
Aku dan Marx (Part II)
11
Roda Tank Berjalan
12
Rider Berwarna Merah & Biru?
13
Tembok Itu Roboh!
14
Kerja Sama (Part I)
15
Kerja Sama (Part II)
16
Decade & Build, Bersatu!
17
Penggabungan Skill
18
Orang Tak Dikenal
19
Metal Build Keparat!
20
Wujud Rider Terdahulu, Agito!
21
Kalahnya Metal Build
22
Evolusi Metal Build
23
Kaito, si Pencuri Handal
24
Bertarung Bersama Diend
25
Detik-detik Terakhir
26
Berbincang Dengan Wataru
27
Pemahaman di Luar Nalar
28
Masa Sekarang
29
Gempa Bumi
30
Lawanlah Kami!
31
Sento, itukah Namamu?
32
Kemunculan Phantom Build, Sekali Lagi
33
Wataru, Terima Kasih
34
Terpaksa Melawan
35
Hajar Terus!
36
Rider Sekeras Baja
37
Gempa Tak Kunjung Usai
38
Bumi Kedua
39
Eksis di Segala Penjuru
40
Perlawanan Tanpa Akhir?
41
Mission : Kill Phantom Build
42
Lelah
43
Bangkitlah!
44
Evolusi Decade
45
Kekuatan Baru
46
See You
47
Goodbye
48
Hampir
49
Kembali
50
Tidak Dapat Dimaafkan
51
Genius is Perfect
52
Penderitaan Phantom
53
Phantom Versi Lain?
54
Kembaran Biadab!
55
Dihajar Massa
56
Hampir Sekarat
57
Akhir?
58
Membaralah!!!
59
Knockdown!
60
Mudah Sekali
61
Menari di Atas Penderitaan
62
If you can't?
63
Penumpasan Dark Rider (Part I)
64
Sedikit Lebih Baik!
65
Kekalutan Jiwa
66
Tiada Tanpa Jejak
67
Memori
68
Melanjutkan Misi!
69
Apresiasi
70
Pemberitahuan
71
Sadar Diri!
72
Tiada Jejak
73
Kemajuan
74
Perdebatan
75
Menari Sehebat Mungkin!
76
Taktik licik
77
Serangan Balas
78
Penyesalan
79
Mendebarkan (Part I)
80
Mendebarkan (Part II)
81
Sedikit Saran
82
Bermain-main
83
Pembersihan Sampah!
84
Dasar-dasar Rider.
85
Bersantai
86
Penyiksaan Halus
87
Datang Juga
88
Kehadiran Semula
89
Kejayaan Tsukasa
90
Berakhirnya Perdebatan
91
Mengerikan
92
Bencana Apa Lagi?
93
Keributan di Pusat Kota
94
Tiada Bantuan, Kah?
95
Kembali Lagi
96
Gegabah
97
Terpaksa
98
Melarikan Diri
99
Sampaikan
100
Berpindah Tanpa Tujuan
101
Cross Z Evolt!
102
Sangat Mengasyikkan!
103
Kemenangan Sesaat
104
Membekukan Tujuan
105
Serangan Balik!
106
Kemajuan
107
Strike
108
Selesai, Kan?
109
Terperangkap Jebakan
110
Kemelut Hati
111
Dua Pilihan
112
Suatu Tipu Muslihat
113
Melakukan Seorang Diri
114
Panjatan Doa
115
Bala Bantuan
116
Penyerangan Dua Arah
117
Kehadiran Marx
118
Salam Untuk Semua
119
Mendadak
120
Nyari Perkara
121
Terasa Muak
122
Apa Lagi?!
123
Pergantian Pemain
124
Penundaan Ajal
125
Pembalasan
126
Musuh Baru?
127
Bincang-bincang
128
Pengkhianatan?
129
Rileks Sejenak
130
Peringatan Knight
131
Permintaan
132
Balik Bentar
133
Keterkaitan Kasus
134
Bencana Alam
135
Keluar, Sekarang!!
136
Petaka
137
Tipu Daya
138
Terbalaskan
139
Ketergantungan
140
Terperangkap Lagi?
141
Persengketaan
142
Menyaksikan
143
Menjengkelkan
144
Ketidaksukaan
145
Tidak Pasti
146
Kurang Lebih
147
Tiada Hujung
148
Lerai?
149
Taruhan
150
Pemancaran
151
Kurang Kartu?
152
Perpecahan
153
Kembali Terulang
154
Terencana
155
Batasan
156
Kelebihan Bermaksiat
157
Tidak Berkecukupan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!