Bab 16 hari yang penuh emosi

Semua mahasiswa di kelas Syifa kini sudah penuh. Sebuah rekor baru untuk kelas itu karena tak ada satupun mahasiswa yang absen.

Bahkan ada beberapa mahasiswa lain yang diam-diam menyusup ikut di kelas Syifa. Semata-mata hanya ingin melihat dosen cantiknya dari dekat.

puluhan pasang mata mahasiswa pria itu tak pernah lepas pandangan kepada Syifa. Bahkan beberapa ada yang berbisik memuji kecantikan sang dosen.

Dion sejak tadi benar-benar diuji emosinya. Ingin sekali dia mencongkel mata para pria yang menatap istrinya.

Namun saat dia sibuk memperhatikan mata pria yang menatap Syifa tiba-tiba Bianca datang merangsek ke bangku sebelah Dion. Dia bahkan mengusir Nico yang sejak tadi duduk di sebelah Dion.

Gadis itu langsung mendekatkan kursinya dan meraih lengan Dion.

"Hai Dion, seneng deh akhirnya kamu kuliah lagi." sapa Bianca dengan genitnya.

Dion hanya memutar bola matanya sebal. Gadis otu selalu menempel pada Dion tanpa malu. Padahal sudah berulang kali Dion menolaknya namun Bianca yang sudah terobsesi kepada Dion pantang untuk mundur.

Tak berselang lama tiba-tiba ada gadis lagi yang mendekati Dion. Dia adalah Molly, salah satu mahasiswi yang juga menggilai Dion. Bedanya dulu Dion sempat berpacaran sebentar dengannya.

Bisa dibilang Molly ini saingan besar dengan Bianca. Dia tak terima diputuskan oleh Dion meski kejadian itu sudah dua tahun lalu.

Dion kurang suka sifatnya yang kekanakan serta suka pamer. Namun Molly pantang menyerah dan ingin kembali bersama Dion.

Syifa yang sibuk menyampaikan materi pun dibuat geram dengan ulah dua gadis itu.

Mereka sibuk menggoda dan memperebutkan Dion hingga membuat mahasiswa sekitarnya mulai terganggu.

Sebenarnya bukan hanya itu alasannya hati Syifa meradang saat melihat gadis lain mendekati Dion.

Meski status pernikahannya bisa dikatakan masih sangat hambar tapi tak menutup kemungkinan bahwa Syifa sebenarnya mulai tertarik kepada Dion.

Syifa tampak menatap Dion dengan tajam. Sementara Dion yang masih kesal dengan sikap Syifa terhadap Alan membuatnya ikut sinis.

Tapi Bianca dan Molly justru berani memegang-megang tangan Dion. Syifa yang sudah dilanda amarah langsung menulis sebuah soal di papan tulis.

"Bianca, Molly, tolong kalian maju ke depan." ujar Syifa.

Baik Bianca maupun Molly pun sangat terkejut. Mereka tak menyangka akan dipanggil ke depan oleh dosen.

Namun keduanya yang memang sedang bersaing mencari perhatian Dion langsung maju ke depan.

"Kalian kerjakan soal ini masing-masing." ujar Syifa seraya menyerahkan masing-masing spidol kepada mereka.

Bianca dan Molly langsung terperangah melihat soal yang bagi mereka cukup sulit. Namun mau tak mau mereka harus menjawabnya.

Beberapa saat mereka tetap terpaku memandangi papan itu tanpa sedikit jawaban pun.

"Mau kalian ini apa? Lalu susah payah saya mengajari kalian ini hasilnya?" ujar Syifa dengan geram.

"M-maaf Bu, kita tadi tidak fokus." ujar Molly.

Syifa menghela nafas kasar. Raut wajahnya bahkan sudah terlihat adanya amarah. Meski begitu tetap saja tak mengurangi kecantikannya.

"Kalian keluar dari kelas saya." ucap Syifa datar.

"Tapi bu.. Kami..."

"SAYA BILANG KELUAR!" tangan Syifa menunjuk pintu keluar.

Akhirnya dengan wajah sebal kedua gadis itu berjalan menghentakkan kaki keluar dari ruang kelan diiringi dengan seruan para mahasiswa lain.

"Untuk kalian semua yang tak berniat mengikuti kelas sata silahkan keluar. Saya tidak menerima orang yang hanya main-main kerjaannya." ujar Syifa tegas.

Dion pun hanya bisa diam terpaku melihat istrinya yang benar-benar berbeda.

Baru kali ini Dion melihat kemarahan Syifa. Padahal sebelum-sebelumnya dia tak pernah semarah ini. Meskipun tak jarang dia dulu suka menggoda Syifa saat bimbingan dengannya.

Syifa sendiri tak mengerti dengan dirinya yang tiba-tiba bisa semarah itu. Biasanya dia akan mencoba menahan amarahnya sebisa mungkin.

Namun kali ini melihat dua cecunguk itu menggoda Dion serta mereka yang tidak bisa mengerjakan soal membuatnya semakin meradang.

Semua mahasiswa yang menyaksikan Syifa pun hanya bisa diam mematung. Tak berani banyak tingkah sebab mereka baru tahu kalau Syifa tergolong dosen killer.

"Gue bener-bener nggak nyangka Bu Syifa setega itu sama kita." ujar Molly kesal.

Namun Bianca sejak tadi hanya diam. Tampaknya dia sedang merencanakan sesuatu untuk Syifa.

"Bi, lo diem terus aih dari tadi. Seneng ya direndahkan sama dosen sialan itu?" gerutu Molly.

"Diem lo. Ngapain ngomong sama gue." Bianca pergi begitu saja tanpa mempedulikan Molly.

Molly hanya mengerang geram. Gadis itu benar-benar tak bisa diajaknya berinteraksi dengan baik.

Sementara di dalam kelas Syifa langsung hening sejak kejadian itu. Semua mahasiswa langsung mengikuti pembelajaran dalam keadaan sangat kondusif. Tak ada seorangpun yang berani iseng-iseng.

Hanya sesekali Nico berbisik kepada Dion.

"Calon istri gue ternyata killer juga bro. Wah, biasanya yang kek gini jago banget kalau di ranjang." ucapan vulgar Nico tentu saja langsung menyulut emosi Dion.

Seketika Dion langsung menendang betis Nico dengan keras. Nico memekik tertahan sebab dia takut dimarahi Syifa.

Alhasil dia hanya bisa menggerutu dalam hati.

Sampai akhirnya pelajaran usai mereka pun berangsur meninggalkan ruang kelas.

Nico berjalan dengan pincang sementara Dion yang wajahnya masih ditekuk langsung berjalan lebih cepat menghindari pria itu.

Ditambah lagi Syifa yang sebenarnya masih kesal dengan Dion. Mereka pun tak saling tegur sapa. Padahal biasanya Dion tak pernah absen mengobrol dengan Syifa setelah usai pelajaran. Menanyakan hal-hal yang kirang dia pahami.

"Dion, lo kenapa sih sewot banget sama gue. Sakit nih." gerutu Nico yang menghampiri Dion.

Dion yang awalnya cuek langsung berbalik menatapnya dengan tajam.

"Sekali lagi lo ngomong macem-macem tentang Bu Syifa, habis lo. Dan satu lagi berhenti panggil Bu Syifa calon istri lo. Karena sampai kapanpun Bu Syifa nggak akan pernah jadi istri lo." Dion memperingati Nico dengan tatapan nyalang.

Nico yang dasarnya sudah berteman dengan Dion sejak lama pun hanya bisa terperangah melihat ekspresi temannya yang sama sekali tak pernah disangkanya.

Namun perlahan Nico mulai menyadari bahwa diantara Dion dan Syifa pasti ada sesuatu.

.

Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya Syifa pun beranjak untuk pulang. Dia tak langsung pulang melainkan menghampiri Dion yang sudah menunggunya di cafe.

Sampai di cafe milik Dion dia langsung menghempas tubuhnya di salah satu sofa. Entah kenapa hari ini emosinya seolah terus bergejolak.

Dion menghampiri Syifa dengan wajah tak kalah kusutnya. Mereka duduk berdampingan namun sama sekali tak saling bicara.

Ingin memulai namun sayangnya mereka terlalu gengsi. Syifa merasa belum siap untuk membuka hati kepada orang lain karena trauma di masa lalunya. Sedangkan Dion sebenarnya masih merasa minder karena status sosialnya yang mana Syifa begitu cerdas dan berpendidikan tinggi.

...****************...

Terpopuler

Comments

WwW

WwW

dmana mana ada sulaiman

2025-03-29

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KNP MINDER,, JUSTRU LO HRS TUNJUKKIN KLO LO LAYAK MNJADI SUAMI SYIFA .

2023-11-08

3

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SEHARUSNYA DION HRS TEGAS KE BIANCA & MOLLY KLO MMG TK MNYUKAI KDUA GADIS TRSEBUT.

2023-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Hari pertama mengajar
2 Bab 02 Mahasiswa tengil
3 Bab 03 mulai timbul rasa
4 Bab 04 badmood to goodmood
5 Bab 05 perhatian untuk Syifa
6 Bab 06 Baru mengakui
7 Bab 07 merasa tersaingi
8 Bab 08 kesalah pahaman
9 Bab 09 keputusan akhir
10 Bab 10 ijab qabul
11 Bab 11 Status baru
12 Bab 12 Belum terbiasa
13 Bab 13 Ke rumah mertua
14 Bab 14 Papa Dion
15 Bab 15 godaan di kampus
16 Bab 16 hari yang penuh emosi
17 Bab 17 terjebak di gudang
18 Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19 Bab 19 pacaran setelah menikah
20 Bab 20 Diratukan oleh suami
21 Bab 21 Tak terima
22 Bab 22 sisi lain Dion
23 Bab 23 di ruangan Dion
24 Bab 24 pengakuan
25 Bab 25 Suasana rumah
26 Bab 26 Selalu diremehkan
27 Bab 27 Emosi tak terkendali
28 Bab 28 aku bersamamu
29 Bab 29 bersama mertua
30 Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31 Bab 31 saling memaafkan
32 Bab 32 Kehangatan keluarga
33 Bab 33 drama kecil
34 Bab 34 Dia istriku
35 Bab 35 Skorsing
36 Bab 36 keluarga kecil
37 Bab 37 perasaan terpendam
38 Bab 38 Jawaban bijak
39 Bab 39 skin to skin
40 Bab 40 kembali bekerja
41 Bab 41 Kedatangan tak terduga
42 Bab 42 mulai mengusik
43 Bab 43 kecemburuan Shaka
44 Bab 44 Tanda Cinta
45 Bab 45 mencoba mencelakai
46 Bab 46 ciuman memabukkan
47 Bab 47 mengetahui fakta
48 Bab 48 jawaban yang ditunggu
49 Bab 49 Bisnis tersembunyi
50 Bab 50 tajir melintir
51 Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52 Bab 52 ulang tahun Bella
53 Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54 Bab 54 Harus tinggal seatap
55 Bab 55 Menyadarkan Shaka
56 Bab 56 sebuah keputusan
57 Bab 57 Cemburunya elegan
58 Bab 58 Rencana yang gagal
59 Bab 59 kecewa
60 Bab 60 salah paham
61 Bab 61 ketahuan biang keroknya
62 Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63 Bab 63 terbongkar sudah
64 Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65 Bab 65 bukan anak kandung
66 Bab 66 pengakuan Shaka
67 Bab 67 Hana kecelakaan
68 Bab 68 sudah saling nyaman
69 Bab 69 memutar balikkan fakta
70 Bab 70 mencari teman hidup
71 Bab 71 rencana jahat
72 Bab 72 Gagal
73 Bab 73 balasan setimpal
74 Bab 74 Musuh jadi saudara
75 Bab 75 di kampus bersama papa
76 Bab 76 sulit memaafkan
77 Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78 Bab 78 obsesi tersembunyi
79 Bab 79 terhalang restu
80 Bab 80 berpikir positif
81 Bab 81 keluarga baru
82 Bab 82 jangan duakan aku
83 Bab 83 sambutan hangat
84 Bab 84 persiapan pernikahan
85 Bab 85 hari pernikahan
86 Bab 86 Dua pasang pengantin
87 Bab 87 pindah resort
88 Bab 88 menjaga kehormatan istri
89 Bab 89 melindungi Diana
90 Bab 90 gunjingan mahasiswa
91 Bab 91 jangan ganggu istriku
92 Bab 92 it's Ok
93 Bab 93 Masa lalu Bianca
94 Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95 Bab 95 suasana rumah
96 Bab 96 hamil
97 Bab 97 berbenah diri
98 Bab 98 kabar bahagia
99 Bab 99 istri serba bisa
100 Bab 100 Hasil kerja keras
101 Bab 101 hadiah terbaik
102 Bab 102 Badai rumah tangga
103 Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104 Bab 104 mengungkap kebenaran
105 Bab 105 kabar baik
106 Bab 106 iri hati
107 Bab 107 Penyesalan Hana
108 Bab 108 Firasat buruk
109 Bab 109 ku mohon bertahanlah
110 Bab 110 doa seorang istri
111 Bab 111 sebuah keajaiban
112 Bab 112 penyelamat keluarga
113 Bab 113 Akhir kisah Antonio
114 Bab 114 belajar menghargai
115 Bab 115 ngidam mandi bareng
116 Bab 116 posesifnya Papa Dion
117 Bab 117 berita duka
118 Bab 118 tindakan tak terduga
119 Bab 119 berbanding terbalik
120 Bab 120 Gender reveal
121 Bab 121 insiden kecil
122 Bab 122 belajar dari kesalahan
123 Bab 123 berkunjung di rumah lama
124 Bab 124 perjuangan berat
125 Bab 125 keluarga terbaik (END)
126 Pengumuman Novel Baru
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 01 Hari pertama mengajar
2
Bab 02 Mahasiswa tengil
3
Bab 03 mulai timbul rasa
4
Bab 04 badmood to goodmood
5
Bab 05 perhatian untuk Syifa
6
Bab 06 Baru mengakui
7
Bab 07 merasa tersaingi
8
Bab 08 kesalah pahaman
9
Bab 09 keputusan akhir
10
Bab 10 ijab qabul
11
Bab 11 Status baru
12
Bab 12 Belum terbiasa
13
Bab 13 Ke rumah mertua
14
Bab 14 Papa Dion
15
Bab 15 godaan di kampus
16
Bab 16 hari yang penuh emosi
17
Bab 17 terjebak di gudang
18
Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19
Bab 19 pacaran setelah menikah
20
Bab 20 Diratukan oleh suami
21
Bab 21 Tak terima
22
Bab 22 sisi lain Dion
23
Bab 23 di ruangan Dion
24
Bab 24 pengakuan
25
Bab 25 Suasana rumah
26
Bab 26 Selalu diremehkan
27
Bab 27 Emosi tak terkendali
28
Bab 28 aku bersamamu
29
Bab 29 bersama mertua
30
Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31
Bab 31 saling memaafkan
32
Bab 32 Kehangatan keluarga
33
Bab 33 drama kecil
34
Bab 34 Dia istriku
35
Bab 35 Skorsing
36
Bab 36 keluarga kecil
37
Bab 37 perasaan terpendam
38
Bab 38 Jawaban bijak
39
Bab 39 skin to skin
40
Bab 40 kembali bekerja
41
Bab 41 Kedatangan tak terduga
42
Bab 42 mulai mengusik
43
Bab 43 kecemburuan Shaka
44
Bab 44 Tanda Cinta
45
Bab 45 mencoba mencelakai
46
Bab 46 ciuman memabukkan
47
Bab 47 mengetahui fakta
48
Bab 48 jawaban yang ditunggu
49
Bab 49 Bisnis tersembunyi
50
Bab 50 tajir melintir
51
Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52
Bab 52 ulang tahun Bella
53
Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54
Bab 54 Harus tinggal seatap
55
Bab 55 Menyadarkan Shaka
56
Bab 56 sebuah keputusan
57
Bab 57 Cemburunya elegan
58
Bab 58 Rencana yang gagal
59
Bab 59 kecewa
60
Bab 60 salah paham
61
Bab 61 ketahuan biang keroknya
62
Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63
Bab 63 terbongkar sudah
64
Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65
Bab 65 bukan anak kandung
66
Bab 66 pengakuan Shaka
67
Bab 67 Hana kecelakaan
68
Bab 68 sudah saling nyaman
69
Bab 69 memutar balikkan fakta
70
Bab 70 mencari teman hidup
71
Bab 71 rencana jahat
72
Bab 72 Gagal
73
Bab 73 balasan setimpal
74
Bab 74 Musuh jadi saudara
75
Bab 75 di kampus bersama papa
76
Bab 76 sulit memaafkan
77
Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78
Bab 78 obsesi tersembunyi
79
Bab 79 terhalang restu
80
Bab 80 berpikir positif
81
Bab 81 keluarga baru
82
Bab 82 jangan duakan aku
83
Bab 83 sambutan hangat
84
Bab 84 persiapan pernikahan
85
Bab 85 hari pernikahan
86
Bab 86 Dua pasang pengantin
87
Bab 87 pindah resort
88
Bab 88 menjaga kehormatan istri
89
Bab 89 melindungi Diana
90
Bab 90 gunjingan mahasiswa
91
Bab 91 jangan ganggu istriku
92
Bab 92 it's Ok
93
Bab 93 Masa lalu Bianca
94
Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95
Bab 95 suasana rumah
96
Bab 96 hamil
97
Bab 97 berbenah diri
98
Bab 98 kabar bahagia
99
Bab 99 istri serba bisa
100
Bab 100 Hasil kerja keras
101
Bab 101 hadiah terbaik
102
Bab 102 Badai rumah tangga
103
Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104
Bab 104 mengungkap kebenaran
105
Bab 105 kabar baik
106
Bab 106 iri hati
107
Bab 107 Penyesalan Hana
108
Bab 108 Firasat buruk
109
Bab 109 ku mohon bertahanlah
110
Bab 110 doa seorang istri
111
Bab 111 sebuah keajaiban
112
Bab 112 penyelamat keluarga
113
Bab 113 Akhir kisah Antonio
114
Bab 114 belajar menghargai
115
Bab 115 ngidam mandi bareng
116
Bab 116 posesifnya Papa Dion
117
Bab 117 berita duka
118
Bab 118 tindakan tak terduga
119
Bab 119 berbanding terbalik
120
Bab 120 Gender reveal
121
Bab 121 insiden kecil
122
Bab 122 belajar dari kesalahan
123
Bab 123 berkunjung di rumah lama
124
Bab 124 perjuangan berat
125
Bab 125 keluarga terbaik (END)
126
Pengumuman Novel Baru
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!