Bab 03 mulai timbul rasa

Syifa begitu jengkel saat melihat Dion yang tampak asyik nongkrong dengan teman-temannya di sebuah cafe. Sementara dirinya sudah membuang-buang waktu menunggunya di kampus. Jika saja tahu Dion tak datang maka dia bisa segera pulang dan menemui Bella, putrinya.

Syifa langsung saja menghampiri Dion dengan wajah marahnya.

"Dion..!" teriak Syifa.

Dion yang semula tampak mengobrol santai dengan teman-temannya pun langsung terkejut.

Dia segera berdiri dan menghampiri Syifa. Dion tahu betul dengan ekspresi Syifa yang tampaknya sedang marah begitu.

Tiba-tiba saja Syifa langsung mengangkat tangannya dan menengadah di depan Dion.

"Mana HP kamu?" tanya Syifa ketus.

"Ha?" Dion tampak bingung dengan ucapan yang dimaksud Syifa.

"HP kamu mana? Saya pinjam" ujar Syifa lagi. Kali ini tatapannya yang melotot sudah jelas dia dilanda emosi.

Akhirnya dengan sedikit ragu Dion mengeluarkan ponselnya. Namun belum sampai mengulurkan kepada Syifa malah gadis itu meraihnya lebih dulu.

Saat hendak membukanya Syifa kembali meraih jemari Dion dengan paksa untuk memindai sidik jarinya.

Dion hanya bisa keheranan menatap perbuatan aneh Syifa. Dia tampak sibuk mengetikkan sesuatu kemudian ponsel milik Syifa yang berada di tasnya berbunyi.

"Nih, lain kali kalau nggak mau bimbingan kamu bisa hubungi saya. Jangan kayak gini, buang-buang waktu tau." ujar Syifa dengan wajahnya yang sedikit cemberut.

Dion kembali menatapi Syifa dan sialnya wajah itu tampak semakin imut saat marah begini.

"Kamu niat bimbingan nggak sih?" cerca Syifa.

"Baiklah, besok kita mulai bimbingannya." ujar Dion dengan sorot matanya yang entah kenapa membuat Syifa sedikit salah tingkah.

"Jangan telat, awas" Syifa menunjuk wajah Dion kemudian gadis itu pergi berlalu begitu saja.

Dion masih berada di tempatnya sembari menatapi dosen cantiknya berjalan meninggalkan dirinya. Bahkan sudut bibir Dion sedikit terangkat tatkala mengingat wajah cantiknya dari dekat.

"Wah.. Gila lo Dion. Gebetan lo cewek kantoran? Cantik bener." celetuk Bima, salah satu teman Dion.

"Eh Di, bukannya itu tadi Bu Syifa dosen baru kita?" Nico yang sejatinya teman satu kampus bahkan satu kelas dengan Dion langsung menyadarinya.

"Hmm. Betul." ucap Dion dengan santainya.

Sementara teman-temannya yang lain langsung heboh sendiri. Mereka mengira bahwa Dion memiliki hubungan khusus dengan Syifa.

................

Syifa cepat-cepat mandi dan membersihkan dirinya setelah itu langsung menemui putri kecilnya yang sudah sangat dia rindukan seharian ini.

Bella adalah penyemangat untuk Syifa, rasa lelah seharian ini seketika sirna saat melihat tingkah menggemaskan bayinya itu.

"Jangan cepat gede dong sayang, mama masih seneng Bella lucu gemesin gini." Syifa tak berhenti menciumi pipi chubby Bella.

Tampak sekali bagaimana Syifa begitu menyayangi Bella, sementara Bi Ida yang setiap hari membantu Syifa kadang merasa terenyuh melihat ibu dan anak tersebut.

Bi Ida yang bekerja pada keluarga Syifa sudah puluhan tahun tahu betul bagaimana sosok Syifa. Syifa bahkan menyayangi Bi Ida seperti orang tuanya sendiri, dan sebaliknya.

Apalagi saat gadis malang itu mendapatkan perlakuan buruk dari Rangga, mantan suaminya. Bi Ida merasa sangat sedih.

"Non gimana kerjaannya? Lancar?" tanya Bi Ida.

"Lancar Bi, syukurlah disana orangnya baik-baik Bi," balas Syifa.

"Bibi ikut seneng Non, semoga betah ya." ujar Bi Ida.

"Iya Bi, makasih ya. Udah jagain Bella juga." ujar Syifa.

"Sudah tugas saya Non." Bi Ida tersenyum melihat ketulusan Syifa.

Setelah selesai menidurkan Bella, Syifa bersantai sejenak. Dia membuka sosial media di ponselnya. Tak sengaja muncul sebuah foto pasangan yang sungguh, ini bukanlah Syifa inginkan sama sekali.

"Rupanya dah hamil." gumam Syifa memandangi potret tersebut.

Dimana mantan suaminya, Rangga tengah berfoto mesra memamerkan perut buncit istrinya, Mona. Yang tak lain mantan sahabat Syifa.

Rasa sesak kembali menyeruak di dalam dadanya. Sedih, jelas sedih. Hingga sekarang Syifa masih menyimpan sendiri perasaan itu.

Apalagi Rangga yang hingga saat ini belum pernah sekalipun punya niatan menjenguk Bella. Dia benar-benar tak pernah menganggap adanya Bella.

Aur mata itu kembali mengalir, membasahi wajahnya yang entah sampai kapan akan terus begitu. Syifa terisak sendirian. Benar-benar remuk redam perasaannya. Namun dia harus kuat, demi sang putri tercinta.

................

Entah bagaimana semalam, tak sadar Syifa yang ketiduran setelah lelah menangis. Kini pagi telah menyambut, artinya hari baru ini harus kembali Syifa hadapi meski apapun yang terjadi nanti.

Setelah mengurusi Bella dia langsung bersiap menuju kampus.

Saat baru sampai di parkiran kampus dia mendengar ponselnya berbunyi. Ada pesan masuk.

Syifa membuka pesan itu yang ternyata berasal dari Dion.

"Bu Syifa, nanti saya mau bimbingan. ☺️. Dion"

Syifa mengernyitkan keningnya, namun sudut bibirnya mulai terangkat. Entah kenapa ada perasaan senang saja saat Dion mau menerima bimbingannya.

"Baiklah, tunggu di perpustakaan nanti selesai jam mapel." balas Syifa.

Dia pun memulai pekerjaannya. Memasuki ruang kelas dan mulai menyampaikan materi.

.

Tak terasa waktu cepat berlalu. Dia pun menyelesaikan materi hari ini dengan lancar. Sehingga tugasnya tinggal membimbing Dion.

Sebelum ke perpustakaan Syifa ke toilet terlebih dahulu. Dia harus mengeluarkan ASI nya sebab dadanya sudah terasa begah.

Dia mengeluarkan alat breastpumpnya dan mulai melakukan di dalam bilik toilet. Masih ada beberapa menit sembari menunggu Dion.

Setelah selesai dia keluar dari bilik toilet menuju wastafel. Dia merapikan peralatannya dan tak lupa meletakkan ASI di tempat penyimpanan khusus yang dia bawa. Kebetulan saat ini toilet sedang sepi.

Namun tak lama kemudian datanglah salah seorang mahasiswi yang sedang membasuh muka di wastafel. Dia memperhatikan Syifa dengan seksama.

"Maaf, Bu Syifa kenapa membawa alat pompa ASI?" tanya mahasiswi itu.

"Iya, ini untuk saya. Sayang jika dibuang, disimpan saja nanti bisa diberikan ke anak saya setelah pulang." ujar Syifa dengan santainya.

"Loh, Bu Syifa sudah punya anak?" mahasiswi itu kaget.

"Iya, anak saya masih bayi. Jadi lagi butuh ASI." ucap Syifa.

"M-maaf Bu, saya kira Bu Syifa masih single. Ternyata sudah menikah ya." ujar mahasiswi itu lagi.

Syifa hanya bisa tersenyum. Dia enggan mengatakan statusnya sebenarnya. Bercerai padahal anaknya masih bayi. Rasanya tak pantas mengumbar kehidupan pribadinya.

Ponselnya kembali berbunyi. Rupanya Dion mengirim pesan jika dia sudah berada di perpustakaan.

Syifa bergegas menuju perpustakaan. Dan benar saja saat baru memasuki ruangan itu tampak Dion duduk di salah satu sudut perpustakaan.

"Maaf Dion, sudah menunggu lama ya?" tanya Syifa.

Dion tak langsung menjawab. Sejenak pandangan mereka saling bertemu. Syifa yang tak sengaja menatap manik mata Dion yang berwarna hitam kecoklatan itu menjadikan dia tertegun untuk sejenak.

Cepat-cepat Syifa mengalihkan pandangannya. Sementara Dion yang sempat terbuai dengan kecantikan Syifa cepat-cepat sadar. 'Hah' perasaan apa ini? Kenapa hatinya begitu berdebar saat menatap wajah dosennya itu.

"Baiklah kita mulai materinya." Syifa mulai membuka beberapa buku berisi materi yang akan diajarkan kepada Dion.

Sementara Syifa sibuk menyampaikan materi Dion justru malah fokus memperhatikan Syifa. Dia benar-benar terpesona dengan dosennya itu.

Ah, aku bisa gila jika terus bersama Bu Syifa. Kenapa dia cantik sekali, bahkan aku tak pernah merasa sebegini deg-degannya ketika bertemu gadis lain. Mungkinkah aku jatuh cinta kepadanya?

Dion jadi senyum-senyum sendiri. Namun seketika langsung ditegur oleh Syifa.

"Dion, fokus" tegur Syifa.

"Gimana mau fokus kalau dosennya cantik begini" celetuk Dion.

"DION.." Benar-benar mahasiswa satu ini.

......................

Terpopuler

Comments

Fransiska Widyanti

Fransiska Widyanti

duh Dion nih brondong meresahkan

2024-02-10

0

NUR FARHANAH BINTI ABDUL RAHMAN Moe

NUR FARHANAH BINTI ABDUL RAHMAN Moe

sangat straight forward ⏩

2024-01-25

1

Alensa Talakua Telussa Alensa

Alensa Talakua Telussa Alensa

lnjt kk...kaks mau nx dong ceritax menikah SMA calon adik ipar ada gk klnjutnx....soal saya cri2 gk ada lgi tpi saya lupa nama pnulisx

2024-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Hari pertama mengajar
2 Bab 02 Mahasiswa tengil
3 Bab 03 mulai timbul rasa
4 Bab 04 badmood to goodmood
5 Bab 05 perhatian untuk Syifa
6 Bab 06 Baru mengakui
7 Bab 07 merasa tersaingi
8 Bab 08 kesalah pahaman
9 Bab 09 keputusan akhir
10 Bab 10 ijab qabul
11 Bab 11 Status baru
12 Bab 12 Belum terbiasa
13 Bab 13 Ke rumah mertua
14 Bab 14 Papa Dion
15 Bab 15 godaan di kampus
16 Bab 16 hari yang penuh emosi
17 Bab 17 terjebak di gudang
18 Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19 Bab 19 pacaran setelah menikah
20 Bab 20 Diratukan oleh suami
21 Bab 21 Tak terima
22 Bab 22 sisi lain Dion
23 Bab 23 di ruangan Dion
24 Bab 24 pengakuan
25 Bab 25 Suasana rumah
26 Bab 26 Selalu diremehkan
27 Bab 27 Emosi tak terkendali
28 Bab 28 aku bersamamu
29 Bab 29 bersama mertua
30 Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31 Bab 31 saling memaafkan
32 Bab 32 Kehangatan keluarga
33 Bab 33 drama kecil
34 Bab 34 Dia istriku
35 Bab 35 Skorsing
36 Bab 36 keluarga kecil
37 Bab 37 perasaan terpendam
38 Bab 38 Jawaban bijak
39 Bab 39 skin to skin
40 Bab 40 kembali bekerja
41 Bab 41 Kedatangan tak terduga
42 Bab 42 mulai mengusik
43 Bab 43 kecemburuan Shaka
44 Bab 44 Tanda Cinta
45 Bab 45 mencoba mencelakai
46 Bab 46 ciuman memabukkan
47 Bab 47 mengetahui fakta
48 Bab 48 jawaban yang ditunggu
49 Bab 49 Bisnis tersembunyi
50 Bab 50 tajir melintir
51 Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52 Bab 52 ulang tahun Bella
53 Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54 Bab 54 Harus tinggal seatap
55 Bab 55 Menyadarkan Shaka
56 Bab 56 sebuah keputusan
57 Bab 57 Cemburunya elegan
58 Bab 58 Rencana yang gagal
59 Bab 59 kecewa
60 Bab 60 salah paham
61 Bab 61 ketahuan biang keroknya
62 Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63 Bab 63 terbongkar sudah
64 Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65 Bab 65 bukan anak kandung
66 Bab 66 pengakuan Shaka
67 Bab 67 Hana kecelakaan
68 Bab 68 sudah saling nyaman
69 Bab 69 memutar balikkan fakta
70 Bab 70 mencari teman hidup
71 Bab 71 rencana jahat
72 Bab 72 Gagal
73 Bab 73 balasan setimpal
74 Bab 74 Musuh jadi saudara
75 Bab 75 di kampus bersama papa
76 Bab 76 sulit memaafkan
77 Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78 Bab 78 obsesi tersembunyi
79 Bab 79 terhalang restu
80 Bab 80 berpikir positif
81 Bab 81 keluarga baru
82 Bab 82 jangan duakan aku
83 Bab 83 sambutan hangat
84 Bab 84 persiapan pernikahan
85 Bab 85 hari pernikahan
86 Bab 86 Dua pasang pengantin
87 Bab 87 pindah resort
88 Bab 88 menjaga kehormatan istri
89 Bab 89 melindungi Diana
90 Bab 90 gunjingan mahasiswa
91 Bab 91 jangan ganggu istriku
92 Bab 92 it's Ok
93 Bab 93 Masa lalu Bianca
94 Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95 Bab 95 suasana rumah
96 Bab 96 hamil
97 Bab 97 berbenah diri
98 Bab 98 kabar bahagia
99 Bab 99 istri serba bisa
100 Bab 100 Hasil kerja keras
101 Bab 101 hadiah terbaik
102 Bab 102 Badai rumah tangga
103 Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104 Bab 104 mengungkap kebenaran
105 Bab 105 kabar baik
106 Bab 106 iri hati
107 Bab 107 Penyesalan Hana
108 Bab 108 Firasat buruk
109 Bab 109 ku mohon bertahanlah
110 Bab 110 doa seorang istri
111 Bab 111 sebuah keajaiban
112 Bab 112 penyelamat keluarga
113 Bab 113 Akhir kisah Antonio
114 Bab 114 belajar menghargai
115 Bab 115 ngidam mandi bareng
116 Bab 116 posesifnya Papa Dion
117 Bab 117 berita duka
118 Bab 118 tindakan tak terduga
119 Bab 119 berbanding terbalik
120 Bab 120 Gender reveal
121 Bab 121 insiden kecil
122 Bab 122 belajar dari kesalahan
123 Bab 123 berkunjung di rumah lama
124 Bab 124 perjuangan berat
125 Bab 125 keluarga terbaik (END)
126 Pengumuman Novel Baru
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 01 Hari pertama mengajar
2
Bab 02 Mahasiswa tengil
3
Bab 03 mulai timbul rasa
4
Bab 04 badmood to goodmood
5
Bab 05 perhatian untuk Syifa
6
Bab 06 Baru mengakui
7
Bab 07 merasa tersaingi
8
Bab 08 kesalah pahaman
9
Bab 09 keputusan akhir
10
Bab 10 ijab qabul
11
Bab 11 Status baru
12
Bab 12 Belum terbiasa
13
Bab 13 Ke rumah mertua
14
Bab 14 Papa Dion
15
Bab 15 godaan di kampus
16
Bab 16 hari yang penuh emosi
17
Bab 17 terjebak di gudang
18
Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19
Bab 19 pacaran setelah menikah
20
Bab 20 Diratukan oleh suami
21
Bab 21 Tak terima
22
Bab 22 sisi lain Dion
23
Bab 23 di ruangan Dion
24
Bab 24 pengakuan
25
Bab 25 Suasana rumah
26
Bab 26 Selalu diremehkan
27
Bab 27 Emosi tak terkendali
28
Bab 28 aku bersamamu
29
Bab 29 bersama mertua
30
Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31
Bab 31 saling memaafkan
32
Bab 32 Kehangatan keluarga
33
Bab 33 drama kecil
34
Bab 34 Dia istriku
35
Bab 35 Skorsing
36
Bab 36 keluarga kecil
37
Bab 37 perasaan terpendam
38
Bab 38 Jawaban bijak
39
Bab 39 skin to skin
40
Bab 40 kembali bekerja
41
Bab 41 Kedatangan tak terduga
42
Bab 42 mulai mengusik
43
Bab 43 kecemburuan Shaka
44
Bab 44 Tanda Cinta
45
Bab 45 mencoba mencelakai
46
Bab 46 ciuman memabukkan
47
Bab 47 mengetahui fakta
48
Bab 48 jawaban yang ditunggu
49
Bab 49 Bisnis tersembunyi
50
Bab 50 tajir melintir
51
Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52
Bab 52 ulang tahun Bella
53
Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54
Bab 54 Harus tinggal seatap
55
Bab 55 Menyadarkan Shaka
56
Bab 56 sebuah keputusan
57
Bab 57 Cemburunya elegan
58
Bab 58 Rencana yang gagal
59
Bab 59 kecewa
60
Bab 60 salah paham
61
Bab 61 ketahuan biang keroknya
62
Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63
Bab 63 terbongkar sudah
64
Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65
Bab 65 bukan anak kandung
66
Bab 66 pengakuan Shaka
67
Bab 67 Hana kecelakaan
68
Bab 68 sudah saling nyaman
69
Bab 69 memutar balikkan fakta
70
Bab 70 mencari teman hidup
71
Bab 71 rencana jahat
72
Bab 72 Gagal
73
Bab 73 balasan setimpal
74
Bab 74 Musuh jadi saudara
75
Bab 75 di kampus bersama papa
76
Bab 76 sulit memaafkan
77
Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78
Bab 78 obsesi tersembunyi
79
Bab 79 terhalang restu
80
Bab 80 berpikir positif
81
Bab 81 keluarga baru
82
Bab 82 jangan duakan aku
83
Bab 83 sambutan hangat
84
Bab 84 persiapan pernikahan
85
Bab 85 hari pernikahan
86
Bab 86 Dua pasang pengantin
87
Bab 87 pindah resort
88
Bab 88 menjaga kehormatan istri
89
Bab 89 melindungi Diana
90
Bab 90 gunjingan mahasiswa
91
Bab 91 jangan ganggu istriku
92
Bab 92 it's Ok
93
Bab 93 Masa lalu Bianca
94
Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95
Bab 95 suasana rumah
96
Bab 96 hamil
97
Bab 97 berbenah diri
98
Bab 98 kabar bahagia
99
Bab 99 istri serba bisa
100
Bab 100 Hasil kerja keras
101
Bab 101 hadiah terbaik
102
Bab 102 Badai rumah tangga
103
Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104
Bab 104 mengungkap kebenaran
105
Bab 105 kabar baik
106
Bab 106 iri hati
107
Bab 107 Penyesalan Hana
108
Bab 108 Firasat buruk
109
Bab 109 ku mohon bertahanlah
110
Bab 110 doa seorang istri
111
Bab 111 sebuah keajaiban
112
Bab 112 penyelamat keluarga
113
Bab 113 Akhir kisah Antonio
114
Bab 114 belajar menghargai
115
Bab 115 ngidam mandi bareng
116
Bab 116 posesifnya Papa Dion
117
Bab 117 berita duka
118
Bab 118 tindakan tak terduga
119
Bab 119 berbanding terbalik
120
Bab 120 Gender reveal
121
Bab 121 insiden kecil
122
Bab 122 belajar dari kesalahan
123
Bab 123 berkunjung di rumah lama
124
Bab 124 perjuangan berat
125
Bab 125 keluarga terbaik (END)
126
Pengumuman Novel Baru
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!