...Chapter 12...
"Oy-oy, jangan memanggilku seperti itu. Setidaknya tambahin otot tulang baja, kek."
Remaja yang sebelumnya meninju monster di dekat kami, kemudian berjalan ke depan seraya bercakap-cakap sebentar.
Hm... walau agak susah untuk digambarkan, tapi aku nan baik hati ini bakal menyebut Karakteristik remaja yang barusan meninju monster itu :
Tentu dia adalah seorang remaja, usia jangan tanya aku. Rambut pirang, warna kulit sama seperti rekannya, cokelat bercampur kuning Langsat, mengenakan tiga lapis pakaian, dimana yang pertama adalah jaket berwarna biru dan putih, kedua yaitu kaos hitam bertuliskan beberapa kata di dada, kemudian baju kotak-kotak yang tersembul di dekat pinggang. Soal celana, dia memakai celana abu-abu pudar.
Aku bertanya-tanya di dalam benak, apakah dia mengikuti model trend jaman sekarang? Entahlah, aku pun tak tahu style anak remaja. Ingat itu!
Hmmmm kupikir mereka teman dekat, kali?
"Kalian siapa?" Merasa orang di dekatnya bunalah sembarang manusia normal, sontak Yusuke berinisiatif maju selangkah seraya mengucap kalimat tersebut.
"Kau tak perlu tahu. Ayo Banjo."
Sombong sekali remaja berpakaian jaket orange itu. Asli, minta dipukul sumpah!
"Tak perlu menyuruhku, dasar ilmuwan stress."
Sudah kuduga kalau mereka teman dekat. Dari cara mereka bercakap saja sudah cukup meyakinkanku, bukan begitu?
*Tsssssrrrrrrrtttttttt*
Pelan-pelan mereka menunjukkan benda apa yang tengah mereka genggam.
Eeeeeeh....?!
I-i-itukan Driver milik Metal Build, Kamen Rider yang berhasil mengalahkanku hanya dengan satu serangan sahaja.
*-*-*- tunggu dulu, aku sungguh tidak memahami kenapa mereka bisa mendapatkan driver tersebut? Serius!
Omong-omong, selagi aku bergumam, mereka menempatkan Driver hitam tersebut tepat di pinggang bagian terdepan.
Fumu, saya jadi penasaran akan siapa identitas asli mereka. Hanya saja... akan lebih baik kalau aku membicarakan tentang masalah ini pada kedua temanku. Itu harus!
"Yusuke- kenapa matamu terlihat seperti ingin melahap orang?!" tanyaku ketika sampai di hadapan mereka.
"Tsukasa-"
Hmmm? Jujur aku bukan peramal, tapi aku merasa ada yang tidak beres dengan sikap mereka berdua.
"Nah, kalian kenapa?" Aku melontarkan satu pertanyaan kepada mereka, berharap mereka menjawab sejujur mungkin, sih. Kuharap.
"Yosh, mari kita mulai eksperimen ini!" Selagi aku menyapa kedua rekan di hadapan mata, remaja yang sebelumnya menjawab pertanyaan Yusuke secara acuh tidak acuh sekarang malah mengucap kalimat keramat untuk seluruh Kamen Rider, ya?
Tampak mengasikkan, kulihat dulu deh.
Ooke... remaja berpakaian jaket orange cerah kini mengocok dua buah botol menggunakan kedua tangan.
Hmmm? Aneh, maybe iya. Saya belum pernah melihat Kamen Rider yang berubah dengan cara mengocok botol terlebih dahulu.
...
...
Fumu, best match? Pasangan tercocok? Apa-apaan ini, sumpah?
Selagi pikiran tengah diselimuti akan gelak tawa, remaja di sebelah si pengocok botol ini mengangkat kedua tangan ke atas, seraya menggenggam sebuah mainan aneh hasil dari miniatur naga beserta botol biru pucat di tangan satu lagi.
Sesaat botol pudar di genggaman tangan lekas dikocok beberapa kali, sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam miniatur naga khas mainan anak kecil.
Fufu, cara berubah yang sangat unik. Jujur saya tak tahu kalian rider macam apa. Jadi saya sangat menantikan perubahan kalian berdua. Sangat!
...
...<
Bersamaan dua Driver mereka berdua mengucap kalimat yang serupa? WTF man? Yah walau hanya sama di Are You Ready doang sih, ehe....
"Henshin!!"
Lagi-lagi kata keramat kembali terucap, sumpah. Anyway mereka mengucap kalimat itu secara bersama-sama, ya?
...
...
Oke, remaja berpakaian jaket biru laut kini telah berubah menjadi seorang Kamen Rider, ya? Tapi warna zirahnya terlihat sangat pudar, asli.
...
...
...
Hmmm? Ini memang desainnya dari sana atau memang otakku saja yang tidak nyambung? Rider berciri khas dua warna yakni merah dan biru saat ini terpampang sebegitu nyata di hadapan kami bertiga.
Desainnya memang aneh sih, dimana warna merah dan biru terlihat tercampur aduk di setiap bagian tubuh kecuali bagian lengan dan paha. Cuman entah, ya? Aku malah menyukai desain di kepala remaja tersebut.
Rider yang biasa kutemui pasti memiliki satu kemiripan, itu berupa postur tanduk di kepala yang relatif sama antara kiri dan kanan. Nah untuk Kamen rider ini tampak begitu beda, dengan bagian kiri terlihat berwarna merah lagi bergambar ujung telinga kelinci, sementara bagian kanannya terlihat seperti meriam tank milik militer negara.
Wait, ujung bagian kanan remaja itu kok mirip persis seperti Kamen Rider Metal Build, sih? Patut dicurigai, asli.
"Yusuke," ucapku, nada sedikit pelan.
"Kenapa?" Walau intonasi suara terdengar seperti angin sepoi-sepoi, tapi beruntung telinga temanku dapat mendengar sangat jelas.
"Kau ingat akan Metal Build, kan?"
Pertama-tama, aku mengangkat topik ini terlebih dahulu.
"Owh- kau memikirkan hal serupa ya, Tsukasa? Aku pun memikirkan hal tersebut sedari tadi."
Wait, sejak kapan dia jauh lebih pintar dariku? Bentar-bentar-bentar, dia bilang sedari tadi, mungkinkah pas kutanya kenapa mukamu seperti itu, dia memiliki firasat bahwa... orang di seberang adalah orang yang menyerang aku beserta Yusuke itu sendiri.
Sialan! Kenapa aku bisa dikalahkan baik melalui otak ataupun otot, sih? Menyebalkan sekali!
"Tsukasa, bila mereka selesai bertarung, kita ajak mereka mengobrol. Topik utama adalah Metal Build, jadi sebisa mungkin kita cecer banyak sekali pertanyaan menyangkut Kamen rider tersebut."
"Kalau mereka tidak paham, ataupun tidak mau mengakui bagaimana?"
*Grrrrrkkkkk*
Sekilas aku mendengar suara jari jemari yang digenggam secara paksa. Aku pura-pura tidak tahu, tidak tahu apa-apa.
"Bila mereka tak mau mengakui, maka-"
"Apa? Kau ingin membunuhnya?" Segera aku menyela ucapannya, berpikir Yusuke menjadi gila, dan bertekad ingin membunuh mereka berdua.
"Tidak loh, hanya memberi pelajaran yang setimpal pada mereka berdua."
"Owh."
Seram sekali dari nada bicaranya, sumpah! Asli, aku tak akan main-main lagi perihal ini, beneran.
Saat kepalaku menengok ke arah Natsumi, ia tampak diam dengan tatapan mata fokus memerhatikan kedua Kamen rider di seberang.
Ah- kelupaan, selagi aku melakukan perbincangan hangat, dua Kamen rider di seberang mata kini sudah maju menghajar monster berbentuk logam tersebut.
Jujur, aku tak tahu nama dari monster itu. Tapi berdasar ucapan salah seorang remaja, kutarik kesimpulan bahwa monster itu bernama Smash. Ndak usah membantah, ingat!
*Buaggghhh*
Satu pukulan oleh rider dua warna.
*Buaggggh*
Satu tendangan keras oleh rider berwarna biru pucat.
*Buagggghhh*
Wow, kerja sama yang begitu bagus. Rider dua warna menyerang dari kiri, sedangkan rider berwarna biru pucat mengurus arah sebaliknya.
*Buaghhhhhh*
Pukulan super keras dilayangkan tepat ke tubuh lawan.
*Buagggghhhh*
Melihat rider berwarna dua warna memukul dengan sangat bergaya, rekannya melakukan berupa jungkir balik sambil melayangkan tendangan.
*Bruaaaaaggggghhhh*
Sayang sekali kau monster, tak dikasih kesempatan sama sekali untuk bernafas. Karena begitu kuat tendangan yang dihasilkan, alhasil monster tersebut terpental dan mendarat beberapa meter dari lokasi kejadian.
Lumayan cukup bikin saya terkesan, lah. Sungguh.
"Hiyaaaaaahhhh-!!" Berbarengan, kedua rider itu berlari sebelum akhirnya mendaratkan sebuah tendangan satu kaki ke arah lawan, membuat lawan mundur tanpa melakukan perlawanan.
"Banjo, mari selesaikan sekarang juga!"
"Haaah."
Hmmm? Kupikir mereka bakal combo berdua. Kemungkinan terbesar, sih. Hanya perkiraan seorang manusia numpang lewat. Hehe....
*Teng-neng-neng-*
*Teng-neng-neng....*
*Teng-neng-neng-*
*Teng-neng-neng....*
*Teng-neng-neng*
*Teng-neng-neng*
Oooooke, sudah berapa kali kalian memutar kedua tuas driver milik masing-masing? 3, 4, 7, atau lebih? Ah... entahlah, jangan membuat kepalaku meledak, oke?
...
Usai memutar tuas beberapa putaran, rider berwarna biru pucat corak naga kini berlari, melangkahkan kaki nan cepat menuju ke arah lawan.
...
"Huuuuupppp." Sementara rekannya berjalan di atas tanah, satu kamen rider berwarna merah cerah mendadak melompat sebegitu tinggi.
Ketinggian pasti? Entahlah, 500 meter sih, hasil cocok logikaku, ehe....
"Ngiaaaaaggggghhh" Sekitar beberapa meter sebelum tiba di hadapan monster, tanpa sadar, rider bercorak naga biru pucat ini diikuti oleh seekor naga garang yang biasa terlihat di dunia fantasi saja.
Wowowow... terlampau keren!
Tinggal beberapa meter sebelum dirinya menabrakkan tubuh satu sama lain, naga biru yang sebelumnya muncul tiba-tiba menyemburkan api super panas dari mulutnya
...
Bersamaan dengan itu, rider bergaya naga biru pucat ini kemudian melakukan sebuah tendangan unik dimana posisi tubuh dibikin melayang, sementara kaki kanannya diarahkan persis ketika pesepak bola mendapat umpan bagus.
Sementara lawan mengeluarkan sebuah tendangan bernafas naga, satu rider yang melayang di atas ketinggian secara perlahan turun sambil mengarahkan kaki kanan ke arah depan, dengan diikuti oleh munculnya rumus lagi gambar turunan diagram di dekat monster logam tersebut.
...
Ketika jarak rider merah biru ini tinggal puluhan kaki, sebuah rumus lagi gambar turunan diagram tetiba hadir mengikuti pergerakan sang rider.
Fufu, panjang juga. Untung aku sudah banyak minum sebelum pertarungan dimulai.
Sejenak salah satu rumus malah membelenggu monster bertubuh logam tersebut, membuatnya tidak bisa bergerak ke mana-mana.
"Horyaaaaaahh!!"
Fix kalian berdua bagaikan pinang dibelah dua. Astaga....
*Duaaaaaarrrrrrrrr*
Booommmm... dalam keadaan dijepit, monster itu mendapat dua buah tendangan bervariasi oleh dua rider, membuat tubuh monster itu pun meledak di sekitar area pertarungan.
"Hahaha- tos dulu."
Rider berwarnakan biru pucat mengajak rider merah biru untuk melakukan tos. Hahaha, sok asik juga kamu kawan.
"Hadeh... tak ada hal lebih keren untuk dilakukan kah selain tos?" Makan tuh ditolak mentah-mentah, wahahaha.
Hadeh... kocak kali sumpah.
*Tsuuuuuiiiiinngg*
Mereka kembali ke setelan awal, balik lagi menjadi manusia tanpa baju zirah di sekujur tubuh. Apakah ini saat yang tepat untuk menanyakan tentang masalah itu.
Sejenak kepalaku menengok ke arah Yusuke, memberi sinyal padanya. Entah karena satu pemikiran atau bagaimana, Yusuke ternyata ikut menolehkan kepala ke arahku.
Wow, dia memiliki pikiran serupa, ya? Itu berarti aku sudah tahu harus berbuat apa.
"Oy Sento, kau jangan berlagak sep-"
Maaf ya kawan, tapi kami harus memastikan kalian ini siapa.
"Kalian berdua, bisa berhenti sejenak, tidak?" tanyaku meminta mereka untuk berdiam diri.
"Hmmmm?"
Manusia berbaju jaket biru kemudian membalikkan badan ke arah kami.
Yes, 59% usahaku berhasil. Sekarang tinggal satu lagi.
"..."
Etdah, dia kenapa sih? Sok-sokan bertingkah seperti orang kece. Aku yang melihatnya merasa geli sendiri, sumpah!
"Kenapa?"
Nah akhirnya kau mau angkat bicara juga. Begitulah, kami tak perlu basa-basi busuk di hadapan kalian.
"Langsung saja ke dalam inti pembicaraan-"
Hoho, sebentar lagi pembicaraan bakal mengarah sedikit tegang.
"Jadi...."
"... Jadi di antara kalian berdua, siapa yang memiliki identitas sebagai Kamen Rider Metal Build?" Kuuga menyela ucapanku.
Mungkinkah ia melakukan itu semua demi diriku? Kalau iya, mantap dah Yusuke, kau cepat tanggap. Tak salah bila aku bangga padamu.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments