Bercerai di Dalam Diri.

Pastor langsung berdiri dan berjalan menghampiri pak Bima, dan sepertinya mereka saling mengenal.

"Pastor Johannes ya? "

Pastor itu bersalaman dengan pak Bima, terlihat pastor Johannes itu sedikit kebingungan atau berusaha mengingat pak Bima.

"Nama saya Brendi, dan anak pertama ku namanya Bima, dan itulah kenapa saya di panggil pak Bima.

dulu pastor yang menjadi pembina kami waktu muda-mudi dan pastor juga yang menjadi pendamping group vokal group dan juga koor."

"Iya.... iya.... aku ingat, saat itu kita juara, apa kabar kamu anakku?"

Mereka malah reunian dan sepertinya amarah pak Bima sudah pupus karena pertemuan itu, dan mereka berdua terlihat bahagia.

"Tapi kembali ke masalah ya pastor, kami sudah punya gereja tersendiri. demikian juga dengan ito mak Lasma ini.

tapi kenapa malah pastor ya datang? kan seharusnya pastor dari gereja kami yang menasehati ito mak Lasma dan suaminya."

"Sama aja itu, sama-sama gereja katolik kan."

Mamaknya Tiopan tiba-tiba bicara yang memotong pembicaraan Pak Bima dan pastor, terlihat raut wajahnya pak Bima yang menahan emosi karena ucapan dari mamanya Tiopan.

"Benar-benar keterlaluan kau ya, sebagai orang tua dan seharusnya kau yang menasehati mak Lasma dan pak Lasma.

benar-benar minus akhlak dan etika, iya memang kau seperti orang tua yang egois dan tidak punya akhlak dan etika.

Kau datang ke sini tanpa permisi kepada ku, dengan membawa pastor dan rombongan yang bukan dari gereja kami.

Ini masalah etika dan moral, kau telah melangkahi gereja kami yang ada disini. jelas-jelas kamu ketahui kalau mak Lasma sudah pindah gereja ke gereja kami dan sah berdasarkan surat."

Lalu pak Bima menoleh pastor dan kemudian pastor tersebut mengajak pak Bima untuk duduk.

"Seharusnya memang seperti yang pak Bima jelaskan, dan kami juga sudah koordinasi kepada gereja ya ada disini.

Sebab mak Lasma dan pak Lasma, di nikahkan di gereja kami. itulah kenapa kami di ijinkan untuk datang kemari.

Semua ada pendekatan nya pak Bima, dan kami sudah saling koordinasi.

Terimakasih ya pak Bima, karena sudah mengingatkan kepada kami akan etika yang sangat luar biasa."

Akhirnya pak Bima diam, karena sudah mendapat penjelasan dari pastor.

Lalu aku dan pak Lasma di minta untuk duduk di samping pastor.

Ibadah sejenak lalu berdoa, kemudian membaca firman Tuhan mengenai perkawinan.

"Pak Lasma dan mak Lasma, kalian berdua sudah terlebih dahulu konsultasi atau belajar tentang perkawinan dengan pastor menjelang pernikahan.

Kemudian kalian berdua mengambil janji pernikahan dihadapan hamba Tuhan, jemaat Tuhan dan orang tua kalian masing-masing.

Semua masalah pasti ada jalan, Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melampaui batas kemampuan umat-nya.

Saya ingin mendengar penjelasan dari mak Lasma terlebih dahulu ya."

Pastor Johannes menoleh Ku dan aku hanya tersenyum, karena akan mengulang kembali cerita kepedihan yang aku alami.

"Seperti yang bapak bicara barusan, bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya.

Saya selalu berdoa untuk keutuhan rumah tangga ku, doa jam tiga pagi sebelum memulai aktifitas serta doa salam Maria dan juga doa kerahiman ilahi.

Kemudian berpikir dan merenung semuanya, bukan perkara mudah bagi ku untuk memutuskan hubungan kami.

Penuh pergumulan karena hidup, dan kami sudah mengambil janji pernikahan yang kudus.

Akan tetapi berpisah adalah jalan terbaik untuk kami, karena akan ada yang terluka jika tetap bersama.

Saya tau jelas kalau apa yang menjadi keputusan ku ini adalah dosa besar, tapi akan menjadi dosa yang paling besar dan tidak termaafkan jika aku kelak bunuh diri karena sudah sangat terluka.

Kesalahan pertama masih bisa ku maafkan, kesalahan kedua dan ketiga serta kesalahan ke empat.

Karena doa dan pengampunan, dan aku masih bisa memaafkan.

Tapi kali ini sudah hancur berkeping-keping, dan aku sudah resiko yang akan aku terima ke depannya.

Tidak masalah asal jangan penghuni neraka abadi karena bunuh diri.

Saya yakin dan percaya, kalau Tuhan tidak akan membiarkan umat nya dalam kesengsaraan dan kepedihan.

Sebagai mana umat Israel yang di bebaskan Allah dari segala marabahaya dan perbudakan.

Sudah saatnya saya di merdeka sebagai umat Tuhan atau anak Tuhan, sebagaimana bangsa Israel merdeka dari perbudakan bangsa mesir dan Tuhan Allah membawa bangsa Israel ke tanah perjanjian."

Pastor Johannes tersenyum menanggapinya, dan aku berharap pastor ini mampu memahami apa yang aku pahami dengan memakai kisah bangsa Israel yang ditindas dan bebas dari perbudakan.

Seperti itu yang tertulis di kitab keluaran, atau kitab perjanjian lama dalam Alkitab.

"Kamu itu bukan bangsa Israel, tapi kamu itu suku batak yang beruntung memiliki suami seorang PNS.

tidak relevan jika membandingkan keadaan bangsa Israel dengan keadaan mu saat ini. hidup mu tidak akan berkekurangan, karena suami mu akan mampu menafkahi mu."

Mamak langsung memberikan Lasma ke pangkuan tetangga kami dan kemudian menatap bapak dengan tatapannya yang tajam.

"Seorang penjudi dan pemabuk seperti kau itu, tau apa tentang pernikahan?

dalam pikiran kau itu, hanya ada judi dan minuman keras.

kau tanya sendiri sama ito kau itu, apa yang sudah diperbuatnya sama boru mu.

gimana kau bisa bertanya padanya, di kasih uang seratus ribu aja kau sudah diam. ngak ada guna kau sebagai bapak dan juga sebagai suami."

"Kau selalu memandang ku rendah, aku tidak ada baiknya di mata mu."

"Jelas itu pak Sere, karena kau selalu tunduk sama kakak mu itu.

emas perhiasan yang aku kumpulkan, dan itu rencananya untuk biaya sekolah anak-anak kita.

tapi kau kasih sama kakak mu, dan semuanya kau kasih. bukan hanya harta yang kau berikan.

bahkan kasih sayang mu, serta waktu mu. hanya untuk kakak mu.

lantas kami apa? hanya pelengkap dalam hidup mu?

kalau bukan kita beragam katolik dan karena anak-anak, sudah lama aku minta cerai dari kau.

Kau itu sudah lama mati didalam hatiku, aku bertahan bersama mayat hidup seperti kau, hanya karena anak-anak agar mereka tetap memiliki orang tua yang lengkap.

sekarang anak-anak ku sudah besar dan sudah bisa menentukan hidupnya. jika mereka nikah, kita hanya perlu berdiri mendampingi tapi kau sudah tiada di hatiku.

bersuami tapi merasa seperti janda, bukannya menafkahi keluarga tapi sebagai parasit."

Mamak mengucapkannya dengan keras, dan terlihat mata yang berkaca-kaca itu sudah menetes air mata.

Demikian juga dengan si bapak, menangis hingga sesenggukan dan aku tahu kalau itu adalah akting.

Sebagaimana yang dilakukannya sejak dulu, bapak ahli dalam akting dan sudah selayaknya mendapat peran di sinetron.

Dulu bapak sering melakukannya di hadapannya keluarganya, dan mamak yang menjadi korbannya.

Terpopuler

Comments

Risa

Risa

suka dengan ucapan mamanya sere

2023-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kejutan.
2 Menikah
3 Suami Yang Kecewa.
4 Keluarga Suami yang Mengenalkan.
5 Harus Dengan Kekerasan.
6 Kisah Pernikahan.
7 Mertua Yang Aneh.
8 Pak Lasma.
9 Keinginan Untuk Bercerai.
10 Mulai Bertindak.
11 Kesepakatan Untuk Bercerai.
12 Mantap Untuk Bercerai.
13 Tiopan Membawa Keluarganya.
14 Minta Rujuk.
15 Ada Yang Aneh.
16 Bercerai di Dalam Diri.
17 Jalan Terbaik.
18 Acara Adat Mak Sinta.
19 Tagihan Kartu Kredit.
20 Urusan Kartu Kredit Belum Selesai.
21 Masalah Utang Di Koperasi.
22 Pertikaian Lagi.
23 Utang Ke Rentenir.
24 Perkara Selesai.
25 Merasa Kehilangan.
26 Nasihat.
27 Serangan Balik.
28 Bermasalah.
29 Tangan Yang Ditebas.
30 Ingin Berdamai.
31 Mamaknya Tiopan Murka.
32 Mencoba Ikhlas.
33 Tiopan Menikah Lagi.
34 Bimbang.
35 Nasihat Berujung Pertikaian.
36 Nasihat Yang Terabaikan.
37 Pilihan Yang Sulit.
38 Rencana Balas Dendam.
39 Anak Yang Tamtrum.
40 Tiba di Kampung.
41 Bertemu Dengan Bapak.
42 Kisah dari Renhat.
43 Pernyataan Cinta.
44 Penyesalan Yang Menyakitkan.
45 Bapak Meninggal.
46 Menahan Emosi.
47 Berkumpul Bersama.
48 Adat Sari Matua.
49 Begini Rasanya Bahagia.
50 Perbedaan Pola Pikir.
51 Terjadilah Drama
52 Biarkan Dia Memilih.
53 Lasma Tetap Memilih Bapaknya.
54 Kabar Bahagia.
55 Cerita Tentang Lasma.
56 Wisuda dan Rencana Pernikahan.
57 Tunangan.
58 Bertemu Dengan Donna.
59 Hati yang Tidak bisa Di Bohongi.
60 Bisa Berubah.
61 Pemberkatan.
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Kejutan.
2
Menikah
3
Suami Yang Kecewa.
4
Keluarga Suami yang Mengenalkan.
5
Harus Dengan Kekerasan.
6
Kisah Pernikahan.
7
Mertua Yang Aneh.
8
Pak Lasma.
9
Keinginan Untuk Bercerai.
10
Mulai Bertindak.
11
Kesepakatan Untuk Bercerai.
12
Mantap Untuk Bercerai.
13
Tiopan Membawa Keluarganya.
14
Minta Rujuk.
15
Ada Yang Aneh.
16
Bercerai di Dalam Diri.
17
Jalan Terbaik.
18
Acara Adat Mak Sinta.
19
Tagihan Kartu Kredit.
20
Urusan Kartu Kredit Belum Selesai.
21
Masalah Utang Di Koperasi.
22
Pertikaian Lagi.
23
Utang Ke Rentenir.
24
Perkara Selesai.
25
Merasa Kehilangan.
26
Nasihat.
27
Serangan Balik.
28
Bermasalah.
29
Tangan Yang Ditebas.
30
Ingin Berdamai.
31
Mamaknya Tiopan Murka.
32
Mencoba Ikhlas.
33
Tiopan Menikah Lagi.
34
Bimbang.
35
Nasihat Berujung Pertikaian.
36
Nasihat Yang Terabaikan.
37
Pilihan Yang Sulit.
38
Rencana Balas Dendam.
39
Anak Yang Tamtrum.
40
Tiba di Kampung.
41
Bertemu Dengan Bapak.
42
Kisah dari Renhat.
43
Pernyataan Cinta.
44
Penyesalan Yang Menyakitkan.
45
Bapak Meninggal.
46
Menahan Emosi.
47
Berkumpul Bersama.
48
Adat Sari Matua.
49
Begini Rasanya Bahagia.
50
Perbedaan Pola Pikir.
51
Terjadilah Drama
52
Biarkan Dia Memilih.
53
Lasma Tetap Memilih Bapaknya.
54
Kabar Bahagia.
55
Cerita Tentang Lasma.
56
Wisuda dan Rencana Pernikahan.
57
Tunangan.
58
Bertemu Dengan Donna.
59
Hati yang Tidak bisa Di Bohongi.
60
Bisa Berubah.
61
Pemberkatan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!