Kesepakatan Untuk Bercerai.

Sejenak seperti hening cipta dan hanya suara gaduh akan perdebatan dari ruang sebelah yang terdengar sampai di ruangan ini.

"Pak Hamdan....

Kenapa anggota bapak tidak melakukan survei ke lokasi?

apakah di bank milik pemerintah ini, bisa kongkalingkong?"

"Itu tidak benar ibu, kami tidak pernah melakukan seperti yang ibu tuduhkan."

"Buktinya apa pak Hamdan? di ruang sebelah yang ribut itu, dan mereka melakukan hal yang sama seperti yang saya alami saat ini.

apa sih tugas bapak sebagai pengawas?

terus bagiamana ini pak Hamdan? apakah kita lewat jalur hukum aja?"

"Mohon tunggu sebentar ya bu."

Pria yang mengaku sebagai pengawas kredit itu, ijin untuk menjawab panggilan telepon. sementara suamiku hanya bisa menunduk seperti orang bodoh.

Selesai menerima panggilan telepon itu, lalu pria itu ijin keluar untuk menemui bos nya dan tinggallah kami berdua di ruangan ini.

"Kita cerai aja pak Lasma, karena kamu ngak bisa menepati janji mu."

"Iya udah, tapi keluar kau dari rumah itu dan bawa Lasma dan juga mamak mu dari rumah itu."

"Okey...

Saya akan pergi bersama Lasma dan juga mamak setelah menerima akta cerai dari pengadilan.

ngak apa-apa kalau yang harus mengeluarkan biaya pengacaranya, asal kamu bersedia cerai.

aku hanya meminta Lasma bersamaku, dan akan menjual semua ternak serta meminta akta perceraian dari pengadilan."

"Baik dan abang penuhi semua permintaan mu, asal kau jangan mengungkit pinjaman ini."

Segera ku raih handphone ku dan kemudian menelpon pengajaran yang bernama Markus dan memintanya untuk bertemu dengannya nanti setalah selesai permasalahan ini.

Baru aja selesai menelpon pria yang bernama Markus itu langsung mendatangi kami di ruangan ini.

"Apa yang bisa ku bantu kak?"

"Kami berdua mau cerai, bisa bapak urus?"

"Kalau boleh tau, apa permasalahannya dan tentunya itu selain dari permasalahan yang sekarang ini."

Aku segera tarik napas dalam-dalam dan menghembusnya, setelah agak tenang barulah aku menceritakan semuanya.

"Apakah pak Tiopan bersedia bercerai?"

Sepertinya suamiku ini sudah mantap untuk bercerai, dan kemudian Markus mengeluarkan dokumen dari tas nya lalu diserahkannya kepada Tiopan.

"Dokumen itu adalah pernyataan bahwa pak Tiopan memang benar menyetujui perceraian ini dan mengikhlaskan kak Sere untuk pergi dari sisi mu.

lalu....."

Tiopan langsung menandatanganinya, tanpa mendengar penjelasan lebih lanjut dari Markus.

Kemudian Markus meminta dokumen kami seperti, identitas diri, akta pernikahan dan kemudian membuat dokumentasi tentang pertemuan kami kali ini.

Kemudian Markus keluar dari ruangan ini, dan berkata akan datang besok ke rumah untuk meminta tandatangan untuk kuasa.

Beberapa saat kemudian, petugas perempuan yang babak belur itu dan juga pimpinan cabang serta pengawas kredit mendatangi kami di ruangan ini.

"Akibat kecerobohan bu Sartika, sehingga bank kita mengalami kerugian dan ibu harus menggantinya.

untuk kedua kalinya dan ibu Sere adalah penentu nasib ibu Sartika, untuk tidak ganti rugi ketiga kalinya.

bu Sere.....

solusi sementara waktu, ibu bisa membawa jaminan berupa surat tanah dan kami berjanji akan memberikan solusi yang tepat nantinya."

Pimpinan cabangnya memberikan dokumen, dan aku membacanya dengan teliti.

"Ngak bisa dong pak, karena gadai SK PNS ini juga harus membutuhkan persetujuan istri, tarik SK PNS ini sebagai jaminan nya."

"Kok mak Lasma ingkar janji?"

Tiopan memotong pembicaraan Ku, disela-sela aku bicara kepada pimpinan cabang bank ini.

"Aku ngak bisa mempercayai mu lagi pak Lasma, kamu sudah empat kali berjanji dan kau ingkari.

aku akan menggugat cerai dan juga menggugat bank ini jika permintaanku tidak di kabulkan.

pertama saya mau hutang piutang ini di hapus dan dikembalikan semua jaminan, karena tanpa persetujuan dariKu.

aku memberikan jaminan ini dan pergi dari rumah itu, setelah mendapatkan akta cerai dari pengadilan.

satu lagi pak Lasma, jika sampai mengulur-ulur waktu, maka aku akan meributkan pinjaman kedua kakak mu di pegadaian.

rumah yang meraka gadaikan adalah rumah mu, yang sudah kamu beli setelah kita menikah dan menggadaikan tanpa persetujuan ku.

jika aku sudah mendapatkan akta cerai dari pengadilan, maka semua selesai dan kamu perlu membuat pernyataan untuk melibatkan aku terhadap semua hutang-hutang mu.

karena tidak satu rupiah pun aku memakai uang itu.

gimana dengan permintaan saya bapak-ibu? apakah kita harus melalui jalur hukum atau kita berdamai saja?"

Pimpinan cabangnya dan juga perempuan itu, hanya bisa menghela napasnya dan terlihat raut wajah itu menggambarkan kekecewaan.

"Baik ibu Sere, tapi buat perjanjian. bahwa ibu sendiri yang akan mengembalikan jaminan hutang nya jika sudah mendapatkan akta perceraian dari suami ibu.

bu u Sartika, kamu kawal pak Tiopan sampai selesai mengurus akta perceraiannya dan dapatkan kembali jaminan itu."

Ucap pimpinan cabangnya, lalu menyuruh bawahannya untuk membuat perjanjian terbaru.

Beberapa saat kemudian, dokumen perjanjian itu sudah berada di hadapan ku dan lagi-lagi aku membacanya dengan teliti.

Dalam perjanjian tertulis bahwa, jaminan berupa SK PNS Tiopan dan juga surat keterangan tanah berupa SK Camat atau surat keterangan tanah dan bangunan yang di buat camat.

Akan diberikan kepadaku dan nantinya di kembalikan setelah aku menerima akta cerai dari Tiopan.

Sementara cicilan hutang tetap berjalan sebagaimana biasanya, dan Tiopan wajib membayar cicilan hutang tersebut dengan cara potong gaji.

Untuk ternak babi ku, dan itu tidak termasuk lagi jaminan karena beberapa resiko yang sulit di prediksi.

Seperti pencurian babi, penyakit dan sebagainya. sehingga ternak babi ku dikeluarkan dari jaminan.

Untuk sementara lega rasanya, karena satu masalah sudah selesai.

Aku menelpon mamak untuk menanyakan kabar Lasma putriku, tapi mamak malah memintaku untuk menikmati hidup atau sekadar bersantai.

Memang sudah aku tinggalkan asi untuk Lasma, karena hal biasa kulakukan.

Kebetulan sekali ada salon kecantikan dan saatnya memanjakan diri dengan paket perawatan yang lengkap.

Mulai dari rambut, wajah hingga luluran. Durasinya hampir tiga jam dan akhirnya merasa segar dan lega.

Lalu pulang ke rumah dan mamak memintaku untuk menjaga Lasma, agar mamak bisa membersihkan kandang ternak dan kemudian memberi makan.

Duduk di belakang rumah, seraya melihat mamak membersihkan kandang ternak.

Angin sepoi-sepoi dan membuat begitu sejuk, Lasma dalam pangkuan tertidur setalah kenyang.

"Lasma...

sebentar lagi kamu akan jarang bertemu dengan bapak mu."

Lasma tidak bergeming dan hanya tertidur pulas karena angin yang sejuk.

Toh juga bapaknya tidak memperdulikan Lasma, bahkan saat pembaptis bapaknya tidak ikut mendampingi kami berdua.

Seolah-olah aku seorang janda, membaptis anak tanpa di dampingi suami. Itulah kenapa aku tidak mengadakan acara adat, karena malu.

Malu karena Lasma tidak di dampingi bapaknya saat di baptis, dan demi Lasma aku rela menjadi bahan gosip satu gereja.

Terpopuler

Comments

Mia Sulandri

Mia Sulandri

benar sekali, gadai SK harus persetujuan istri jika sudah menikah

2023-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan.
2 Menikah
3 Suami Yang Kecewa.
4 Keluarga Suami yang Mengenalkan.
5 Harus Dengan Kekerasan.
6 Kisah Pernikahan.
7 Mertua Yang Aneh.
8 Pak Lasma.
9 Keinginan Untuk Bercerai.
10 Mulai Bertindak.
11 Kesepakatan Untuk Bercerai.
12 Mantap Untuk Bercerai.
13 Tiopan Membawa Keluarganya.
14 Minta Rujuk.
15 Ada Yang Aneh.
16 Bercerai di Dalam Diri.
17 Jalan Terbaik.
18 Acara Adat Mak Sinta.
19 Tagihan Kartu Kredit.
20 Urusan Kartu Kredit Belum Selesai.
21 Masalah Utang Di Koperasi.
22 Pertikaian Lagi.
23 Utang Ke Rentenir.
24 Perkara Selesai.
25 Merasa Kehilangan.
26 Nasihat.
27 Serangan Balik.
28 Bermasalah.
29 Tangan Yang Ditebas.
30 Ingin Berdamai.
31 Mamaknya Tiopan Murka.
32 Mencoba Ikhlas.
33 Tiopan Menikah Lagi.
34 Bimbang.
35 Nasihat Berujung Pertikaian.
36 Nasihat Yang Terabaikan.
37 Pilihan Yang Sulit.
38 Rencana Balas Dendam.
39 Anak Yang Tamtrum.
40 Tiba di Kampung.
41 Bertemu Dengan Bapak.
42 Kisah dari Renhat.
43 Pernyataan Cinta.
44 Penyesalan Yang Menyakitkan.
45 Bapak Meninggal.
46 Menahan Emosi.
47 Berkumpul Bersama.
48 Adat Sari Matua.
49 Begini Rasanya Bahagia.
50 Perbedaan Pola Pikir.
51 Terjadilah Drama
52 Biarkan Dia Memilih.
53 Lasma Tetap Memilih Bapaknya.
54 Kabar Bahagia.
55 Cerita Tentang Lasma.
56 Wisuda dan Rencana Pernikahan.
57 Tunangan.
58 Bertemu Dengan Donna.
59 Hati yang Tidak bisa Di Bohongi.
60 Bisa Berubah.
61 Pemberkatan.
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Kejutan.
2
Menikah
3
Suami Yang Kecewa.
4
Keluarga Suami yang Mengenalkan.
5
Harus Dengan Kekerasan.
6
Kisah Pernikahan.
7
Mertua Yang Aneh.
8
Pak Lasma.
9
Keinginan Untuk Bercerai.
10
Mulai Bertindak.
11
Kesepakatan Untuk Bercerai.
12
Mantap Untuk Bercerai.
13
Tiopan Membawa Keluarganya.
14
Minta Rujuk.
15
Ada Yang Aneh.
16
Bercerai di Dalam Diri.
17
Jalan Terbaik.
18
Acara Adat Mak Sinta.
19
Tagihan Kartu Kredit.
20
Urusan Kartu Kredit Belum Selesai.
21
Masalah Utang Di Koperasi.
22
Pertikaian Lagi.
23
Utang Ke Rentenir.
24
Perkara Selesai.
25
Merasa Kehilangan.
26
Nasihat.
27
Serangan Balik.
28
Bermasalah.
29
Tangan Yang Ditebas.
30
Ingin Berdamai.
31
Mamaknya Tiopan Murka.
32
Mencoba Ikhlas.
33
Tiopan Menikah Lagi.
34
Bimbang.
35
Nasihat Berujung Pertikaian.
36
Nasihat Yang Terabaikan.
37
Pilihan Yang Sulit.
38
Rencana Balas Dendam.
39
Anak Yang Tamtrum.
40
Tiba di Kampung.
41
Bertemu Dengan Bapak.
42
Kisah dari Renhat.
43
Pernyataan Cinta.
44
Penyesalan Yang Menyakitkan.
45
Bapak Meninggal.
46
Menahan Emosi.
47
Berkumpul Bersama.
48
Adat Sari Matua.
49
Begini Rasanya Bahagia.
50
Perbedaan Pola Pikir.
51
Terjadilah Drama
52
Biarkan Dia Memilih.
53
Lasma Tetap Memilih Bapaknya.
54
Kabar Bahagia.
55
Cerita Tentang Lasma.
56
Wisuda dan Rencana Pernikahan.
57
Tunangan.
58
Bertemu Dengan Donna.
59
Hati yang Tidak bisa Di Bohongi.
60
Bisa Berubah.
61
Pemberkatan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!