Bab 15 godaan di kampus

Hari-hari sibuk Syifa dan Dion di kampus kini telah dimulai. Setelah libur beberapa hari mereka pun harus kembali beraktifitas seperti semula.

Syifa sudah tampak cantik dengan setelan formalnya. Sementara Dion tampak kasual dengan kemeja putih serta celana denimnya.

Meski keduanya tampak sangat berbeda penampilannya. Sudah pasti orang akan menebak bahwa Dion adalah Mahasiswa dan Syifa merupakan dosennya.

Namun wajah Syifa yang imut terkadang mengecoh banyak orang seolah mereka seumuran. Itu pula yang membuat Dion jatuh hati saat pertama kali melihat Syifa. Gadis itu terlalu cantik untuk seukuran dosen, pikir Dion.

"Syifa, Dion. Kalian sudah mau berangkat ya?" tanya Mama Vera.

"Iya Ma, aku ada kelas pagi. Kebetulan nanti di kelasnya Dion." ujar Syifa.

Vera pun menatap mereka dengan lucu. Tak disangka putri semata wayangnya kini telah menemukan jodohnya yang tak lain mahasiswanya sendiri.

Membayangkan hal itu Vera pun jadi senyum-senyum sendiri.

"Ma, mama kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Anjasmara yang kebetulan sedang bersama mereka.

"nggak ada apa-apa Yah, cuman gemes aja lihat mereka berdua." ujar Vera.

Kebetulan saat ini Bella masih tidur sehingga Syifa tak terlalu repot untuk membujuk bayi itu. Dia mulai mengenal setiap orang terdekatnya sehingga sering kali Bella rewel saat ditinggal Syifa.

Keduanya berangkat menggunakan mobil Syifa. Dion tampak sibuk menyetir sementara Syifa sedang memeriksa beberapa materi di ipadnya.

"Syifa, mampir cafe dulu ya. Mau ambil motor." ujar Dion.

Syifa pun hanya mengangguk. Mereka sudah membahasnya semalam bahwa Dion akan tetap berangkat ke kampus menggunakan motor trailnya seperti biasa.

Sampai di cafe Dion langsung mengambil motornya. Dia menyetir mengikuti belakang mobil Syifa. Dion masih was-was ketika Rangga yang mengikuti Syifa dan hampir mencelakainya.

Mereka sampai di kampus bersamaan. Mereka berpisah setelah di parkiran sebab tempat parkir mahasiswa dan dosen berbeda.

Saat Syifa baru saja keluar dari mobilnya seorang pria bertubuh tegap menghampirinya.

"Selamat pagi Bu Syifa." ujar Pria itu.

"oh, selamat pagi Pak Alan." jawab Syifa.

Alan merupakan salah satu dosen di kampus itu. Usianya hanya terpaut dua tahun lebih tua dati Syifa.

Sejak awal Syifa mengajar di kampus ini memang sudah banyak menyedot perhatian. Tak terkecuali Alan yang diam-diam menyukai Syifa. Pria itu bahkan sejak tadi sengaja menunggu Syifa di parkiran.

"Bu Syifa beberapa hari ini cuti ya? Kok saya tidak lihat sama sekali di kampus." ujar Alan.

Syifa sedikit tersentak dengan pertanyaan itu. Namun dia harus tetap terlihat tenang.

"I-iya Pak, saya ada acara keluarga." ujar Syifa.

Sebenarnya Syifa tak terlalu menghiraukan Alan. Namun entah kenapa pria itu tampak terus berusaha berjalan mengiringinya.

Sementara Dion yang kini sedang berjalan menuju kelas dia bertemu Nico.

"Wih anak emas ngampus lagi Lo. Udah tiga hari kirain penyakit tahunan lo kumat. Doyan bolos." cerocos Nico.

Dion hanya melirik Nico sekilas kemudian menyikut perut pria itu.

"Anjrit.. Sakit dodol. Awas keperawanan gue ternoda gara-gara lo." maki Nico.

Nico adalah sosok yang lumayan kocak. Bersahabat dengan Dion sejak SMA. Meski kepribadian mereka sedikit berbeda namun sampai saat ini Dion masih saja betah berteman dengan Nico.

"Ah sial, saingan baru lagi tuh." gerutu Nico.

"Apaan sih lo?" tanya Dion yang penasaran karena tiba-tiba Nico menggerutu.

"itu tuh. Calon istri gue dideketin sama musang. Eh tapi musangnya agak naik level." ujar Nico sembari menunjuk ke arah Syifa dan Alan.

Dion yang mengetahui hal itu langsung merasa geram. Dia bahkan sampai mengepalkan tangannya sendiri.

Rasanya tidak rela saja melihat istrinya didekati pria lain. Ingin sekali rasanya Dion berjalan menghampiri mereka dan menghajar muka Alan.

Tapi lagi-lagi dia harus menahan hal itu. Dia tak mungkin mempermalukan Syifa dengan menunjukkan status pernikahan mereka. Dion masih punya hati. Meski saat ini rasanya dia begitu sebal.

Hingga mereka pun sampai di pintu ruang kelas. Syifa yang hendak masuk tiba-tiba dicegah Alan. Pria itu tampak memegang lengan Syifa.

Syifa secara reflek langsung menampik tangan Alan.

"maaf Pak Alan saya harus mulai pembelajaran." ujar Syifa.

"Begini Bu Syifa. Jika Bu Syifa tidak keberatan bagaimana kalau sepulang kerja kita mengobrol sebentar. Ada cafe bagus di sekitar sini." ujar Alan.

Syifa hendak menjawab tiba-tiba Dion yang datang menghampiri Syifa langsung menyeletuk.

"Bu Syifa kita jadi kan bimbingannya nanti sehabis jam kerja. Kebetulan makalah saya baru selesai tinggal revisi." celetuk Dion.

Pria itu menatap Syifa dengan sorot mata yang tajam. Syifa pun mulai menyadari maksud Dion.

"em, iya Dion saya tidak lupa." ujar Syifa.

"Maaf Pak Alan. Saya sudah ada jadwal bimbingan untuk Dion hari ini." ucap Syifa.

Alan tampak kecewa. Pria itu menatap Dion sekilas kemudian kembali menatap Syifa. Namun entah kenapa tatapan Alan kepada Syifa membuat Dion senewen sendiri.

"iya Bu Syifa tidak apa-apa. Lain kali saja." ujar Alan.

"Bu Syifa boleh nggak saya ikut bimbingan? Kan biar sama-sama pinter kek Dion." ujar Nico tiba-tiba.

Syifa pun hanya bisa melongo sementara Dion langsung memicingkan mata dan menginjak kaki Nico.

"Awh Dodol lo kenapa injek kaki gue." gerutu Nico.

Dion tak menjawab namun pria itu sepertinya sedang gemas dan ingin terus menyerang Nico sebagai pelampiasan.

"Sudah-sudah ayo masuk kelas. Jamnya sudah waktunya mulai." ujar Syifa menyuruh kedua mahasiswanya itu untuk masuk ke dalam ruang kelas.

Syifa menundukkan kepalanya kepada Alan dengan senyum simpulnya.

Dion yang masih memperhatikan mereka pun tampak senewen sendiri. Bisa-bisanya Syifa tersenyum kepada pria lain. Ingin sekali dia mencium bibir Syifa sampai bengkak sebagai hukuman.

...****************...

Hari-hari Mona benar-benar seperti di neraka sekarang. Kegilaan Rangga mulai terlihat. Kini setiap hari Rangga selalu pergi ke club malam dan pulang dalam keadaan mabuk.

Tak jarang pria itu jadi marah-marah tanpa sebab. Apapun yang dia inginkan harus segera terlaksana. Jika tidak dia akan langsung mengamuk dan tak segan-segan untuk menghajar Mona.

Rupanya pria itu kembali ke sifat aslinya. Itulah yang Syifa rasakan selama menjadi istri Rangga.

Mona sebenarnya sudah ingin meninggalkan Rangga namun dia terpaksa harus bertahan karena hanya Rangga yang mau menopang hidupnya.

Karier Mona yang dulunya sebagai model freelance kini sudah redup dan sama sekali tak ada job. Apalagi ijazahnya yang hanya lulusan SMA membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan yang bagus.

Mona terlalu gengsi bekerja sebagai waiters atau sejenisnya. Serta gaya hidupnya yang tinggi membuatnya harus terus tampil hedon.

BBRRAAKKK...

Baru saja Mona hendak tidur tiba-tiba dia mendengar suara gaduh. Ternyata Rangga datang menendang pintu.

Lagi-lagi pria mabuk itu terlihat berdiri sempoyongan.

"Hey wanita tak berguna. Pergi dari hadapanku." Ucapan Rangga sembari menarik kaki Mona dengan kasar.

Sementara di belakang Rangga tampak seorang wanita dengan pakaian begitu minim tersenyum sinis.

...****************...

Terpopuler

Comments

Upriyanti II

Upriyanti II

apa jangan2 ini nmanya karma

2024-03-04

0

Alensa Talakua Telussa Alensa

Alensa Talakua Telussa Alensa

syifax bahagia Mona kena krma

2024-01-25

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

WAHHH GK NYADAR DIRI LO, LBH LO HIDUP SEDERHANA, TPI DPT KTENANGAN..

2023-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Hari pertama mengajar
2 Bab 02 Mahasiswa tengil
3 Bab 03 mulai timbul rasa
4 Bab 04 badmood to goodmood
5 Bab 05 perhatian untuk Syifa
6 Bab 06 Baru mengakui
7 Bab 07 merasa tersaingi
8 Bab 08 kesalah pahaman
9 Bab 09 keputusan akhir
10 Bab 10 ijab qabul
11 Bab 11 Status baru
12 Bab 12 Belum terbiasa
13 Bab 13 Ke rumah mertua
14 Bab 14 Papa Dion
15 Bab 15 godaan di kampus
16 Bab 16 hari yang penuh emosi
17 Bab 17 terjebak di gudang
18 Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19 Bab 19 pacaran setelah menikah
20 Bab 20 Diratukan oleh suami
21 Bab 21 Tak terima
22 Bab 22 sisi lain Dion
23 Bab 23 di ruangan Dion
24 Bab 24 pengakuan
25 Bab 25 Suasana rumah
26 Bab 26 Selalu diremehkan
27 Bab 27 Emosi tak terkendali
28 Bab 28 aku bersamamu
29 Bab 29 bersama mertua
30 Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31 Bab 31 saling memaafkan
32 Bab 32 Kehangatan keluarga
33 Bab 33 drama kecil
34 Bab 34 Dia istriku
35 Bab 35 Skorsing
36 Bab 36 keluarga kecil
37 Bab 37 perasaan terpendam
38 Bab 38 Jawaban bijak
39 Bab 39 skin to skin
40 Bab 40 kembali bekerja
41 Bab 41 Kedatangan tak terduga
42 Bab 42 mulai mengusik
43 Bab 43 kecemburuan Shaka
44 Bab 44 Tanda Cinta
45 Bab 45 mencoba mencelakai
46 Bab 46 ciuman memabukkan
47 Bab 47 mengetahui fakta
48 Bab 48 jawaban yang ditunggu
49 Bab 49 Bisnis tersembunyi
50 Bab 50 tajir melintir
51 Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52 Bab 52 ulang tahun Bella
53 Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54 Bab 54 Harus tinggal seatap
55 Bab 55 Menyadarkan Shaka
56 Bab 56 sebuah keputusan
57 Bab 57 Cemburunya elegan
58 Bab 58 Rencana yang gagal
59 Bab 59 kecewa
60 Bab 60 salah paham
61 Bab 61 ketahuan biang keroknya
62 Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63 Bab 63 terbongkar sudah
64 Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65 Bab 65 bukan anak kandung
66 Bab 66 pengakuan Shaka
67 Bab 67 Hana kecelakaan
68 Bab 68 sudah saling nyaman
69 Bab 69 memutar balikkan fakta
70 Bab 70 mencari teman hidup
71 Bab 71 rencana jahat
72 Bab 72 Gagal
73 Bab 73 balasan setimpal
74 Bab 74 Musuh jadi saudara
75 Bab 75 di kampus bersama papa
76 Bab 76 sulit memaafkan
77 Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78 Bab 78 obsesi tersembunyi
79 Bab 79 terhalang restu
80 Bab 80 berpikir positif
81 Bab 81 keluarga baru
82 Bab 82 jangan duakan aku
83 Bab 83 sambutan hangat
84 Bab 84 persiapan pernikahan
85 Bab 85 hari pernikahan
86 Bab 86 Dua pasang pengantin
87 Bab 87 pindah resort
88 Bab 88 menjaga kehormatan istri
89 Bab 89 melindungi Diana
90 Bab 90 gunjingan mahasiswa
91 Bab 91 jangan ganggu istriku
92 Bab 92 it's Ok
93 Bab 93 Masa lalu Bianca
94 Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95 Bab 95 suasana rumah
96 Bab 96 hamil
97 Bab 97 berbenah diri
98 Bab 98 kabar bahagia
99 Bab 99 istri serba bisa
100 Bab 100 Hasil kerja keras
101 Bab 101 hadiah terbaik
102 Bab 102 Badai rumah tangga
103 Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104 Bab 104 mengungkap kebenaran
105 Bab 105 kabar baik
106 Bab 106 iri hati
107 Bab 107 Penyesalan Hana
108 Bab 108 Firasat buruk
109 Bab 109 ku mohon bertahanlah
110 Bab 110 doa seorang istri
111 Bab 111 sebuah keajaiban
112 Bab 112 penyelamat keluarga
113 Bab 113 Akhir kisah Antonio
114 Bab 114 belajar menghargai
115 Bab 115 ngidam mandi bareng
116 Bab 116 posesifnya Papa Dion
117 Bab 117 berita duka
118 Bab 118 tindakan tak terduga
119 Bab 119 berbanding terbalik
120 Bab 120 Gender reveal
121 Bab 121 insiden kecil
122 Bab 122 belajar dari kesalahan
123 Bab 123 berkunjung di rumah lama
124 Bab 124 perjuangan berat
125 Bab 125 keluarga terbaik (END)
126 Pengumuman Novel Baru
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 01 Hari pertama mengajar
2
Bab 02 Mahasiswa tengil
3
Bab 03 mulai timbul rasa
4
Bab 04 badmood to goodmood
5
Bab 05 perhatian untuk Syifa
6
Bab 06 Baru mengakui
7
Bab 07 merasa tersaingi
8
Bab 08 kesalah pahaman
9
Bab 09 keputusan akhir
10
Bab 10 ijab qabul
11
Bab 11 Status baru
12
Bab 12 Belum terbiasa
13
Bab 13 Ke rumah mertua
14
Bab 14 Papa Dion
15
Bab 15 godaan di kampus
16
Bab 16 hari yang penuh emosi
17
Bab 17 terjebak di gudang
18
Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19
Bab 19 pacaran setelah menikah
20
Bab 20 Diratukan oleh suami
21
Bab 21 Tak terima
22
Bab 22 sisi lain Dion
23
Bab 23 di ruangan Dion
24
Bab 24 pengakuan
25
Bab 25 Suasana rumah
26
Bab 26 Selalu diremehkan
27
Bab 27 Emosi tak terkendali
28
Bab 28 aku bersamamu
29
Bab 29 bersama mertua
30
Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31
Bab 31 saling memaafkan
32
Bab 32 Kehangatan keluarga
33
Bab 33 drama kecil
34
Bab 34 Dia istriku
35
Bab 35 Skorsing
36
Bab 36 keluarga kecil
37
Bab 37 perasaan terpendam
38
Bab 38 Jawaban bijak
39
Bab 39 skin to skin
40
Bab 40 kembali bekerja
41
Bab 41 Kedatangan tak terduga
42
Bab 42 mulai mengusik
43
Bab 43 kecemburuan Shaka
44
Bab 44 Tanda Cinta
45
Bab 45 mencoba mencelakai
46
Bab 46 ciuman memabukkan
47
Bab 47 mengetahui fakta
48
Bab 48 jawaban yang ditunggu
49
Bab 49 Bisnis tersembunyi
50
Bab 50 tajir melintir
51
Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52
Bab 52 ulang tahun Bella
53
Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54
Bab 54 Harus tinggal seatap
55
Bab 55 Menyadarkan Shaka
56
Bab 56 sebuah keputusan
57
Bab 57 Cemburunya elegan
58
Bab 58 Rencana yang gagal
59
Bab 59 kecewa
60
Bab 60 salah paham
61
Bab 61 ketahuan biang keroknya
62
Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63
Bab 63 terbongkar sudah
64
Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65
Bab 65 bukan anak kandung
66
Bab 66 pengakuan Shaka
67
Bab 67 Hana kecelakaan
68
Bab 68 sudah saling nyaman
69
Bab 69 memutar balikkan fakta
70
Bab 70 mencari teman hidup
71
Bab 71 rencana jahat
72
Bab 72 Gagal
73
Bab 73 balasan setimpal
74
Bab 74 Musuh jadi saudara
75
Bab 75 di kampus bersama papa
76
Bab 76 sulit memaafkan
77
Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78
Bab 78 obsesi tersembunyi
79
Bab 79 terhalang restu
80
Bab 80 berpikir positif
81
Bab 81 keluarga baru
82
Bab 82 jangan duakan aku
83
Bab 83 sambutan hangat
84
Bab 84 persiapan pernikahan
85
Bab 85 hari pernikahan
86
Bab 86 Dua pasang pengantin
87
Bab 87 pindah resort
88
Bab 88 menjaga kehormatan istri
89
Bab 89 melindungi Diana
90
Bab 90 gunjingan mahasiswa
91
Bab 91 jangan ganggu istriku
92
Bab 92 it's Ok
93
Bab 93 Masa lalu Bianca
94
Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95
Bab 95 suasana rumah
96
Bab 96 hamil
97
Bab 97 berbenah diri
98
Bab 98 kabar bahagia
99
Bab 99 istri serba bisa
100
Bab 100 Hasil kerja keras
101
Bab 101 hadiah terbaik
102
Bab 102 Badai rumah tangga
103
Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104
Bab 104 mengungkap kebenaran
105
Bab 105 kabar baik
106
Bab 106 iri hati
107
Bab 107 Penyesalan Hana
108
Bab 108 Firasat buruk
109
Bab 109 ku mohon bertahanlah
110
Bab 110 doa seorang istri
111
Bab 111 sebuah keajaiban
112
Bab 112 penyelamat keluarga
113
Bab 113 Akhir kisah Antonio
114
Bab 114 belajar menghargai
115
Bab 115 ngidam mandi bareng
116
Bab 116 posesifnya Papa Dion
117
Bab 117 berita duka
118
Bab 118 tindakan tak terduga
119
Bab 119 berbanding terbalik
120
Bab 120 Gender reveal
121
Bab 121 insiden kecil
122
Bab 122 belajar dari kesalahan
123
Bab 123 berkunjung di rumah lama
124
Bab 124 perjuangan berat
125
Bab 125 keluarga terbaik (END)
126
Pengumuman Novel Baru
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!