Worm Siala*!

...Chapter 3...

"Grrrrrhhh-!!!"

"Graaaaaaaaaahhhh!!!"

Hoho... akankah dia bakal ngamuk di depanku? Aku harap itu tidak akan terjadi.

Melihat aku melindungi target, kumpulan monster yang berdiri di depanku kini melangkahkan kaki nan cepat ke arah depan. Aku harap mereka tak ada niatan untuk menyerang Natsumi, semoga saja.

"Yosh, maju sini," ucapku seraya mengambil pedang di pinggang bagian kanan.

Satu, dua, lima, sepuluh, buset banyak juga. Mereka ingin berburu apa gimana dah? Serius, alih-alih maju satu persatu, kumpulan monster bodoh ini secara bersamaan berlari semua ke arahku.

Tak bisa dibiarkan ini sih, ayo kita mulai.

"Oooke...." Usai mengucap, aku pun ikut berlari, tentunya sambil menggenggam pedang di tanganku atuh.

Satu tebasan, dua tebasan, lima tebasan dengan diakhiri akan sebuah ledakan. Tckkk- mudah amat sih.

Seperti yang telah ku ucapkan, aku berhasil menebas lima Worm sekaligus meledakan mereka dalam waktu bersamaan.

Lah, bagaimana caranya? Gampang, saat worm terdepan bentar lagi sampai, tangan kiriku reflek mengambil sebuah kartu bertulisan .

......

Huuu... menyamar menjadi hantu. Yap, tepat, tinggal beberapa saat sebelum Worm terdepan sampai, kartu di tangan kiri lalu ku gunakan sebagai tindakan pencegahan.

Sekarang tubuhku menghilang, tak terkecuali pedangku. Dengan begini aku pun bisa bebas menyerang siapapun tanpa khawatir akan diserang begitu aja.

Dan bummmm... lima Worm meledak selepas pedangku menebas tubuh mereka. Cukup excellent bukan?

Bersamaan dengan itu, tubuhku kembali terlihat di sekitar area pertarungan. Artinya kemampuan penghilangku sudah berakhir, ya? Ya sudahlah.

"Haha- tak ada yang l-"

Ini termasuk menjengkelkan sih, benar-benar. Gumaman belum selesai, sekumpulan Worm yang telah mengalami perubahan tetiba berlari kencang ke arahku.

D*mn, bagaimana aku ingin mengelak? Sedangkan kemampuan lari mereka melebihi daya tangkap mataku.

*Buaagggghhhh- buaagggghhhh- buaggggh* Sialan, harus berapa kali sih diserang oleh mereka?

Kesal... gimana tidak? Dirimu dihajar-hajar hingga terpental melayang di atas permukaan tanah, menurutmu itu lucu?

*Buuuuuk*

Selang beberapa saat melayang, akhirnya mereka pun mengizinkan diriku untuk merasakan nafas sesaat. Benar, aku mendarat di permukaan tanah dengan punggung mendarat terlebih dahulu.

"Awwwww-" Sakit bodoh! Graahhh!!

"Haah- haah-"

"Emh-!!"

Aku, mengaku kalah? Jangan mimpi. Meski harus mengalami kejadian buruk, aku akan mengibarkan bendera putih, gitu?

Yap, sesuai akan narasiku di atas, aku yang tidak akan pernah mengaku kalah lantas kembali berdiri bangkit, harus!

"Worm yang telah berevolusi, ya? Sungguh menyebalkan sekali melawan monster yang melaju di atas kecepatan rata-rata, tahu gak?!"

Sudah seperti seorang pembicara handal, saya ya?

"Graaaaaaahh-!!"

Iyuhhh... sangat menjijikkan sekali. Mirip seperti bocah usia 1 tahunan mereka-mereka itu, asli.

"Dasar Worm sialan!" Selepas mengucap sepatah kalimat, salah satu kartu di kantong kiri segera aku keluarkan dan sempat ku tunjukkan sesaat kepada mereka.

......

Sebal melihat pergerakan mereka yang tak dapat dilihat menggunakan mata telanjang, kartu di selipan jari jemari lantas ku tempelkan ke driver di depan pinggang, mengeluarkan bunyi seperti itu, ya?

Aku merasa sebentar lagi akan terjadi hal menyenangkan.

*Tsufff*

Sebagian dari mereka tidak terlihat, apakah mereka sudah bergerak? Kalau begitu, baiklah.

*Tsuuuuuuf*

Wow- wow- wow... sudah kuduga, seru banget sumpah.

Saya... saya... entah kata apa yang pas untuk menggambarkan situasi ini, maybe satu kalimat : SAYA MELAJU DENGAN KECEPATAN SETARA AKAN PERGERAKAN LAWAN.

Yihaaahhhh.... sangking lajunya kami berlari, pergerakan benda di sekitar terasa menjadi lelet, bahkan wanita di belakangku, Natsumi terlihat seperti tengah terkena efek slow motion.

Wait, apakah ini nyata? Maksudku efek kamera di dunia ini benar-benar nyata? Teramat menyenangkan.

Eh kesampingkan akan hal itu, masih ada hal yang perlu ku selesaikan.

"Maju sini kalian semua!"

Tinju demi tinju ku layangkan, membuat beberapa monster terpental ke belakang. Satu monster, dua, tiga, bahkan 10 berhasil ku hempaskan.

*Buagggggh*

Dan ini menjadi monster ke-11 yang mendapat tinju gratis dariku, selamat.

Omong-omong, selepas terkena pukulan mentah, ke-11 monster ini kini tengah terbaring berjejeran dalam satu garis.

"Oke, waktunya finishing."

Betul, aku sudah muak melihat mereka-mereka. Akan lebih baik bila kalian pergi ke alam baka!

*Ngeeeengggggg*

Tanpa basa-basi, ku perintahkan tangan kanan untuk mengambil sebuah kartu khusus untuk menghabisi mereka semua.

"Berdoalah di dalam sana!" Selepas memamerkan kartu bertuliskan kepada lawanku, tibalah saatnya untuk melenyapkan mereka.

......

Tanpa basa basi, kartu di tangan kanan langsung kulemparkan ke bawah, hingga membuat benda itu menempel sekilas di driver milikku.

Aku pun melompat, setinggi harapan anak-anak bangsa, mencoba mencari tempat bagus untuk finishing. Maybe 500 - 600 cm lah mengenai tinggi lompatanku.

Selepas melompat, kaki kanan lalu ku arahkan miring tepat mengarah pada mereka. Bersamaan dengan itu, tubuhku perlahan mulai turun agak miring sembari diikuti akan kartu-kartu khas milikku. Anyway, itu bukan kartu judi, paham?!

*Duarrrrrrrrr*

Yes... perfect, itu ku sebut sebagai tendangan berkelas, haha.

Tak berlangsung lama, 10, eh maksudku 11 monster di bawah kini meledak selepas terkena tendangan mutakhir milikku. Itu sangat amazing bukan?

"Haah-"

*Plok- plok- plok*

Sudah menjadi keseharian normal untuk menepukkan tangan setelah berhasil mengalahkan lawan, itu adalah ciriku, jadi kalian jangan pada protes, mengerti?!

Skip....

Omong-omong, semua Worm yang sebelumnya sempat mengincar nyawa Natsumi kini telah lenyap menjadi asap hitam di atas permukaan langit.

Syukurlah...

"Haah... ada-ada saja monster barusan," ujarku sembari berbalik ke belakang.

Yap, apa lagi? Aku akan mengecek kondisi si cengeng Natsumi, upss....

"Tsukasa, kau- tak apa-apa kan? Aku t-"

Dia khawatir? Fufufu, lucu juga.

"Tidak perlu merasa cemas, aku kuat kok, sungguh."

Itu benar, aku kuat kok. Ey, ini bukan candaan, pembaca, seriusan!

"Halah-halah, kau senantiasa bertingkah seperti biasa, ya?"

Oy-oy, biasa dari mana? Hari ini aku mengalahkan sekumpulan monster bernama Worm, dan itu dibilang bertingkah biasa? Tau lah....

"Fumu, omong-omong bagaimana ceritanya kau dikejar-kejar oleh monster-monster barusan?"

Penasaran, aku pun berjalan diiringi oleh langkah kakinya.

"Hmmmm... cuman ingin berbelanja kebutuhan sehari-hari."

"Fufu-"

*Tsssssrrrrrrrtttttttt*

Merasa konyol bercakap menggunakan baju ini, segera aku pun mengeluarkan kartu di driver menggunakan kedua tangan

Berhasil, aku kembali mengenakan pakaianku saat sesi pemotretan berlangsung.

"Omong-omong Tsukasa."

Hm... aku bertanya-tanya akan apa yang bakal ia ucapkan.

"Kenapa?" tanyaku, menoleh ke arahnya.

"Kenapa kau bisa di sini?"

Elah, kirain mau nanya apa, asli. Bikin dag-dig-dug astaga.

"Nih...." Aku pun mengambil foto yang kuambil beberapa menit sebelumnya. Sayang klienku malah lari gitu aja. Padahal tangkapan gambarku....

Ah sudahlah, terlalu sedih untuk ku ingat.

"Wow... gambaranmu-"

"Gimana? Hasil- ma-ha-karyaku?" Aku pun tersenyum, menantikan jawaban bagus darinya.

"Soal itu mah...."

"..." Oy-oy, engkau kenapa diam sendiri, dah? Natsumi? Kau tak lagi kesambet setan, kan?

"Natsumi?" tanyaku seraya menoleh lalu memiringkan kepala ke arah kanan.

Kau tak kesambet, kan? Kan? Kan? Oy, jangan bikin aku panik.

Haah... aku harus bertindak segera.

"Tsukasa, Tsukasa."

Owh... dia berhasil sadar. Bagus-bagus, jadi aku tak perlu menggoyang-goyangkan bahunya, sip deh.

"Natsumi, kau sadar j-"

"Itu...." Tangannya menunjuk ke satu arah dimana tugu selamat datang taman tergambar jelas di retina kami berdua.

"Ara? Kenapa em-"

Mengerikan, sungguh, bagaimana cara menggambarkannya, ya? Asli kacau banget....

Begitu kedua mataku menoleh ke arah yang dimaksud, monster-monster di beberapa menit sebelumnya terlihat tengah mengejar-ngejar warga di sekitar tugu tersebut.

Jumlah? Entahlah, mungkin ratusan, mengingat banyaknya monster membuat area sekitar tugu tampak telah ditutupi oleh kerumunan monster tersebut.

Tidak hanya itu, selagi mataku mengedar ke sekeliling area, hampir separuh area taman saat ini tengah dipenuhi oleh banyak monster. Dengan kata lain, aku dan Natsumi sekarang terjebak pada kumpulan monster tak dikenal, ya?

Seriusan, mereka berasal dari mana sih? Rasanya aku tak pernah melihat kumpulan monster di sekeliling kami berdua, sumpah!

"Tsukasa... apa yang mesti kita lakukan?" tanya Natsumi, dilanda panik melihat kerumunan monster di sekitar kami menapak.

"Sudah jelas, bukan? Kalahkan mereka semua tanpa tersisa!"

Ya, benar, akan ku hancurkan siapapun yang berniat untuk mengganggu, karena akulah Sang Penghancur.

*Ngeeeengggggg*

Driver putih bergambarkan 9 logo Kamen Rider sebelum diriku lantas ku kenakan kembali di pinggang bagian depan.

"Siap-siap ya, mati jangan ngadu padaku."

Awas aja kalian mati malah marah-marah, aku sudah memperingatkan, ya?

"Henshin!"

Bersambung....

Terpopuler

Comments

StrosaV

StrosaV

Melompat setinggi harapan anak bangsa😁

2023-06-26

0

StrosaV

StrosaV

Wadugh, kata-kata keramat

2023-06-26

0

StrosaV

StrosaV

Buset, main gerombolan- gak mau sendiri-sendiri

2023-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Huru Hara di Taman Kota
3 Worm Siala*!
4 Membantai Para Monster
5 K-Touch, Kekuatan Terbaikku!
6 Memanggil Teman Lama
7 Dia Siapa Sih?!
8 Marx si Rider Sialan!!
9 Aku dan Marx (Part I)
10 Aku dan Marx (Part II)
11 Roda Tank Berjalan
12 Rider Berwarna Merah & Biru?
13 Tembok Itu Roboh!
14 Kerja Sama (Part I)
15 Kerja Sama (Part II)
16 Decade & Build, Bersatu!
17 Penggabungan Skill
18 Orang Tak Dikenal
19 Metal Build Keparat!
20 Wujud Rider Terdahulu, Agito!
21 Kalahnya Metal Build
22 Evolusi Metal Build
23 Kaito, si Pencuri Handal
24 Bertarung Bersama Diend
25 Detik-detik Terakhir
26 Berbincang Dengan Wataru
27 Pemahaman di Luar Nalar
28 Masa Sekarang
29 Gempa Bumi
30 Lawanlah Kami!
31 Sento, itukah Namamu?
32 Kemunculan Phantom Build, Sekali Lagi
33 Wataru, Terima Kasih
34 Terpaksa Melawan
35 Hajar Terus!
36 Rider Sekeras Baja
37 Gempa Tak Kunjung Usai
38 Bumi Kedua
39 Eksis di Segala Penjuru
40 Perlawanan Tanpa Akhir?
41 Mission : Kill Phantom Build
42 Lelah
43 Bangkitlah!
44 Evolusi Decade
45 Kekuatan Baru
46 See You
47 Goodbye
48 Hampir
49 Kembali
50 Tidak Dapat Dimaafkan
51 Genius is Perfect
52 Penderitaan Phantom
53 Phantom Versi Lain?
54 Kembaran Biadab!
55 Dihajar Massa
56 Hampir Sekarat
57 Akhir?
58 Membaralah!!!
59 Knockdown!
60 Mudah Sekali
61 Menari di Atas Penderitaan
62 If you can't?
63 Penumpasan Dark Rider (Part I)
64 Sedikit Lebih Baik!
65 Kekalutan Jiwa
66 Tiada Tanpa Jejak
67 Memori
68 Melanjutkan Misi!
69 Apresiasi
70 Pemberitahuan
71 Sadar Diri!
72 Tiada Jejak
73 Kemajuan
74 Perdebatan
75 Menari Sehebat Mungkin!
76 Taktik licik
77 Serangan Balas
78 Penyesalan
79 Mendebarkan (Part I)
80 Mendebarkan (Part II)
81 Sedikit Saran
82 Bermain-main
83 Pembersihan Sampah!
84 Dasar-dasar Rider.
85 Bersantai
86 Penyiksaan Halus
87 Datang Juga
88 Kehadiran Semula
89 Kejayaan Tsukasa
90 Berakhirnya Perdebatan
91 Mengerikan
92 Bencana Apa Lagi?
93 Keributan di Pusat Kota
94 Tiada Bantuan, Kah?
95 Kembali Lagi
96 Gegabah
97 Terpaksa
98 Melarikan Diri
99 Sampaikan
100 Berpindah Tanpa Tujuan
101 Cross Z Evolt!
102 Sangat Mengasyikkan!
103 Kemenangan Sesaat
104 Membekukan Tujuan
105 Serangan Balik!
106 Kemajuan
107 Strike
108 Selesai, Kan?
109 Terperangkap Jebakan
110 Kemelut Hati
111 Dua Pilihan
112 Suatu Tipu Muslihat
113 Melakukan Seorang Diri
114 Panjatan Doa
115 Bala Bantuan
116 Penyerangan Dua Arah
117 Kehadiran Marx
118 Salam Untuk Semua
119 Mendadak
120 Nyari Perkara
121 Terasa Muak
122 Apa Lagi?!
123 Pergantian Pemain
124 Penundaan Ajal
125 Pembalasan
126 Musuh Baru?
127 Bincang-bincang
128 Pengkhianatan?
129 Rileks Sejenak
130 Peringatan Knight
131 Permintaan
132 Balik Bentar
133 Keterkaitan Kasus
134 Bencana Alam
135 Keluar, Sekarang!!
136 Petaka
137 Tipu Daya
138 Terbalaskan
139 Ketergantungan
140 Terperangkap Lagi?
141 Persengketaan
142 Menyaksikan
143 Menjengkelkan
144 Ketidaksukaan
145 Tidak Pasti
146 Kurang Lebih
147 Tiada Hujung
148 Lerai?
149 Taruhan
150 Pemancaran
151 Kurang Kartu?
152 Perpecahan
153 Kembali Terulang
154 Terencana
155 Batasan
156 Kelebihan Bermaksiat
157 Tidak Berkecukupan
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Perkenalan
2
Huru Hara di Taman Kota
3
Worm Siala*!
4
Membantai Para Monster
5
K-Touch, Kekuatan Terbaikku!
6
Memanggil Teman Lama
7
Dia Siapa Sih?!
8
Marx si Rider Sialan!!
9
Aku dan Marx (Part I)
10
Aku dan Marx (Part II)
11
Roda Tank Berjalan
12
Rider Berwarna Merah & Biru?
13
Tembok Itu Roboh!
14
Kerja Sama (Part I)
15
Kerja Sama (Part II)
16
Decade & Build, Bersatu!
17
Penggabungan Skill
18
Orang Tak Dikenal
19
Metal Build Keparat!
20
Wujud Rider Terdahulu, Agito!
21
Kalahnya Metal Build
22
Evolusi Metal Build
23
Kaito, si Pencuri Handal
24
Bertarung Bersama Diend
25
Detik-detik Terakhir
26
Berbincang Dengan Wataru
27
Pemahaman di Luar Nalar
28
Masa Sekarang
29
Gempa Bumi
30
Lawanlah Kami!
31
Sento, itukah Namamu?
32
Kemunculan Phantom Build, Sekali Lagi
33
Wataru, Terima Kasih
34
Terpaksa Melawan
35
Hajar Terus!
36
Rider Sekeras Baja
37
Gempa Tak Kunjung Usai
38
Bumi Kedua
39
Eksis di Segala Penjuru
40
Perlawanan Tanpa Akhir?
41
Mission : Kill Phantom Build
42
Lelah
43
Bangkitlah!
44
Evolusi Decade
45
Kekuatan Baru
46
See You
47
Goodbye
48
Hampir
49
Kembali
50
Tidak Dapat Dimaafkan
51
Genius is Perfect
52
Penderitaan Phantom
53
Phantom Versi Lain?
54
Kembaran Biadab!
55
Dihajar Massa
56
Hampir Sekarat
57
Akhir?
58
Membaralah!!!
59
Knockdown!
60
Mudah Sekali
61
Menari di Atas Penderitaan
62
If you can't?
63
Penumpasan Dark Rider (Part I)
64
Sedikit Lebih Baik!
65
Kekalutan Jiwa
66
Tiada Tanpa Jejak
67
Memori
68
Melanjutkan Misi!
69
Apresiasi
70
Pemberitahuan
71
Sadar Diri!
72
Tiada Jejak
73
Kemajuan
74
Perdebatan
75
Menari Sehebat Mungkin!
76
Taktik licik
77
Serangan Balas
78
Penyesalan
79
Mendebarkan (Part I)
80
Mendebarkan (Part II)
81
Sedikit Saran
82
Bermain-main
83
Pembersihan Sampah!
84
Dasar-dasar Rider.
85
Bersantai
86
Penyiksaan Halus
87
Datang Juga
88
Kehadiran Semula
89
Kejayaan Tsukasa
90
Berakhirnya Perdebatan
91
Mengerikan
92
Bencana Apa Lagi?
93
Keributan di Pusat Kota
94
Tiada Bantuan, Kah?
95
Kembali Lagi
96
Gegabah
97
Terpaksa
98
Melarikan Diri
99
Sampaikan
100
Berpindah Tanpa Tujuan
101
Cross Z Evolt!
102
Sangat Mengasyikkan!
103
Kemenangan Sesaat
104
Membekukan Tujuan
105
Serangan Balik!
106
Kemajuan
107
Strike
108
Selesai, Kan?
109
Terperangkap Jebakan
110
Kemelut Hati
111
Dua Pilihan
112
Suatu Tipu Muslihat
113
Melakukan Seorang Diri
114
Panjatan Doa
115
Bala Bantuan
116
Penyerangan Dua Arah
117
Kehadiran Marx
118
Salam Untuk Semua
119
Mendadak
120
Nyari Perkara
121
Terasa Muak
122
Apa Lagi?!
123
Pergantian Pemain
124
Penundaan Ajal
125
Pembalasan
126
Musuh Baru?
127
Bincang-bincang
128
Pengkhianatan?
129
Rileks Sejenak
130
Peringatan Knight
131
Permintaan
132
Balik Bentar
133
Keterkaitan Kasus
134
Bencana Alam
135
Keluar, Sekarang!!
136
Petaka
137
Tipu Daya
138
Terbalaskan
139
Ketergantungan
140
Terperangkap Lagi?
141
Persengketaan
142
Menyaksikan
143
Menjengkelkan
144
Ketidaksukaan
145
Tidak Pasti
146
Kurang Lebih
147
Tiada Hujung
148
Lerai?
149
Taruhan
150
Pemancaran
151
Kurang Kartu?
152
Perpecahan
153
Kembali Terulang
154
Terencana
155
Batasan
156
Kelebihan Bermaksiat
157
Tidak Berkecukupan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!