Juan membuka pintu kamar tidurnya, ia masuk ke dalam kamar tidurnya. Juan melihat Flor tertidur di atas tempat tidur milik dirinya, ia melangkah perlahan-lahan mendekati tempat tidur. Juan memandangi wajah Flor yang sedang tertidur pulas, ia menyelimuti Flor dengan selimut tebal berwarna coklat keemasan.
Juan terpesona melihat wajah Flor ketika sedang tidur, Flor terlihat seperti Snow White atau Sleeping Beauty dalam dongeng-dongeng Walt Disney. Juan duduk di samping Flor yang sedang masih tertidur pulas, Juan membelai rambut Flor. Kedua bola mata Juan tidak bisa berhenti memandangi wajah Flor.
“Flor, bahkan saat tidur pun masih terlihat cantik penuh pesona.” Ucap Juan, ia mencium kening Flor, ia menyentuh wajah dan bibir Flor, Juan mencium bibir Flor. Juan bangun, ia berjalan ke arah lemari untuk mencari handuk kimono, setelah menemukan handuknya, Juan pergi ke kamar mandi.
Flor terbangun matanya terbuka, ia merasakan bibirnya seperti habis dicium seseorang.
“Apa mungkin Juan yang tadi mencium bibirku ?” tanya Flor dalam hati. Flor
Flor melihat sekeliling kamar tidur namun tidak menemukan keberadaan Juan, tetapi ia cukup terkejut karena tubuhnya tertutup oleh selimut, padahal saat ia tidur Flor tidak menggunakan selimut. Apakah Juan yang menyelimutinya ?
Flor menyingkirkan selimut yang menutup tubuhnya, ia bangun dari tempat tidur dan menyalahkan lampu kamar tidur. Flor mencari koper miliknya untuk dipindahkan ke kamar tidur lantai atas. Dan akhirnya Flor menemukan koper milik, ia membawa kopernya menuju keluar dari kamar tidur Juan.
“Flor, kamu mau ke mana ?” tanya Juan, ia baru saja keluar dari kamar mandi dan masih mengenakan handuk kimono. Flor berhenti melangkah, ia berbalik ke arah Juan.
“A, aku mau ke lantai atas.” jawab Flor, ia gugup karena tertangkap basah keluar dari kamar tanpa seizin Juan.
“Jangan keluar dulu, biar aku yang mengantarmu !” tegas Juan.
“Tapi kau kan tidak mengenakan baju, bagaimana bisa kamu keluar kamar ?” tanya Flor.
“Aku akan membuka handuk kimonoku dan mengenakan baju tidurku.” Ucap Juan. Flor berbalik arah membelakangi Juan, ia menutup matanya
“Sudah belum Juan, aku mau melanjutkan tidurku ?” tanya Flor, ia masih menutup matanya.
“Coba kamu balikkan badanmu.” Ucap Juan
Flor membalikkan badannya ke arah Juan namun matanya masih tertutup, ia mengintip apakah Juan benar-benar telah memakai baju atau masih mengenakan handuk kimononya. Flor membuka matanya lebar-lebar setelah melihat Juan mengenakan bajunya.
“Ayo kita ke kamar tidurmu, Flor.” Ucap Juan sambil tersenyum, ia memegang koper Flor. Flor dan Juan keluar dari kamar tidur Juan, Juan menutup dan mengunci pintu kamar tidurnya. Flor dan Juan berjalan menuju tangga ke lantai atas.
Flor dan Juan masuk ke dalam kamar tidur Flor, Juan memasukkan koper Flor ke dalam lemari.
“Terima kasih Juan sudah mengantar aku ke kamar tidur dan membawakan koperku.” Ucap Flor, ia tersenyum pada Juan.
“Tidak perlu berterima kasih Flor, kan memang tugasku sebagai kekasihmu.” Ucap Juan membalas senyuman Flor.
“Juan, kenapa kamu tidak kembali ke kamar tidurmu ?” tanya Flor.
Juan melangkah menuju pintu kamar tidur, ia menutup pintu kamar dan mengunci kamar.
“Aku mau menghabiskan malam ini bersamamu di kamar tidur ini.” Ucap Juan, ia mendekati Flor.
“Kamu gila ya, kita belum jadi suami istri mana boleh kita tidur satu kamar ?” tanya Flor.
Juan menarik tangan Flor ke dalam pelukannya. Juan memeluk erat Flor.
“Iya, aku memang gila. Aku tergila-gila padamu Flor sayang.” Ucap Juan, Flor berusaha melepaskan pelukan Juan, namun Juan semakin erat memeluk Flor. Bahkan salah satu tangan Juan memegang belakang kepala Flor, ia memaksa Flor berciuman dengannya.
Flor hanya bisa pasrah dengan apa yang diperbuat Juan kepadanya menunggu Juan puas memeluk tubuhnya dan mencium bibirnya. Juan merasa sangat senang Flor tidak melakukan perlawanan. Tiba-tiba Flor menginjak kaki Juan. Juan melepaskan Flor.
Flor mencoba mengatur nafasnya karena selama dipeluk dan dicium Juan, Flor merasa sesak nafas. Flor bergegas menuju pintu kamar untuk keluar dari kamar tidur, ia mencoba membuka pintu namun pintunya tidak bisa terbuka.
“Flor, aku telah mengunci pintu kamar ini, malam ini kita tidur seranjang.” Ucap Juan, ia tersenyum menatap Flor. Juan mendekati Flor.
“Mana boleh kita tidur seranjang kita bukan suami istri.” Ucap Flor
“Kenapa tidak, suatu saat nanti kita akan menikah jadi malam ini anggap saja sebagai latihan.” Ucap Juan.
Juan menarik tangan Flor dan menggendongnya.
“Juan lepaskan aku, kumohon.” Ucap Flor, Juan tidak peduli dengan ucapan Flor. Juan menggendong Juan hingga tempat tidur, ia menurunkan Flor di atas tempat tidur. Flor dengan sigap bangun dan menjauhi Juan.
“Oke, kamu boleh tidur di sini tapi jangan lewati batas ini dan satu lagi jangan pernah menyentuh apalagi menciumku tanpa seizinku !”tegas Flor, ia menaruh beberapa bantal untuk membatasi antara dia dan Juan.
“Baiklah, Flor sayangku.” Ucap Juan, Juan mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur.
Flor menutupi tubuhnya dengan selimut, ia mulai memejamkan matanya dan akhirnya tertidur, sedangkan Juan terus memandangi Flor, ia merasa Flor sangat beda dengan gadis-gadis yang pernah menjadi kekasihnya. Mantan-mantan kekasihnya yang dahulu tidak akan menolak bila dipeluk dan diciumnya bahkan tidak jarang mereka meminta Juan bercinta di ranjang, namun Juan selalu menolak dengan berbagai alasan.
Sedangkan Flor selalu menolak saat ia dipeluk dan diciumnya. Flor selalu berusaha menjaga dirinya. Juan semakin mengagumi dan semakin mencintai Flor.
Hari telah berganti pagi Flor membuka matanya, ia bangun dari tidurnya. Flor lega karena Juan tidak berbuat macam-macam dengan dirinya. Flor menengok ke sampingnya ternyata Juan tidak ada, ia mengira Juan pasti sudah kembali ke kamar tidurnya, Flor mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah selesai mandi dan memakai baju kerja, Flor turun dari lantai atas menuju dapur. Di dapur Flor.
“Selamat pagi, Paquita.” Flor tersenyum kepada ART Juan.
“Selamat pagi, Nona Flor.” ART Juan membalas senyuman Flor.
“Ada yang bisa aku bantu Paquita ?” tanya Flor.
“Tidak perlu Nona sebentar lagi masakan saya selesai, oya Nona tadi Tuan Juan berpesan katanya tuan hanya ingin huevos rotos buatan Nona Flor.” Ucap ART Juan.
“Terima kasih Paquita.” Ucap Flor, setelah ART Juan pergi mengantarkan sarapan untuk keluarga Juan, Flor membuka lemari es menyiapkan bahan-bahan untuk membuat sarapan favorit Juan. Flor mulai mengolah bahan-bahan, Flor menaruh kentang yang telah diiris, keju, dan daging serta telur.
Tiba-tiba Flor merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang, Flor menengok ke belakang.
“Juan, kenapa kamu tiba-tiba memelukku ?” tanya Flor.
“Aku sangat senang, gadis yang kucintai memasakan makanan favoritku.” Ucap Juan. Flor menyelesaikan masakannya.
“Juan, aku ingin kamu mencoba masakanku.” Ucap Flor mengambil sesendok huevos rotos dam menyuapinya ke mulut Juan.
“Hmm...rasanya sangat enak dan lezat, apakah aku boleh memeluk dan menciummu ?” tanya Juan. Flor melihat sekitar dapur apakah ada orang lain atau tidak, ternyata di dapur hanya ada dirinya dan Juan.
“Boleh.” Ucap Flor, Juan mulai memeluk tubuh Flor dan menatap wajah Flor, Juan mendekatkan bibirnya ke bibir Flor. Flor melihat ART Juan datang ke dapur. Flor mencoba melepaskan pelukan Juan.
“Kamu kenapa Flor tadi katanya boleh ?” tanya Juan, Flor coba mengingatkan Juan jika ada orang yang datang. Juan berbalik arah, ia melihat ARTnya datang. Juan mengambil piring berisi huevos rotos.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments