Bab 17 terjebak di gudang

Berminggu-minggu dengan menahan perasaan itu nyatanya sangatlah tidak nyaman bagi keduanya.

Namun entah kenapa dua sosok manusia itu masih saja sama-sama mempertahankan egonya. Hanya Bella yang bisa mencairkan suasana.

Kehadiran bocah kecil itu yang selalu manja kepada kedua orang tuanya membuat Dion dan Syifa kompak saling membantu untuk merawatnya.

Meski sikap mereka sama-sama dingin namun sebenarnya keduanya diam-diam saling memperhatikan.

Dion setiap hari selalu datang ke kampus mengiringi Syifa. Meski tak ketara namun keduanya selalu datang bersamaan dengan kendaraan masing-masing.

Hal itu rupanya diperhatikan oleh Bianca. Dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Dion maupun Syifa.

Akhirnya diam-diam Bianca mengikuti mereka saat pulang. Dia sangat terkejut saat mobil Syifa menuju cafe milik Dion. Dan tak lama kemudian tampak Dion masuk ke dalam mobil Syifa.

"Oh, jadi mereka benar-benar memiliki hubungan." Bianca yang kesal pun menggebrak tangannya ke setir mobil.

Dia hendak mengikuti Dion dan Syifa namun tiba-tiba ayahnya menelepon untuk segera pulang.

Alhasil Bianca gagal mengikuti Dion. Tapi apa yang telah diketahuinya saat ini dirasa cukup. Dia berang sendiri mengetahui ada wanita lain didekat Dion.

"Lihat saja, bakal habis lo Syifa." gumam Bianca penuh kelicikan.

......................

Keesokan harinya seperti biasa mereka melakukan aktivitas seperti biasa. Rutinitas sehari-hari Syifa dan Dion mereka jalani dengan lancar.

Hingga akhirnya jam kerja Syifa sudah usai kini dia berjalan menuju parkiran.

Namun tiba-tiba saja salah seorang mahasiswi datang menghampiri Syifa.

"Bu Syifa.. Dion, Dion Bu.." ucap Mahasiswi itu dengan wajah paniknya.

"Ada apa dengan Dion?" tanya Syifa.

"Dion berkelahi dengan seseorang di gudang belakang." ujar Mahasiswa tersebut.

Pikiran Syifa langsung mengarah kepada Rangga, mantan suaminya. Pria itu selalu nekad dan bertindak ceroboh.

"Bu Syifa sebaiknya cepetan kesana. Karena Dion pasti nurutnya sama Bu Syifa." ujar Selly, gadis yang menjadi suruhan Bianca.

Tanpa pikir panjang Syifa segera berlari menuju gudang. Di sana terdapat Bianca dengan mimik muka yang sepertinya juga khawatir.

"Dimana Dion?" tanya syifa kepada Bianca.

"Dion di dalam Bu. Keadaannya sepertinya parah." ujar Bianca berbohong.

Syifa yang panik segera masuk ke dalam gudang. dia melihat ke setiap sudut gudang yang gelap itu. Tak ada Dion, hanya setumpuk barang-barang bekas tak terpakai menjulang tinggi hingga ke atap.

Namun tiba-tiba pintu gudang tertutup. Syifa yang menyadari hal itu segera menuju pintu. Sialnya pintu tersebut rupanya di kunci dari luar. Bianca sengaja menjebak Syifa.

Syifa yang ketakutan terus berteriak sembari menggedor pintu namun sama sekali tak ada yang merespon.

Syifa melihat sekeliling ruangan itu. Begitu gelap karena ventilasi yang minim. Ditambah rasa traumanya dulu saat Rangga pernah mengunci dirinya di dalam gudang semalaman membuatnya semakin takut.

Lalu dia mencari ponsel di dalam tasnya yang kebetulan dia bawa. Saat hendak menghubungi Dion sialnya ponselnya malah mati karena kehabisan baterai.

Syifa mengerang frustasi. Dia begitu takut, pikirannya terus bermacam-macam apalagi saat mengingat Bella putrinya. Bagaimana jika seseorang tak bisa menemukan dirinya di sini?

Sementara Dion yang hendak pulang melihat mobil Syifa masih ada. Dia pun berinisiatif menunggunya. Karena bagaimanapun Dion tak tega meninggalkan Syifa sendirian.

"Lo nggak pulang Bro? Udah sore ini." Nico menghampiri Dion yang tengah duduk sambil menghidupkan rokoknya.

"iya, bentaran gue pulang." jawabnya singkat.

Nico memperhatikan Dion berkali-kali melihat mobil Syifa.

"Nungguin Neng Syifa ye?" tanya Nico.

Bocah itu selalu slengean meski Dion sering menggertak nya. Cuma bedanya dia sudah tak lagi menyebut-nyebut calon istri.

Dion tak merespon namun tiba-tiba ada salah satu mahasiswi satu kelas Dion menghampiri.

"Dion, gawat." ucap Devi.

"Ada apa Dev?" tanya Nico.

"Gue tadi lihat Bu Syifa sama Selly dan Bianca. Gue takut terjadi sesuatu." ucap Devi.

Kebetulan tadi Devi tak sengaja melihat mereka. Karena tak berani melawan Bianca akhirnya Devi mencari Dion.

"Mereka dimana?" tanya Dion panik.

"Mereka tadi menuju gudang belakang. Lo coba cari ya, gue nggak ikut-ikut. Takut Bianca nyerang gue." ujar Devi.

Dion langsung membuang putung rokoknya yang masih tersisa setengah. Lalu berlari menuju gudang belakang diikuti Nico.

Dion berdiri di depan pintu gudang yang terkunci. Lalu dia mengetuk pintu tersebut.

"Syifa.. Syifa.." panggil Dion.

Nico sedikit terkejut saat Dion memanggil nama Syifa alih-alih menggunakan kata 'Bu'.

"Dion.. Itu kamu? Tolongin aku..." terdengar suara panik Syifa dari balik pintu.

"Syifa, tunggu sebentar aku buka pintunya." Dion mencari cara untuk membuka gembok pintu. Sebab gemboknya berukuran cukup besar.

"Dion aku takut, disini gelap." Dion semakin khawatir saat mendengar suara Syifa yang menangis.

"Sabar ya ini masih berusaha." ucap Dion.

Dion hendak meminta bantuan Nico tapi saat dia menoleh pria itu sudah tidak ada.

"Sial, kemana sih si oncom." gerutu Dion.

Namun tak berselang lama Nico berjalan mendekati Dion dengan mencengkeram lengan Bianca.

"Nih Bro, tersangkanya." Nico menghempaskan tubuh Bianca hingga hampir terjatuh. Bianca hendak memaki Nico namun melihat tatapan nyalang Dion langsung urung.

"Buka pintunya." ujar Dion dengan tatapan mengerikan.

"G-gue nggak.."

"CEPAT BUKA ATAU HABIS LO." Dion bak kesetanan saat Bianca mengelak.

Dengan tangan gemetar akhirnya Bianca mengeluarkan kunci dari sakunya kemudian membuka gembok pintu tersebut.

Saat gembok berhasil di buka Dion langsung mendorong tubuh Bianca agar menjauh. Dion langsung membuka pintu tersebut.

Dia melihat Syifa yang duduk meringkuk sambil menangis. Dion langsung menghampiri Syifa.

"Dion.." Syifa langsung berdiri dan menghambur ke pelukan Dion.

"A-aku takut, Dion a-aku takut.." Syifa terus meracau sambil terisak.

"Jangan takut Syifa aku disini. Aku bersamamu." Dion mengusap lembut air mata Syifa kemudian menuntun Syifa untuk keluar.

Nico dan Bianca sempat tertegun melihat kedekatan Syifa dan Dion. Sudah bisa dipastikan bahwa hubungan mereka bukan sekedar Dosen dan mahasiswa lagi.

"Lo bawa motor gue ya." Dion melempar kunci motornya kepada Nico.

Kemudian Dion menatap Bianca dengan tatapan yang menghunus. " urusan kita belum selesai." ancam Dion.

Bianca hanya bisa meneguk ludahnya sendiri. Kini dia benar-benar dalam masalah besar karena telah mengusik singa yang tertidur.

Sementara Dion kini telah membawa Syifa ke dalam mobilnya. Dia tampak sangat syok. Hampir dua jam berada di dalam gedung gelap itu pasti membuatnya panik dan ketakutan.

Wajahnya tampak pucat serta tangannya masih gemetar.

Dion mencoba untuk menenangkannya dengan mengusap lembut kepala Syifa. Sedangkan Syifa hanya bisa termenung. Entah apa yang sedang dipikirkannya.

"Kita pulang ya." ujar Dion. Syifa hanya mengangguk.

Saat di tengah perjalanan tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya hingga membatasi jarak pandang Dion. Alhasil mereka pun harus mengemudikan mobilnya dengan pelan.

Petir dan angin saling bersambut. Beberapa meter di depan mereka bahkan tampak pohon tumbang menimpa jalan.

Sementara Syifa sudah merasakan dadanya mulai nyeri. Itu akibat dia lupa tak memompa ASI nya. Parahnya lagi dia lupa tak membawa alat pemompa ASI.

"Syifa sepertinya kita terjebak disini untuk sementara waktu. Jalanan nggak bisa di lewati." ujar Dion sambil melihat kondisi jalan di depannya.

"Aapa?" Syifa merasa semakin sesak. Kenapa nasib sial terus menghampirinya hari ini.

...****************...

Terpopuler

Comments

Fransiska Widyanti

Fransiska Widyanti

Bianca gila parah

2024-02-10

0

susi 2020

susi 2020

😘😘

2023-11-14

0

susi 2020

susi 2020

😍😍

2023-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Hari pertama mengajar
2 Bab 02 Mahasiswa tengil
3 Bab 03 mulai timbul rasa
4 Bab 04 badmood to goodmood
5 Bab 05 perhatian untuk Syifa
6 Bab 06 Baru mengakui
7 Bab 07 merasa tersaingi
8 Bab 08 kesalah pahaman
9 Bab 09 keputusan akhir
10 Bab 10 ijab qabul
11 Bab 11 Status baru
12 Bab 12 Belum terbiasa
13 Bab 13 Ke rumah mertua
14 Bab 14 Papa Dion
15 Bab 15 godaan di kampus
16 Bab 16 hari yang penuh emosi
17 Bab 17 terjebak di gudang
18 Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19 Bab 19 pacaran setelah menikah
20 Bab 20 Diratukan oleh suami
21 Bab 21 Tak terima
22 Bab 22 sisi lain Dion
23 Bab 23 di ruangan Dion
24 Bab 24 pengakuan
25 Bab 25 Suasana rumah
26 Bab 26 Selalu diremehkan
27 Bab 27 Emosi tak terkendali
28 Bab 28 aku bersamamu
29 Bab 29 bersama mertua
30 Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31 Bab 31 saling memaafkan
32 Bab 32 Kehangatan keluarga
33 Bab 33 drama kecil
34 Bab 34 Dia istriku
35 Bab 35 Skorsing
36 Bab 36 keluarga kecil
37 Bab 37 perasaan terpendam
38 Bab 38 Jawaban bijak
39 Bab 39 skin to skin
40 Bab 40 kembali bekerja
41 Bab 41 Kedatangan tak terduga
42 Bab 42 mulai mengusik
43 Bab 43 kecemburuan Shaka
44 Bab 44 Tanda Cinta
45 Bab 45 mencoba mencelakai
46 Bab 46 ciuman memabukkan
47 Bab 47 mengetahui fakta
48 Bab 48 jawaban yang ditunggu
49 Bab 49 Bisnis tersembunyi
50 Bab 50 tajir melintir
51 Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52 Bab 52 ulang tahun Bella
53 Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54 Bab 54 Harus tinggal seatap
55 Bab 55 Menyadarkan Shaka
56 Bab 56 sebuah keputusan
57 Bab 57 Cemburunya elegan
58 Bab 58 Rencana yang gagal
59 Bab 59 kecewa
60 Bab 60 salah paham
61 Bab 61 ketahuan biang keroknya
62 Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63 Bab 63 terbongkar sudah
64 Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65 Bab 65 bukan anak kandung
66 Bab 66 pengakuan Shaka
67 Bab 67 Hana kecelakaan
68 Bab 68 sudah saling nyaman
69 Bab 69 memutar balikkan fakta
70 Bab 70 mencari teman hidup
71 Bab 71 rencana jahat
72 Bab 72 Gagal
73 Bab 73 balasan setimpal
74 Bab 74 Musuh jadi saudara
75 Bab 75 di kampus bersama papa
76 Bab 76 sulit memaafkan
77 Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78 Bab 78 obsesi tersembunyi
79 Bab 79 terhalang restu
80 Bab 80 berpikir positif
81 Bab 81 keluarga baru
82 Bab 82 jangan duakan aku
83 Bab 83 sambutan hangat
84 Bab 84 persiapan pernikahan
85 Bab 85 hari pernikahan
86 Bab 86 Dua pasang pengantin
87 Bab 87 pindah resort
88 Bab 88 menjaga kehormatan istri
89 Bab 89 melindungi Diana
90 Bab 90 gunjingan mahasiswa
91 Bab 91 jangan ganggu istriku
92 Bab 92 it's Ok
93 Bab 93 Masa lalu Bianca
94 Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95 Bab 95 suasana rumah
96 Bab 96 hamil
97 Bab 97 berbenah diri
98 Bab 98 kabar bahagia
99 Bab 99 istri serba bisa
100 Bab 100 Hasil kerja keras
101 Bab 101 hadiah terbaik
102 Bab 102 Badai rumah tangga
103 Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104 Bab 104 mengungkap kebenaran
105 Bab 105 kabar baik
106 Bab 106 iri hati
107 Bab 107 Penyesalan Hana
108 Bab 108 Firasat buruk
109 Bab 109 ku mohon bertahanlah
110 Bab 110 doa seorang istri
111 Bab 111 sebuah keajaiban
112 Bab 112 penyelamat keluarga
113 Bab 113 Akhir kisah Antonio
114 Bab 114 belajar menghargai
115 Bab 115 ngidam mandi bareng
116 Bab 116 posesifnya Papa Dion
117 Bab 117 berita duka
118 Bab 118 tindakan tak terduga
119 Bab 119 berbanding terbalik
120 Bab 120 Gender reveal
121 Bab 121 insiden kecil
122 Bab 122 belajar dari kesalahan
123 Bab 123 berkunjung di rumah lama
124 Bab 124 perjuangan berat
125 Bab 125 keluarga terbaik (END)
126 Pengumuman Novel Baru
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 01 Hari pertama mengajar
2
Bab 02 Mahasiswa tengil
3
Bab 03 mulai timbul rasa
4
Bab 04 badmood to goodmood
5
Bab 05 perhatian untuk Syifa
6
Bab 06 Baru mengakui
7
Bab 07 merasa tersaingi
8
Bab 08 kesalah pahaman
9
Bab 09 keputusan akhir
10
Bab 10 ijab qabul
11
Bab 11 Status baru
12
Bab 12 Belum terbiasa
13
Bab 13 Ke rumah mertua
14
Bab 14 Papa Dion
15
Bab 15 godaan di kampus
16
Bab 16 hari yang penuh emosi
17
Bab 17 terjebak di gudang
18
Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19
Bab 19 pacaran setelah menikah
20
Bab 20 Diratukan oleh suami
21
Bab 21 Tak terima
22
Bab 22 sisi lain Dion
23
Bab 23 di ruangan Dion
24
Bab 24 pengakuan
25
Bab 25 Suasana rumah
26
Bab 26 Selalu diremehkan
27
Bab 27 Emosi tak terkendali
28
Bab 28 aku bersamamu
29
Bab 29 bersama mertua
30
Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31
Bab 31 saling memaafkan
32
Bab 32 Kehangatan keluarga
33
Bab 33 drama kecil
34
Bab 34 Dia istriku
35
Bab 35 Skorsing
36
Bab 36 keluarga kecil
37
Bab 37 perasaan terpendam
38
Bab 38 Jawaban bijak
39
Bab 39 skin to skin
40
Bab 40 kembali bekerja
41
Bab 41 Kedatangan tak terduga
42
Bab 42 mulai mengusik
43
Bab 43 kecemburuan Shaka
44
Bab 44 Tanda Cinta
45
Bab 45 mencoba mencelakai
46
Bab 46 ciuman memabukkan
47
Bab 47 mengetahui fakta
48
Bab 48 jawaban yang ditunggu
49
Bab 49 Bisnis tersembunyi
50
Bab 50 tajir melintir
51
Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52
Bab 52 ulang tahun Bella
53
Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54
Bab 54 Harus tinggal seatap
55
Bab 55 Menyadarkan Shaka
56
Bab 56 sebuah keputusan
57
Bab 57 Cemburunya elegan
58
Bab 58 Rencana yang gagal
59
Bab 59 kecewa
60
Bab 60 salah paham
61
Bab 61 ketahuan biang keroknya
62
Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63
Bab 63 terbongkar sudah
64
Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65
Bab 65 bukan anak kandung
66
Bab 66 pengakuan Shaka
67
Bab 67 Hana kecelakaan
68
Bab 68 sudah saling nyaman
69
Bab 69 memutar balikkan fakta
70
Bab 70 mencari teman hidup
71
Bab 71 rencana jahat
72
Bab 72 Gagal
73
Bab 73 balasan setimpal
74
Bab 74 Musuh jadi saudara
75
Bab 75 di kampus bersama papa
76
Bab 76 sulit memaafkan
77
Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78
Bab 78 obsesi tersembunyi
79
Bab 79 terhalang restu
80
Bab 80 berpikir positif
81
Bab 81 keluarga baru
82
Bab 82 jangan duakan aku
83
Bab 83 sambutan hangat
84
Bab 84 persiapan pernikahan
85
Bab 85 hari pernikahan
86
Bab 86 Dua pasang pengantin
87
Bab 87 pindah resort
88
Bab 88 menjaga kehormatan istri
89
Bab 89 melindungi Diana
90
Bab 90 gunjingan mahasiswa
91
Bab 91 jangan ganggu istriku
92
Bab 92 it's Ok
93
Bab 93 Masa lalu Bianca
94
Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95
Bab 95 suasana rumah
96
Bab 96 hamil
97
Bab 97 berbenah diri
98
Bab 98 kabar bahagia
99
Bab 99 istri serba bisa
100
Bab 100 Hasil kerja keras
101
Bab 101 hadiah terbaik
102
Bab 102 Badai rumah tangga
103
Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104
Bab 104 mengungkap kebenaran
105
Bab 105 kabar baik
106
Bab 106 iri hati
107
Bab 107 Penyesalan Hana
108
Bab 108 Firasat buruk
109
Bab 109 ku mohon bertahanlah
110
Bab 110 doa seorang istri
111
Bab 111 sebuah keajaiban
112
Bab 112 penyelamat keluarga
113
Bab 113 Akhir kisah Antonio
114
Bab 114 belajar menghargai
115
Bab 115 ngidam mandi bareng
116
Bab 116 posesifnya Papa Dion
117
Bab 117 berita duka
118
Bab 118 tindakan tak terduga
119
Bab 119 berbanding terbalik
120
Bab 120 Gender reveal
121
Bab 121 insiden kecil
122
Bab 122 belajar dari kesalahan
123
Bab 123 berkunjung di rumah lama
124
Bab 124 perjuangan berat
125
Bab 125 keluarga terbaik (END)
126
Pengumuman Novel Baru
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!