TERPAKSA MENCINTAI BOS TAMPAN
Floresita, gadis manis berusia dua puluh dua tahun sudah tiba di kantornya sejak pagi, ia mengecek surat-surat dan dokumen-dokumen yang penting untuk diberikan kepada Juan, CEO Rising Star Entertainment.
Juan, seorang laki-laki berusia tiga puluh tujuh tahun. Juan sangat disiplin, perfeksionis dan sangat teliti, tidak jarang apa yang menurutnya tidak bagus akan dikritiknya sehingga banyak pihak lain yang pernah ia kritik tidak menyukainya.
Flor mendapat telepon dari Juan untuk segera ke ruangannya. Flor baru saja mendapat panggilan telepon dari David, kekasih Flor. Flor terpaksa melewatkan telepon dari kekasihnya itu untuk bergegas menemui bosnya, kalau tidak bosnya akan sangat marah kepada Flor.
Flor menyerahkan sebuah surat undangan ulang tahun pernikahan artis senior Veronica dan suaminya, seorang pengusaha tambang yang sukses bernama Vincent.
“Flor, kamu besok malam ikut saya ke pesta Veronica !”
“Tapi, bos saya tidak punya gaun yang indah, saya juga orang biasa bukan artis.”
“Tidak ada alasan, nanti kita akan ke mal membeli gaun. Oh, ya besok malam kamu akan berpura-pura menjadi kekasih saya.”
“Tapi bos, saya sudah punya kekasih.”
“Hanya pura-pura tidak sungguhan, lagi pula dia cuma kekasih, hubungan suami istri saja bisa cerai apalagi hubungan kekasih bisa putus.”
Flor sangat kesal dengan ucapan bosnya, terkadang Flor berpikir apakah bosnya diciptakan Tuhan tidak memiliki hati, sehingga bisa berbicara semaunya tanpa peduli perasaan orang lain.
“Maaf bos saya tidak bisa, saya tidak mau membohongi orang lain apalagi bos kan orang terkenal.”
“Kamu tidak perlu nasihati saya, kalau kamu tidak mau silakan, kamu akan saya pecat dari perusahaan saya, mau pilih mana jadi kekasih pura-pura saya atau angkat kaki dari perusahaan saya !!!"
“Ba,baik bos saya mau kok jadi kekasih pura-pura bos, lagi pula hanya semalam kan.”
Juan dan Flor beranjak keluar dari kantor untuk pergi ke mal dengan menggunakan mobil pribadi. Di dalam perjalanan mobil, Flor sangat bingung mengapa bosnya tiba-tiba saja memaksanya berpura-pura menjadi kekasihnya, bukankah bos Juan memiliki kekasihnya yang bernama Maria, seorang artis yang memiliki banyak bakat sebagai Aktris, Penyanyi, Pembawa Acara dan Penari.
Jika dibandingkan Maria, wajahnya tidak sebanding dengan kecantikan Maria meskipun usia Maria lebih dewasa lima tahun dari dirinya. Kecantikan Maria seperti bidadari dari surga, siapa pun yang melihatnya pasti akan terpana apalagi wajahnya terlihat putih bening, begitu pula dengan kulitnya bisa dibilang putih mulus karena dia blasteran Indo-Prancis.
Bentuk tubuh Maria sangat Indah seperti jam pasir berbeda dengan dirinya yang seperti tiang listrik, tidak heran banyak kaum adam yang mengaguminya, Maria juga memiliki banyak penggemar yang tergabung dalam Queen Maria Fans Club. Maria pun tergabung dalam manajemen artis pimpinan Bos Juan.
Tidak jauh beda dengan Maria, Bos Juan pun memiliki banyak bakat. Sejak kecil dia adalah seorang aktor, bakatnya menurun dari ayahnya, selain itu Bos Juan juga seorang musisi, penyanyi, penulis lagu dan naskah, sutradara bahkan sekarang menjadi produser dan CEO
Jika Bos Juan dan Maria disandingkan akan terlihat sangat serasi bahkan pasangan ini memiliki penggemarnya yang tergabung dalam Juan Maria Lover. Apalah dirinya yang hanya gadis yatim piatu dan hanya berprofesi sebagai seorang sekretaris tanpa ada bakat seni apa pun, Flor masih tidak mengerti dengan pikiran Bos Juan. Flor menghentikan lamunannya, ia menengok keadaan di sekitarnya.
“Sudah selesai kamu melamunnya ?” Juan menatap wajah Flor.
“Su, sudah bos.” Flor gugup ketika ditatap Juan.
“Kita sudah sampai di mal, ayo turun.”
Juan turun dari mobil terlebih dahulh untuk membantu Flor turun dari dalam mobil. Flor tercengang dengan mal yang sangat besar, mal yang sering dikunjungi oleh para artis, seniman, tokoh publik, dan orang-orang kaya karena di sini terkenal menjual barang-barang impor dengan harga yang fantastis dengan kualitas premium.
Pertama kalinya Flor berkunjung ke mal ini. Juan mengajak Flor berkeliling mal, Juan membawa Flor ke suatu toko yang menjual kebutuhan wanita mulai dari kosmetik, gaun, baju, daster, rok, sepatu yang berkualitas dan harganya mahal. Juan memilih beberapa gaun yang akan dikenakan Flor saat pesta Veronica.
Flor menerima beberapa gaun itu, is masuk ke dalam ruang ganti. Berbagai gaun dikenakan Flor namun belum ada yang cocok menurut Juan. Ketika Flor mengenakan gaun berwarna putih dan keemasan Juan suka dengan gaunnya Flor terlihat cantik dengan gaun itu, Juan membelikan tas, sepatu, dan perhiasan yang cocok dengan gaun yang Flor kenakan. Beberapa pengunjung dan pegawai melihat Flor dengan tatapan sinis. Flor merasa risih ingin rasanya kabur dari Juan sayangnya tidak bisa.
Juan membayar semuanya dengan kartu kredit, mereka berjalan keluar mal menuju mobil. Juan membawakan semua kantong belanja, Flor merasa tidak enak hati dengan Juan karena yang seharusnya membawa kantong itu adalah dirinya, Juan menolak memberikannya pada Flor.
Juan membuka pintu mobil dan menyuruh Flor masuk ke dalam mobil terlebih dahulu, disusul Juan, sopir menyalahkan mesin mobil. Mereka pergi meninggalkan mal.
Di dalam perjalanan, Juan memberikan semua kantong belanjaan kepada Flor.
“Flor besok kamu harus ikuti apa pun perintah saya, besok kamu harus kenakan gaun ini dan aksesorisnya. Saya akan jemput kamu besok !!!"
“Iya, Bos.”
“Flor, rumah kamu di mana saya akan mengantarkan kamu sampai rumah biar besok saya bisa langsung jemput kamu ?"
Flor menunjukkan jalan ke rumahnya. Di halaman rumah Flor, Juan dan Flor turun dari mobil. Flor dan Juan masuk ke dalam rumah Flor. Flor menekan bel pintu, pintu rumah terbuka. Nenek Flor sangat bingung melihat Flor pulang dengan seorang pemuda.
“Flor, siapa pemuda ini ?” Nenek sangat heran.
“Hai, Nek saya Juan, kekasih Flor.” Juan mencium tangan Nenek, Nenek tersenyum kepada Juan.
“Ayo, kalian masuk.” Nenek, Juan dan Flor masuk ke dalam rumah. Ketika Flor akan ke dapur mengambil minuman, Nenek melarang Flor. Nenek menyuruh Flor menemani Juan sementara Neneknya ke dapur.
“Bos kan kekasih pura-puranya besok saat pesta Bu Veronica. Kok Bos bilang ke nenek saya kalau Bos kekasih saya.”
“Ya terserah saya.”
Neneknya Flor menaruh baki yang berisi sebuah teko dan tiga gelas teh. Nenek duduk di sofa samping.
“Nenek senang Flor punya kekasih yang selain tampan, baik hati dan sopan santun seperti kamu, ayo silakan masuk.’
“Terima kasih, Nek. Juan sangat bahagia dipuji Nenek, Nenek terlihat masih cantik dan awet muda. Flor saja kalah sama Nenek.” Juan dan Nenek tertawa sedangkan Flor terlihat kesal karena Juan mencari perhatian Neneknya.
Juan mengambil salah satu gelas berisi teh hangat lalu meminumnya. Juan melihat jam tangannya.
“Nek, saya ingin pulang ini sudah malam.” Juan berdiri, Flor dan Nenek ikut berdiri.
“Terima kasih ya Juan sudah mau mengantar Flor.”
“Flor kan kekasih saya. Sudah seharusnya saya antarkan Flor demi keamanan dan kenyamanan Flor.”
Juan mencium tangan Nenek. Flor mengantar Juan keluar dari rumahnya.
“Bos, terima kasih sudah membelikan saya barang-barang yang harganya mahal.”
“Siapa yang belikan untuk kamu, gaun dan barang-barang yang saya beli itu untuk menjalankan rencana kekasih pura-pura, setelah itu saya akan ambil kembali barang-barangnya buat properti.”
“Oh, begitu Bos.” Flor kembali kesal dengan perkataan Bos Juan harusnya bilang dari awal kalau semua itu hanya untuk properti.
Mereka sampai di depan mobil, Juan membuka pintu mobil.
“Pokoknya besok kamu harus sudah siap sebelum jam tujuh malam, karena saya akan jemput kamu jam tujuh malam.”
“Iya, Bos.”
Juan masuk ke dalam mobil lalu menutup pintu mobil setelah itu pergi meninggalkan rumah neneknya Flor. Flor bersyukur hanya menjadi kekasih pura-pura Juan karena ia akan menderita dan tersiksa dengan tingkah laku Juan jika benar-benar menjadi kekasih apalagi sampai jadi istri Flor tidak mau membayangkannya. Flor masuk ke dalam rumah neneknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments