EPISODE 3

Flor duduk menyendiri di kamar hotel, tidak ada seorang pun bersamanya. Flor menghilangkan kesepiannya dengan membuka media sosial dari ponselnya, ia membuka Instagram. Alangkah terkejutnya Flor mendapat begitu banyak notifikasi dan pesan langsung, Flor membuka satu per satu.

Flor membuka pesan langsung, ia membacanya. Flor merasa sangat sedih banyak sekali pesan dari para penggemar Maria yang menghujat dan menyudutkan dirinya seakan-akan dirinyalah penyebab kandasnya hubungan asmara antara Maria dengan Juan.

Bahkan banyak penggemar Maria-Juan menuduhnya sebagai gadis licik dan oportunis, mendekati Juan karena ingin menyaingi ketenaran Maria. Flor sangat tertekan, ia menangis. Flor ingin membalas komentar jahat dan pesan langsung yang sangat menyakiti hatinya namun Flor takut akan memperparah keadaan.

Flor berbaring, ia menangis, andai saja dari awal Flor tidak menuruti keinginan Juan, tidak peduli ia akan dipecat Juan dari pekerjaannya, mungkin ia tidak akan disudutkan penggemar Maria sesakit ini. Flor merindukan kehadiran neneknya.

Juan melihat Flor masih tertidur, Juan mendekati Flor.

“Flor bangun...” Juan menepuk bahu Flor.

Flor tidak peduli dengan Juan, Flor merasa sangat kesal dengan Juan. Flor menganggap Juan sebagai penyebab para penggemar Maria membencinya.

“Flor bangun, ada Nenek....” Juan kembali menepuk bahu Flor.

“Tidak perlu bangunkan aku dengan sebut Nenek, kamu penyebab para penggemar Maria tuduh aku yang merebut kamu dari Maria di sosial media !” Flor membentak Juan, Flor menangis. Juan tersentak kaget karena belum pernah ada seseorang membentak dirinya seperti yang Flor lakukan. Juan keluar dari kamar hotel memberikan kesempatan Flor dan Nenek berbicara berdua.

“Flor tenangkan dirinu nak...” Nenek mendekati Flor.

“Nenek...” Flor terkejut ia tidak menyangka neneknya ada di kamar hotel. Nenek duduk di samping Flor. Flor memeluk neneknya dan meluapkan emosinya dengan menangis di pelukan neneknya.

“Flor sangat bahagia Nenek ada di sini, Nenek di sini saja ya temani Flor.” Flor menatap wajah neneknya dengan wajah memelas. Tangan kanan Nenek memegang wajah Flor.

“Maafkan Nenek Flor, Nenek akan pulang ke kampung halaman Nenek...”

“Flor ikut ya Nek.”

“Nenek tidak bisa mengajakmu Flor, Nenek takut keluarga tidak bisa menerima kehadiranmu.”

“Flor tahu, Flor hanya cucu angkat Nenek, Tapi Flor boleh ya mengantarkan Nenek ?”

“Tentu saja sayang.” Nenek tersenyum.

Flor dan Juan mengantarkan Nenek pulang ke kampung halamannya dengan mengendarai mobil rental Juan supaya tidak diketahui oleh para penggemar Maria. Sepanjang perjalanan Flor duduk di kursi belakang bersama Nenek, sedangkan Juan menyetir mobil.

“Nek, Flor sangat bahagia pernah diasuh Nenek” Flor menatap Neneknya dengan penuh kasih sayang.

“Bagi Nenek kamu sudah seperti cucu kandung Nenek, Kamu bisa datang ke rumah Nenek di kampung kapan pun kamu mau, Flor.” Nenek mengusap rambut Flor layaknya cucu kandungnya.

“Iya Nek, kalau Flor rindu pasti Flor akan datang ke rumah Nenek, Nenek siapkan makanan favorit Flor.” Flor dan Nenek tertawa.

“Flor, Nenek yakin Juan benar-benar mencintai kamu, kamu pasti bahagia berada di samping Juam.” Bisik Nenek kepada Flor.

 Flor sebenarnya ingin memberitahukan Nenek jika sebenarnya dirinya hanya kekasih kontrak Juan, Juan tidak pernah benar-benar mencintainya. Dirinya hanya dijadikan tameng supaya Maria tidak mengejar Juan. Sejak menjadi kekasih kontrak Juan, Flor tidak pernah merasakan ketenangan dan kedamaian seperti sebelum Juan memaksanya menjadi kekasih pura-pura Juan, hal terkonyol yang ia lakukan seumur hidupnya.

Flor tidak pernah lagi menjadi gadis normal lainnya yang menikmati hidupnya dengan kebahagiaan. Selalu ada saja orang yang menghujat dirinya seakan-akan Flor bukanlah gadis baik-baik yang membuat Maria, wanita yang seakan-akan menderita karena kekasihnya direbut orang lain, padahal kenyataan sebenarnya tidak seperti itu, ia tidak pernah mau merebut Juan dari Maria.

Flor, Juan, dan Nenek telah sampai di depan halaman rumah Nenek.

“Juan, kamu jaga Flor baik-baik ya jangan sampai Flor menderita.”

“Jangan khawatir Nek, Saya akan selalu menjaga Flor untuk Nenek, Nenek selalu jaga kesehatan Nenek.”

Nenek turun dari mobil, ia berjalan ke dalam rumahnya yang disambut oleh anaknya dan masuk ke dalam rumah.

“Flor, kamu pindah ke depan !”

“Untuk apa aku ikuti kemauan kamu.”

“Aku bukan sopir kamu, jadi kamu duduk di samping aku ada hal penting yang mau aku bicarakan.”

Flor berpindah ke samping Juan, wajah Flor terlihat tidak senang.

“Flor, ponsel kamu mana ?” tanya Juan

“Untuk apa ?” Flor menatap Juan dengan rasa curiga.

“Tadi pagi kamu bentak aku karena komentar jahat dari penggemar Maria kan ?” tanya Juan

“Terus kamu mau apa?” Flor bertanya dengan emosi tinggi.

Juan merebut ponsel Flor dari tangan Flor dan memberikan ponsel baru kepada Flor.

“Di ponsel ini tidak sosial media apa pun, jadi kamu tidak perlu membaca atau mendengar komentar pedas dari penggemar Maria, hanya aku yang boleh berkomunikasi dengan kamu.” Juan menyerahkan ponsel baru kepada Flor

Dengan terpaksa Flor menerima ponsel baru dari Juan.

“Lalu ponsel aku mau kamu apakan ?" tanya Flor.

“Aku akan simpan ponselmu sampai perjanjian kita selesai.” Juan menaruh ponsel Flor di dalam saku bajunya.

“Ya Tuhan, semoga Maria segera menikah siapa pun calon suaminya termasuk Juan jadi dia tidak mengganggu hamba lagi aamiin.” Flor berdoa.

Juan memasang wajah cemberut karena ia tidak suka didoakan menikah dengan Maria. Flor memandang wajah Juan, Flor tertawa melihat wajah Juan yang cemberut.

“Kamu lucu kalau lagi cemberut, Juan.” Flor kembali tertawa. Juan diam-diam melihat Flor tertawa. Juan menyukai Flor saat tertawa, ia terlihat manis kalau tertawa.

“Atau jangan-jangan kamu suka sama aku dan berencana menikahi aku, maaf ya Juan aku tidak mau menikah denganmu karena aku tidak mencintai kamu.” Flor tertawa kembali sementara Juan fokus menyetir mobil.

Tiba-tiba Flor merasa kantuk menyerangnya, Flor menguap dan tertidur. Ketika mobil berhenti karena lampu merah, Juan menatap wajah Flor yang terlihat cantik saat tertidur. Juan membelai rambut Flor.

“Lihat saja Flor, perlahan tapi pasti aku akan membuat kamu benar-benar mencintai aku.” lirih Juan masih membelai rambut Flor. Juan kembali melanjutkan perjalanannya hingga sampai di depan rumah Juan. Juan memasukkan mobil ke dalam garasi.

“Flor, flor bangun kita sudah sampai.” Juan membangunkan Flor yang masih tertidur lelap.

“Ini di mana Juan, kok sangat gelap ?” tanya Flor.

“Di rumahku.” Ucap Juan.

“Apa di rumahmu, aku kan cuma kekasih kontrak untuk apa ke rumahmu ?” Flor terkejut, ia tidak menyangka akan diajak Juan pulang ke rumahnya.

“Memangnya kamu mau tinggal di mana, rumah Nenek sudah di jual tenang di sini ada orang tua dan adik-adik aku, kamu akan aman tinggal di sini.” Juan membuka pintu mobilnya.

“Tapi Juan aku tidak bawa pakaian.” Flor merasa khawatir.

“Aku sudah membeli beberapa set pakaian buat kamu di kamar tidur kamu.” ucap Juan.

Juan dan Flor keluar dari mobil, mereka melangkah masuk ke dalam rumah Juan yang tampak megah seperti istana. Juan mengantarkan Flor ke kamar tidurnya yang luas seperti kamar putri raja. Juan menunjukkan lemari pakaian dan kamar mandi Flor.

“Terima kasih Juan, kamu ternyata sangat baik.”

“Ya sudah kamu sekarang istirahat, besok kamu kembali bekerja di kantor, aku ada proyek film.”

Juan keluar dari kamar tidur sementara Flor kembali melanjutkan tidurnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!