Bab 19 pacaran setelah menikah

Syifa merasakan kedua matanya begitu berat untuk dibuka. Entah pukul berapa mereka tertidur.

Dion benar-benar tak membiarkan dia tertidur. Pria itu seolah ingin menuntaskan hasratnya yang terpendam selama ini.

Untuk seorang pria yang baru melakukan hubungan suami istri pertama kali Syifa akui Dion cukup hebat.

Dia juga begitu memperhatikan Syifa dengan lembut. Membuat istrinya senyaman mungkin.

Syifa yang mengerjapkan matanya mulai mengedarkan pandangannya. Kamar itu masih terlihat temaram sebab semua tirai masih tertutup. Bahkan tirai tebal yang biasanya jarang Syifa buka pun tampak menutup dengan sempurna sehingga menghalangi cahaya matahari masuk ke dalam ruangan itu.

Dia mencari keberadaan Dion yang sudah tak ada di sampingnya. Menatapi bantal yang ada di sampingnya.

Syifa tersenyum sendiri mengingat semua yang terjadi semalam. Untuk pertama kalinya Dion tidur satu ranjang bersamanya.

Apalagi pergumulan panas mereka benar-benar membuat Syifa serasa terbang ke awang-awang.

Syifa meremas selimut yang dia pakai menutupi tubuh polosnya. Tak ingin terus tenggelam dalam pikiran kotornya Syifa Pun mulai beranjak dari kamar tidurnya. Dia terkejut melihat jam di nakas yang sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.

Untung saja hari ini tanggal merah sehingga Syifa tak perlu repot-repot pergi ke kampus.

Dia pun beranjak menuju kamar mandi. Namun saat berjalan Syifa merasakan sakit pada intinya. Sama seperti saat pertama kali dirinya melakukan 'itu'. Mungkin karena sudah lama sekali Syifa tidak berhubungan. Juga Dion yang semalam begitu 'menggila'.

Syifa mulai mengisi air di bathub dan merendam dirinya di dalam air. Merasakan tubuhnya yang perlahan mulai rileks. Syifa sejenak memikirkan tentang dirinya saat ini. Skenario Tuhan yang liar biasa untuknya.

Pernah trauma karena perlakuan Rangga yang menorehkan luka begitu dalam. Kini perlahan Dion menghapusnya. Perlakuan pria itu benar-benar sangat jauh dari kata kasar.

Dion yang juga menerima Bella, putrinya dengan tulus nyatanya mulai menumbuhkan rasa tersendiri di hati Syifa. Kini dia yakin bahwa Dion mampu menjadi suami terbaik untuknya.

Cepat-cepat Syifa menyudahi sesi mandinya. Dia segera berganti pakaian. Memakai kaos oversize milik Dion dan memadukannya dengan hotpants.

Selesai mengeringkan rambutnya syifa segera keluar kamar mencari keberadaan suaminya. Tercium aroma masakan menguar dari dapur. Sudah bisa ditebak bahwa itu adalah Dion.

Syifa menatap Dion yang sedang sibuk memasak sesuatu. Perlahan dia mendekat dan memeluknya dari belakang.

Menghirup dalam-dalam aroma parfum maskulin yang melekat di badan Dion. Menjadi kesukaan baru untuk Syifa.

"Sudah bangun?" tanya Dion pelan.

"hmm.. Kenapa tidak membangunkan aku?" jawab Syifa.

Dion mematikan kompornya. Sepertinya masakannya sudah matang.kemudian pria itu berbalik menghadap sang istri.

Dia benar-benar terkejut melihat penampilan Syifa yang benar-benar beda dari biasanya. Istrinya itu terlihat begitu sexy. Bahkan Dion sampai memperhatikan daei atas ke bawah.

"Woww" Dion sampai ternganga melihat kaki jenjang Syifa yang membuatnya begitu candu.

"Apa sih?" Syifa mencoba melepaskan pelukan Dion.

Namun pria itu justru semakin mengeratkan pelukannya. Dan menciumi seluruh wajah Syifa. Mulai dari kening, mata, hidung, pipi bergantian dan terakhir ciuman di bibir yang paling lama.

Dion begitu gemas terhadap Syifa. Wanita yang telah mencuri hatinya sejak pertama kali bertemu.

"Kenapa kamu menggodaku Syifa? Padahal aku ingin mengajakmu ke suatu tempat, tapi jika begini rasanya ingin kembali ke ranjang." ujar Dion yang kini sedang mengelus lembut paha Syifa.

"No, aku capek Dion." Syifa segera mengantisipasi.

Dion pun hanya terkekeh. Kemudian mempersilahkan Syifa untuk duduk dan memberikan sepiring nasi goreng buatannya.

"Ya sudah sekarang sarapan dulu, setelah ini baru kita pergi." ujar Dion.

"Pergi kemana?" Syifa pun penasaran.

"Kencan," jawab Dion singkat.

Syifa pun mengernyitkan keningnya saat Dion menyebut hal itu.

"Syifa, anggap saja kita ini sedang pacaran, tapi pacarannya setelah menikah." Dion tersenyum manis.

Syifa pun membalas senyuman itu. Kesibukannya akhir-akhir ini memanglah menyita banyak waktunya sehingga untuk memikirkan hal-hal semacam itu Syifa pun tak sempat.

Dulu dia dijodohkan dengan Rangga. Namun ternyata pernikahannya gagal dan berakhir tragis.

Akhirnya dia pun menuruti saja permintaan Dion. Toh selama ini dia juga tak pernah mengenal namanya pacaran.

Syifa bersiap memakai celana skinny dan jaket sebab Dion ingin memboncengnya menggunakan motor. Sudah sejak lama sebenarnya Dion ingin mengajak Syifa memakai motor. Namun baru kali ini dia memiliki keberanian.

Seperti biasa penampilan Dion yang sederhana mengenakan kaos dan celana jeans panjang serta jaket kulit membuat Syifa terpesona. Pria itu benar-benar tampan.

Keduanya pun kini sudah siap dan Dion mulai melajukan motornya. Syifa memeluk tubuh Dion dari belakang sembari menikmati suasana jalanan kota.

Mereka terus menyusuri jalan hingga menuju daerah pegunungan yang Syifa jarang sekali kesana.

Akhirnya Dion memberhentikan motornya di sebuah kedai kopi yang letaknya berada di pinggiran jalan.

Pemandangan sekitarnya sangat indah. Hamparan pegunungan yang menghijau begitu memanjakan mata. Serta hawa sejuk yang membuat Syifa semakin bahagia.

"Suka tempatnya?" tanya Dion.

"suka banget Dion, ini bagus sekali tempatnya." Syifa tak berhenti kagum memandangi sekitarnya.

"Biasanya aku sering kesini sama teman-teman. Tapi sudah agak lama juga tidak kesini." ujar Dion.

Mereka duduk santai di sebuah bangku kayu dengan menikmati secangkir susu hangat. Syifa pun mengambil beberapa foto dirinya yang kadang Dion sendiri yang memotretnya.

Senyuman itu tak pernah hilang dari pandangan Dion. Melihat Syifa yang seperti ini membuat Dion semakin jatuh cinta padanya.

Mungkin di awal-awal Dion masih melihat kesedihan yang meliputi Syifa apalagi saat bertemu dengan Rangga, mantan suaminya. Terlihat jelas ketakutan serta trauma tergambar di wajahnya.

"Kalau kamu suka, aku akan mengajakmu ke tempat-tempat indah seperti ini." Dion meraih tangan Syifa dan mengecupnya dengan lembut.

Syifa sendiri selalu dibuat salah tingkah sendiri dengan sikap romantis Dion. Apalagi dengan kencan yang menurutnya sangat menyenangkan seperti ini. Syifa merasa kembali seperti anak-anak muda lainnya.

Ternyata menjalani hari-hari santai begini saja membuat Syifa berkali-kali merasakan bahagia. Dion selalu memberikan hal baru yang membuatnya mengerti bahwa hidup itu begitu indah jika dinikmati dengan orang yang tepat.

Selanjutnya Dion mengajak Syifa berkeliling menikmati pemandangan alam yang begitu sejuk. Mereka mampir ke tempat-tempat dengan pemandangan indah. Syifa tampak selalu kegirangan bak anak kecil yang baru diajak keluar. Dion hanya tersenyum gemas melihat tingkah istrinya itu.

Hingga tak terasa hari mulai sore Dion mengajak Syifa untuk pulang. Meski agak berat meninggalkan tempat itu.

Saat di tengah perjalanan Dion berhenti di salah satu pom bensin untuk mengisi bahan bakar.

"Sayang, tunggu sini sebentar ya. Kebelet banget ini." Dion langsung ngacir ke toilet sementara Syifa memilih untuk menunggu di depan.

Saat Syifa sedang duduk santai sambil mengecek ponselnya dia melihat-lihat hasil fotonya dengan Dion.

Syifa senyum-senyum sendiri ketika melihat pose-pose mesra dirinya dengan Dion. Diperhatikan lama-lama wajah suaminya itu yang membuat syifa semakin senyum salah tingkah.

"Seneng banget ya, sekarang dapat suami brondong?" tiba-tiba suara seseorang langsung membuat Syifa terkejut.

"R-Rangga," Syifa begitu kaget saat Rangga berdiri tepat di sampingnya. Pria itu tampak menyeringai kemudian secepatnya mencengkeram tangan Syifa dengan erat.

Syifa langsung meronta namun cengkraman Rangga begitu kuat hingga membuat lengannya terasa sakit. Pria itu juga berusaha menarik Syifa.

"Lepasin, Rangga jangan gila kamu. Lepasin nggak." Syifa terus berusaha meronta.

Namun Rangga terus menyeret tubuh Syifa hingga ponsel miliknya terjatuh.

Syifa terus berteriak meminta tolong.

"Lepasin.. Tolong, Dion tolong aku, lepas Rangga." Syifa yang berontak keras membuat Rangga mulai geram.

Dihempaskan tubuh Syifa dengan keras hingga dia jatuh tersungkur.

"Aku nggak akan pernah biarin kamu bahagia Syifa, sebelum kau menyerahkan anak itu kepadaku." bentak Rangga.

Terpopuler

Comments

Faisal

Faisal

Di POM bensin klu lagi sepi, minimal kan ada petugasnya, knp teriakan Syifa tdk membuat mereka membantu, atau sedikit menghalangi Rangga utk berbuat jahat????

2023-12-17

2

susi 2020

susi 2020

🥰🥰😍

2023-11-14

0

susi 2020

susi 2020

😍😘

2023-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Hari pertama mengajar
2 Bab 02 Mahasiswa tengil
3 Bab 03 mulai timbul rasa
4 Bab 04 badmood to goodmood
5 Bab 05 perhatian untuk Syifa
6 Bab 06 Baru mengakui
7 Bab 07 merasa tersaingi
8 Bab 08 kesalah pahaman
9 Bab 09 keputusan akhir
10 Bab 10 ijab qabul
11 Bab 11 Status baru
12 Bab 12 Belum terbiasa
13 Bab 13 Ke rumah mertua
14 Bab 14 Papa Dion
15 Bab 15 godaan di kampus
16 Bab 16 hari yang penuh emosi
17 Bab 17 terjebak di gudang
18 Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19 Bab 19 pacaran setelah menikah
20 Bab 20 Diratukan oleh suami
21 Bab 21 Tak terima
22 Bab 22 sisi lain Dion
23 Bab 23 di ruangan Dion
24 Bab 24 pengakuan
25 Bab 25 Suasana rumah
26 Bab 26 Selalu diremehkan
27 Bab 27 Emosi tak terkendali
28 Bab 28 aku bersamamu
29 Bab 29 bersama mertua
30 Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31 Bab 31 saling memaafkan
32 Bab 32 Kehangatan keluarga
33 Bab 33 drama kecil
34 Bab 34 Dia istriku
35 Bab 35 Skorsing
36 Bab 36 keluarga kecil
37 Bab 37 perasaan terpendam
38 Bab 38 Jawaban bijak
39 Bab 39 skin to skin
40 Bab 40 kembali bekerja
41 Bab 41 Kedatangan tak terduga
42 Bab 42 mulai mengusik
43 Bab 43 kecemburuan Shaka
44 Bab 44 Tanda Cinta
45 Bab 45 mencoba mencelakai
46 Bab 46 ciuman memabukkan
47 Bab 47 mengetahui fakta
48 Bab 48 jawaban yang ditunggu
49 Bab 49 Bisnis tersembunyi
50 Bab 50 tajir melintir
51 Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52 Bab 52 ulang tahun Bella
53 Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54 Bab 54 Harus tinggal seatap
55 Bab 55 Menyadarkan Shaka
56 Bab 56 sebuah keputusan
57 Bab 57 Cemburunya elegan
58 Bab 58 Rencana yang gagal
59 Bab 59 kecewa
60 Bab 60 salah paham
61 Bab 61 ketahuan biang keroknya
62 Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63 Bab 63 terbongkar sudah
64 Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65 Bab 65 bukan anak kandung
66 Bab 66 pengakuan Shaka
67 Bab 67 Hana kecelakaan
68 Bab 68 sudah saling nyaman
69 Bab 69 memutar balikkan fakta
70 Bab 70 mencari teman hidup
71 Bab 71 rencana jahat
72 Bab 72 Gagal
73 Bab 73 balasan setimpal
74 Bab 74 Musuh jadi saudara
75 Bab 75 di kampus bersama papa
76 Bab 76 sulit memaafkan
77 Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78 Bab 78 obsesi tersembunyi
79 Bab 79 terhalang restu
80 Bab 80 berpikir positif
81 Bab 81 keluarga baru
82 Bab 82 jangan duakan aku
83 Bab 83 sambutan hangat
84 Bab 84 persiapan pernikahan
85 Bab 85 hari pernikahan
86 Bab 86 Dua pasang pengantin
87 Bab 87 pindah resort
88 Bab 88 menjaga kehormatan istri
89 Bab 89 melindungi Diana
90 Bab 90 gunjingan mahasiswa
91 Bab 91 jangan ganggu istriku
92 Bab 92 it's Ok
93 Bab 93 Masa lalu Bianca
94 Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95 Bab 95 suasana rumah
96 Bab 96 hamil
97 Bab 97 berbenah diri
98 Bab 98 kabar bahagia
99 Bab 99 istri serba bisa
100 Bab 100 Hasil kerja keras
101 Bab 101 hadiah terbaik
102 Bab 102 Badai rumah tangga
103 Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104 Bab 104 mengungkap kebenaran
105 Bab 105 kabar baik
106 Bab 106 iri hati
107 Bab 107 Penyesalan Hana
108 Bab 108 Firasat buruk
109 Bab 109 ku mohon bertahanlah
110 Bab 110 doa seorang istri
111 Bab 111 sebuah keajaiban
112 Bab 112 penyelamat keluarga
113 Bab 113 Akhir kisah Antonio
114 Bab 114 belajar menghargai
115 Bab 115 ngidam mandi bareng
116 Bab 116 posesifnya Papa Dion
117 Bab 117 berita duka
118 Bab 118 tindakan tak terduga
119 Bab 119 berbanding terbalik
120 Bab 120 Gender reveal
121 Bab 121 insiden kecil
122 Bab 122 belajar dari kesalahan
123 Bab 123 berkunjung di rumah lama
124 Bab 124 perjuangan berat
125 Bab 125 keluarga terbaik (END)
126 Pengumuman Novel Baru
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 01 Hari pertama mengajar
2
Bab 02 Mahasiswa tengil
3
Bab 03 mulai timbul rasa
4
Bab 04 badmood to goodmood
5
Bab 05 perhatian untuk Syifa
6
Bab 06 Baru mengakui
7
Bab 07 merasa tersaingi
8
Bab 08 kesalah pahaman
9
Bab 09 keputusan akhir
10
Bab 10 ijab qabul
11
Bab 11 Status baru
12
Bab 12 Belum terbiasa
13
Bab 13 Ke rumah mertua
14
Bab 14 Papa Dion
15
Bab 15 godaan di kampus
16
Bab 16 hari yang penuh emosi
17
Bab 17 terjebak di gudang
18
Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19
Bab 19 pacaran setelah menikah
20
Bab 20 Diratukan oleh suami
21
Bab 21 Tak terima
22
Bab 22 sisi lain Dion
23
Bab 23 di ruangan Dion
24
Bab 24 pengakuan
25
Bab 25 Suasana rumah
26
Bab 26 Selalu diremehkan
27
Bab 27 Emosi tak terkendali
28
Bab 28 aku bersamamu
29
Bab 29 bersama mertua
30
Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31
Bab 31 saling memaafkan
32
Bab 32 Kehangatan keluarga
33
Bab 33 drama kecil
34
Bab 34 Dia istriku
35
Bab 35 Skorsing
36
Bab 36 keluarga kecil
37
Bab 37 perasaan terpendam
38
Bab 38 Jawaban bijak
39
Bab 39 skin to skin
40
Bab 40 kembali bekerja
41
Bab 41 Kedatangan tak terduga
42
Bab 42 mulai mengusik
43
Bab 43 kecemburuan Shaka
44
Bab 44 Tanda Cinta
45
Bab 45 mencoba mencelakai
46
Bab 46 ciuman memabukkan
47
Bab 47 mengetahui fakta
48
Bab 48 jawaban yang ditunggu
49
Bab 49 Bisnis tersembunyi
50
Bab 50 tajir melintir
51
Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52
Bab 52 ulang tahun Bella
53
Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54
Bab 54 Harus tinggal seatap
55
Bab 55 Menyadarkan Shaka
56
Bab 56 sebuah keputusan
57
Bab 57 Cemburunya elegan
58
Bab 58 Rencana yang gagal
59
Bab 59 kecewa
60
Bab 60 salah paham
61
Bab 61 ketahuan biang keroknya
62
Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63
Bab 63 terbongkar sudah
64
Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65
Bab 65 bukan anak kandung
66
Bab 66 pengakuan Shaka
67
Bab 67 Hana kecelakaan
68
Bab 68 sudah saling nyaman
69
Bab 69 memutar balikkan fakta
70
Bab 70 mencari teman hidup
71
Bab 71 rencana jahat
72
Bab 72 Gagal
73
Bab 73 balasan setimpal
74
Bab 74 Musuh jadi saudara
75
Bab 75 di kampus bersama papa
76
Bab 76 sulit memaafkan
77
Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78
Bab 78 obsesi tersembunyi
79
Bab 79 terhalang restu
80
Bab 80 berpikir positif
81
Bab 81 keluarga baru
82
Bab 82 jangan duakan aku
83
Bab 83 sambutan hangat
84
Bab 84 persiapan pernikahan
85
Bab 85 hari pernikahan
86
Bab 86 Dua pasang pengantin
87
Bab 87 pindah resort
88
Bab 88 menjaga kehormatan istri
89
Bab 89 melindungi Diana
90
Bab 90 gunjingan mahasiswa
91
Bab 91 jangan ganggu istriku
92
Bab 92 it's Ok
93
Bab 93 Masa lalu Bianca
94
Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95
Bab 95 suasana rumah
96
Bab 96 hamil
97
Bab 97 berbenah diri
98
Bab 98 kabar bahagia
99
Bab 99 istri serba bisa
100
Bab 100 Hasil kerja keras
101
Bab 101 hadiah terbaik
102
Bab 102 Badai rumah tangga
103
Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104
Bab 104 mengungkap kebenaran
105
Bab 105 kabar baik
106
Bab 106 iri hati
107
Bab 107 Penyesalan Hana
108
Bab 108 Firasat buruk
109
Bab 109 ku mohon bertahanlah
110
Bab 110 doa seorang istri
111
Bab 111 sebuah keajaiban
112
Bab 112 penyelamat keluarga
113
Bab 113 Akhir kisah Antonio
114
Bab 114 belajar menghargai
115
Bab 115 ngidam mandi bareng
116
Bab 116 posesifnya Papa Dion
117
Bab 117 berita duka
118
Bab 118 tindakan tak terduga
119
Bab 119 berbanding terbalik
120
Bab 120 Gender reveal
121
Bab 121 insiden kecil
122
Bab 122 belajar dari kesalahan
123
Bab 123 berkunjung di rumah lama
124
Bab 124 perjuangan berat
125
Bab 125 keluarga terbaik (END)
126
Pengumuman Novel Baru
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!