Flor terduduk di kursi roda, kedua kakinya di gips agar sendinya tidak bergeser, Flor merasa bosan dan tersiksa dengan kondisinya saat ini, kegiatan rutin di pagi hari seperti menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, dan berangkat ke kantor tidak bisa ia lakukan lagi karena kakinya masih cedera. Yang bisa Flor lakukan hanya mendengarkan musik, menonton televisi ataupun melihat video dan foto di galeri ponselnya.
Flor memegang ponselnya, ia mendengarkan sebuah lagu yang sangat ia sukai, “Because You Love Me” yang dinyanyikan oleh Celine Dion penyanyi legendaris dari Amerika Serikat, negara yang kini Flor singgahi. Flor teringat Nenek Rosalinda , meski bukan Nenek Rosalinda bukan Nenek kandungnya namun Nenek Rosalinda merawat dan membesarkannya sejak bayi seperti cucu kandungnya sendiri dengan cinta dan kasih sayang.
Tibs-tiba Flor mendapat pesan masuk dari nomor ponsel yang ia tidak kenal, Flor membuka pesan masuk, Flor terkejut karena pesannya berisi ancaman “ Jika Flor tidak menjauhi Juan, maka diantara Flor atau Juan yang akan celaka” Flor berteriak histeris, ia melempar ponselnya ke atas tempat tidur.
Juan yang mendengar teriakan histeris dari Flor berlari ke dalam kamar hotel memastikan kondisi Flor. Juan sangat khawatir dengan Flor, ia takut sesuatu yang buruk menimpa Flor.
“Flor, ada apa kenapa kau berteriak ?” Juan melihat wajah Flor yang sangat ketakutan.
“Juan lebih baik kita akhiri saja kekasih kontrak ini, kita akan hidup masing-masing seperti sedia kala.” Flor masih syok dengan pesan ancaman yang ia terima.
“Flor kamu bicara apa ?” Juan masih bingung dengan perkataan Flor.
“Juan, tadi aku menerima pesan ancaman di ponsel, aku tidak mau aku atau pun kamu yang celaka, kumohon hentikan kekasih kontrak ini.” Flor memegang tangan Juan, menatap wajah Juan dengan penuh pengharapan.
Juan mengambil ponsel Flor yang tergeletak di atas tempat tidur, Juan mengecek pesan-pesan yang diterima Flor. Juan menemukan pesan ancaman kepada Flor. Juan mencoba menghubungi nomor pengirim pesan tersebut namun sudah tidak bisa dihubungi.
“Selain aku, siapa lagi yang tahu nomor ponsel ini ?” Juan bertanya kepada Flor, ia heran seharusnya hanya dirinya yang mengetahui nomor ponsel Flor yang baru.
“Kekasihku David, Tapi rasanya tidak mungkin David melakukan hal sejahat itu padaku.” Jawab Flor.
“Hati manusia tidak bisa ditebak Flor, bisa saja David tidak suka dengan kita. Pokoknya apa pun yang terjadi kita akan tetap selalu bersama !” tegas Juan.
“Tetapi Juan...”
“Sementara ponsel kamu yang pegang, saat kita sudah pulang aku akan belikan kamu nomor ponsel yang baru !” Juan menyimpan ponsel Flor di dalam saku jaketnya. Juan mendorong kursi roda menuju keluar kamar hotel.
“Juan, kita akan pergi ke mana ?”
“Aku akan membawamu ke sebuah restoran milik temanku, ia membuka cabang baru di New York.” ucap Juan. Juan mendorong kursi roda Luna keluar dari kamar hotel.
Di dalam restoran milik temannya Juan, Juan disambut oleh temannya yang tidak lain adalah pemilik restoran yang bernama Sebastian. Sebastian membuka restoran Italian Food, ia sangat menggemari makanan khas Italia.
“Hai, Juan senang rasanya kamu mau mampir di restoranku, siapa gadis manis bersamamu ?” tanya Sebastian melihat Flor.
“Dia Flor, kekasihku kemarin ada orang yang mendorong Flor waktu menari bersamaku di pesta peluncuran album Antonio.” ucap Juan.
“Kamu kemarin malam ke sana ? Aku sebenarnya diundang juga namun karena aku sibuk mempersiapkan acaraku sendiri, aku tidak datang. Tega sekali orang yang sudah mendorong Flor.” ucap Sebastian.
Sebastian mengantarkan Flor dan Juan ke meja mereka.
“Kalian duduk di sini ya, aku akan membuat menu istimewa di restoran ini untuk kalian.” Ucap Sebastian.
“Terima kasih Sebastian.” Ucap Juan dan Flor.
Tiba-tiba Maria masuk ke dalam restoran sendirian, Flor menyadari kehadiran Maria di restoran ini.
“Juan, Maria ada di sini. Aku takut dia akan mencelakaiku lagi. Tolong lindungi aku.” Flor merasa sangat ketakutan dengan kehadiran Maria, ia tidak mau dicelakai lagi oleh Maria.
Juan memastikan ucapan Flor, ia melihat sekeliling restoran ternyata benar Maria ada, duduk di dekat dinding.
“Tenang, Flor akan ku pastikan Maria tidak akan membuat masalah denganmu.” Ucap Juan.
Sebastian datang ke meja Flor dan Juan membawa baki bersisi menu spesial mereka dua loyang kecil pizza daging keju berbentuk hati dan dua piring spageti bolognese keju.
“Sebastian, apakah kamu mengundang Maria ke restoran ini ?” tanya Juan.
“Tidak Juan, mungkin Maria mampir ke sini .” ucap Sebastian.
Sebastian pergi meninggalkan mereka berdua, ia kembali ke dapur. Flor dan Juan menikmati makan siang mereka yang dihidangkan oleh Sebastian. Maria melihat Flor dan Juan ada di restoran ini. Maria menghampiri mereka berdua.
“Oh, Flor dan Juan kalian ada di sini ?” Maria mendekati Flor. Flor terlihat sangat ketakutan.
“Untuk apa kamu menghampiri kami. Awas jika kamu memberi masalah pada Flor akan kupastikan karirmu di dunia entertainment akan tamat.” Ucap Juan.
“Aku tidak sekejam itu Juan, aku kebetulan ke restoran ini untuk makan siang, Flor aku minta maaf ya atas sikapku yang kemarin. Waktu itu aku sangat emosional setelah kejadian itu aku sangat menyesal.” Ucap Maria mendekati Flor.
“Cukup kepura-puraanmu sampai di sini jangan kamu dekati Flor !” tegas Juan.
“Aku bersungguh-sungguh Juan, aku benar-benar menyesal telah membuat Flor trauma seperti ini, aku minta maaf Flor aku janji akan mencari dokter terapis yang bisa membuat Flor bisa berjalan kembali seperti biasa.” ucap Maria.
“Simpan janjimu itu aku tidak buruh ocehanmu !” tegas Juan.
“Flor, kamu mau kan memaafkan aku, kumohon ?” pinta Maria dengan wajah memelas.
“Iya, Maria aku telah memaafkanmu, setiap orang pasti pernah punya kesalahan.” Ucap Flor.
“Terima kasih Flor kamu memang gadis berhati malaikat, tidak salah Juan memilihmu.” Ucap Maria. Maria kembali duduk di mejanya dan menikmati makanan yang disajikan di mejanya.
Juan dan Flor telah menghabiskan makanan dan minuman mereka. Sebastian menghampiri mereka.
“Flor, Juan bolehkah aku meminta video testimoni kalian tentang makanan di restoran inj. ?” tanya Sebastian.
“Dengan sangat hati Sebastian.” Ucap Juan.
Sebastian mulai merekam video testimoni mereka.
“Hai semuanya siapa pun kamu, ketika kamu lapar atau membutuhkan makanan ringan datang saja ke restoran ini menu Italian Food yang disajikan sangat lezat dan enak sekali kamu mencoba bakal ketagihan, restoran ini pun menyediakan pesan antar so jangan ragu lagi datang ke sini atau pesan antar dijamin kamu bakal ketagihan.” Ucap Juan.
“End cut, terima kasih sobat atas testimoninya.” Ucap Sebastian sambil berjabatan tangan dengan Juan dan Flor.
“Ok, kami kembali ke hotel kami, aku yakin restoran ini akan maju pesat.” Ucap Juan.
Juan dan Flor keluar dari restoran milik Sebastian dengan diantarkan Sebastian. Sementara Maria memantau Sebastian hingga kembali ke dapur. Setelah Maria membayar pesanannya, ia buru-buru keluar dari restoran untuk menghubungi informannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments