EPISODE 9

Flor, Juan dan Maria keluar dari rumah sakit, kaki Flor sudah sembuh seperti sedia kala, ia sudah bisa berjalan dengan normal kembali.

“Maria, terima kasih karena kamu kakiku sembuh kembali.” Ucap Flor tersenyum kepada Maria.

“Memang seharusnya itu kulakukan aku yang sudah membuatmu celaka dan aku harus bertanggung jawab untuk membuatmu pulih kembali.” Ucap Maria membalas senyuman Flor.

“Maaf Maria, selama ini aku sudah berburuk sangka padamu, terima kasih karena sudah mencarikan dokter terapis terbaik untuk Flor.” Ucap Juan.

“Jangan dipikirkan Juan, yang terpenting sekarang Flor bisa beraktivitas seperti biasa, oh ya aku mau pulang ke Spanyol, kalian selamat menikmati liburan kalian di Los Angeles ya, dah sampai jumpa lagi.” Ucap Maria.

Maria meninggalkan Flor dan Juan berdua menuju bandara. Juan memegang tangan kanan Flor.

“Flor, kita akan ke bioskop, ada sutradara hollywood Grace Gerwig yang mengundangku ke gala premiere filmnya yang berjudul Barbara.” Ucap Juan.

“Wah, itu sutradara film favorit aku, aku sangat suka film-film karyanya. Aku tidak sabar menonton gala premiere filmnya.” Flor tersenyum, ia sangat tertarik dengan ajakan Juan. Flor dan Juan berjalan bersama menuju bioskop.

Di Bioskop, Juan disambut beberapa pengagum Juan yang semuanya wanita muda meminta Juan berfoto bersama, bahkan ada memeluk dan mencium pipi Juan, Flor tersingkirkan dan merasa agak cemburu. Setelah mereka puas para pengagum Juan meninggalkan Juan.

“Selamat datang Juan, terima kasih kamu sudah datang ke gala premiere filmku” Ucap Grace menyambut kedatangan Juan.

“Aku sangat senang dan sangat bangga diundang ke gala premier filmmu apalagi Flor, kekasihku mengagumi karya-karya filmmu.” Ucap Juan, Juan memperkenalkan Flor kepada Grace.

“Wow, aku sangat senang mendengarnya terima kasih Flor, ayo silakan kalian duduk.” Grace berjabatan tangan sambil tersenyum, Flor membalas senyuman Grace.

Flor dan Juan berjalan menuju kursi bioskop, mereka duduk berdampingan. Film Barbara mulai tayang, dibuka dengan adegan karakter utama wanita, yaitu Barbara berciuman dengan kekasihnya. Flor menutup matanya, ia tidak mau melihat adegan ciuman bibir. Juan yang melihat tingkah Flor merasa heran. Setelah adegan ciuman berlalu, Flor menurunkan tangannya dari wajahnya.

Ketika adegan karakter utama Barbara menangis ketika orang tuanya memisahkan dirinya dengan karakter utama laki-laki karena mereka tidak menyetujui hubungan cinta mereka karena persaingan bisnis kedua keluarga. Flor ikut menangis, secara tidak sengaja Flor menangis di pundak Juan. Juan menatap Flor dan membelai rambut Flor, film diakhiri dengan kebahagiaan akhirnya Barbara menikah dengan karakter utama pria. Setelah film selesai Flor dan Juan keluar dari bioskop menuju restoran untuk makan siang.

“Kamu kenapa Flor, memangnya kamu belum pernah berciuman dengan David ?” tanya Juan meledek Flor.

“Bibirku pernah hampir dicium David, cuma aku menghindar karena kata Nenek Rosalinda aku tidak boleh berciuman dengan David.” Ucap Flor polos, Juan tertawa mendengar perkataan Flor.

“David, David kasihan sekali nasibmu....” ucap Juan sambil terus tertawa.

“Oh berarti sewaktu kamu masih jadi kekasih Maria, kamu sering mencium bibir Maria ?” tanya Flor dengan wajah kesal.

“Sering malah sudah ratusan kali, bibir Maria terlihat seksi makanya aku sering menciuminya.” Ucap Juan, kembali meledek Flor yang terlihat semakin cemburu.

“Kalau kamu masih mencintai Maria, kenapa tidak balikan saja sana.” Ucap Flor, ia marah dengan ucapan Juan.

“Maafkan aku Flor, aku bohong aku hanya berciuman selama tiga kali dengan Maria. Karena setelah itu aku jarang bertemu dengan Maria karena kesibukan masing-masing. Aku hanya ingin melihatmu cemburu. Kamu jangan marah lagi.” Ucap Juan, memasang wajah memelas.

“Ok, aku maafkan kamu lagi pula untuk apa aku cemburu, aku hanya kekasih kontrakmu saja.” Ucap Flor. Flor dan Juan menghabiskan makan mereka. Setelah kenyang Juan membayar bill, lalu mereka keluar dari restoran menuju hotel mereka

Di dalam hotel mereka menginap, Flor membuka pintu kamar Juan, namun pintunya tidak dikunci, Flor masuk ke dalam kamar Juan. Flor bermaksud ingin meminta ponselnya kembali karena ia ingin menghubungi Nenek Rosalinda.

“Juan, Juan...kamu di mana ?” Flor memanggil Juan.

“Aku di kamar mandi Flor, kalau kamu mau ikut mandi masuk saja ke sini.” Ucap Juan. Flor tertawa.

“Kalau kamu masih mandi, aku keluar saja ya dari kamarmu.” Ucap Flor.

“Sebentar Flor jangan keluar dulu, ada yang mau aku bicarakan.” Ucap Juan, ia keluar dari kamar mandi mengenakan handuk kimono rambutnya yang agak keriting masih lembab.

Juan mencegat Flor keluar dari kamarnya, ia memeluk dan menggendong Flor hingga duduk di atas meja agar tinggi mereka sama. Juan memandang wajah Flor dengan tatapan yang mendalam, Juan menatap mata Flor yang terlihat kebingungan dengan sikap Juan.

“Juan, ke, kenapa kamu menggendong aku hingga duduk di meja apa yang ingin kamu bicarakan ?” tanya Flor, ia agak takut dengan tatapan Juan. Juan menarik nafas.

“Flor, aku mencintaimu. Apakah kau mencintaiku ?” tanya Juan, ia terus menatap Flor dengan tatapan yang sangat mendalam dan lembut. Flor tidak menjawab, ia masih bingung dengan sikap Juan.

Perlahan-lahan bibir Juan mendekati bibir Flor. Flor mencegat Juan mencium bibirnya dengan jari telunjuknya menahan bibir Juan.

“Juan tolong hentikan ini, aku hanya kekasih kontrakmu. suatu saat nanti pasti kau akan tinggalkan aku.” Ucap Flor.

“Aku serius Flor, aku benar-benar mencintaimu. Aku tahu kamu mencintaiku meski kamu tidak pernah bilang langsung padaku.” Ucap Juan.

“Juan, apa kamu lupa aku ini masih kekasihnya David. Aku tidak mau menduakan cinta.” Ucap Flor.

“Aku tidak peduli apakah David masih jadi kekasihmu atau tidak, tapi sekarang kamu adalah kekasihku.” Ucap Juan.

Flor berusaha melepaskan dirinya dari Juan, namun Juan memeluk Flor sangat erat.

“Flor apakah aku boleh mencium bibirmu ?” tanya Juan, ia menatap Flor lebih dalam lagi. Tangan kanan Juan memegang dagu Flor, Juan mendekatkan bibir Flor ke bibirnya. Flor memejamkan matanya, Flor hanya bisa pasrah Juan mencium bibirnya dan memeluk dirinya dengan erat selama lima belas menit seperti yang terjadi dalam adegan pembuka  film Barbara yang tadi siang ia tonton di bioskop.

Flor membuka matanya, ia melihat bola mata Juan yang terlihat indah dan merasakan hembusan nafas Juan yang keluar dari hidungnya masuk ke dalam hidung Flor. Flor hanya bisa terdiam saat bibir dan lidah Flor dihisap oleh bibir Juan bahkan bibir bawah Flor digigit Juan, Flor hanya bisa meringis kesakitan. Setelah Juan puas, ia melepaskan Flor. Juan menurunkan Flor dari meja.

“Tadi kamu mau bicara apa Flor ?” tanya Juan, Flor menarik nafas ia tidak bebas bernafas saat dicium Juan.

“Aku ingin meminta kembali ponselku, aku kangen Nenek Rosalinda.” Jawab Flor.

“Nanti saja saat kita sudah kembali ke Spanyol dan mengganti nomor ponsel kamu aku kembalikan ponselmu.” Ucap Juan.

“Kalau begitu aku mau ke kamarku.” Ucap Flor keluar dari kamar Juan menuju kamarnya.

Di kamar Flor, Flor memegang bibirnya yang masih terasa sakit. Flor masih teringat saat Juan mencium bibirnya. Flor masih bingung apa Juan benar-benar mencintainya atau hanya ingin mempermainkan hatinya saja.

 

 

 

 

 

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!