Floresita, gadis manis berusia dua puluh dua tahun sudah tiba di kantornya sejak pagi, ia mengecek surat-surat dan dokumen-dokumen yang penting untuk diberikan kepada Juan, CEO Rising Star Entertainment.
Juan, seorang laki-laki berusia tiga puluh tujuh tahun. Juan sangat disiplin, perfeksionis dan sangat teliti, tidak jarang apa yang menurutnya tidak bagus akan dikritiknya sehingga banyak pihak lain yang pernah ia kritik tidak menyukainya.
Flor mendapat telepon dari Juan untuk segera ke ruangannya. Flor baru saja mendapat panggilan telepon dari David, kekasih Flor. Flor terpaksa melewatkan telepon dari kekasihnya itu untuk bergegas menemui bosnya, kalau tidak bosnya akan sangat marah kepada Flor.
Flor menyerahkan sebuah surat undangan ulang tahun pernikahan artis senior Veronica dan suaminya, seorang pengusaha tambang yang sukses bernama Vincent.
“Flor, kamu besok malam ikut saya ke pesta Veronica !”
“Tapi, bos saya tidak punya gaun yang indah, saya juga orang biasa bukan artis.”
“Tidak ada alasan, nanti kita akan ke mal membeli gaun. Oh, ya besok malam kamu akan berpura-pura menjadi kekasih saya.”
“Tapi bos, saya sudah punya kekasih.”
“Hanya pura-pura tidak sungguhan, lagi pula dia cuma kekasih, hubungan suami istri saja bisa cerai apalagi hubungan kekasih bisa putus.”
Flor sangat kesal dengan ucapan bosnya, terkadang Flor berpikir apakah bosnya diciptakan Tuhan tidak memiliki hati, sehingga bisa berbicara semaunya tanpa peduli perasaan orang lain.
“Maaf bos saya tidak bisa, saya tidak mau membohongi orang lain apalagi bos kan orang terkenal.”
“Kamu tidak perlu nasihati saya, kalau kamu tidak mau silakan, kamu akan saya pecat dari perusahaan saya, mau pilih mana jadi kekasih pura-pura saya atau angkat kaki dari perusahaan saya !!!"
“Ba,baik bos saya mau kok jadi kekasih pura-pura bos, lagi pula hanya semalam kan.”
Juan dan Flor beranjak keluar dari kantor untuk pergi ke mal dengan menggunakan mobil pribadi. Di dalam perjalanan mobil, Flor sangat bingung mengapa bosnya tiba-tiba saja memaksanya berpura-pura menjadi kekasihnya, bukankah bos Juan memiliki kekasihnya yang bernama Maria, seorang artis yang memiliki banyak bakat sebagai Aktris, Penyanyi, Pembawa Acara dan Penari.
Jika dibandingkan Maria, wajahnya tidak sebanding dengan kecantikan Maria meskipun usia Maria lebih dewasa lima tahun dari dirinya. Kecantikan Maria seperti bidadari dari surga, siapa pun yang melihatnya pasti akan terpana apalagi wajahnya terlihat putih bening, begitu pula dengan kulitnya bisa dibilang putih mulus karena dia blasteran Indo-Prancis.
Bentuk tubuh Maria sangat Indah seperti jam pasir berbeda dengan dirinya yang seperti tiang listrik, tidak heran banyak kaum adam yang mengaguminya, Maria juga memiliki banyak penggemar yang tergabung dalam Queen Maria Fans Club. Maria pun tergabung dalam manajemen artis pimpinan Bos Juan.
Tidak jauh beda dengan Maria, Bos Juan pun memiliki banyak bakat. Sejak kecil dia adalah seorang aktor, bakatnya menurun dari ayahnya, selain itu Bos Juan juga seorang musisi, penyanyi, penulis lagu dan naskah, sutradara bahkan sekarang menjadi produser dan CEO
Jika Bos Juan dan Maria disandingkan akan terlihat sangat serasi bahkan pasangan ini memiliki penggemarnya yang tergabung dalam Juan Maria Lover. Apalah dirinya yang hanya gadis yatim piatu dan hanya berprofesi sebagai seorang sekretaris tanpa ada bakat seni apa pun, Flor masih tidak mengerti dengan pikiran Bos Juan. Flor menghentikan lamunannya, ia menengok keadaan di sekitarnya.
“Sudah selesai kamu melamunnya ?” Juan menatap wajah Flor.
“Su, sudah bos.” Flor gugup ketika ditatap Juan.
“Kita sudah sampai di mal, ayo turun.”
Juan turun dari mobil terlebih dahulh untuk membantu Flor turun dari dalam mobil. Flor tercengang dengan mal yang sangat besar, mal yang sering dikunjungi oleh para artis, seniman, tokoh publik, dan orang-orang kaya karena di sini terkenal menjual barang-barang impor dengan harga yang fantastis dengan kualitas premium.
Pertama kalinya Flor berkunjung ke mal ini. Juan mengajak Flor berkeliling mal, Juan membawa Flor ke suatu toko yang menjual kebutuhan wanita mulai dari kosmetik, gaun, baju, daster, rok, sepatu yang berkualitas dan harganya mahal. Juan memilih beberapa gaun yang akan dikenakan Flor saat pesta Veronica.
Flor menerima beberapa gaun itu, is masuk ke dalam ruang ganti. Berbagai gaun dikenakan Flor namun belum ada yang cocok menurut Juan. Ketika Flor mengenakan gaun berwarna putih dan keemasan Juan suka dengan gaunnya Flor terlihat cantik dengan gaun itu, Juan membelikan tas, sepatu, dan perhiasan yang cocok dengan gaun yang Flor kenakan. Beberapa pengunjung dan pegawai melihat Flor dengan tatapan sinis. Flor merasa risih ingin rasanya kabur dari Juan sayangnya tidak bisa.
Juan membayar semuanya dengan kartu kredit, mereka berjalan keluar mal menuju mobil. Juan membawakan semua kantong belanja, Flor merasa tidak enak hati dengan Juan karena yang seharusnya membawa kantong itu adalah dirinya, Juan menolak memberikannya pada Flor.
Juan membuka pintu mobil dan menyuruh Flor masuk ke dalam mobil terlebih dahulu, disusul Juan, sopir menyalahkan mesin mobil. Mereka pergi meninggalkan mal.
Di dalam perjalanan, Juan memberikan semua kantong belanjaan kepada Flor.
“Flor besok kamu harus ikuti apa pun perintah saya, besok kamu harus kenakan gaun ini dan aksesorisnya. Saya akan jemput kamu besok !!!"
“Iya, Bos.”
“Flor, rumah kamu di mana saya akan mengantarkan kamu sampai rumah biar besok saya bisa langsung jemput kamu ?"
Flor menunjukkan jalan ke rumahnya. Di halaman rumah Flor, Juan dan Flor turun dari mobil. Flor dan Juan masuk ke dalam rumah Flor. Flor menekan bel pintu, pintu rumah terbuka. Nenek Flor sangat bingung melihat Flor pulang dengan seorang pemuda.
“Flor, siapa pemuda ini ?” Nenek sangat heran.
“Hai, Nek saya Juan, kekasih Flor.” Juan mencium tangan Nenek, Nenek tersenyum kepada Juan.
“Ayo, kalian masuk.” Nenek, Juan dan Flor masuk ke dalam rumah. Ketika Flor akan ke dapur mengambil minuman, Nenek melarang Flor. Nenek menyuruh Flor menemani Juan sementara Neneknya ke dapur.
“Bos kan kekasih pura-puranya besok saat pesta Bu Veronica. Kok Bos bilang ke nenek saya kalau Bos kekasih saya.”
“Ya terserah saya.”
Neneknya Flor menaruh baki yang berisi sebuah teko dan tiga gelas teh. Nenek duduk di sofa samping.
“Nenek senang Flor punya kekasih yang selain tampan, baik hati dan sopan santun seperti kamu, ayo silakan masuk.’
“Terima kasih, Nek. Juan sangat bahagia dipuji Nenek, Nenek terlihat masih cantik dan awet muda. Flor saja kalah sama Nenek.” Juan dan Nenek tertawa sedangkan Flor terlihat kesal karena Juan mencari perhatian Neneknya.
Juan mengambil salah satu gelas berisi teh hangat lalu meminumnya. Juan melihat jam tangannya.
“Nek, saya ingin pulang ini sudah malam.” Juan berdiri, Flor dan Nenek ikut berdiri.
“Terima kasih ya Juan sudah mau mengantar Flor.”
“Flor kan kekasih saya. Sudah seharusnya saya antarkan Flor demi keamanan dan kenyamanan Flor.”
Juan mencium tangan Nenek. Flor mengantar Juan keluar dari rumahnya.
“Bos, terima kasih sudah membelikan saya barang-barang yang harganya mahal.”
“Siapa yang belikan untuk kamu, gaun dan barang-barang yang saya beli itu untuk menjalankan rencana kekasih pura-pura, setelah itu saya akan ambil kembali barang-barangnya buat properti.”
“Oh, begitu Bos.” Flor kembali kesal dengan perkataan Bos Juan harusnya bilang dari awal kalau semua itu hanya untuk properti.
Mereka sampai di depan mobil, Juan membuka pintu mobil.
“Pokoknya besok kamu harus sudah siap sebelum jam tujuh malam, karena saya akan jemput kamu jam tujuh malam.”
“Iya, Bos.”
Juan masuk ke dalam mobil lalu menutup pintu mobil setelah itu pergi meninggalkan rumah neneknya Flor. Flor bersyukur hanya menjadi kekasih pura-pura Juan karena ia akan menderita dan tersiksa dengan tingkah laku Juan jika benar-benar menjadi kekasih apalagi sampai jadi istri Flor tidak mau membayangkannya. Flor masuk ke dalam rumah neneknya.
Flor dan Juan memasuki ballroom hotel ruangannya sangat luas dan semua hiasannya berwarna emas. Hampir semua orang-orang terkenal hadir di sana aktris, aktor, produser, sutradara, musisi, penyanyi, dan seniman terkenal bahkan pejabat pun turut memeriahkan acara ulang tahun pernikahan Veronica yang mewah dan megah.
Flor merasa sangat beruntung sekaligus rendah diri melihat orang-orang yang hadir di sana, sedangkan ia hanya seorang sekretaris. Dengan gaun warna keemasan, Flor berjalan beriringan dengan Juan yang mengenakan tuxedo warna hitam.
Juan menggenggam tangan Flor dengan erar. Beberapa wanita melihat Flor, mereka heran bukankah Maria yang seharusnya hadir bersama Juan, mengapa gadis lain yang tidak pernah mereka kenal yang Juan genggam ?
Beberapa wanita memandang Flor dengan wajah sinis. Flor merasa tidak nyaman, kalau bukan karena takut dipecat Juan ia tidak akan mau menghadiri pesta di tempat mewah. Flor ingin melarikan diri dari pesta namun Juan terus-menerus mengawasinya. Beberapa wartawan datang mengerubungi Juan dan Flor untuk mendapatkan berita.
“Hai, Juan siapa gadis yang bersamamu ?” tanya salah satu wartawan.
“Bisa anda tanya hal yang lain.
“Bukankah kekasih kamu Maria, di mana Maria ?” Wartawan yang lainnya bertanya kepada Juan, Juan tidak menjawabnya.
“Apa hubunganmu dengan gadis ini ?”
“Baiklah kalau kalian ingin tahu siapa gadis yang di samping saya ini, saya akan menjawab, namanya Flor, dia adalah kekasih baru saya.” Jawab Juan dengan meyakinkan, semua wartawan yang hadir di sana sangat terkejut.
“Bagaimana dengan Maria ?” salah satu wartawan kembali menanyakan hubungan asmara Juan dengan Maria.
“Kalau kalian ingin tahu, tanyakan langsung pada Maria.” Jawab Juan. Juan menyuruh para pengawalnya menjauhkan wartawan. Juan menarik tangan Flor menemui Veronica.
Maria datang bersama temannya memakai gaun keemasan. Maria berhenti sejenak untuk memenuhi permintaan wartawan, fotografer dan beberapa penggemar yang ingin mengambil foto atau berfoto bersama.
“Maria bagaimana hubungan asmaramu dengan Juan ?” salah seorang wartawan bertanya kepada Maria namun Maria tidak menjawab.
“Juan sudah mempunyai kekasih baru yang namanya Flor, apa kamu kenal ?”
“Juan telah memutuskan saya setelah bertemu dengan gadis itu, Flor telah merebut Juan dari saya.” Maria pura-pura menangis supaya mendapat simpati dari wartawan dan para penggemarnya. Asisten Maria menyodorkan selembar tisu. Maria menghapus air mata buayanya, Maria ingin menutupi perselingkuhannya dengan seorang pengusaha yang sudah memiliki istri.
Juan dan Flor mendatangi Veronica dan suaminya. Mereka baru saja selesai melayani permintaan wartawan dan para penggemar.
“Hai Juan, kamu terlihat gagah dan semakin tampan, terima kasih sudah datang.” Suami Veronica menyambut dan merangkul Juan yang pernah menjadi eksekutif produser di proyek film produksi Juan.
“Selamat hari pernikahan Bu Veronica dan suami, semoga rumah tangga kalian abadi.” Juan mengulurkan tangan ke Veronica dan suaminya, Veronica dan suaminya menyambut tangan Juan.
“Terima kasih doanya Juan, kamu tidak bersama Maria, siapa wanita ini ?” Veronica bertanya kepada Juan, ia menengok ke segala arah mencari keberadaan Maria.
“Kenalkan Bu Veronica ini Flor, kekasih baru saya.” Juan menjawab pertanyaan Veronica, Flor mengulurkan tangannya, ia tersenyum kepada Veronica namun tangan Flor ditepis Veronica bahkan Veronica memperlihatkan kesombongannya di hadapan Flor.
Flor terkejur, ia tidak menyangka Veronica, seorang aktris dan penyanyi yang selama ini Flor kagumi karena selalu bersikap ramah, rendah hati dan peduli sesama ternyata bersikap angkuh di hadapannya.
“Bu Veronica, jika Ibu tidak bisa menerima kehadiran Flor, saya akan pergi dari pesta ini.” Juan sangat jengkel dengan sikap Veronica terhadap Flor.
“Maafkan istriku Juan, dia hanya terkejut saja melihat kamu bersama gadis lain ke pesta ini, biasanya kamu selalu berdua dan terlihat mesra dengan Maria, apalagi Veronica yang menjodohkan kamu dengan Maria, tapi kami tidak masalah kamu dengan gadis lain.” Suami Veronica membujuk Juan supaya tidak meninggalkan pesta.
Tiba-tiba Maria datang di hadapan Juan, Veronica terlihat sangat bahagia Maria hadir di pestanya. Maria cium pipi kanan kiri dengan Veronica yang merupakan guru vokalnya.
“Wow, kamu terlihat sangat cantik, sangat beda dengan gadis yang bersama Juan.” Veronica dan Maria tertawa terbahak-bahak melihat Flor. Veronica menarik tangan Maria dan mendekatkan Maria kepada Juan. Maria tersenyum malu-malu.
“Nah, ini baru serasi aktris berbakat dengan sutradara andal, cantik dan tampan bukan dengan gadis norak yang namanya siapa, aku lupa.” Veronica melepaskan tangan Flor dari Juan, menggantikan posisi Flor.
“Namanya Flor, Bu.” Jawab salah satu fotografer yang dari tadi mengambil gambar Veronica dan suaminya.
Juan melepaskan genggaman tangan Maria, Juan menggenggam tangan Flor membawa Flor keluar dari pesta dengan penuh kekesalan. Para pengawal membantu Juan dan Flor memberikan jalan dari penggemar dan fotografer yang mengambil gambar mereka supaya mereka bisa kembali ke dalam mobil.
Di dalam mobil Juan menyuruh sopir segera pergi dari gedung tempat berlangsungnya pesta. Sopir membawa mobil seperti yang diinginkan Juan.
“Bos, mau bawa aku ke mana ?” Flor bertanya kepada Juan, Flor bingung mengapa jalan yang dilalui mobil bukan melewati jalan ke rumah neneknya.
“Malam ini kita menginap di hotel.” ucap Juan dengan nada santai.
“Hotel, saya kan tidak bawa baju ganti bos.”
“Kamu ikuti saja apa yang saya katakan, jangan banyak protes !” tegas Juan. Setelah sampai hotel, Juan mengantarkan Flor ke kamarnya. Flor masuk ke dalam kamar diikuti oleh Juan.
“Bos mau apa di kamar saya ?” Flor ketakutan karena Juan masuk ke dalam kamarnya.
“Kamu jangan berpikir yang aneh-aneh saya ke sini ingin bicara dengan kamu.” ucap Juan.
“Bukannya malam ini tugas saya sebagai kekasih pura-pura Bos sudah selesai kan ?” Flor merasa lega sudah menjalankan tugas berpura-pura menjadi kekasih Bos.
“Mulai hari ini kamu jangan panggil saya bos, cukup panggil saya Juan. Kedua, perjanjian menjadi kekasih pura-pura saya masih berlanjut menjadi kekasih kontrak.”
“Apa, kekasih kontrak ?” Flor sangat terkejut mendengar perkataan Juan.
“Iya kamu jadi kekasih kontrak saya sekaligus sekretaris pribadi saya.” Ucap Juan.
“Lebih baik Bos cari gadis lain saja untuk dijadikan kekasih kontrak Bos, sehari jadi kekasih pura-pura Bos saja saya tidak betah.” Flor pergi meninggalkan Juan namun para pengawal Juan dengan sigap mencegat Flor dan menutup pintu kamar hotel, para pengawal berjaga di depan kamar hotel.
“Kamu lupa saya sudah bilang ke semua wartawan kalau kamu itu kekasih saya.”
“Saya tidak peduli, saya dipecat bahkan dipenjara sekalipun saya tidak peduli yang penting saya bebas.”
“Bagaimana dengan nenekmu, dia akan kecewa jika ternyata kamu telah membohonginya.”
Flor berpikir sejenak, ia memikirkan ucapan Juan. Flor tidak mau menyakiti neneknya.
“Baiklah saya mau jadi kekasih kontrak bos, eh kamu, berapa lama aku jadi kekasih kontrak kamu.”
“Sampai Maria menikah dengan laki-laki lain saya tidak mau Maria kembali pada saya.”
“Baiklah.” Flor setuju dengan keputusan Juan.
“Deal.” Juan dan Flor saling berjabatan tangan.
Flor duduk menyendiri di kamar hotel, tidak ada seorang pun bersamanya. Flor menghilangkan kesepiannya dengan membuka media sosial dari ponselnya, ia membuka Instagram. Alangkah terkejutnya Flor mendapat begitu banyak notifikasi dan pesan langsung, Flor membuka satu per satu.
Flor membuka pesan langsung, ia membacanya. Flor merasa sangat sedih banyak sekali pesan dari para penggemar Maria yang menghujat dan menyudutkan dirinya seakan-akan dirinyalah penyebab kandasnya hubungan asmara antara Maria dengan Juan.
Bahkan banyak penggemar Maria-Juan menuduhnya sebagai gadis licik dan oportunis, mendekati Juan karena ingin menyaingi ketenaran Maria. Flor sangat tertekan, ia menangis. Flor ingin membalas komentar jahat dan pesan langsung yang sangat menyakiti hatinya namun Flor takut akan memperparah keadaan.
Flor berbaring, ia menangis, andai saja dari awal Flor tidak menuruti keinginan Juan, tidak peduli ia akan dipecat Juan dari pekerjaannya, mungkin ia tidak akan disudutkan penggemar Maria sesakit ini. Flor merindukan kehadiran neneknya.
Juan melihat Flor masih tertidur, Juan mendekati Flor.
“Flor bangun...” Juan menepuk bahu Flor.
Flor tidak peduli dengan Juan, Flor merasa sangat kesal dengan Juan. Flor menganggap Juan sebagai penyebab para penggemar Maria membencinya.
“Flor bangun, ada Nenek....” Juan kembali menepuk bahu Flor.
“Tidak perlu bangunkan aku dengan sebut Nenek, kamu penyebab para penggemar Maria tuduh aku yang merebut kamu dari Maria di sosial media !” Flor membentak Juan, Flor menangis. Juan tersentak kaget karena belum pernah ada seseorang membentak dirinya seperti yang Flor lakukan. Juan keluar dari kamar hotel memberikan kesempatan Flor dan Nenek berbicara berdua.
“Flor tenangkan dirinu nak...” Nenek mendekati Flor.
“Nenek...” Flor terkejut ia tidak menyangka neneknya ada di kamar hotel. Nenek duduk di samping Flor. Flor memeluk neneknya dan meluapkan emosinya dengan menangis di pelukan neneknya.
“Flor sangat bahagia Nenek ada di sini, Nenek di sini saja ya temani Flor.” Flor menatap wajah neneknya dengan wajah memelas. Tangan kanan Nenek memegang wajah Flor.
“Maafkan Nenek Flor, Nenek akan pulang ke kampung halaman Nenek...”
“Flor ikut ya Nek.”
“Nenek tidak bisa mengajakmu Flor, Nenek takut keluarga tidak bisa menerima kehadiranmu.”
“Flor tahu, Flor hanya cucu angkat Nenek, Tapi Flor boleh ya mengantarkan Nenek ?”
“Tentu saja sayang.” Nenek tersenyum.
Flor dan Juan mengantarkan Nenek pulang ke kampung halamannya dengan mengendarai mobil rental Juan supaya tidak diketahui oleh para penggemar Maria. Sepanjang perjalanan Flor duduk di kursi belakang bersama Nenek, sedangkan Juan menyetir mobil.
“Nek, Flor sangat bahagia pernah diasuh Nenek” Flor menatap Neneknya dengan penuh kasih sayang.
“Bagi Nenek kamu sudah seperti cucu kandung Nenek, Kamu bisa datang ke rumah Nenek di kampung kapan pun kamu mau, Flor.” Nenek mengusap rambut Flor layaknya cucu kandungnya.
“Iya Nek, kalau Flor rindu pasti Flor akan datang ke rumah Nenek, Nenek siapkan makanan favorit Flor.” Flor dan Nenek tertawa.
“Flor, Nenek yakin Juan benar-benar mencintai kamu, kamu pasti bahagia berada di samping Juam.” Bisik Nenek kepada Flor.
Flor sebenarnya ingin memberitahukan Nenek jika sebenarnya dirinya hanya kekasih kontrak Juan, Juan tidak pernah benar-benar mencintainya. Dirinya hanya dijadikan tameng supaya Maria tidak mengejar Juan. Sejak menjadi kekasih kontrak Juan, Flor tidak pernah merasakan ketenangan dan kedamaian seperti sebelum Juan memaksanya menjadi kekasih pura-pura Juan, hal terkonyol yang ia lakukan seumur hidupnya.
Flor tidak pernah lagi menjadi gadis normal lainnya yang menikmati hidupnya dengan kebahagiaan. Selalu ada saja orang yang menghujat dirinya seakan-akan Flor bukanlah gadis baik-baik yang membuat Maria, wanita yang seakan-akan menderita karena kekasihnya direbut orang lain, padahal kenyataan sebenarnya tidak seperti itu, ia tidak pernah mau merebut Juan dari Maria.
Flor, Juan, dan Nenek telah sampai di depan halaman rumah Nenek.
“Juan, kamu jaga Flor baik-baik ya jangan sampai Flor menderita.”
“Jangan khawatir Nek, Saya akan selalu menjaga Flor untuk Nenek, Nenek selalu jaga kesehatan Nenek.”
Nenek turun dari mobil, ia berjalan ke dalam rumahnya yang disambut oleh anaknya dan masuk ke dalam rumah.
“Flor, kamu pindah ke depan !”
“Untuk apa aku ikuti kemauan kamu.”
“Aku bukan sopir kamu, jadi kamu duduk di samping aku ada hal penting yang mau aku bicarakan.”
Flor berpindah ke samping Juan, wajah Flor terlihat tidak senang.
“Flor, ponsel kamu mana ?” tanya Juan
“Untuk apa ?” Flor menatap Juan dengan rasa curiga.
“Tadi pagi kamu bentak aku karena komentar jahat dari penggemar Maria kan ?” tanya Juan
“Terus kamu mau apa?” Flor bertanya dengan emosi tinggi.
Juan merebut ponsel Flor dari tangan Flor dan memberikan ponsel baru kepada Flor.
“Di ponsel ini tidak sosial media apa pun, jadi kamu tidak perlu membaca atau mendengar komentar pedas dari penggemar Maria, hanya aku yang boleh berkomunikasi dengan kamu.” Juan menyerahkan ponsel baru kepada Flor
Dengan terpaksa Flor menerima ponsel baru dari Juan.
“Lalu ponsel aku mau kamu apakan ?" tanya Flor.
“Aku akan simpan ponselmu sampai perjanjian kita selesai.” Juan menaruh ponsel Flor di dalam saku bajunya.
“Ya Tuhan, semoga Maria segera menikah siapa pun calon suaminya termasuk Juan jadi dia tidak mengganggu hamba lagi aamiin.” Flor berdoa.
Juan memasang wajah cemberut karena ia tidak suka didoakan menikah dengan Maria. Flor memandang wajah Juan, Flor tertawa melihat wajah Juan yang cemberut.
“Kamu lucu kalau lagi cemberut, Juan.” Flor kembali tertawa. Juan diam-diam melihat Flor tertawa. Juan menyukai Flor saat tertawa, ia terlihat manis kalau tertawa.
“Atau jangan-jangan kamu suka sama aku dan berencana menikahi aku, maaf ya Juan aku tidak mau menikah denganmu karena aku tidak mencintai kamu.” Flor tertawa kembali sementara Juan fokus menyetir mobil.
Tiba-tiba Flor merasa kantuk menyerangnya, Flor menguap dan tertidur. Ketika mobil berhenti karena lampu merah, Juan menatap wajah Flor yang terlihat cantik saat tertidur. Juan membelai rambut Flor.
“Lihat saja Flor, perlahan tapi pasti aku akan membuat kamu benar-benar mencintai aku.” lirih Juan masih membelai rambut Flor. Juan kembali melanjutkan perjalanannya hingga sampai di depan rumah Juan. Juan memasukkan mobil ke dalam garasi.
“Flor, flor bangun kita sudah sampai.” Juan membangunkan Flor yang masih tertidur lelap.
“Ini di mana Juan, kok sangat gelap ?” tanya Flor.
“Di rumahku.” Ucap Juan.
“Apa di rumahmu, aku kan cuma kekasih kontrak untuk apa ke rumahmu ?” Flor terkejut, ia tidak menyangka akan diajak Juan pulang ke rumahnya.
“Memangnya kamu mau tinggal di mana, rumah Nenek sudah di jual tenang di sini ada orang tua dan adik-adik aku, kamu akan aman tinggal di sini.” Juan membuka pintu mobilnya.
“Tapi Juan aku tidak bawa pakaian.” Flor merasa khawatir.
“Aku sudah membeli beberapa set pakaian buat kamu di kamar tidur kamu.” ucap Juan.
Juan dan Flor keluar dari mobil, mereka melangkah masuk ke dalam rumah Juan yang tampak megah seperti istana. Juan mengantarkan Flor ke kamar tidurnya yang luas seperti kamar putri raja. Juan menunjukkan lemari pakaian dan kamar mandi Flor.
“Terima kasih Juan, kamu ternyata sangat baik.”
“Ya sudah kamu sekarang istirahat, besok kamu kembali bekerja di kantor, aku ada proyek film.”
Juan keluar dari kamar tidur sementara Flor kembali melanjutkan tidurnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!