Empat tahun berlalu dengan cepat.
Kini Kania berumur delapan belas tahun, sementara Dilan berusia sembilan tahun.
Kepergian Dewinta benar-benar memberikan pukulan yang berat bagi Kania.
Kania mesti membanting tenaga lebih ekstra lagi demi hanya mendapatkan secuil penghasilan lebih untuk membiayai biaya hidup dirinya dan Dilan.
Seiring berjalannya waktu, berkat sikap baik Kania selama ini di tempat tinggalnya, para warga di kompleksnya mulai tidak membenci dirinya lagi.
Kania kini bisa hidup lebih berbaur dengan para warga.
Sejak awal, Kania memang sudah memiliki banyak teman di sana.
Walaupun identitas Dewinta yang merupakan mantan pramuria akhirnya diketahui oleh para warga yang sempat membuat Kania mendapatkan sentimen warga, kini masalah itu telah mereda dan bahkan banyak yang sebaliknya jadi simpatik terhadap masa kelam Dewinta yang terpaksa menjadi pramuria karena perbuatan paman kandungnya sendiri itu.
Pernah sempat pula beredar desas-desus bahwa Dilan sebenarnya adalah anak haram yang dilahirkan oleh Kania, tetapi perihal perbedaan usia antara Kania dan Dilan yang tidak mungkin merupakan pasangan ibu dan anak, dengan sendirinya desas-desus itu tertelan.
Namun berkat gosip itu beredar, Kania pun punya kesempatan untuk menjelaskan siapa itu Dilan sebenarnya yang tak lebih dari sekadar keponakannya.
Akan tetapi, tidak sedikit pula yang mencemooh Dilan sebagai anak haram akibat hubungan one night stand yang cukup membuat masa kecil Dilan suram sehingga lebih banyak bergantung kepada tante kecilnya itu.
Ditambah masih banyak pula terkadang om-om nakal yang mendatangi dirinya dengan menganggapnya sebagai seorang pekerja pramuria komersial layaknya masa kelam Dewinta dan kakaknya, Sekar, itu sehingga hidup Kania tidak sepenuhnya kembali tenang secara sempurna.
Itu cukup membebani mental wanita yang baru menginjak masa remajanya tersebut.
Tidak hanya dari segi mental, berkat gangguan para om nakal itu, kedai Kania tidak lagi seramai dulu sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin tidak masuk akal dengan lonjakan harga, Kania terpaksa bekerja sampingan dengan mencari kayu bakar atau jamur herbal jauh di dalam hutan.
Dan itu tentu saja masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehingga Kania setidaknya dua kali seminggu tiap akhir pekannya mesti bekerja sebagai buruh bangunan.
“Bi, sholat dulu sebelum tidur.”
“Ah, berisik! Bibi ini capek tahu habis ngangkatin beton-beton berat buat nyari tambahan uang!”
Tanpa Kania sadari, stress itu telah memicu sikapnya menjadi kasar kepada Dilan yang dulu sangat disayanginya.
Kania tak mampu lagi meraih impian masa kecilnya menjadi anggota girl band dan justru malah berakhir dalam kehidupan sengsara sebagai pekerja serabutan.
Kania menyayangi Dilan, walau demikian susahnya beban hidup terkadang membuatnya lupa untuk mengontrol emosinya yang tak terkendali sehingga terkadang berakhir menyakiti Dilan.
Syukurlah bahwa setidaknya Kania tidak pernah sekalipun menyakiti Dilan secara fisik.
Dan begitu sadar akan kesalahannya keesokan harinya pula, Kania akan selalu segera meminta maaf kepada Dilan.
Walau demikian, luka mental di hati Dilan itu terlanjur ada.
Namun Dilan adalah anak yang sangat baik hati.
Dia di usianya yang masih sangat belia itu, sudah sangat mengerti dengan kesulitan yang harus dijalani oleh tante mudanya.
Oleh karenanya, bagaimanapun Kania membentak Dilan, Dilan hanya selalu memberikan senyum tulusnya kepada Kania.
Namun sebagai anak-anak, itu jelas tidak baik untuk perkembangan mental Dilan.
Dilan menjadi lebih sering menekan perasaannya karena takut bahwa itu akan semakin membebani tante mudanya yang sudah sangat kesusahan hanya demi mencari nafkah.
Seperti saat ini.
Dilan pagi ini demam, namun dia merahasiakan hal itu dari tante mudanya perihal Dilan tahu bahwa hari ini merupakan hari yang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh Kania.
Live concert girlband paling terkenal di Indonesia, Strawberry Bell, idola Kania sejak kecil yang akan muncul pada perayaan ulang tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia di kotanya yang akan dilaksanakan tepat pada pukul 7 di malam tersebut.
“Dilan, Bibi mau pergi dulu main bareng sama teman-teman Bibi ya. Kamu mau nitip sesuatu untuk Bibi belikan di pasar malam sebentar, tidak?”
“Tidak usah, Bi. Hati-hati saja di jalan dan jangan pulang terlalu malam.”
“Duh, kamu ini. Kamu malah lebih terlihat sebagai orang tuanya ketimbang Bibi, tahu.”
“Hehehehe.”
Dilan pun mengantar kepergian Kania dengan lambaian tangan.
Tidak ada sedikit pun kecurigaan Kania kala itu bahwa Dilan sedang demam tinggi saking sudah terlalu biasanya Dilan menyembunyikan ekspresinya sehingga dia telah menjadi sangat expert dalam hal itu.
Juga sedari awal adalah hal yang wajar bahwa remaja seperti Kania yang masih berusia delapan belas tahun bermain bersama teman-temannya di luar.
Jadi tidak pula sepatutnya Kania disalahkan karena lengah terhadap kondisi Dilan tersebut.
Bagaimanapun karena kecerobohan Kania, Dilan pun ditinggalkan sendirian di rumah dalam keadaan demam tinggi.
Mungkin karena terlahir secara tidak normal, Dilan yang awalnya tumbuh dengan baik, belakangan jadi sering sakit-sakitan ketika menginjak usia 6 tahun.
“Air… Haus…”
Dilan merintih di atas tempat tidurnya perihal kehausan.
Namun begitu Dilan mencoba mencari air di dalam cerek air minum yang biasa Kania gunakan sebagai tempat air minum, cerek itu rupanya telah kosong.
Dengan tertatih-tatih, Dilan berjalan mencari air di tempayan yang tepat berada di luar rumahnya.
Syukurlah, secara beruntung itu ada.
Namun, Dilan tidak memasak air itu lagi dan lantas hanya meminumnya secara langsung padahal jelas bahwa di dasar tempayan terdapat banyak jentik nyamuk yang menandakan air itu kurang bersih.
Tapi Dilan yang panas tubuhnya sudah berada di puncaknya tidak sempat lagi memikirkan hal itu.
Dia sangat kehausan dan ingin segera meredakan rasa hausnya.
-Glup.
Sekali teguk, terlihat wajah kepuasan pada Dilan setelah meredakan rasa hausnya.
Setelah merasa lega, Dilan pun kembali berjalan hendak kembali ke tempat tidur.
Namun di luar dugaannya, tubuhnya begitu lunglai dan kakinya terasa begitu lemas untuk menahan berat tubuhnya itu.
Dilan pun terjatuh di mana setengah badannya tepat berada di dalam rumah dan setengahnya lagi masih berada di luar.
“Bibi Kania… Kumohon cepat pulang. Dilan tidak tahan lagi.”
Di tengah rasa sakitnya itu, hanya nama tante mudanyalah yang mampu didengungkan oleh Dilan.
“Hei, Nak. Nak! Nak! Kamu baik-baik saja?! Hei, Nak!”
Wajah pria asing tepat berada di hadapan Dilan sebelum akhirnya anak yang malang itu pun jatuh pingsan.
.
.
.
“Nananananana. Konser Strawberry Bell memang selalu menyenangkan.”
Tanpa tahu apa-apa, Kania akhirnya pulang ke rumah setelah hampir pukul sepuluh malam dengan raut wajah penuh kesenangan tanpa dosa setelah menikmati konser dari idola favoritnya tersebut.
Namun betapa kagetnya Kania ketika mendapati bahwa di dalam rumahnya di tengah malam buta, sudah ada orang asing yang tak dikenalnya.
Kania yang selama ini selalu diteror oleh om-om genit segera berburuk sangka kepada sang pemuda itu bahwa dia adalah juga salah satu pria bejat yang menginginkan tubuhnya itu.
“Dasar kamu stalker bajingan! Berani-beraninya kamu menerobos masuk ke dalam rumahku!”
“…”
Kania yang panik segera mengintip ke arah keponakannya yang masih terbaring tidur.
Kania segera bernafas lega begitu melihat bahwa keponakannya itu rupanya baik-baik saja.
“Dilan! Dilan! Cepat bangun! Ada orang jahat masuk ke dalam rumah kita!”
Namun di luar harapan Kania, Dilan yang terbangun dan mendapati keberadaan pria asing itu tidak berekspresi panik seperti dirinya.
“Dilan?”
“Maaf telat memperkenalkan diri. Aku Cassian, paman Dilan dari pihak ayahnya. Aku kemari tidak lain untuk menjemput Dilan pergi bersamaku kembali ke rumah keluarga kami di Jakarta.”
Kata-kata Cassian itu bagai petir yang menyambar kepala Kania.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌
luka hati susah untuk disembuhkan kalaupun bisa butuh waktu 3 tahun untuk 90% menghapusnya ( pengalaman pribadi 😢 )
2023-07-27
2
✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌
👍
2023-07-27
2
Sarah ajha
Kok aku kesal ya kak 🤭
2023-07-23
1