Flor berdiri di beranda kamar hotel, menikmati langit senja kota Los Angeles Ada begitu banyak gedung pencakar langit begitu pun dengan kesibukan masyarakat kota Los Angeles yang tidak pernah berhenti meski hari menjelang malam. Lampu-lampu kota Los Angeles yang terlihat sangat ramai menerangi kota Los Angeles
“Flor, kamu di mana ?” Juan yang mengenakan tuxedo hitam menghentikan pencariannya saat melihat Flor berdiri di beranda, ia memperhatikan Flor yang memandang langit. Juan berjalan menuju beranda menghampiri Flor. Juan mendekati Flor, berdiri di samping Flor.
“Ternyata langit senja di kota Los Angeles sangat indah.” Juan ikut memandangi langit senja kota Los Angeles
“I, iya Juan. Kok kamu ada di sini ?” Flor terkejut dengan kehadiran Juan, ia menatap wajah Juan.
“Aku dari tadi mencari kamu, ternyata ada di sini.” Juan menatap wajah Flor yang terlihat lucu saat terkejut.
“Mencari aku, ada apa ?” Flor penasaran dengan perkataan Juan.
“Malam ini kita diundang teman masa kecilku, Antonio Solano. Seorang penyanyi yang sukses di Amerika Serikat.” ucap Juan.
“Malam ini, kamu tidak memberitahu aku kemarin ?” tanya Flor.
“Pokoknya sekarang kamu mandi dan bersiap-siap ke sana. Gaun yang harus kamu pakai ada di lemari. Aku tunggu kamu di lobi hotel !” tegas Juan. Juan pergi keluar dari kamar hotel meninggalkan Flor sendirian.
Setelah Juan keluar dari kamar hotelnya, Flor ingin mengetahui seperti apa gaun yang harus dikenakannya. Flor berjalan memasuki kamar hotel menuju lemari pakaian. Flor membuka lemari pakaian, ia melihat gaun warna merah muda yang sangat indah dan mewah, dipenuhi kristal swarovski line A dress dan tanpa lengan.
Flor melangkah menuju kamar mandi membawa handuk dan peralatan mandi. Sementara Juan duduk di lobi hotel menunggu kedatangan Flor, Juan melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
“Flor lama sekali, dia sedang apa ya sudah satu jam berlalu pestanya dimulai satu jam lagi. Apa Flor tertidur ?” Juan berdiri, ia melangkah menuju lift. Baru beberapa langkah, Juan melihat Flor keluar dari pintu lift.
Juan terperangah, Juan melihat Flor dari ujung rambut hingga ujung kaki. matanya tidak dapat berpaling dari Flor yang terlihat sangat cantik seperti bidadari.
“Juan, aku minta maaf sudah membuatmu menunggu lama.” Flor tersenyum kepada Juan. Flor mendekati Juan. Juan menyambut kedatangan Flor, Juan menggenggam tangan Flor menuju ke luar hotel.
“Flor kamu terlihat sangat cantik, sangat cocok dengan gaun yang kamu kenakan.” Juan menatap Flor dengan penuh kekaguman. Flor dan Juan masuk ke dalam mobil yang telah dipesan Juan.
“Juan, mengapa kita harus memakai kostum seperti ini ke pesta, jujur ini sangat merepotkan dan membuatku agak lama untuk memakainya dan menata rambut ?” tanya Flor.
“ Teman masa kecilku mengadakan peluncuran album lagunya dengan bernuansa cinta romantis jadi dia mengambil tema ballroom dance dalam pesta malam ini.
Flor dan Juan telah tiba di sebuah bangunan megah dan mewah bak istana kerajaan, setiap sudut ruangan dihiasi dengan emas murni. Keluar dari mobil Juan disambut oleh beberapa fotografer dan wartawan yang menanyakan hal yang sama tentang kisah cintanya dengan Maria yang berujung kandas.
Juan tidak menjawab pertanyaan wartawan, ia lebih fokus dengan tujuan utama, menghadiri album lagu rekan bisnisnya. Juan menggandeng tangan Flor sambil berjalan di karpet merah menuju aula. Juan dan Flor menghampiri Antonio yang sedang mengobrol dengan beberapa wanita, salah satunya Maria.
“Antonio....” Juan memanggil rekan bisnisnya itu. Antonio menghentikan pembicaraan dengan para wanita. Antonio berbalik badan dan mendekati Juan.
“Hai, Juan sobatku akhirnya sangat senang rasanya kamu datang. Siapa gadis yang bersamamu ini ?” Antonio memandangi Flor dari ujung rambut hingga ujung kaki.
“Kenalkan Flor, dia kekasihku.” ucap Juan. Flor dan Antonio saling berjabatan tangan dan melemparkan senyuman.
“Kau beruntung sekali mendapatkan gadis secantik Flor sobat, pantas saja Maria kau tinggalkan.” ucap Antonio.
“Aku memang sangat beruntung Flor menerima cintaku.” ucap Juan tersenyum menatap Flor, Flor tersipu malu pipinya memerah. Maria yang diam-diam mendengar percakapan antara Juan dan Antonio merasa sangat kesal.
“Juan, aku akan ke panggung, nanti saat aku bernyanyi kau ajak Flor menari di tengah ok.” Pinta Antonio. Antonio berjalan ke panggung ia mulai menyanyikan lagu miliknya yang berjudul “Te Amor”. Juan mengajak Flor ke tengah-tengah aula untuk menari bersamanya. Para tamu undangan terkesima melihat Juan dan Flor menari.
Maria yang diam-diam menyusup diantara para tamu undangan, mendorong Flor yang sedang menari berputar-putar, Flor terjatuh ke lantai. Maria tertawa puas melihat Flor tergeletak.di lantai dengan wajah kesakitan
“Rasakan itu wanita tidak tahu diri, berani-beraninya merebut Juan dariku !!” ucap Maria dengan penuh amarah.
“Kamu yang harusnya tahu diri Maria, aku meninggalkanmu karena perselingkuhanmu dengan Ernesto, pesaing bisnisku !” Juan membantu Flor berdiri.
“Berita itu bohong Juan sayang, aku dan Ernesto hanya rekan bisnis tidak lebih dari itu. Kamu balikan denganku dan tinggalkan gadis miskin itu Juan kumohon.” ucap Maria memasang muka memelas sambil mendekati Juan berharap hati Juan akan luluh.
“Aduh.” Flor merasa kakinya kesakitan karena memakai sepatu high heel. Juan memeriksa kondisi kaki Flor, Juan melihat kaki Flor agak kebiru-biruan.
“Kamu tidak perlu drama Flor, semua yang di sini tahu kamu hanya mencari perhatian Juan saja.” ucap Maria menghampiri Flor yang masih kesakitan dan mencoba bangun namun tidak bisa berdiri karena kedua kakinya mengalami keseleo.
“Aku tahu mana yang berbohong dan mana yang jujur. Kamu tidak usah berpura-pura paling menderita.” Juan menggendong Flor hingga masuk ke dalam mobil. Maria sangat kesal dengan sikap Juan yang sangat peduli dengan Flor. Flor menatap wajah Juan, ia bingung mengapa Juan begitu peduli terhadap dirinya. Bukankah dirinya hanya kekasih kontrak Juan ?
Setelah sampai di kamar hotel, Juan membaringkan Flor di atas tempat tidur dengan hati-hati. Juan membuka sepatu high heel Flor secara perlahan-lahan. Juan keluar dari kamar hotel meninggalkan Flor sendirian di kamar hotel. Flor tidak mengerti mengapa Maria sebegitu marah dan dendam terhadap dirinya hingga tega mencelakakan dirinya.
Juan kembali ke dalam kamar hotel, ia mendekati Flor sambil membawa dua kantong kompres berisi es, Juan meletakkan kantong kompres di atas kaki Flor yang membiru. Flor menjerit kesakitan. Namun perlahan-lahan rasa sakit Flor berkurang.
“Juan, mengapa kamu peduli dengan aku ?” tanya Flor menatap wajah Juan.
“Aku hanya bertanggung jawab karena aku yang membawamu ke kota ini.” ucap Juan
“Mengapa kamu tidak balikan saja dengan Maria, kelihatannya Maria benar-benar masih mencintaimu ?” tanya Flor.
“Apa pun yang terjadi aku tidak akan pernah kembali pada Maria, apalagi setelah apa yang Maria lakukan terhadapmu, setelah ini aku akan membawamu ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi kakimu.” ucap Juan. Juan menggendong Flor keluar dari kamar hotel menuju rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments