Kissing Strangers_Mencium Orang Asing_Seventeen

Apa?

Shakila tergugu, lidahnya begitu sulit digerakkan saat ini, tatkala Chris mengatakan dirinya hanya mainan saja. Padahal Shakila menebak Chris kalau menaruh perasaan yang sama juga dengannya. Apa dia salah mendengar barusan.

Entahlah, perasaan Shakila campur aduk sekarang, marah, sedih dan kecewa melebur menjadi satu. Dadanya bergemuruh kuat, jantungnya seakan di remas-remas oleh sesuatu tak kasat mata. Dalam hitungan detik, Shakila segera tersadar lalu menatap ke depan dan melihat punggung Chris bergerak cepat, mulai menghilang dari pandangannya.

"Pak Chris, tunggu! Hei, dosen mesum!!!" teriaknya, sedikit jengkel, sambil mengayunkan kakinya. Namun, baru beberapa langkah, seseorang mencekal pergelangan tangannya dari belakang. Shakila pun memutar kepalanya. Matanya langsung bertemu dengan seseorang yang sangat ia benci. Siapa lagi kalau bukan Baron, mantan kampret!

Empat meter dari tempat mereka berada, Calvin mendengus kasar karena Chris sudah jauh dari jangkauannya. Secepat kilat ia mengubah haluan jalan agar lebih cepat sampai ke lorong depan penghubung antar kantor dosen. Meninggalkan Shakila dan Baron tengah menatap tajam satu sama lain sekarang.

"Mau kemana Sayang? Aku sudah sembuh, mengapa kamu tak datang mengunjungi aku kemarin Sayang?" Baron tersenyum licik dengan mata melotot sedikit.

"Untuk apa! Di antara kita tak ada hubungan lagi Baron!" kata Shakila, sambil mengibas tangannya dengan kuat. Tetapi, jeratan Baron ternyata sangatlah kuat hingga membuat Shakila meringgis sejenak. "Shft..., lepaskan tanganku, Baron!

Shakila benar-benar kesal, dengan sekuat tenaga ia memberontak. Namun, tenaganya kalah telak. Mungkin karena pikirannya kini terbelah menjadi dua, ia tak fokus. Ingin sekali dia menemui Chris sekarang jua dan meminta penjelasannya. Akan tetapi, kedatangan Baron membuat dia tak bisa berjumpa dengan Chris sekarang.

Senyuman sinis terbingkai jelas di bibir Baron kini. Dengan sorot mata penuh nafsu, ia semakin mengeratkan cekalan."Tidak, kali ini aku tidak akan melepaskanmu! Aku belum mendapatkan tubuhmu!" Baron menarik tangan Shakila seketika ke dalam pelukan.

Shakila panik luar biasa, sambil berusaha memberontak, ia berkata,"Lepaskan aku si4lan!"

Kekehan terdengar setelahnya, Baron memegang dagu Shakila seketika. "Haha, tidak akan, kemarilah Sayang, jangan naif!"

"Cuih!" Tanpa pikir panjang Shakila membuang ludah tepat di wajah Baron saat pria itu hendak menyentuh bibirnya.

Baron meradang. Tamparan kuat mendarat tepat di pipi kiri Shakila.

Shakila naik pitam, amarah yang bersemayam sedari tadi di relung hatinya menguar seketika ke udara. Saat melihat celah, tanpa perhitungan ia menyundul dagu Baron dan pada akhirnya tubuhnya pun terlepas.

"Argh!" Baron memundurkan langkah kakinya sambil memegang rahangnya sejenak.

"Ck! Jangan mengangguku Baron! Sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa mencicipi tubuhku ini!" Cepat-cepat Shakila menyapu jaket kulitnya, sambil melayangkan tatapan jijik ke arah Baron.

Baron tersenyum sinis. "Oh ya? Lalu bagaimana dengan Pak Chris, aku mendengar kabar burung kalau dosen sok ganteng itu mencumbumu kemarin, jangan munafik Shakila. Ayolah, aku akan memuaskanmu," ucapnya sambil menjilat bibirnya sekilas.

Mendidih darah Shakila, melihat tatapan lapar Baron. Dengan tangan terkepal kuat, ia maju selangkah dan melayangkan pukulan di pipi kanan Baron hingga Baron tersungkur ke lantai.

Baron lantas terkejut dan memekik kesakitan,tatkala melihat pergerakan Shakila yang amat gesit sekarang. Tanpa mengatakan satu patah kata pun ia membalas serangan ke arah Shakila dengan memelintir tangan wanita itu. Namun, Shakila tak tinggal diam. Keduanya pun saling beradu jotos di koridor kampus.

Suasana di bangunan mulai terlihat ramai, para mahasiswa dan mahasiswi yang baru saja datang. Mereka lantas penasaran kala mendengar suara perkelahian di dalam. Mereka pun berlarian menuju sumber suara dan alangkah terkejutnya mereka, melihat pertikaian antara Baron dan Shakila.

Para kaum adam seakan tak percaya Shakila ternyata sangat pandai memukul lawannya. Mereka tak mengira wanita berwajah imut dan memiliki bulu mata lentik itu dapat berkelahi.

Begitu pula dengan kaum hawa. Untuk sejenak mereka bergedik ngeri karena Shakila benar-benar menyeramkan.

Baron kewalahan, di sekujur wajah dan sebagian tubuhnya tampak membiru. Untuk sesaat para kaum adam berdecak kagum, melihat perkelahian tak seimbang di depan sana. Bagaimana tidak, saat ini keadaan Baron terlihat menggenaskan, darah segar menyembur keluar dari mulutnya saat Shakila memukul kuat perut bawah Baron.

"Masih belum menyerah ha!" Shakila bertanya sambil mencengkram kerah baju Baron.

Baron terbatuk-terbatuk sebentar.

"Tentu saja belum, jangan senang dulu Shakila, aku masih berbaik hati tidak membalas seranganmu itu, aku tak menyangka ternyata pukulanmu lumayan kuat. Aku penasaran apa dosen mesum itu sudah mengauli tubuh sexymu ini ha?" katanya sambil melirik buah dada Shakila.

Shakila semakin meradang. Secepat kilat ia kembali memukul rahang Baron hingga Baron menggelepar di lantai.

"Baron!"

Donna baru saja sampai. Ketika mendengar ada wanita dan pria yang berkelahi dari temannya. Tentu saja Donna penasaran. Ia pun mendatangi tempat perkelahian tersebut. Donna amat terkejut, ternyata yang berkelahi adalah pria pujaannya. Secepat kilat ia menghampiri Baron.

Donna langsung berjongkok di hadapan Baron dan memeriksa denyut nadi Baron. Ketakutan langsung menjalar di hatinya karena kondisi Baron terlihat menggenaskan. Donna mendonggakkan ke atas dan menatap tajam Shakila.

"Shakila! Apa yang kamu lakukan padanya ha! Dasar jal4ng! Berani-beraninya kamu menyakitinya!" seru Donna.

"Cih!" Shakila berdecih. "Jangan mencampuri urusanku Donna. Aku tidak akan menyakiti Baron kalau bukan dia yang memulai duluan. Sebelum mengatai aku j4lang, berkacalah terlebih dahulu," ucapnya sambil menatap remeh.

"Si4lan!" Dengan tangan terkepal kuat, Donna bangkit berdiri.

"Apa? Mau aku pukul juga?" Shakila menaikkan lagi suaranya sambil melayangkan tatapan dingin.

"Berhenti!" Seorang dosen menerobos kerumunan para mahasiswa seketika.

Shakila dan Donna serempak menoleh.

"Shakila ikut Bapak kantor sekarang!" teriak sang dosen dengan sorot mata mematikan. Kemudian mengedarkan pandangan di sekitar. "Kalian semuanya bubar! Hei, kamu cepat bawa Baron ke rumah sakit!" titahnya sambil menunjuk ke arah pria kemeja hitam.

Shakila mendengkus sesaat. Akibat emosinya yang tak dapat di kontrol, mengakibatkan dirinya tersandung masalah lagi. Anggukan pelan sebagai balasannya.

***

Dengan langkah berat Shakila mengikuti sang dosen menuju kantor. Tengah memikirkan, hukuman apa yang akan diterimanya nanti, entahlah. Teringat akan ancaman Mommynya jika membuat ulah lagi, tidak akan kuliah lagi. Perasaannya semakin resah dan gelisah. Belum selesai masalah hatinya terselesaikan, muncul lagi masalah baru.

"Pak Chris...."

Saat melintas di koridor lain, perhatian Shakila langsung tertuju pada Chris, yang sekarang sedang berdiri berhadapan bersama seorang pria. Shakila tak dapat melihat wajahnya karena tubuh pria itu membelakanginya.

Shakila ingin sekali menghampiri Chris saat ini. Akan tetapi, melihat tatapan tajam dari sang dosen. Shakila mengurungkan niatnya. Dia hanya dapat memandangi Chris dari kejauhan. Wajah Chris tak menunjukkan ekspresi sama sekali. Namun, sepertinya pembicaraan yang mereka lakukan sangat serius.

Perkataan Chris tadi pagi terngiang-ngiang di benaknya seketika. Shakila mengigit bibirnya, berusaha menahan sesuatu agar tak keluar dari balik bola matanya.

"Ayolah Shakila, jangan menangis, ingat skincaremu itu mahal, sunscreen 250 ribu, serum mata 350 ribu," desisnya pelan sambil memegang kedua pipinya, berharap tak ada air matanya yang keluar.

Terpopuler

Comments

Kiki Rizkia Apriliani

Kiki Rizkia Apriliani

calvin? q pkr bnran . brti sdh ktmu prsmbyian cris

2023-10-22

0

miyura

miyura

next othor

2023-09-30

0

YuWie

YuWie

spill dong skincare mu shakil

2023-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_One
2 Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Two
3 Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Three
4 Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Four
5 Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Five
6 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Six
7 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Seven
8 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eight
9 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Nine
10 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Ten
11 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eleven
12 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twelve
13 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Thirteen
14 Kissing Strangers_Mencium Orang Asing_Fourteen
15 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing-Fiveteen
16 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Sixteen
17 Kissing Strangers_Mencium Orang Asing_Seventeen
18 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eightteen
19 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Nineteen
20 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty
21 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty One
22 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty Two
23 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
24 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
25 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
26 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
27 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
28 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
29 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
30 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
31 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
32 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
33 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
34 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
35 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
36 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
37 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
38 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
39 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
40 Bonchap - Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
41 PENGUMUMAN!
Episodes

Updated 41 Episodes

1
Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_One
2
Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Two
3
Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Three
4
Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Four
5
Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Five
6
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Six
7
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Seven
8
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eight
9
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Nine
10
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Ten
11
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eleven
12
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twelve
13
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Thirteen
14
Kissing Strangers_Mencium Orang Asing_Fourteen
15
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing-Fiveteen
16
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Sixteen
17
Kissing Strangers_Mencium Orang Asing_Seventeen
18
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eightteen
19
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Nineteen
20
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty
21
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty One
22
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty Two
23
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
24
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
25
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
26
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
27
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
28
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
29
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
30
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
31
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
32
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
33
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
34
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
35
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
36
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
37
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
38
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
39
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
40
Bonchap - Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
41
PENGUMUMAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!