Bab 10 ijab qabul

Flashback:

Wira sangat terkejut saat mendengar telepon dari Dion bahwa dirinya tengah mendapatkan masalah dengan Syifa.

Tanpa pikir panjang Wira langsung bergegas menuju tempat yang disebutkan Dion bersama istrinya, Rina.

Saat sampai rupanya tempat itu sudah banyak sekali orang. Dia mencoba mencari Dion dan Syifa ditengah kerumunan itu.

"Dion, ada apa ini? Apa yang terjadi?" Wira semakin panik melihat wajah kalut Dion ditambah dengan Syifa yang tampak menangis.

Beberapa warga meneriaki Dion dengan caci maki. Namun Wira tahu betul bagaimana putranya. Dia tak mungkin melakukan hal kurang ajar terutama kepada Syifa.

"Pa, Dion bisa jelasin. Kita bicara berdua ya." ujar Dion.

Wira pun menyetujuinya. Dibawanya Wira menuju sudut ruangan itu. Dion dengan wajah cemasnya mencoba untuk menjelaskan kepada papanya tanpa ada salah paham.

"Begini Pa, aku dan Bu Syifa benar-benar tidak melakukan apapun. Aku datang ke rumahnya dengan niatan mengerjakan tugas bimbingan karena anak Bu Syifa yang baru saja sembuh. Tapi ada musibah menimpaku." ujar Dion terputus. Mengambil nafas sejenak.

"Musibah apa? Ada apa?" Wira seolah tak sabar mendengar kelanjutannya.

"Ada seseorang mengikutiku. Dia sepertinya sengaja menjebakku dengan meletakkan lebah di jaketku. Saat di jalan aku merasakan sakit karena sengatan lebah itu. Jadi di rumah Bu Syifa aku mencoba untuk mencari pertolongan. Bu Syifa hendak mengobati punggungku namun tiba-tiba ada sekelompok warga mengira kami berbuat mesum. Jika Papa tidak percaya bisa cek sendiri punggungku Pa." ucap Dion sembari mengangkat sedikit kaosnya.

"Tapi kira-kira siapa yang melakukannya?" tanya Wira dengan wajah seriusnya.

"Papa lihat pria yang bersembunyi di belakang mobil itu? Itu adalah mantan suami Bu Syifa. Aku sempat bertengkar beberapa waktu lalu dengannya." ujar Dion sembari menunjuk ke arah yang di maksud.

"Kenapa bertengkar? Ada masalah apa?"

"Pria itu mendatangi Bu Syifa ke kampus. Dia berusaha mencelakai Bu Syifa Pa, dia bahkan berani mencekik Bu Syifa. Dia pria yang sangat jahat, meninggalkan istrinya yang sedang hamil besar demi wanita lain. Dan kini pria itu baru saja mendapat musibah bahwa istri barunya baru saja mengalami kecelakaan dan harus diangkat rahimnya. Jadi dia berusaha mengincar bu Syifa untuk direbut anaknya." Dion menceritakan semua yang dia tahu.

"Pa, aku tidak bisa membiarkan Bu Syifa dalam bahaya. Mungkin jika aku menikahinya maka aku bisa melindunginya setiap saat. Ijinkan aku melakukan itu Pa. Aku tidak bisa melihat Bu Syifa dan anaknya terus mendapatkan perlakuan tidak baik." kini ucapan Fion tampak begitu tulus.

Wira pun sempat terdiam. Dia menatap putranya yang dengan berani menyatakan tujuannya.

"Kamu yakin Dion? pernikahan bukanlah permainan. Kamu harus sungguh-sungguh menjalaninya. Jangan sampai nantinya kamu merasa bosan dan hanya mempermainkan Syifa." ujar Wira meyakinkan sekali lagi.

"Pa, aku serius. Aku tidak akan mempermainkan pernikahan ini. Aku akan sungguh-sungguh menjalaninya jika Papa merestuiku." pinta Dion.

Wira pun langsung mengangguk. Sungguh ini hanya kebetulan atau memang do'anya terjawab karena selama ini Wira sangat mendambakan sosok menantu yang baik seperti Syifa.

"Baiklah, papa akan merestuimu. Jika itu niat baikmu Dion. Papa akan membantumu bicara kepada orang tua Syifa." ujar Wira.

"Terimakasih Pa," Dion begitu lega akhirnya niatan itu mendapat restu dari Papanya.

...****************...

Syifa tak berhenti meremas sendiri jemarinya. Dia teramat gelisah namun tak bisa berbuat banyak hal.

"Syifa sayang, kamu baik-baik saja kan?" tanya seorang wanita paruh baya yang sedang mengusap lembut bahu Syifa.

"Ma, Syifa hanya nervous aja. Nggak nyangka akan menikah secepat ini." ujar Syifa dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sayang, nggak usah khawatir ya. Dion itu anak baik kok. Mama tahu betul bagaimana keluarganya. Mungkin dengan kamu menikah lagi maka kamu akan lebih aman. Ada suamimu yang nantinya menjaga kamu dan Bella." ujar Vera. Mama Syifa yang langsung datang dari Australia untuk menyambut pernikahan putrinya.

Syifa pun hanya mengangguk. Kemudian dia dituntun Vera menuju ruang tamu dimana sudah ada penghulu juga semua tamu yang terdiri dari keluarga Syifa sendiri juga keluarga Dion. Serta beberapa tetangga dan tokoh masyarakat.

Syifa tampak cantik mengenakan kebaya putih serta riasan natural dengan rambut yang disanggul sederhana. Meski tak terlalu mencolok namun kecantikan Syifa begitu terpancar.

Sementara Dion tampak mengenakan jas hitam dengan rambut yang disisir rapi. Syifa sejenak menatap Dion yang sedang duduk di hadapan penghulu.

Kedua netra itu bersambut. Saling menatap untuk beberapa detik. Entah kenapa ada getaran tersendiri di hati masing-masing. Mungkin saja ini karena mereka yang grogi karena hendak menikah.

Syifa pun dipersilahkan duduk di samping Dion. Sementara kedua orang tua Dion duduk di belakang mereka. Tampak Bella yang sedang tidur di pangkuan Rina.

Ayah Syifa memimpin langsung ijab qabul pernikahan tersebut. Dengan didampingi dan dituntun oleh penghulu akhirnya mereka pun memulainya. Dion dan Ayah Syifa mulai berjabat tangan.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan putri saya yang bernama Asyifa Nadira binti Anjasmara dengan saudara Dion Wira Dinata bin Wira Dinata dengan mas kawin uang senilai X rupiah dibayar tunai." Suara lantang Anjasmara, ayah kandung Syifa menggema di seisi ruangan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Asyifa Nadira binti Anjasmara dengan mas kawin tersebut, tunai." Dion menyahut ucapan tersebut dengan lantang dan tanpa kesalahan.

Kemudian penghulu dan para saksi mengesahkan pernikahan tersebut. Kini Syifa telah sah menjadi istri Dion. Pria yang sebelumnya menjadi mahasiswanya sendiri.

Dengan tangan gemetar Syifa mencium punggung tangan Dion. Sementara Dion kini mencium kening Syifa.

Tak ada lagi penghalang di antara mereka karen statusnya yang sudah sah memiliki Syifa.

Semua keluarga tampak bahagia bercampur haru. Meski terkesan mendadak namun mereka yakin suatu saat nanti pernikahan itu akan menjadi pernikahan yang indah dan penuh cinta.

Syifa tampak memeluk kedua orang tuanya. Kemudian bergantian dengan orang tua Dion.

"Syifa sayang, sekarang panggil Mama sama Papa ya. Kan udah jadi mantu Mama." ucap Rina antusias.

Syifa hanya tersenyum dan mengangguk. Meski masih canggung namun Syifa bisa melihat kehangatan sifat kedua orang tua Dion yang tampak menyayanginya.

Bella yang baru saja bangun dari tidurnya pun langsung digendong oleh Dion. Tak ada perasaan canggung ataupun risih sedikitpun. Bahkan Dion tampak begitu menyayangi Bella.

"Nah kalau sekarang boleh panggil Papa lagi. Bukan om ya." ujar Dion dengan mengusap lembut pipi gembul Bella.

Syifa yang mendengar hal itu hanya bisa menyembunyikan senyumannya. Semua ini seolah masih serasa mimpi bagi Syifa.

Tapi inilah yang terjadi. Syifa tak bisa menolak takdir yang telah dia jalani saat ini. Yang ada kini Syifa harus bisa menyesuaikan diri sebagai istri dari Dion yang entah bagaimana nantinya Syifa hanya bisa berharap semoga Dion tak seberengsek Rangga.

Sementara suka cita dan kebahagiaan berlangsung di kediaman Syifa berbeda dengan keadaan rumah Rangga dan Mona saat ini.

Barang- barang berhamburan bahkan beberapa pecahan kaca berceceran di lantai. Benar-benar kacau bak kapal pecah.

Rangga yang begitu murka merusak semua barang-barang yang ada. Dia tidak terima jika Syifa menikah dengan pria lain.

**PPRAANNGGG...

PPRAANNGGG....

"Semua ini gara-gara lo Mona. Andai saja lo nggak hadir di kehidupan gue dan nggak menggoda gue maka pernikahanku dengan Syifa akan tetap berlanjut. Dasar wanita sialan. Wanita P e la cur. Wanita tak berguna." Rangga yang emosi terus mengumpati Mona dengan kata-kata kasar.

Sementara Mona hanya bisa menangis di ujung ruangan itu. Semakin hari dirinya semakin tersiksa oleh perlakuan Rangga yang mulai menampakkan sisi iblisnya.

Mona hanya bisa menangis pilu. Meratapi nasibnya yang entah akan bagaimana. Dia pun akhirnya mulai tersadar apakah ini karma dari perbuatannya yang tega merusak rumah tangga sahabatnya sendiri.

"Lihat saja Syifa. Aku tidak akan menyerah. Aku akan terus berusaha sampai kau dan anak kita kembali padaku." ujar Rangga dengan senyum liciknya.

......................

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Udah lama baru mampir lagi

2024-04-25

0

Fransiska Widyanti

Fransiska Widyanti

kasihan juga Mona tapi ya harus terima karena itukan pilihanmu

2024-02-10

0

Alensa Talakua Telussa Alensa

Alensa Talakua Telussa Alensa

mmng dasar Rangga laki2 egois...

2024-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Hari pertama mengajar
2 Bab 02 Mahasiswa tengil
3 Bab 03 mulai timbul rasa
4 Bab 04 badmood to goodmood
5 Bab 05 perhatian untuk Syifa
6 Bab 06 Baru mengakui
7 Bab 07 merasa tersaingi
8 Bab 08 kesalah pahaman
9 Bab 09 keputusan akhir
10 Bab 10 ijab qabul
11 Bab 11 Status baru
12 Bab 12 Belum terbiasa
13 Bab 13 Ke rumah mertua
14 Bab 14 Papa Dion
15 Bab 15 godaan di kampus
16 Bab 16 hari yang penuh emosi
17 Bab 17 terjebak di gudang
18 Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19 Bab 19 pacaran setelah menikah
20 Bab 20 Diratukan oleh suami
21 Bab 21 Tak terima
22 Bab 22 sisi lain Dion
23 Bab 23 di ruangan Dion
24 Bab 24 pengakuan
25 Bab 25 Suasana rumah
26 Bab 26 Selalu diremehkan
27 Bab 27 Emosi tak terkendali
28 Bab 28 aku bersamamu
29 Bab 29 bersama mertua
30 Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31 Bab 31 saling memaafkan
32 Bab 32 Kehangatan keluarga
33 Bab 33 drama kecil
34 Bab 34 Dia istriku
35 Bab 35 Skorsing
36 Bab 36 keluarga kecil
37 Bab 37 perasaan terpendam
38 Bab 38 Jawaban bijak
39 Bab 39 skin to skin
40 Bab 40 kembali bekerja
41 Bab 41 Kedatangan tak terduga
42 Bab 42 mulai mengusik
43 Bab 43 kecemburuan Shaka
44 Bab 44 Tanda Cinta
45 Bab 45 mencoba mencelakai
46 Bab 46 ciuman memabukkan
47 Bab 47 mengetahui fakta
48 Bab 48 jawaban yang ditunggu
49 Bab 49 Bisnis tersembunyi
50 Bab 50 tajir melintir
51 Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52 Bab 52 ulang tahun Bella
53 Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54 Bab 54 Harus tinggal seatap
55 Bab 55 Menyadarkan Shaka
56 Bab 56 sebuah keputusan
57 Bab 57 Cemburunya elegan
58 Bab 58 Rencana yang gagal
59 Bab 59 kecewa
60 Bab 60 salah paham
61 Bab 61 ketahuan biang keroknya
62 Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63 Bab 63 terbongkar sudah
64 Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65 Bab 65 bukan anak kandung
66 Bab 66 pengakuan Shaka
67 Bab 67 Hana kecelakaan
68 Bab 68 sudah saling nyaman
69 Bab 69 memutar balikkan fakta
70 Bab 70 mencari teman hidup
71 Bab 71 rencana jahat
72 Bab 72 Gagal
73 Bab 73 balasan setimpal
74 Bab 74 Musuh jadi saudara
75 Bab 75 di kampus bersama papa
76 Bab 76 sulit memaafkan
77 Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78 Bab 78 obsesi tersembunyi
79 Bab 79 terhalang restu
80 Bab 80 berpikir positif
81 Bab 81 keluarga baru
82 Bab 82 jangan duakan aku
83 Bab 83 sambutan hangat
84 Bab 84 persiapan pernikahan
85 Bab 85 hari pernikahan
86 Bab 86 Dua pasang pengantin
87 Bab 87 pindah resort
88 Bab 88 menjaga kehormatan istri
89 Bab 89 melindungi Diana
90 Bab 90 gunjingan mahasiswa
91 Bab 91 jangan ganggu istriku
92 Bab 92 it's Ok
93 Bab 93 Masa lalu Bianca
94 Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95 Bab 95 suasana rumah
96 Bab 96 hamil
97 Bab 97 berbenah diri
98 Bab 98 kabar bahagia
99 Bab 99 istri serba bisa
100 Bab 100 Hasil kerja keras
101 Bab 101 hadiah terbaik
102 Bab 102 Badai rumah tangga
103 Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104 Bab 104 mengungkap kebenaran
105 Bab 105 kabar baik
106 Bab 106 iri hati
107 Bab 107 Penyesalan Hana
108 Bab 108 Firasat buruk
109 Bab 109 ku mohon bertahanlah
110 Bab 110 doa seorang istri
111 Bab 111 sebuah keajaiban
112 Bab 112 penyelamat keluarga
113 Bab 113 Akhir kisah Antonio
114 Bab 114 belajar menghargai
115 Bab 115 ngidam mandi bareng
116 Bab 116 posesifnya Papa Dion
117 Bab 117 berita duka
118 Bab 118 tindakan tak terduga
119 Bab 119 berbanding terbalik
120 Bab 120 Gender reveal
121 Bab 121 insiden kecil
122 Bab 122 belajar dari kesalahan
123 Bab 123 berkunjung di rumah lama
124 Bab 124 perjuangan berat
125 Bab 125 keluarga terbaik (END)
126 Pengumuman Novel Baru
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 01 Hari pertama mengajar
2
Bab 02 Mahasiswa tengil
3
Bab 03 mulai timbul rasa
4
Bab 04 badmood to goodmood
5
Bab 05 perhatian untuk Syifa
6
Bab 06 Baru mengakui
7
Bab 07 merasa tersaingi
8
Bab 08 kesalah pahaman
9
Bab 09 keputusan akhir
10
Bab 10 ijab qabul
11
Bab 11 Status baru
12
Bab 12 Belum terbiasa
13
Bab 13 Ke rumah mertua
14
Bab 14 Papa Dion
15
Bab 15 godaan di kampus
16
Bab 16 hari yang penuh emosi
17
Bab 17 terjebak di gudang
18
Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19
Bab 19 pacaran setelah menikah
20
Bab 20 Diratukan oleh suami
21
Bab 21 Tak terima
22
Bab 22 sisi lain Dion
23
Bab 23 di ruangan Dion
24
Bab 24 pengakuan
25
Bab 25 Suasana rumah
26
Bab 26 Selalu diremehkan
27
Bab 27 Emosi tak terkendali
28
Bab 28 aku bersamamu
29
Bab 29 bersama mertua
30
Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31
Bab 31 saling memaafkan
32
Bab 32 Kehangatan keluarga
33
Bab 33 drama kecil
34
Bab 34 Dia istriku
35
Bab 35 Skorsing
36
Bab 36 keluarga kecil
37
Bab 37 perasaan terpendam
38
Bab 38 Jawaban bijak
39
Bab 39 skin to skin
40
Bab 40 kembali bekerja
41
Bab 41 Kedatangan tak terduga
42
Bab 42 mulai mengusik
43
Bab 43 kecemburuan Shaka
44
Bab 44 Tanda Cinta
45
Bab 45 mencoba mencelakai
46
Bab 46 ciuman memabukkan
47
Bab 47 mengetahui fakta
48
Bab 48 jawaban yang ditunggu
49
Bab 49 Bisnis tersembunyi
50
Bab 50 tajir melintir
51
Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52
Bab 52 ulang tahun Bella
53
Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54
Bab 54 Harus tinggal seatap
55
Bab 55 Menyadarkan Shaka
56
Bab 56 sebuah keputusan
57
Bab 57 Cemburunya elegan
58
Bab 58 Rencana yang gagal
59
Bab 59 kecewa
60
Bab 60 salah paham
61
Bab 61 ketahuan biang keroknya
62
Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63
Bab 63 terbongkar sudah
64
Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65
Bab 65 bukan anak kandung
66
Bab 66 pengakuan Shaka
67
Bab 67 Hana kecelakaan
68
Bab 68 sudah saling nyaman
69
Bab 69 memutar balikkan fakta
70
Bab 70 mencari teman hidup
71
Bab 71 rencana jahat
72
Bab 72 Gagal
73
Bab 73 balasan setimpal
74
Bab 74 Musuh jadi saudara
75
Bab 75 di kampus bersama papa
76
Bab 76 sulit memaafkan
77
Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78
Bab 78 obsesi tersembunyi
79
Bab 79 terhalang restu
80
Bab 80 berpikir positif
81
Bab 81 keluarga baru
82
Bab 82 jangan duakan aku
83
Bab 83 sambutan hangat
84
Bab 84 persiapan pernikahan
85
Bab 85 hari pernikahan
86
Bab 86 Dua pasang pengantin
87
Bab 87 pindah resort
88
Bab 88 menjaga kehormatan istri
89
Bab 89 melindungi Diana
90
Bab 90 gunjingan mahasiswa
91
Bab 91 jangan ganggu istriku
92
Bab 92 it's Ok
93
Bab 93 Masa lalu Bianca
94
Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95
Bab 95 suasana rumah
96
Bab 96 hamil
97
Bab 97 berbenah diri
98
Bab 98 kabar bahagia
99
Bab 99 istri serba bisa
100
Bab 100 Hasil kerja keras
101
Bab 101 hadiah terbaik
102
Bab 102 Badai rumah tangga
103
Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104
Bab 104 mengungkap kebenaran
105
Bab 105 kabar baik
106
Bab 106 iri hati
107
Bab 107 Penyesalan Hana
108
Bab 108 Firasat buruk
109
Bab 109 ku mohon bertahanlah
110
Bab 110 doa seorang istri
111
Bab 111 sebuah keajaiban
112
Bab 112 penyelamat keluarga
113
Bab 113 Akhir kisah Antonio
114
Bab 114 belajar menghargai
115
Bab 115 ngidam mandi bareng
116
Bab 116 posesifnya Papa Dion
117
Bab 117 berita duka
118
Bab 118 tindakan tak terduga
119
Bab 119 berbanding terbalik
120
Bab 120 Gender reveal
121
Bab 121 insiden kecil
122
Bab 122 belajar dari kesalahan
123
Bab 123 berkunjung di rumah lama
124
Bab 124 perjuangan berat
125
Bab 125 keluarga terbaik (END)
126
Pengumuman Novel Baru
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!