Bab 20 Diratukan oleh suami

Dion baru saja keluar dari toilet. Dia melihat Syifa yang sudah tidak berada di tempatnya. Lalu Dion berjalan mencari keberadaan istrinya.

Tak jauh dari tempat itu terdapat beberapa orang berkerumun. Dion penasaran dan menghampirinya.

Namun Dion langsung dibuat terkejut saat melihat Istrinya sedang dipapah seseorang dengan pipi kirinya yang nampak memerah tergores.

"Syifa, kamu kenapa?" secepatnya Dion menghampiri Syifa.

Syifa tak mengatakan apapun. Dia langsung memeluk Dion dan menangis. Namun salah satu orang tersebut akhirnya bercerita.

"Tadi nona ini mau dilukai seorang pria, untung saja orang-orang langsung menolong." ujarnya.

Dion terperanjat saat mendengar penuturan orang tersebut. Sudah pasti orang itu adalah Rangga.

Dion pun segera membawa Syifa ke tempat duduk dan memeriksa keadaannya. Dia sangat khawatir dengan istrinya.

"Sayang, maafkan aku. Apa yang sedang terjadi tadi?" tanya Dion sembari mengompres pipi Syifa menggunakan botol air dingin.

Syifa akhirnya menceritakan detail kejadiannya.

Rupanya Rangga tadi hendak membawa Syifa pergi. Namun saat itu Syifa terus memberontak dan minta tolong. Akhirnya beberapa orang yang berada di tempat itu langsung berhambur berusaha menolong Syifa.

Rangga yang mulai panik langsung menghempaskan tubuh Syifa hingga tersungkur di kerasnya aspal. Dia cepat-cepat pergi meninggalkan Syifa sebelum dihajar masa. Sebelum itu Rangga juga sempat mengancam Syifa untuk merebut anaknya.

Mendengar hal itu membuat Dion semakin meradang. Tapi melihat keadaan Syifa membuatnya harus memprioritaskan istrinya terlebih dahulu.

"Sayang aku cariin taksi aja ya? kamu pulang naik taksi." ucap Dion khawatir.

"Nggak mau, aku bonceng pakai motor kamu aja Dion." tolak Syifa.

"Tapi kamu sedang sakit begini. Memangnya bisa?" tanya Dion.

Syifa terus bersikeras. Akhirnya mau tak mau Dion pun kembali memboncengnya dengan motor.

Sepanjang perjalanan Dion hanya diam. Dia tak mengatakan apapun. Hanya memegangi tangan Syifa dan sesekali memperhatikan istrinya melalui kaca spion.

Sampai di rumah Dion langsung mengangkat tubuh Syifa. Tentu hal itu langsung mendapat protes Syifa namun Dion dalam mode ngeyel begini tidak akan mau menghiraukan penolakannya.

Dion langsung membawanya ke sofa ruang keluarga. Dia segera mengambil kotak obat serta waslap yang berisi es batu untuk mengompres luka Syifa.

Wajah Dion tampak begitu khawatir. Namun di dalam hati sebenarnya dia sedang menahan emosi.

"Dion, i'm okay. Cuma luka kecil saja sayang. Nggak apa-apa nanti juga sembuh." ujar Syifa pelan.

Dion hanya menatap Syifa dengan tatapan yang sulit diartikan. Memperhatikan luka gores yang ada di pipi Syifa rasanya membuat hatinya terasa diremas.

"Maafkan aku Syifa, marahilah aku. Tak seharusnya aku meninggalkan kamu seperti itu. Aku benar-benar ceroboh." Akhirnya Dion mulai berbicara dengan Syifa.

"Nggak papa Dion, kamu juga butuh ke toilet. Hanya saja tadi kejadiannya begitu cepat. Untung banyak yang nolongin." Syifa mencoba untuk meredam emosi Dion.

"Tapi ini tidak bisa dibiarkan Syifa, apalagi sampai dia mengancammu juga Bella aku tidak bis.."

CUPP..

Tanpa aba-aba Syifa langsung mencium bibir Dion. Tentu saja reaksi Dion langsung terkejut.

"Syifa.. Orang lagi ngomong serius kok." Dion langsung memprotes tindakan spontan Syifa.

"Bawel sih, iya-iya aku takut. Tapi untuk sekarang aku nggak mau bahas itu dulu. Aku mau peluk aja." dengan manjanya Syifa langsung menyandarkan kepalanya di dada Dion.

Siapa coba yang tidak gemas dengan manjanya Syifa kalau begini. Dion langsung memeluknya sambil menciumi puncak kepalanya.

Syifa yang biasanya menjadi sosok yang mandiri dan dewasa nyatanya tetaplah seorang gadis yang ingin diperlakukan manja.

Apalagi dengan adanya Dion yang selalu memperhatikannya membuat Syifa semakin nyaman untuk bermanja kepadanya.

"udah mandi sana. Bau kecut gitu." Ucap Dion setelah beberapa lama Syifa meringkuk di pelukannya.

Syifa menegakkan kepalanya seketika sambil memperlihatkan wajah masamnya.

"Kamu aja belum mandi juga kan." protes Syifa kesal.

"Tapi kan nggak bau. Buktinya kamu betah meluk-meluk dari tadi." ujar Dion.

Syifa langsung memanyunkan bibirnya kemudian beranjak dari pangkuan Dion.

"Iya-iya mandi. Awas nanti kalau aku udah cantik kamu dekat-dekat." dengan ekspresi mengejek Syifa pergi ke kamarnya.

Sampai di dalam kamar mandi Syifa melepas seluruh pakaiannya dan melihat beberapa lebam di paha dan lengannya akibat terjatuh tadi.

Perbuatan Rangga sungguh membuatnya resah. Pria itu benar-benar tak punya akal sehat. Taunya hanyalah ambisi saja. Jelas sampai kapanpun Syifa tidak akan menyerahkan Bella kepada pria kejam seperti Rangga.

Sementara Dion bergegas mandi di toilet kamar tamu. Dia mandi lebih cepat dan langsung pergi ke dapur membuat makan malam.

Di dalam pikirannya terus berkecamuk tentang Rangga. Dia begitu kesal saat melihat Syifa yang ketakutan seperti itu. Secepatnya Dion harus bertindak.

Saat masakan sudah jadi Dion membawanya ke dalam kamar untuk Syifa. Kebetulan saat ini Syifa sudah selesai mandi. Dan berganti pakaian.

Saat hendak menyisir dan mengeringkan rambut basahnya Dion langsung mengambil alih pekerjaan itu.

Dengan telaten Dion menyisir rambut Syifa kemudian mengeringkannya dengan hair dryer.

"Dion aku bis.." Dion yang seolah tak mempedulikan ucapan Syifa membuatnya urung untuk bicara.

Rupanya pria itu begitu perhatian dan memperlakukan Syifa layaknya seorang ratu. Syifa pun hanya bisa tersenyum bahagia, bahkan sangking bahagianya dia sampai menitikkan air mata. Betapa baiknya Tuhan menggantikan seseorang yang telah menyakiti dan mengkhianatinya dengan pria sebaik Dion.

Setelah Dion menyelesaikan pekerjaannya Syifa langsung beranjak dan memeluk Dion. Mengecup bibir sexy pria itu.

"Makasih Dion, aku sangat bahagia menjadi istrimu." Syifa mengungkapkan segenap perasaan di hatinya.

Dion hanya tersenyum kemudian mengangkat tubuh Syifa menuju ranjang. Dion mengambil makanan yang telah dia siapkan sejak tadi dan mulai menyuapi Syifa. Lagi-lagi Syifa dibuat meleleh dengan sikap manis Dion.

"Makan yang banyak ya, setelah ini minum obat anti nyerinya biar besok tidak sakit semua badan kamu." Dion memberikan satu tablet anti nyeri dan segelas air.

Syifa menuruti saja semua perintah Dion. Toh semua itu demi kebaikannya. Dan benar saja memang tubuhnya kini mulai terasa nyeri.

Setelah mengobrol beberapa hal Syifa mulai merasa mengantuk. Dia pun akhirnya merebahkan diri dan tak lama kemudian terlelap. Dion yang sejak tadi menemaninya pun memastikan bahwa Syifa benar-benar telah tidur.

Diam-diam Dion mengambil jaket serta kunci motornya. Dia segera pergi dengan motornya dengan perasaan emosi yang sejak tadi dia tahan-tahan.

.

Rangga yang sedang uring-uringan di rumahnya kini mendengar suara orang menggedor pintunya. Dengan emosi Rangga pun berjalan untuk membuka pintu.

Mona yang sejak tadi diam memperhatikan pun diam-diam ikut mencari tahu seseorang yang berani menggedor rumahnya malam-malam.

BBRRUUKKK...

Baru saja Rangga membuka pintu rumahnya dia langsung jatuh tersungkur akibat bogeman mentah melayang tepat di wajahnya.

"Bajingan lo Rangga. Lo cari mati sama gue, hah?" Dion langsung memukuli Rangga dengan membabi buta.

"Lo pikir dengan ngancam istri gue lo bakal menang? Gak akan gue biarin lo lukai Syifa lagi. Yang ada gue bikin ancur muka lo."

Rangga hanya bisa meringis kesakitan merasakan pukulan bertubi-tubi yang dilayangkan Dion.

...****************...

Terpopuler

Comments

Fransiska Widyanti

Fransiska Widyanti

hajar trus itu si Rangga laki2 biadab

2024-02-10

0

Alensa Talakua Telussa Alensa

Alensa Talakua Telussa Alensa

wahhh terxta Dion hebt jga klu soal bekelahi

2024-01-25

0

sherly

sherly

kenapa dibiarin Rangga berkeliaran kasian syifanya, hrsnya divisum donk kan banyak saksinya juga di pom bensin tu.. biar Rangga di penjara

2024-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Hari pertama mengajar
2 Bab 02 Mahasiswa tengil
3 Bab 03 mulai timbul rasa
4 Bab 04 badmood to goodmood
5 Bab 05 perhatian untuk Syifa
6 Bab 06 Baru mengakui
7 Bab 07 merasa tersaingi
8 Bab 08 kesalah pahaman
9 Bab 09 keputusan akhir
10 Bab 10 ijab qabul
11 Bab 11 Status baru
12 Bab 12 Belum terbiasa
13 Bab 13 Ke rumah mertua
14 Bab 14 Papa Dion
15 Bab 15 godaan di kampus
16 Bab 16 hari yang penuh emosi
17 Bab 17 terjebak di gudang
18 Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19 Bab 19 pacaran setelah menikah
20 Bab 20 Diratukan oleh suami
21 Bab 21 Tak terima
22 Bab 22 sisi lain Dion
23 Bab 23 di ruangan Dion
24 Bab 24 pengakuan
25 Bab 25 Suasana rumah
26 Bab 26 Selalu diremehkan
27 Bab 27 Emosi tak terkendali
28 Bab 28 aku bersamamu
29 Bab 29 bersama mertua
30 Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31 Bab 31 saling memaafkan
32 Bab 32 Kehangatan keluarga
33 Bab 33 drama kecil
34 Bab 34 Dia istriku
35 Bab 35 Skorsing
36 Bab 36 keluarga kecil
37 Bab 37 perasaan terpendam
38 Bab 38 Jawaban bijak
39 Bab 39 skin to skin
40 Bab 40 kembali bekerja
41 Bab 41 Kedatangan tak terduga
42 Bab 42 mulai mengusik
43 Bab 43 kecemburuan Shaka
44 Bab 44 Tanda Cinta
45 Bab 45 mencoba mencelakai
46 Bab 46 ciuman memabukkan
47 Bab 47 mengetahui fakta
48 Bab 48 jawaban yang ditunggu
49 Bab 49 Bisnis tersembunyi
50 Bab 50 tajir melintir
51 Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52 Bab 52 ulang tahun Bella
53 Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54 Bab 54 Harus tinggal seatap
55 Bab 55 Menyadarkan Shaka
56 Bab 56 sebuah keputusan
57 Bab 57 Cemburunya elegan
58 Bab 58 Rencana yang gagal
59 Bab 59 kecewa
60 Bab 60 salah paham
61 Bab 61 ketahuan biang keroknya
62 Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63 Bab 63 terbongkar sudah
64 Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65 Bab 65 bukan anak kandung
66 Bab 66 pengakuan Shaka
67 Bab 67 Hana kecelakaan
68 Bab 68 sudah saling nyaman
69 Bab 69 memutar balikkan fakta
70 Bab 70 mencari teman hidup
71 Bab 71 rencana jahat
72 Bab 72 Gagal
73 Bab 73 balasan setimpal
74 Bab 74 Musuh jadi saudara
75 Bab 75 di kampus bersama papa
76 Bab 76 sulit memaafkan
77 Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78 Bab 78 obsesi tersembunyi
79 Bab 79 terhalang restu
80 Bab 80 berpikir positif
81 Bab 81 keluarga baru
82 Bab 82 jangan duakan aku
83 Bab 83 sambutan hangat
84 Bab 84 persiapan pernikahan
85 Bab 85 hari pernikahan
86 Bab 86 Dua pasang pengantin
87 Bab 87 pindah resort
88 Bab 88 menjaga kehormatan istri
89 Bab 89 melindungi Diana
90 Bab 90 gunjingan mahasiswa
91 Bab 91 jangan ganggu istriku
92 Bab 92 it's Ok
93 Bab 93 Masa lalu Bianca
94 Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95 Bab 95 suasana rumah
96 Bab 96 hamil
97 Bab 97 berbenah diri
98 Bab 98 kabar bahagia
99 Bab 99 istri serba bisa
100 Bab 100 Hasil kerja keras
101 Bab 101 hadiah terbaik
102 Bab 102 Badai rumah tangga
103 Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104 Bab 104 mengungkap kebenaran
105 Bab 105 kabar baik
106 Bab 106 iri hati
107 Bab 107 Penyesalan Hana
108 Bab 108 Firasat buruk
109 Bab 109 ku mohon bertahanlah
110 Bab 110 doa seorang istri
111 Bab 111 sebuah keajaiban
112 Bab 112 penyelamat keluarga
113 Bab 113 Akhir kisah Antonio
114 Bab 114 belajar menghargai
115 Bab 115 ngidam mandi bareng
116 Bab 116 posesifnya Papa Dion
117 Bab 117 berita duka
118 Bab 118 tindakan tak terduga
119 Bab 119 berbanding terbalik
120 Bab 120 Gender reveal
121 Bab 121 insiden kecil
122 Bab 122 belajar dari kesalahan
123 Bab 123 berkunjung di rumah lama
124 Bab 124 perjuangan berat
125 Bab 125 keluarga terbaik (END)
126 Pengumuman Novel Baru
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 01 Hari pertama mengajar
2
Bab 02 Mahasiswa tengil
3
Bab 03 mulai timbul rasa
4
Bab 04 badmood to goodmood
5
Bab 05 perhatian untuk Syifa
6
Bab 06 Baru mengakui
7
Bab 07 merasa tersaingi
8
Bab 08 kesalah pahaman
9
Bab 09 keputusan akhir
10
Bab 10 ijab qabul
11
Bab 11 Status baru
12
Bab 12 Belum terbiasa
13
Bab 13 Ke rumah mertua
14
Bab 14 Papa Dion
15
Bab 15 godaan di kampus
16
Bab 16 hari yang penuh emosi
17
Bab 17 terjebak di gudang
18
Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19
Bab 19 pacaran setelah menikah
20
Bab 20 Diratukan oleh suami
21
Bab 21 Tak terima
22
Bab 22 sisi lain Dion
23
Bab 23 di ruangan Dion
24
Bab 24 pengakuan
25
Bab 25 Suasana rumah
26
Bab 26 Selalu diremehkan
27
Bab 27 Emosi tak terkendali
28
Bab 28 aku bersamamu
29
Bab 29 bersama mertua
30
Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31
Bab 31 saling memaafkan
32
Bab 32 Kehangatan keluarga
33
Bab 33 drama kecil
34
Bab 34 Dia istriku
35
Bab 35 Skorsing
36
Bab 36 keluarga kecil
37
Bab 37 perasaan terpendam
38
Bab 38 Jawaban bijak
39
Bab 39 skin to skin
40
Bab 40 kembali bekerja
41
Bab 41 Kedatangan tak terduga
42
Bab 42 mulai mengusik
43
Bab 43 kecemburuan Shaka
44
Bab 44 Tanda Cinta
45
Bab 45 mencoba mencelakai
46
Bab 46 ciuman memabukkan
47
Bab 47 mengetahui fakta
48
Bab 48 jawaban yang ditunggu
49
Bab 49 Bisnis tersembunyi
50
Bab 50 tajir melintir
51
Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52
Bab 52 ulang tahun Bella
53
Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54
Bab 54 Harus tinggal seatap
55
Bab 55 Menyadarkan Shaka
56
Bab 56 sebuah keputusan
57
Bab 57 Cemburunya elegan
58
Bab 58 Rencana yang gagal
59
Bab 59 kecewa
60
Bab 60 salah paham
61
Bab 61 ketahuan biang keroknya
62
Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63
Bab 63 terbongkar sudah
64
Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65
Bab 65 bukan anak kandung
66
Bab 66 pengakuan Shaka
67
Bab 67 Hana kecelakaan
68
Bab 68 sudah saling nyaman
69
Bab 69 memutar balikkan fakta
70
Bab 70 mencari teman hidup
71
Bab 71 rencana jahat
72
Bab 72 Gagal
73
Bab 73 balasan setimpal
74
Bab 74 Musuh jadi saudara
75
Bab 75 di kampus bersama papa
76
Bab 76 sulit memaafkan
77
Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78
Bab 78 obsesi tersembunyi
79
Bab 79 terhalang restu
80
Bab 80 berpikir positif
81
Bab 81 keluarga baru
82
Bab 82 jangan duakan aku
83
Bab 83 sambutan hangat
84
Bab 84 persiapan pernikahan
85
Bab 85 hari pernikahan
86
Bab 86 Dua pasang pengantin
87
Bab 87 pindah resort
88
Bab 88 menjaga kehormatan istri
89
Bab 89 melindungi Diana
90
Bab 90 gunjingan mahasiswa
91
Bab 91 jangan ganggu istriku
92
Bab 92 it's Ok
93
Bab 93 Masa lalu Bianca
94
Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95
Bab 95 suasana rumah
96
Bab 96 hamil
97
Bab 97 berbenah diri
98
Bab 98 kabar bahagia
99
Bab 99 istri serba bisa
100
Bab 100 Hasil kerja keras
101
Bab 101 hadiah terbaik
102
Bab 102 Badai rumah tangga
103
Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104
Bab 104 mengungkap kebenaran
105
Bab 105 kabar baik
106
Bab 106 iri hati
107
Bab 107 Penyesalan Hana
108
Bab 108 Firasat buruk
109
Bab 109 ku mohon bertahanlah
110
Bab 110 doa seorang istri
111
Bab 111 sebuah keajaiban
112
Bab 112 penyelamat keluarga
113
Bab 113 Akhir kisah Antonio
114
Bab 114 belajar menghargai
115
Bab 115 ngidam mandi bareng
116
Bab 116 posesifnya Papa Dion
117
Bab 117 berita duka
118
Bab 118 tindakan tak terduga
119
Bab 119 berbanding terbalik
120
Bab 120 Gender reveal
121
Bab 121 insiden kecil
122
Bab 122 belajar dari kesalahan
123
Bab 123 berkunjung di rumah lama
124
Bab 124 perjuangan berat
125
Bab 125 keluarga terbaik (END)
126
Pengumuman Novel Baru
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!