Bab 07 merasa tersaingi

Rangga masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bisa-bisanya Syifa menjalin hubungan dengan pria yang tampak usianya jauh dibawahnya.

Dia lantas mencari tahu dengan mengintip di ruang perawatan Bella. Dimana ada Syifa, Dion juga Bi Ida.

Tampak Dion sedang menggendong Bella serta Syifa memegang mangkuk dan menyuapi Bella.

Sementara bocah itu tampak senang dan nyaman berada di dalam gendongan Dion.

Hati Rangga terasa meradang. Ini untuk pertama kalinya dia melihat darah dagingnya bersama Syifa. Dia tampak cantik dan lucu.

Tangan kecilnya berulang kali bermain di wajah Dion. Senyum ceria tercetak di wajah Dion juga Syifa. Semakin membuat Rangga cemburu.

Sejenak, Rangga mulai merasa menyesal. Menyia-nyiakan Syifa yang dulu sangat mencintainya. Dia telah tergoda oleh Mona.

Hanya karena kesalahan kecil sebab Syifa adalah gadis yang begitu mandiri dan lebih cerdas serta pendidikannya lebih tinggi darinya.

Rangga merasa rendah diri ketika bersama Syifa. Dia merasa cemburu jika Syifa bisa segalanya sedangkan dia masih banyak bergantung kepadanya.

Padahal Syifa rela meninggalkan keluarganya di luar negeri serta segala fasilitasnya demi Rangga.

Kehadiran Mona yang sering kali berada di rumahnya perlahan menimbulkan butir-butir cinta keduanya. Rangga telah terbuai oleh pesona Mona yang selalu bertingkah manja kepadanya.

Sehingga Rangga mulai lupa diri dan meninggalkan Syifa saat hamil besar kala itu.

Kini Rangga hanya bisa meratapi nasibnya setelah musibah yang diterima Mona dan penolakan Syifa seolah menjadi hantaman keras untuknya.

"Aku akan membuat Syifa kembali kepadaku." gumam Rangga dalam hati.

...****************...

Kabar peningkatan nilai Dion yang signifikan kini telah sampai pada telinga Wira, ayahnya. Dia sangat senang akhirnya putranya itu kembali memiliki semangat belajar.

Begitu pula dengan Rina, ibu sambung Dion. Meski dia hanyalah ibu tiri namun sangat menyayangi Dion. Hanya saja keduanya masih canggung untuk saling mengakrabkan diri.

Dion masih terbayang-bayang oleh mendiang ibu kandungnya. Sehingga kehadiran Rina masih sulit di terimanya.

Meski begitu tak mengurangi rasa sayangnya kepada Dion.

"Pa, kita harus bertemu dosen yang membimbing Dion. Kita ucapkan terima kasih kepadanya. Kalau bisa kasih hadiah juga." ujar Rina antusias.

"Baiklah. Besok Papa mau ke kampus sekalian mau bahas acara amal." ujar Wira.

.

Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit akhirnya keadaan Bella mulai membaik. Dia sudah diperbolehkan untuk pulang.

Dion pun dengan senang hati membantu Syifa. Dia merasa nyaman bersama Syifa sehingga waktu luangnya kini lebih banyak di habiskan bersama Bella.

Ketika Syifa bertanya kenapa alasannya Dion hanya menjawab bahwa hal itu sebagai ungkapan terima kasih karena sudah membimbingnya. Tanpa di sangka kini Bella malah menjadi dekat dengannya.

Saat ini Bella mulai belajar berbicara. Meski masih sepatah dua patah kata namun Syifa begitu senang melihat putrinya tumbuh sehat.

"Pa..Pa.." tanpa di duga Bella langsung memanggil Dion Papa.

Semuanya tampak terkejut namun buru-buru Syifa meralat ucapan Bella.

"Itu om Dion sayang. Bukan Papa." ujar Syifa.

Dion hanya bisa diam meskipun dalam hati dia merasa senang dipanggil seperti itu oleh Bella.

"Maaf ya Dion. Maklum Bella baru belajar bicara." ujar Syifa.

Dion hanya mengangguk dan tersenyum.

...****************...

Akhirnya Syifa bisa kembali mengajar di Kampus. Baru saja dia sampai di kampus Syifa sudah dipanggil ke ruangan Rektor.

Syifa menjadi semakin deg-degan. Padahal dia mengambil cuti karena memang mendesak. Akhirnya dia pasrah jika harus mendapatkan sanksi.

Syifa masuk ke ruangan rektor tersebut dengan jantung yang berdebar.

"Nah, itu dosen pembimbing Dion." ujar Rektor tiba-tiba.

Saat Syifa mengedarkan pandangannya tampak seorang pria paruh baya sedang duduk memandangnya.

"Syifa?" ujar pria itu.

"Om Wira?" ujar Syifa.

"Kalian sudah saling mengenal rupanya?" ujar Rektor tampak senang.

"Syifa ini anak dari teman lama saya. nggak nyangka ternyata kamu yang membimbing Dion anak saya." ujar Wira.

"J-jadi Dion itu anak om Wira?" dunia ternyata sempit begini. Tak disangka Dion adalah anak dari kolega ayahnya sendiri.

"Begini Syifa, saya mau ucapkan terima kasih atas kerja keras kamu membimbing Dion. Selama ini om pusing dengan anak itu yang sangat sulit untuk mu belajar dan menyelesaikan kuliahnya. Beruntung kamu mampu membimbingnya." ujar Wira dengan penuh ketulusan.

"Sama-sama om. Saya juga senang membantu Dion." senyum manis tercetak di wajah itu.

Wira sudah lama mengagumi Syifa sebab attitude gadis itu sangat baik. Bahkan dia sempat berharap jika memiliki seorang anak seumuran dengannya akan dia jodohkan dengan Syifa. Namun Dion yang usianya lima tahun di bawah Syifa tentu membuatnya urung.

Setelah bertemu di ruangan Rektor Wira mengajak Syifa beserta Dion untuk bersantai dan mengobrol sejenak di salah satu kafetaria kampus.

Mereka bertiga tampak begitu akrab terlebih Wira yang sudah lama mengenal Syifa.

Dion yang sebenarnya kurang akrab dengan ayahnya pun akhirnya ikut terhanyut dengan obrolan hangat itu.

Tak jauh mereka tampak Bianca bersama teman-temannya. Dia begitu kesal melihat Syifa yang tampak dekat dengan Dion dan ayahnya.

"Eh, lihat itu sepertinya Bu Syifa mulai dekat dengan Dion dan Ayahnya. Apa jangan-jangan ada sesuatu ya diantara mereka." ujar teman Bianca memanas-manasi.

"Nggak mungkin lah. Bu Syifa kan dosen masak macarin mahasiswanya sendiri." ujar Bianca sedikit sewot.

"Bisa aja. Dion kan tajir, jaman sekarang itu apa aja diterjang yang penting duit. Atau... Jangan-jangan malahan Bu Syifa yang deket sama Ayahnya Dion. Hiii sereemm." Bianca dan teman-temannya terus menggunjing Syifa. Sementara Bianca yang mulai terbakar emosi diam-diam telah merencanakan sesuatu.

"Awas saja sampai ada wanita yang mendekati Dion. Aku akan membuat perhitungan dengannya." ujar Bianca dalam hati.

Selesai dengan urusannya di kampus kini waktunya Syifa untuk pulang. Dia berjalan menuju parkiran mobil namun saat dirinya hendak membuka pintu mobil tiba-tiba seseorang menarik lengan Syifa hingga gadis itu hampir terjatuh.

"Aakh.. Lepas.. " Syifa berusaha meronta. Pria itu tak menunjukkan wajahnya. Dia menutupinya dengan masker dan topi.

Pria itu terus menarik Syifa ke sudut kampus yang sepi.

"lepas, kamu mau apa sih?" Syifa berusaha meronta namun cengkraman tangan pria itu justru semakin kuat.

"Kamu siapa sih." Syifa yang kesal terus membentak pria itu.

Saat berada di tempat sepi pria itu menghempas Syifa di tembok dan menekan kedua bahunya.

Syifa benar-benar ketakutan. Namun saat pria itu melepas maskernya Syifa langsung tersentak.

"Mas Rangga.. M-mau apa kamu mas?" Syifa sudah gemetar tubuhnya apa lagi saat dia melihat tatapan Rangga yang begitu tajam.

"Aku hanya mau anakku. Anakku Syifa."

......................

Terpopuler

Comments

Nuning Susilowati

Nuning Susilowati

butir butir cinta pa bulir bulir cinta thor..
butir² kayak beras aja thor 🤣🤣..
maaf thor,jgn marah ya

2023-12-15

0

Rini Musrini

Rini Musrini

setelah kau sia²kan anakmu sekarang datang² mau anaknya..

2023-12-05

0

Karate Cat 🐈

Karate Cat 🐈

dih.. ente cuma nitip benih, ga ikut besarin. mikir pake otak. urus noh mona.

2023-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Hari pertama mengajar
2 Bab 02 Mahasiswa tengil
3 Bab 03 mulai timbul rasa
4 Bab 04 badmood to goodmood
5 Bab 05 perhatian untuk Syifa
6 Bab 06 Baru mengakui
7 Bab 07 merasa tersaingi
8 Bab 08 kesalah pahaman
9 Bab 09 keputusan akhir
10 Bab 10 ijab qabul
11 Bab 11 Status baru
12 Bab 12 Belum terbiasa
13 Bab 13 Ke rumah mertua
14 Bab 14 Papa Dion
15 Bab 15 godaan di kampus
16 Bab 16 hari yang penuh emosi
17 Bab 17 terjebak di gudang
18 Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19 Bab 19 pacaran setelah menikah
20 Bab 20 Diratukan oleh suami
21 Bab 21 Tak terima
22 Bab 22 sisi lain Dion
23 Bab 23 di ruangan Dion
24 Bab 24 pengakuan
25 Bab 25 Suasana rumah
26 Bab 26 Selalu diremehkan
27 Bab 27 Emosi tak terkendali
28 Bab 28 aku bersamamu
29 Bab 29 bersama mertua
30 Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31 Bab 31 saling memaafkan
32 Bab 32 Kehangatan keluarga
33 Bab 33 drama kecil
34 Bab 34 Dia istriku
35 Bab 35 Skorsing
36 Bab 36 keluarga kecil
37 Bab 37 perasaan terpendam
38 Bab 38 Jawaban bijak
39 Bab 39 skin to skin
40 Bab 40 kembali bekerja
41 Bab 41 Kedatangan tak terduga
42 Bab 42 mulai mengusik
43 Bab 43 kecemburuan Shaka
44 Bab 44 Tanda Cinta
45 Bab 45 mencoba mencelakai
46 Bab 46 ciuman memabukkan
47 Bab 47 mengetahui fakta
48 Bab 48 jawaban yang ditunggu
49 Bab 49 Bisnis tersembunyi
50 Bab 50 tajir melintir
51 Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52 Bab 52 ulang tahun Bella
53 Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54 Bab 54 Harus tinggal seatap
55 Bab 55 Menyadarkan Shaka
56 Bab 56 sebuah keputusan
57 Bab 57 Cemburunya elegan
58 Bab 58 Rencana yang gagal
59 Bab 59 kecewa
60 Bab 60 salah paham
61 Bab 61 ketahuan biang keroknya
62 Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63 Bab 63 terbongkar sudah
64 Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65 Bab 65 bukan anak kandung
66 Bab 66 pengakuan Shaka
67 Bab 67 Hana kecelakaan
68 Bab 68 sudah saling nyaman
69 Bab 69 memutar balikkan fakta
70 Bab 70 mencari teman hidup
71 Bab 71 rencana jahat
72 Bab 72 Gagal
73 Bab 73 balasan setimpal
74 Bab 74 Musuh jadi saudara
75 Bab 75 di kampus bersama papa
76 Bab 76 sulit memaafkan
77 Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78 Bab 78 obsesi tersembunyi
79 Bab 79 terhalang restu
80 Bab 80 berpikir positif
81 Bab 81 keluarga baru
82 Bab 82 jangan duakan aku
83 Bab 83 sambutan hangat
84 Bab 84 persiapan pernikahan
85 Bab 85 hari pernikahan
86 Bab 86 Dua pasang pengantin
87 Bab 87 pindah resort
88 Bab 88 menjaga kehormatan istri
89 Bab 89 melindungi Diana
90 Bab 90 gunjingan mahasiswa
91 Bab 91 jangan ganggu istriku
92 Bab 92 it's Ok
93 Bab 93 Masa lalu Bianca
94 Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95 Bab 95 suasana rumah
96 Bab 96 hamil
97 Bab 97 berbenah diri
98 Bab 98 kabar bahagia
99 Bab 99 istri serba bisa
100 Bab 100 Hasil kerja keras
101 Bab 101 hadiah terbaik
102 Bab 102 Badai rumah tangga
103 Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104 Bab 104 mengungkap kebenaran
105 Bab 105 kabar baik
106 Bab 106 iri hati
107 Bab 107 Penyesalan Hana
108 Bab 108 Firasat buruk
109 Bab 109 ku mohon bertahanlah
110 Bab 110 doa seorang istri
111 Bab 111 sebuah keajaiban
112 Bab 112 penyelamat keluarga
113 Bab 113 Akhir kisah Antonio
114 Bab 114 belajar menghargai
115 Bab 115 ngidam mandi bareng
116 Bab 116 posesifnya Papa Dion
117 Bab 117 berita duka
118 Bab 118 tindakan tak terduga
119 Bab 119 berbanding terbalik
120 Bab 120 Gender reveal
121 Bab 121 insiden kecil
122 Bab 122 belajar dari kesalahan
123 Bab 123 berkunjung di rumah lama
124 Bab 124 perjuangan berat
125 Bab 125 keluarga terbaik (END)
126 Pengumuman Novel Baru
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 01 Hari pertama mengajar
2
Bab 02 Mahasiswa tengil
3
Bab 03 mulai timbul rasa
4
Bab 04 badmood to goodmood
5
Bab 05 perhatian untuk Syifa
6
Bab 06 Baru mengakui
7
Bab 07 merasa tersaingi
8
Bab 08 kesalah pahaman
9
Bab 09 keputusan akhir
10
Bab 10 ijab qabul
11
Bab 11 Status baru
12
Bab 12 Belum terbiasa
13
Bab 13 Ke rumah mertua
14
Bab 14 Papa Dion
15
Bab 15 godaan di kampus
16
Bab 16 hari yang penuh emosi
17
Bab 17 terjebak di gudang
18
Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19
Bab 19 pacaran setelah menikah
20
Bab 20 Diratukan oleh suami
21
Bab 21 Tak terima
22
Bab 22 sisi lain Dion
23
Bab 23 di ruangan Dion
24
Bab 24 pengakuan
25
Bab 25 Suasana rumah
26
Bab 26 Selalu diremehkan
27
Bab 27 Emosi tak terkendali
28
Bab 28 aku bersamamu
29
Bab 29 bersama mertua
30
Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31
Bab 31 saling memaafkan
32
Bab 32 Kehangatan keluarga
33
Bab 33 drama kecil
34
Bab 34 Dia istriku
35
Bab 35 Skorsing
36
Bab 36 keluarga kecil
37
Bab 37 perasaan terpendam
38
Bab 38 Jawaban bijak
39
Bab 39 skin to skin
40
Bab 40 kembali bekerja
41
Bab 41 Kedatangan tak terduga
42
Bab 42 mulai mengusik
43
Bab 43 kecemburuan Shaka
44
Bab 44 Tanda Cinta
45
Bab 45 mencoba mencelakai
46
Bab 46 ciuman memabukkan
47
Bab 47 mengetahui fakta
48
Bab 48 jawaban yang ditunggu
49
Bab 49 Bisnis tersembunyi
50
Bab 50 tajir melintir
51
Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52
Bab 52 ulang tahun Bella
53
Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54
Bab 54 Harus tinggal seatap
55
Bab 55 Menyadarkan Shaka
56
Bab 56 sebuah keputusan
57
Bab 57 Cemburunya elegan
58
Bab 58 Rencana yang gagal
59
Bab 59 kecewa
60
Bab 60 salah paham
61
Bab 61 ketahuan biang keroknya
62
Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63
Bab 63 terbongkar sudah
64
Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65
Bab 65 bukan anak kandung
66
Bab 66 pengakuan Shaka
67
Bab 67 Hana kecelakaan
68
Bab 68 sudah saling nyaman
69
Bab 69 memutar balikkan fakta
70
Bab 70 mencari teman hidup
71
Bab 71 rencana jahat
72
Bab 72 Gagal
73
Bab 73 balasan setimpal
74
Bab 74 Musuh jadi saudara
75
Bab 75 di kampus bersama papa
76
Bab 76 sulit memaafkan
77
Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78
Bab 78 obsesi tersembunyi
79
Bab 79 terhalang restu
80
Bab 80 berpikir positif
81
Bab 81 keluarga baru
82
Bab 82 jangan duakan aku
83
Bab 83 sambutan hangat
84
Bab 84 persiapan pernikahan
85
Bab 85 hari pernikahan
86
Bab 86 Dua pasang pengantin
87
Bab 87 pindah resort
88
Bab 88 menjaga kehormatan istri
89
Bab 89 melindungi Diana
90
Bab 90 gunjingan mahasiswa
91
Bab 91 jangan ganggu istriku
92
Bab 92 it's Ok
93
Bab 93 Masa lalu Bianca
94
Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95
Bab 95 suasana rumah
96
Bab 96 hamil
97
Bab 97 berbenah diri
98
Bab 98 kabar bahagia
99
Bab 99 istri serba bisa
100
Bab 100 Hasil kerja keras
101
Bab 101 hadiah terbaik
102
Bab 102 Badai rumah tangga
103
Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104
Bab 104 mengungkap kebenaran
105
Bab 105 kabar baik
106
Bab 106 iri hati
107
Bab 107 Penyesalan Hana
108
Bab 108 Firasat buruk
109
Bab 109 ku mohon bertahanlah
110
Bab 110 doa seorang istri
111
Bab 111 sebuah keajaiban
112
Bab 112 penyelamat keluarga
113
Bab 113 Akhir kisah Antonio
114
Bab 114 belajar menghargai
115
Bab 115 ngidam mandi bareng
116
Bab 116 posesifnya Papa Dion
117
Bab 117 berita duka
118
Bab 118 tindakan tak terduga
119
Bab 119 berbanding terbalik
120
Bab 120 Gender reveal
121
Bab 121 insiden kecil
122
Bab 122 belajar dari kesalahan
123
Bab 123 berkunjung di rumah lama
124
Bab 124 perjuangan berat
125
Bab 125 keluarga terbaik (END)
126
Pengumuman Novel Baru
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!