Roda Tank Berjalan

...Chapter 11...

Owh... sebentar lagi dia akan tiba. Saya mesti melakukan sesuatu. Tapi ap-

*Buaagggghhhh*

Ey bodoh, aku nih belum selesai bergumam, mengapa saya malah dipukul gitu aja sih? Dasar ga jelas!

*Gaahaaaaaaaaakkkkk*

Jelas kalau aku kesakitan. Metal br*ngsek!!

*Buaggghhh*

Woy, keparat! Aku baru aja mengalami luka akibat pukulanmu, kenapa kau malah melancarkan pukulan lagi sih?!!

Anak buah Marx memang sama halnya dengan dia, sama-sama br*ngsek!!

*Buaagggghhhh*

Lagi-lagi dia melayangkan serangan kepadaku? Grrrrrhhhh!! Memang mau dihajar dia ini.

"Uhuk-uhuk-uhuk." Spontan aku pun mundur, merasakan batuk-batuk untuk beberapa saat sebelum akhirnya berhenti juga.

"Haah- haah- haah-"

Oke, batuk ini sudah berhenti, sekarang fokus melawan ia, Metal koplak!

"Kau tak sekuat seperti yang dikatakan, Decade."

Rider super hitam itu mengatakan beberapa patah kata kepadaku. Wait, siapa yang bilang aku kuat? Mungkinkah kau termakan gosip murahan? Cukup tahu sih.

"Apa maksudm-"

"Terlambat, kau takkan bisa lari ke mana-mana lagi."

Oke, mari kita luruskan perkataanmu. Siapa yang bilang aku bakal lari? Kamu kan? Dasar bodoh! Main asal fitnah aja. Hiiiiiih....!!?

*Teng-neng-neng-*

*Teng-neng-neng....*

*Teng-neng-neng-*

Oke, aku punya satu pertanyaan. Saya paham kalau di pojok drivermu terdapat satu alat kecil yang tampak seperti pedal sepeda. Meski terlihat sedikit mencolok, tapi dari segi bentuk sih tidak ada masalah, tak menganggu pemandanganku juga, kok.

Hanya saja yang membuatku heran adalah untuk apa kamu menggerakkan alat berhentuk pedal itu untuk berputar selama beberapa kali.

......

Aku merasakan hawa tidak enak. Sumpah, tidak bohong.

......

Di waktu bersamaan, sebuah roda tank berwarnakan hitam pekat tiba-tiba muncul menghantam baju zirah magentaku.

What the f*ck?

*Buaaaaaaaaaarrrrrrrggggghhhh*

Metal kampr*t! Bagaimana aku ingin menghindar kalau tetiba malah diserang seperti ini?!

Grrhhhhh....!!!

Karena begitu kerasnya hantaman roda tank, mau tidak mau aku pun harus terpental ke belakang untuk beberapa saat.

"Tsukasa!" Kedua temanku menjerit, memanggil nama asliku di saat aku tengah melayang di permukaan udara.

Mereka memang baik banget, dah. Termasuk orang beruntung saya, ya? Asli.

*Huuuuuuuuuuuuuuussssssshhhhh*

Sedikit lagi tubuh ini ingin mendarat di permukaan tanah, sesuatu seperti anomali ruang tetiba hadir tepat di tempat pendaratan.

Hm... kalo diingat-ingat, sesuatu itu biasa digunakan oleh beberapa orang untuk berpindah ke tempat lain, semacam Narutaki kah?

Ah- aku jadi kangen sama tuh orang, asli walau perbuatannya cukup menyusahkan, sih. Hadeh....

*Tsuuuuuuuffff*

Berhubung ragaku terpental tanpa kendali, alhasil aku pun masuk ke dalam anomali berbentuk persegi panjang, memindahkan tubuh ini ke tempat lain.

*Bruuuuuuuuuukkkkkkkk*

Adaw... sakit bener sumpah. Rasanya seperti membenturkan tubuh ke dinding tebal, terasa menyakitkan.

*Tsssssrrrrrrrtttttttt*

Aku kalah melawan Metal Build, ya? Dia benar-benar sangat kuat, sungguh, seolah kekuatanku tak berarti apa-apa baginya.

"Haaah-" Sejenak aku menghela nafas panjang, meratapi nasibku yang kalah selepas melawan Kamen Rider Metal Build. Dia berasal dari mana sih.

Bermodal serangan berbentuk rel kereta, Metal Build bisa mengalahkanku dengan satu hantaman, ya? Yah begitulah... mana baju zirah di sekujur tubuh pun menghilang tak tahu kemana perginya, sial!

"Hmmmmm-?" Perlahan aku mulai membangunkan tubuh, memposisikan kaki agar dapat berdiri kokoh.

"..."

Bentar-bentar, perasaan tadi aku bertarung di taman rerumputan, kan? Kan? Oke pertanyaan saya adalah...

"Ini dimana?"

Adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan situasiku.

Bagaimana tidak? Sebelumnya aku bertarung melawan dua rider yakni Marx dan Metal Build di sekitar area taman, kan?

Nah yang membuat pikiranku bingung sekarang adalah aku sedang berada di mana? Aku berdiri di jalanan, bukan di rerumputan aneh.

Usai berdiri tegak seperti semula, aku baru menyadari satu hal. Lokasi yang menjadi pendaratanku ternyata bukanlah tanah rerumputan hijau, melainkan jalanan beraspal cukup mulus. Pantas saja tubuhku terasa sakit saat melakukan pendaratan darurat.

Eh kesampingkan soal itu, what the h*ll?

Jalanan beraspal? Ini ga bohong kan? Kan? Sejauh mataku melihat, aku hanya menemukan jalan beraspal yang ditutupi oleh tembok aneh berukuran super jumbo.

Kenapa aku bisa di sini? Juga, tembok apa yang menutupi area tempatku berdiri? Sebenarnya ada apa sih?

*Wuuuuuuuurrrrrrssssshhhh*

Selagi melamun, samar-samar aku mendengar bunyi tidak jelas dari belakang punggung.

"Tsukasa-san."

Macam suara Natsumi, ya ga sih? Kalo didengar sih macam Natsumi, tapi saya tidak bisa melihat secara jelas karena tubuh ini malah menghadap ke arah sebaliknya.

"Mending kucek dulu, deh."

Harus! Daripada makin penasaran, lebih baik aku memeriksanya terlebih dahulu, oke?

"Ara... Natsumi, dan Yusuke pun ada di sini?"

Mengejutkan betul, sungguh. Kupikir orang yang terjebak di tempat tidak jelas ini hanyalah aku. Tapi takdir ternyata berkata lain.

"Oy Tsukasa, sedang apa kau di sana?"

Yap, itu benar, kedua temanku rupanya ikutan terdampar di tempat nan aneh ini.

"Hmmmm-? Tak ada apa-apa."

Senang bercampur gembira? Mungkin tengah kurasakan. Setiap orang pasti memiliki kebahagiaannya sendiri, bukan?

Yap, tanpa berlama-lama, kedua kaki lantas ku langkahkan menuju ke arah mereka berdua. Sungguh senangnya...

Sementara aku berjalan, mereka berdua memilih untuk berdiri di tempat, memerhatikanku sedari jauh.

Aneh, tumben amat mereka diam, ya? Apa ada yang salah denganku? Tapi peduli amat, biarlah.

"Yusuke, bagaimana dengan kondisimu?" tanyaku saat jarak hampir sampai tepat di hadapan mereka berdua.

"K-K-K-"

Oke, sekarang apa? Sebelum kita bertiga sampai di sini, salah satu dari kalian sempat mengucap sepatah kata secara tidak jelas, ya? Untuk kali ini aja, Yusuke, tolong jangan mengucap seperti itu. Jangan membuatku kesal, oke?

"Nah Natsumi, apakah ada sesuatu di belakangku?"

Belajar dari kesalahan, aku pun melayangkan pertanyaan kepada wanita di sebelah Yusuke, Natsumi Hikari.

"..."

Dia menjawab perkataanku dengan satu anggukan di kepala? ****!

Kalau kau sudah memberi isyarat seperti itu, maka....

"T-...."

*Hooooooooofffffffffffffft*

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ingat itu!

Sebelum sesuatu entah apa di belakang punggung memiliki kesempatan untuk menyerang, akan lebih baik bila aku menghindar dari sana sesegera mungkin.

*Wuuuuuussssshhh*

Entah kenapa tubuh ini malah bergerak mengelak ke kanan, tapi satu hal dapat kupastikan.

Tepat di belakang punggungku saat ini, terdapat sesuatu yang sangat mengancam nyawa seorang manusia, tidak terkecuali diriku. Bila tubuh ini diam, maka nyawaku akan melayang secara cuma-cuma, jadi aku memilih opsi kedua, tak lain ialah menghindar.

Hahaha... tidak kena, beruntung memiliki insting jeli. Fiuh-

Yap tepat, selepas memutar tubuh ke kanan, aku kemudian memposisikan kaki agar tidak berputar secara terus-menerus. Ya kali saya main putar-putar tanpa henti, bisa pusing kepala.

"Hmmmm-?"

Bingung, teramat sangat, malah. Bagaimana ya? Selepas berputar lalu memposisikan tubuh ke arah Yusuke dan Natsumi berada, seorang monster berukuran sedang lagi berbentuk logam mendadak tampak ingin mendekat ke arah keduanya.

Wait... what the h*ll? Sangking fokusnya gumaman kuucapkan, sampai tak sadar aku malah melupakan perihal kedua temanku. Teman macam apa aku ini?!

"Hiyaaaaaaaah-!!" Gawat, tanpa sebab, monster tersebut mengamuk sembari melayangkan sebuah pukulan menggunakan tangan kiri.

S-saya harus bergerak, saya mesti melakukan sesuatu! Hm....

Aha- kenapa tak berubah menjadi Kamen Rider saja? Aih, kenapa ga kepikiran sedari tadi dah?

Mencapai sebuah kesepakatan, Decarider lantas kupegang erat di tangan kanan.

*Ngeeeeeennngggg*

Driver sudah di pinggang, mari kita ber-

*Praaaaaaannnngggg*

"..."

Wait, ini aku tidak salah lihat, kan? Kan? Tepat di seberang mataku saat ini, seseorang... tanpa baju armor ataupun zirah berhasil menangkis serangannya?

"Smash, kah?"

Maybe ini salahku karena berucap di dalam benak, cuman yang jadi pertanyaan adalah dia menyebut nama siapa? Smash? Apakah monster itu bernama Smash?

"Kalau begitu-"

*Buagggggggggghhhhh*

Bentar, aku sedang mencoba mencerna situasi yang saat ini terjadi. Barusan ada seseorang tanpa baju zirah berhasil menghalau tinju dari Smash, sekarang satu orang entah siapa dan darimana asalnya tetiba memukul Smash menggunakan tangan kirinya.

Gila, dua orang ini memiliki ketahanan sangat hebat, sungguh.

"Hadeh... kau lama sekali, dasar otot tanpa otak."

Seorang remaja berambut hitam acak-acakan, melontarkan satu kalimat ke orang yang barusan meninju monster tersebut.

Hm- kalian ingin tahu ciri-cirinya, ya?

Remaja ini memiliki ciri berupa kulit cokelat bercampur kuning Langsat, mengenakan kaos putih yang dipadu dengan jaket cokelat bercampur warna terang. Celana? Dia mengenakan celana jeans pada umumnya, memakai kaos kaki beserta sepatu yang... agak gimana, ya?

Begini, remaja ini memakai sepatu sepasang dengan ciri merah dan biru ; sepatu merah untuk kaki kiri, sementara sepatu berwarna biru di kaki kanan.

Yap, jangan tanyakan komentarku, karena aku sendiri pun bingung, sumpah!

Bersambung....

Episodes
1 Perkenalan
2 Huru Hara di Taman Kota
3 Worm Siala*!
4 Membantai Para Monster
5 K-Touch, Kekuatan Terbaikku!
6 Memanggil Teman Lama
7 Dia Siapa Sih?!
8 Marx si Rider Sialan!!
9 Aku dan Marx (Part I)
10 Aku dan Marx (Part II)
11 Roda Tank Berjalan
12 Rider Berwarna Merah & Biru?
13 Tembok Itu Roboh!
14 Kerja Sama (Part I)
15 Kerja Sama (Part II)
16 Decade & Build, Bersatu!
17 Penggabungan Skill
18 Orang Tak Dikenal
19 Metal Build Keparat!
20 Wujud Rider Terdahulu, Agito!
21 Kalahnya Metal Build
22 Evolusi Metal Build
23 Kaito, si Pencuri Handal
24 Bertarung Bersama Diend
25 Detik-detik Terakhir
26 Berbincang Dengan Wataru
27 Pemahaman di Luar Nalar
28 Masa Sekarang
29 Gempa Bumi
30 Lawanlah Kami!
31 Sento, itukah Namamu?
32 Kemunculan Phantom Build, Sekali Lagi
33 Wataru, Terima Kasih
34 Terpaksa Melawan
35 Hajar Terus!
36 Rider Sekeras Baja
37 Gempa Tak Kunjung Usai
38 Bumi Kedua
39 Eksis di Segala Penjuru
40 Perlawanan Tanpa Akhir?
41 Mission : Kill Phantom Build
42 Lelah
43 Bangkitlah!
44 Evolusi Decade
45 Kekuatan Baru
46 See You
47 Goodbye
48 Hampir
49 Kembali
50 Tidak Dapat Dimaafkan
51 Genius is Perfect
52 Penderitaan Phantom
53 Phantom Versi Lain?
54 Kembaran Biadab!
55 Dihajar Massa
56 Hampir Sekarat
57 Akhir?
58 Membaralah!!!
59 Knockdown!
60 Mudah Sekali
61 Menari di Atas Penderitaan
62 If you can't?
63 Penumpasan Dark Rider (Part I)
64 Sedikit Lebih Baik!
65 Kekalutan Jiwa
66 Tiada Tanpa Jejak
67 Memori
68 Melanjutkan Misi!
69 Apresiasi
70 Pemberitahuan
71 Sadar Diri!
72 Tiada Jejak
73 Kemajuan
74 Perdebatan
75 Menari Sehebat Mungkin!
76 Taktik licik
77 Serangan Balas
78 Penyesalan
79 Mendebarkan (Part I)
80 Mendebarkan (Part II)
81 Sedikit Saran
82 Bermain-main
83 Pembersihan Sampah!
84 Dasar-dasar Rider.
85 Bersantai
86 Penyiksaan Halus
87 Datang Juga
88 Kehadiran Semula
89 Kejayaan Tsukasa
90 Berakhirnya Perdebatan
91 Mengerikan
92 Bencana Apa Lagi?
93 Keributan di Pusat Kota
94 Tiada Bantuan, Kah?
95 Kembali Lagi
96 Gegabah
97 Terpaksa
98 Melarikan Diri
99 Sampaikan
100 Berpindah Tanpa Tujuan
101 Cross Z Evolt!
102 Sangat Mengasyikkan!
103 Kemenangan Sesaat
104 Membekukan Tujuan
105 Serangan Balik!
106 Kemajuan
107 Strike
108 Selesai, Kan?
109 Terperangkap Jebakan
110 Kemelut Hati
111 Dua Pilihan
112 Suatu Tipu Muslihat
113 Melakukan Seorang Diri
114 Panjatan Doa
115 Bala Bantuan
116 Penyerangan Dua Arah
117 Kehadiran Marx
118 Salam Untuk Semua
119 Mendadak
120 Nyari Perkara
121 Terasa Muak
122 Apa Lagi?!
123 Pergantian Pemain
124 Penundaan Ajal
125 Pembalasan
126 Musuh Baru?
127 Bincang-bincang
128 Pengkhianatan?
129 Rileks Sejenak
130 Peringatan Knight
131 Permintaan
132 Balik Bentar
133 Keterkaitan Kasus
134 Bencana Alam
135 Keluar, Sekarang!!
136 Petaka
137 Tipu Daya
138 Terbalaskan
139 Ketergantungan
140 Terperangkap Lagi?
141 Persengketaan
142 Menyaksikan
143 Menjengkelkan
144 Ketidaksukaan
145 Tidak Pasti
146 Kurang Lebih
147 Tiada Hujung
148 Lerai?
149 Taruhan
150 Pemancaran
151 Kurang Kartu?
152 Perpecahan
153 Kembali Terulang
154 Terencana
155 Batasan
156 Kelebihan Bermaksiat
157 Tidak Berkecukupan
158 Meneruskan Cita-cita
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Perkenalan
2
Huru Hara di Taman Kota
3
Worm Siala*!
4
Membantai Para Monster
5
K-Touch, Kekuatan Terbaikku!
6
Memanggil Teman Lama
7
Dia Siapa Sih?!
8
Marx si Rider Sialan!!
9
Aku dan Marx (Part I)
10
Aku dan Marx (Part II)
11
Roda Tank Berjalan
12
Rider Berwarna Merah & Biru?
13
Tembok Itu Roboh!
14
Kerja Sama (Part I)
15
Kerja Sama (Part II)
16
Decade & Build, Bersatu!
17
Penggabungan Skill
18
Orang Tak Dikenal
19
Metal Build Keparat!
20
Wujud Rider Terdahulu, Agito!
21
Kalahnya Metal Build
22
Evolusi Metal Build
23
Kaito, si Pencuri Handal
24
Bertarung Bersama Diend
25
Detik-detik Terakhir
26
Berbincang Dengan Wataru
27
Pemahaman di Luar Nalar
28
Masa Sekarang
29
Gempa Bumi
30
Lawanlah Kami!
31
Sento, itukah Namamu?
32
Kemunculan Phantom Build, Sekali Lagi
33
Wataru, Terima Kasih
34
Terpaksa Melawan
35
Hajar Terus!
36
Rider Sekeras Baja
37
Gempa Tak Kunjung Usai
38
Bumi Kedua
39
Eksis di Segala Penjuru
40
Perlawanan Tanpa Akhir?
41
Mission : Kill Phantom Build
42
Lelah
43
Bangkitlah!
44
Evolusi Decade
45
Kekuatan Baru
46
See You
47
Goodbye
48
Hampir
49
Kembali
50
Tidak Dapat Dimaafkan
51
Genius is Perfect
52
Penderitaan Phantom
53
Phantom Versi Lain?
54
Kembaran Biadab!
55
Dihajar Massa
56
Hampir Sekarat
57
Akhir?
58
Membaralah!!!
59
Knockdown!
60
Mudah Sekali
61
Menari di Atas Penderitaan
62
If you can't?
63
Penumpasan Dark Rider (Part I)
64
Sedikit Lebih Baik!
65
Kekalutan Jiwa
66
Tiada Tanpa Jejak
67
Memori
68
Melanjutkan Misi!
69
Apresiasi
70
Pemberitahuan
71
Sadar Diri!
72
Tiada Jejak
73
Kemajuan
74
Perdebatan
75
Menari Sehebat Mungkin!
76
Taktik licik
77
Serangan Balas
78
Penyesalan
79
Mendebarkan (Part I)
80
Mendebarkan (Part II)
81
Sedikit Saran
82
Bermain-main
83
Pembersihan Sampah!
84
Dasar-dasar Rider.
85
Bersantai
86
Penyiksaan Halus
87
Datang Juga
88
Kehadiran Semula
89
Kejayaan Tsukasa
90
Berakhirnya Perdebatan
91
Mengerikan
92
Bencana Apa Lagi?
93
Keributan di Pusat Kota
94
Tiada Bantuan, Kah?
95
Kembali Lagi
96
Gegabah
97
Terpaksa
98
Melarikan Diri
99
Sampaikan
100
Berpindah Tanpa Tujuan
101
Cross Z Evolt!
102
Sangat Mengasyikkan!
103
Kemenangan Sesaat
104
Membekukan Tujuan
105
Serangan Balik!
106
Kemajuan
107
Strike
108
Selesai, Kan?
109
Terperangkap Jebakan
110
Kemelut Hati
111
Dua Pilihan
112
Suatu Tipu Muslihat
113
Melakukan Seorang Diri
114
Panjatan Doa
115
Bala Bantuan
116
Penyerangan Dua Arah
117
Kehadiran Marx
118
Salam Untuk Semua
119
Mendadak
120
Nyari Perkara
121
Terasa Muak
122
Apa Lagi?!
123
Pergantian Pemain
124
Penundaan Ajal
125
Pembalasan
126
Musuh Baru?
127
Bincang-bincang
128
Pengkhianatan?
129
Rileks Sejenak
130
Peringatan Knight
131
Permintaan
132
Balik Bentar
133
Keterkaitan Kasus
134
Bencana Alam
135
Keluar, Sekarang!!
136
Petaka
137
Tipu Daya
138
Terbalaskan
139
Ketergantungan
140
Terperangkap Lagi?
141
Persengketaan
142
Menyaksikan
143
Menjengkelkan
144
Ketidaksukaan
145
Tidak Pasti
146
Kurang Lebih
147
Tiada Hujung
148
Lerai?
149
Taruhan
150
Pemancaran
151
Kurang Kartu?
152
Perpecahan
153
Kembali Terulang
154
Terencana
155
Batasan
156
Kelebihan Bermaksiat
157
Tidak Berkecukupan
158
Meneruskan Cita-cita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!