Flor terbangun dari tidurnya, ia melihat jam dinding menunjukkan jam 6 pagi, Flor terbiasa untuk bangun se pagi itu menyiapkan makanan untuk Nenek, namun kini ia tidak tinggal serumah dengan Nenek. Flor membuka lemari baju mencari handuk dan baju kerja. Flor berjalan ke kamar mandi membawa handuk dan baju kerja. Setelah Flor keluar dari kamar madi dan terlihat rapi.
Flor turun dari kamar tidurnya yang terletak di lantai 2 menuju dapur. Flor mengelilingi rumah mencari dapur. Flor mendengar suara seseorang lagi memasak, ia mencari sumber suara seseorang lagi memasak. Flor memasuki ruang dapur, ia melihat seorang wanita paruh baya berpakaian putih seperti koki berdiri di depan kompor. Flor menghampiri koki itu.
“Selamat pagi nyonya...” ucap Flor, ia tersenyum ramah.
ART Juan terkejut, baru kali ini melihat wanita muda berpakaian rapi mendatangi dapur.
“Nona siapa, rasanya saya baru hari ini melihat nona ?” tanya ART Juan keheranan.
“Saya Flor, sekretaris Bos Juan, saya semalam menginap di kamar tidur lantai dua.” Flor tersenyum ramah.
“Oh nona Flor semalam tidur di kamar tidur tamu.” ucap ART Juan
“Bolehkah saya membantu nyonya menyiapkan sarapan ?” Flor mencari tempat roti dan kulkas.
“Tidak usah Non, nanti baju Nona Flor kotor.” ART Juan melarang Flor membantunya.
“Saya terbiasa bangun pagi, menyiapkan sarapan untuk saya dan nenek saya.” Ucap Flor meyakinkan ART Juan supaya mengizinkannya menyiapkan sarapan.
“Baiklah kalau Nona Flor memaksa biasanya keluarga ini rata-rata menyantap dadar kentang dan roti tomat tapi khusus Tuan Juan ia sarapan huevos rotos kentang yang dicampur telur dan daging.”
“Anggota keluarga ini ada berapa ?” tanya Flor.
“Ada lima orang termasuk Tuan Juan, Non.” Ujar ART Juan.
Flor memasang celemek, ia mulai memasak untuk Juan dan keluarganya. ART Juan membantu Flor menyajikan sarapan dan membawanya ke meja makan. Keluarga Juan duduk di kursi meja makan, mereka menyantap makanan yang dimasak oleh Flor. Juan mencicipi huevos rotos buatan Flor.
“Sarapan hari ini rasanya lebih enak dan lezat dari biasanya.” ucap Juan keheranan.
“Iya benar, dadar kentang yang mama makan juga lebih lezat dari biasanya.” ucap Mama Juan
“Juan, kamu mempekerjakan asisten baru ?” tanya Papa Juan.
“Tidak Papa. Paquita, siapa yang memasak sarapan hari imi ?” tanya Juan
“Nona Flor yang memasaknya tuan Juan.” Ucap ART Juan.
“Nona Flor, siapa itu Nona Flor ?”tanya Ana, kakak perempuan Juan.
Juan terkejut mengetahui Flor yang memasak sarapannya hari ini, Juan berjalan menuju dapur. Juan melihat Flor sedang melepaskan celemek dan menggantungnya. Juan menghampiri Flor.
“Untuk apa kamu repot-repot masak ?” Juan mendekati Flor dan menatapnya.
“Aku terbiasa masak sarapan di pagi hari” Flor membersihkan peralatan masak.
“Ikut aku ! Juan memegang Flor dan membawanya ke ruang makan. Flor dan Juan berdiri di hadapan keluarga Juan.
“Ma, Pa perkenalkan ini Flor sekreraris aku...” ucap Juan.
“Selamat pagi, Tuan dan Nyonya” Flor tersenyum kepada Mama dan Papa Juan.
“Terima kasih Flor kamu sudah buatkan sarapan untuk kami, rasanya enak dan lezat sekali.” Mama Juan menatap Flor.
“Sama-sama Nyonya, saya terbiasa masak sarapan di rumah untuk nenek saya.” Ucap Flor.
“Selain itu, Flor juga kekasih aku.” Juan menatap wajah Flor.
“Kamu tidak asal bicara kan, lalu hubunganmu dengan Maria bagaimana ?”
“Jangan-jangan apa yang diberitakan di media benar, Flor yang telah membuat hubungan kamu dengan Maria kandas.” Ucap Ana.
“Juan, Mama dan Papa tidak setuju dengan hubunganmu dengan sekrerarismu, dia tidak tidak sederajat dengan kita.” Ucap Mana Juan. Flor merasa sedih dengan ucapan Mama Juan.
“Aku tidak peduli.” Juan menarik tangan Flor dan membawanya ke dalam mobil.
Di dalam mobil, Juan menatap Flor yang menangis karena banyak orang yang menuduh dirinya orang ketiga penyebab kandasnya hubungan Juan dengan Maria apalagi orang tua Juan tidak menyetujui hubungan mereka.
“Sudahlah Juan lebih baik kita akhiri saja kekasih kontrak ini, aku sudah capek dituduh orang-orang hal yang tidak kulakukan apalagi orang tuamu tidak setuju.” Ucap Flor. Juan terdiam ia fokus mengemudi sendiri karena sopir pribadinya ia alihkan untuk sopir jemput ponakannya.
Setelah sampai di lantai dasar kantor Flor akan membuka pintu namun ditahan Juan.
“Aku tidak akan pernah mengakhiri hubungan ini sebelum Maria berhenti mengejarku, menghubungiku supaya balikan dengan dia.”
“Atas dasar itu kamu memaksa aku jadi kekasih kontrakmu, untuk apa kita kan tidak saling cinta. Apa susahnya kamu balik dengan Maria ?”
Flor keluar dari mobil, Juan terdiam di dalam mobil memikirkan perkataan Flor,
Di kantor, Flor mendapat cibiran dari teman-teman kantor bahkan dijauhi oleh beberapa karyawan. Bahkan saat Flor mengecek jadwal Juan, Flor dihampiri tiga orang karyawati wanita.
“Jadi benar ya gosipnya kamu jadi kekasih Bos Juan ?” tanya salah satu karyawati berambut pendek. Flor tidak bergeming dia fokus mengecek jadwal rapat di komputer.
“Sombong sekali kamu Flor, mentang-mentang kamu kekasihnya Bos.”
“Apa yang dilihat Bos Juan dari sekretaris miskin seperti Flor. Kalau aku lihat Maria itu wanita sempurna, serasi dengan Bos Juan ?
“Jangan-jangan dia pakai sihir, sehingga Bos Juan putus dari Maria.” Salah satu karyawati yang merupakan salah satu penggemar Maria memprovokasi pegawai yang lain untuk membenci Flor
Juan keluar dari ruangannya, ia mendekati Flor. Juan memegang tangan Flor.
“ Flor ikut aku !” Juan memerintahkan Flor, Flor menghentikan pekerjaannya
“Kamu mau apa ?” Flor menatap Juan. Juan menarik tangan Flor dan membawanya di hadapan seluruh karyawan kantor.
“Perhatian semuanya, ada hal penting yang akan saya umumkan.” Juan menggenggam tangan Flor lebih erat. Flor menatap wajah Juan yang terlihat tegang dan serius.
“Juan, hentikan ini.” Flor mencoba menahan Juan mengatakan hubungan mereka.
“Mulai dari sekarang dan selamanya Flor adalah sekretaris pribadi saya sekaligus kekasih saya !” tegas Juan.
“ Bos Juan, kekasih Bos Maria kan, apa gara-gara Flor hubungan anda dengan Maria kandas?”
“Saya tegaskan, Flor bukan penyebab saya putus dari Maria, ada hal lain yang tidak bisa saya jelaskan ke kalian.” Tegas Juan, beberapa karyawan terkejut dan penasaran apa yang sebenarnya terjadi dengan hubungan Juan dan Maria.
Juan menarik tangan Juan dan membawanya ke dalam ruang kantornya. Beberapa office boy membawa meja dan kursi Flor ke dalam ruangan. Flor merasa heran mengapa meja dan kursinya dipindahkan.
“Juan, kamu yang menyuruh para office girl ini memindahkan meja dan kursiku ?” tanya Flor.
“Mulai hari ini dan seterusnya kamu bertugas di ruangan saya, jadi saya bisa memantau langsung !” tegas Juan.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments