EPISODE 10

Juan mengajak Flor ke lokasi syuting untuk produksi film terbaru rumah produksi Juan di pantai Hollywood. Flor dan Juan berjalan bersama di sekitar pantai menuju lokasi syuting, di tengah perjalanan, Juan melihat sekuntum bunga warna putih yang indah, Juan memetik bunga tersebut.

“Juan, bunga ini indah sekali, tapi mengapa kamu petik ?” tanya Flor.

“Bunganya seindah wajah kamu.” Ucap Juan, Juan menyisipkan bunga berwarna putih tersebut di telinganya Flor. Juan mengambil foto bersama Flor menggunakan ponselnya, ia memperlihatkan hasil fotonya kepada Flor.

“Wow, hasil fotonya sangat bagus.” Ucap Flor tersenyum kepada Juan, ia mengagumi hasil fotonya. Flor dan Juan melanjutkan perjalanannya menuju lokasi syuting.

Setelah sampai di lokasi syuting, Juan mendatangi sutradara dan mulai sibuk mengecek kelangsungan syuting di lokasi. Flor merasa bosan karena Juan sibuk mengurus syuting, ia berjalan menuju pinggir pantai yang tadi ia lalui bersama Juan untuk menghilangkan kebosanan.

Flor bermain di pinggir pantai sendirian, ia merasakan desiran ombak menuju pinggir pantai dan membuat istana pasir. Tiba-tiba ada beberapa pria mendatangi, mereka bermaksud menculik Flor, Flor berusaha kabur namun salah seorang penculik membekap Flor dari belakang dengan kain yang ditetesi obat tidur.

Flor pingsan, ia tidak sadarkan diri. Para penculik tersebut memasukkan Flor ke dalam mobil mereka. Mobil penculik pergi meninggalkan pantai.

Flor telah sadar, ia terkejut dengan keadaan di sekitarnya yang berbeda. Bukankah ia seharusnya ada di pantai, entah mengapa kini ia berada di sebuah ruangan yang gelap, tangan dan kaki flor terikat di kursi. Bibir Flor disumbat dengan plester hingga ia tidak bisa berteriak atau pun meminta tolong kepada siapa pun. Flor tidak mengerti mengapa ada orang yang berniat jahat menculik dirinya, karena Flor tidak pernah bersikap jahat kepada siapa pun.

Ketika jam istirahat syuting untuk makan siang, Juan mencari Flor untuk mengajaknya makan siang di restoran yang lokasinya di sekitar lokasi syuting. Juan mencari Flor di segala penjuru di lokasi syuting namun Juan tidak menemukan Flor di mana pun.

Juan bertanya kepada hampir semua kru dengan memperlihatkan foto Flor di ponsel Juan, namun tidak ada satu orang pun yang mengaku melihat Flor. Juan mulai bingung harus ke mana ia mencari supaya dapat menemukan Flor. Terpikirkan di benak Juan, mungkinkah Flor sekarang ada di pantai ? Juan pergi ke pantai yang tadi ia lewati bersama Flor sebelum sampai di lokasi syuting.

“Flor...Flor...Flor..dimana kamu ?” Juan terus memanggil nama Flor, namun tidak ada jawaban dari Flor. Juan melangkah menuju pinggir pantai, ia merasa sangat sedih dan menyesal karena ia terlalu fokus dengan urusan syuting sampai melupakan Flor. Juan duduk di pinggir pantai tanpa sengaja ia melihat sekuntum bunga putih. Juan ingat bunga ini yang ia sematkan di telinga Flor.

Juan berpikir jika Flor kembali ke hotel karena bosan dengan lokasi syuting, Juan bergegas kembali ke hotel untuk meminta maaf kepada Flor, Juan merasa bersalah karena telah menelantarkan Flor.

Setelah sampai di hotel, Juan membuka pintu kamar Flor, tetapi Flor tidak ada. Juan mencari ke seluruh ruangan hotel tempat dia dan Flor menginap namun tidak menemukan Flor. Tiba-tiba ponsel Juan mendapat panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal, Juan menerima panggilan tersebut.

“Juan, Flor ada di tangan kami.” Ucap penjahat.

“Jangan main-main aku tahu kamu hanya menipuku saja !” tegas Juan, ia stres karena Flor tidak ia temukan di mana pun

“Oke, kalau kamu tidak percaya kami akan video call kamu.” Ucap penjahat. Juan membuka video call, ia melihat Flor disekap beberapa pria yang mengenakan penutup kepala.

“Flor....” Juan memanggil Flor, Flor berusaha memberontak untuk melepaskan diri namun dirinya disuntik dengan obat bius hingga pingsan.

Juan merasa sangat marah dengan penjahat yang membuat  yang mengikat tangan dan kaki Flor di kursi, mulutnya pun tidak dibiarkan untuk bicara bahkan penjahat membiusnya hingga Flor tidak sadarkan diri.

“Kamu lihat kan kami tidak main-main, pokoknya jika kamu ingin kekasihmu, Flor selamat sediakan uang tebusan lima ratus ribu dolar dan jangan libatkan polisi kalau tidak ingin kami lenyapkan nyawa Flor !” ancam penjahat, mereka menghentikan Video Call. Juan bingung apa yang harus ia lakukan untuk membebaskan Flor, apakah ia harus menuruti semua kata penjahat menyerahkan uang tebusan tanpa melibatkan polisi atau ia bekerja sama dengan polisi namun ia khawatir nyawa Flor akn berada dalam bahaya.

Juan ingat ia memiliki sepupu seorang interpol yang bernama Diego Suarez.Juan menghubungi sepupunya itu untuk meminta saran dalam menyelamatkan nyawa Flor.

Sementara itu Flor tersadar, ia berada di atas kasur dengan keadaan tangan dan kakinya masih terikat. Secara tidak sengaja Flor mendengar salah seorang penjahat sedang menelepon seseorang, penjahat itu berterima kasih berkat infonya jika Flor adalah kekasih seorang sutradara dan produser sukses, kaya, dan terkenal.

 Apa lagi Juan sedang ada proyek syuting di pantai Hollywood, membuat mereka bisa menculik dan meminta tebusan kepada Juan, mereka yakin akan segera menjadi orang kaya. Flor juga mendengar penjahat itu mengabulkan keinginan orang tersebut untuk melenyapkan Juan meskipun ia sudah memberikan uang tebusan dan menyerahkan Flor pada dirinya.

Flor mencoba menebak siapa yang telah menyuruh penjahat ntuk menculik dirinya demi tebusan uang dan meminta penjahat melenyapkan Juan, ia berpikir apakah mungkin informan itu adalah Maria, tetapi kalau Maria tidak mungkin meminta penjahatnya untuk melenyapkan Juan, atau David tapi rasanya tidak mungkin David tahu jika dia bersama Juan di Hollywood.

Para penjahat masuk ke dalam kamar, Flor berpura-pura tertidur. Para penjahat membangunkan Flor.

“Bangun, Juan akan datang membawa uang tebusan. Kamu adalah tiket lotre kami menjadi kaya.” Para penjahat tertawa. Flor dibawa keluar dari kamar tidur menuju ruang penyekapan. Juan datang membawa dua koper besar, para penjahat terlihat sangat bahagia karena apa yang mereka inginkan akan segera tercapai. Salah satu penjahat membuka koper-koper. Juan melemparkan koper-koper tersebut ke wajah salah satu penjahat hingga pingsan.

Penjahat lainnya menodongkan pistolnya ke kepala Flor sambil mengancam Juan. Sepupu Juan menembak tepat mengenai tangan penjahat yang menodongkan pistol ke kepala Flor, Flor akhirnya bebas salah satu penjahat berusaha melarikan diri namun dapat ditangkap polisi. Akhirnya ketiga penjahat itu dapat diringkus oleh polisi dan dimasukkan ke dalam mobil polisi.

Flor menangis, ia sangat ketakutan dengan apa yang dialaminya hari ini. Juan berusaha menenangkan Flor dengan memeluk Flor. Juan mengantarkan Flor memberikan keterangan mengenai kronologi kejadian penculikan yang ia alami dan memberikan mengenai percakapan telepon salah satu penjahat dengan orang yang menyuruh para penjahat itu menculik Flor dan melenyapkan Juan. Juan selintas memikirkan siapa yang melakukan hal sejahat itu. Tetapi untuk saat ini ia bahagia karena dapat bersama lagi dengan Flor.

Juan membawa Flor kembali ke hotel. Flor bahagia ia dapat bebas dari sekapan penculik dan bersama lagi dengan Juan.

“Juan, aku minta maaf karena aku pergi sendirian ke pantai, kamu sampai harus meninggalkan pekerjaanmu.” Ucap Flor menatap wajah Juan

“Justru aku yang harus minta maaf Flor, karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku membuat kamu telantar, aku janji akan meluangkan waktuku yang panjang untuk bersamamu.” Ucap Juan tersenyum kepada Flor.

“Terus proyek syuting kamu bagaimana ?” tanya Flor.

“Sudah selesai Flor, besok kita kembali ke Spanyol.” Ucap Juan.

Flor tersenyum bahagia, akhirnya sebentar lagi ia bisa memegang ponselnya lagi untuk menghubungi Nenek Rosalinda.

 

 

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!