Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Nine

"Shakila! Stop!" Donna berusaha melerai Shakila. Akan tetapi Shakila bagai orang kerasukan.

Shakila melayangkan pukulan di tubuh Baron bertubi-tubi. Hingga Baron tak diberi kesempatan untuk berbicara sama sekali. Kedua mata Shakila memancarkan angkara murka yang membuat Donna begitu ketakutan. Namun, karena tak mau melihat Baron terluka parah. Sekali lagi Donna mendekat hendak mengapai tangan Shakila. Akan tetapi, Shakila berteriak sangat nyaring,"Diam kamu! Tak usah campuri urusanku! Kalau kamu mendekat lagi, aku akan mematahkan tanganmu," gertaknya sambil menghentikan gerakan tangannya.

Donna terhenyak. Dia mengurungkan niatnya. Tak kehabisan akal dia melirik ke kanan dan ke kiri, ingin mencari pertolongan. Namun, suasana di kampus masih sangat sepi dan para mahasiswa dan mahasiswi belum juga datang.

Saat melihat ada celah, Baron menyentak kasar tangan Shakila. Hingga kaki Shakila mundur seketika.

"Dasar wanita gila! Berani sekali kamu memukulku ha!" teriak Baron, tak terima wajahnya babak belur karena ulah Shakila. Nampak darah mengalir sedikit dari sudut bibirnya.

Seringai kuat tergambar jelas di wajah cantik Shakila. Dengan mengangkat satu alis matanya, ia berseru,"Ya, aku memang gila! Kamu pikir aku takut denganmu!"

Baron mendengus kasar sejenak. "Aku memangnya salah apa, Sayang?" tanyanya berusaha menahan rasa sakit yang merasuk tubuhnya, karena pukulan Shakila sangatlah cepat dan kuat.

Shakila menghembus napas dengan sangat berat, bisa-bisanya pria di hadapannya ini masih bertanya. Karena ulah Baron semalam membuat dia bertemu Chris dan pada akhirnya kebebasannya terengut. Bagaimana tidak, kalau saja Baron tidak membocorkan ban motornya, mungkin saja ia dapat kabur dari kejaran polisi, tanpa bantuan Chris. "Nggak usah manggil Sayang! Mulai dari sekarang, kamu' aku pecat jadi pacarku!" serunya sambil melipat tangan di dada.

Lantas perkataan Shakila membuat Donna dan Baron saling melemparkan pandangan satu sama lain. Raut keheranan terukir jelas di wajah mereka seketika.

"Pecat? Kamu memecatku jadi pacarmu?" Baron mengulangi perkataan Shakila seketika.

"Iya, kamu di pecat! Mulai detik ini kamu bukan pacarku!" sahut Shakila, dengan tatapan serius.

"Mungkin maksudmu putus Shakila." Donna memutar matanya ke atas sejenak.

"Aaaa, iya iya itu, putus, kita tidak ada hubungan lagi Baron, dasar pria licik!" Shakila tersenyum sinis setelahnya, menatap remeh Baron.

"Nggak! Aku nggak mau putus! Aku sayang sama kamu Shakila!" Baron tak mau diputuskan oleh perempuan. Bukan karena sayang, melainkan karena tak mau harga dirinya jatuh. Apalagi sampai saat ini dia belum pernah berciuman ataupun menyentuh tubuh seksi Shakila, tentu saja Baron tak mau kehilangan kesempatan itu. Dia harus berhubungan dengan Shakila, bagaimanapun caranya.

Shakila berdecak kesal mendengar penolakan Baron, sebab dia dapat menebak isi pikiran Baron saat ini. Sedangkan Donna tak mampu berkata apa-apa lagi, bagaimana bisa Baron tak mau pisah dengan Shakila. Padahal selama ini dia menaruh rasa pada Baron dan seringkali merelakan tubuhnya dijamah Baron walau tanpa status, Donna pun mulai tersulut emosi jadinya, kedua tangannya tampak terkepal kuat, menahan amarah yang membuncah di relung hatinya saat ini.

"Terserah! Pokoknya diantara kita tidak ada apa-apa lagi!" Shakila hendak menggerakkan kaki namun Baron menahan tangannya.

"Tunggu Shakila, ayolah Sayang, aku minta maaf, tadi aku di goda sama Donna, maafkan aku ya," sahutnya dengan tatapan memelas.

Donna semakin membara. Dia berdiri di tengah-tengah keduanya dengan rahangnya yang sudah mengeras sedari tadi.

Shakila mengibaskan tangan Baron seketika lalu menatap tajam. "Dasar simpanan tante-tante, kamu pikir aku buta, sudahlah Baron, jangan mengangguku, lagipula aku memutuskan mu karena ulahmu semalam, kamu pikir aku tidak tahu, kamu yang membocorkan banku kan!" katanya.

Baron meradang kala Shakila mengetahui rahasianya yang menjadi brondong tante-tante, tanpa banyak kata dia merem4s cepat bokong sintal Shakila dan hendak menarik Shakila ke dalam pelukannya. Namun, gerakannya kalah cepat karena Shakila sekali lagi melayangkan pukulan tepat di pipinya berulang kali.

"Biadab!" teriak Shakila, tanpa memperdulikan keadaan Baron yang sudah lemas.

Donna menjerit histeris melihat darah keluar dari tubuh Baron. Secara bersamaan pula para mahasiswa dan mahasiswi mulai berdatangan, mereka terkejut melihat pemandangan di depan mereka. Ingin melerai, tetapi mereka tidak berani mendekati Shakila.

"Hentikan Shakila!" teriak Donna, panik.

Shakila bagai orang tuli. Dia semakin melancarkan serangan. Sebab tak terima dilecehkan Baron.

"Shakila maafkan aku...." lirih Baron, berharap Shakila menghentikan serangan kala rasa sakit di tubuhnya semakin kian terasa.

Shakila berdecih sejenak lalu melompat tinggi dan menendang kepala Baron hingga pria itu tersungkur ke tanah.

"Baron!" Donna bergegas menghampiri Baron yang tampak lebam-lebam dan di sekujur tubuhnya bersimbah darah. Kemudian dia menaruh kepala Baron di pahanya sambil mengelus pelan pipi temannya, yang sudah pingsan itu.

Melihat pemandangan di depan, Shakila hanya tersenyum sinis. Sementara para mahasiswa lainnya, hanya bisa meratapi kemalangan Baron. Mereka begitu penasaran, apa yang sebenarnya terjadi sebelumnya.

"Ada apa ini?" Chris baru saja tiba. Gurat keterkejutan terukir jelas di wajahnya saat melihat keadaan Baron.

Lantas Shakila menoleh ke sumber suara. Dia mulai panik dan was-was karena ada Chris.

Aduh, gimana nih?

"Shakila pukul Baron, Pak! Keluarkan saja dia Pak! Hiks, hiks, hiks..." jawab Donna sambil menitihkan air matanya.

Chris langsung menatap Shakila. "Shakila, kamu lari lapangan basket 100 kali," katanya tanpa ekspresi sama sekali.

"What? Tapi Pak, itu semua bukan salahku, tadi Baron memegang p4ntatku! Makanya aku marah." Shakila tak terima disalahkan sepenuhnya sebab yang membuatnya naik pitam, gara-gara ulah Baron sendiri tadi

"Jangan banyak membantah lakukan sekarang atau aku akan mengadukan hal ini kepada orangtuamu!"

Shakila mendengus kasar lalu tanpa banyak kata melangkah cepat menuju lapangan basket.

Selepas kepergian Shakila, Donna kembali bersuara. "Pak, menurutku hukuman itu masih terlalu ringan, lihatlah Baron Pak, dia terluka parah, dasar wanita gila!" umpatnya seketika.

Chris terlihat enggan menanggapi. Dia hanya menatap datar Donna dan berkata," Suruh teman-temanmu membawa Baron ke UKS sekarang!" Lalu berjalan cepat menuju lapangan basket.

Meninggalkan Donna yang masih sesenggukan, melihat kondisi Baron.

*

*

*

Saat melihat kedatangan Chris, Shakila langsung berlarian menggelilingi lapangan basket, sambil menggerutu kecil. Baru saja beberapa kali putaran, butiran keringat sudah muncul di dahinya. Shakila ingin menyerah namun karena mendengar teriakan Chris. Dia terpaksa melanjutkan larinya.

Sepuluh menit kemudian, Shakila masih berlarian di sekitar lapangan, para mahasiswa-mahasiswi lainnya pun ikut memperhatikan Shakila. Sebagian kaum adam ingin sekali memberikan Shakila air minum namun melihat tatapan tajam Chris, mereka tak berani mendekat.

"Cih dasar wanita mur4han!" Donna baru saja tiba, setelah mengantar Baron ke UKS tadi. Dia tak terima, mengapa Baron tak mau putus dengan Shakila. Disinilah dia sekarang ingin melihat Shakila dihukum.

"Apa aku tidak salah dengar? Bukannya kamu yang murahan, mau aja di ***** ***** sama cowok, malu dong, murahan kok teriak murahan." Dari kejauhan Shakila setengah berteriak, menanggapi perkataan Donna. Dia mengulas senyum tipis sejenak, melihat kekesalan yang terukir di wajah Donna sekarang.

"Diam!!!" teriak Chris, sampai membuat Donna, Shakila dan mahasiswa lain terlonjak kaget. "Pergi kamu dari sini Donna, nilaimu bapak kurangi!" ucapnya kemudian.

Donna merengut kesal. Tanpa banyak kata dia pun melenggang pergi seketika.

"Kalian juga semuanya bubar!" Chris berteriak kembali saat para lelaki tak mengalihkan pandangan dari Shakila sedari tadi.

Begitu mendengar perkataan sang dosen, mereka pun mulai bubar dan memasuki kelas masing-masing.

"Pak, udah belum, Shakila sudah capek?" Dengan napas terengah-engah, Shakila bertanya sambil berhenti.

"Lima puluh kali lagi," sahut Chris cepat.

"Aish, tolong lah Pak, Shakila mohon, kan kita tetangganan Pak, nanti Shakila bilang Mommy, biar uang kost Bapak nggak usah di bayar bulan depan, hehe." Shakila hendak bernegosiasi.

Chris tak serta-merta langsung menjawab, tengah berpikir sesaat. "Hm, Bapak akan mengurangi hukuman, kalau kamu ingat kejadian beberapa hari yang lalu."

"Ha? Kejadian apa Pak?" tanya Shakila sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, berusaha mengingat-ingat kejadian yang dialaminya tempo lalu.

Chris mendengus pelan, karena daya ingat Shakila kurang bagus. "Hotel Ritz!" sahutnya, setengah berteriak.

Terpopuler

Comments

lily

lily

di kuliah emangnya ada UKS ? setahuku gak ada UKS deh

2024-05-19

0

Zia_Lin

Zia_Lin

si Baron kayaknya bakal jadi calon the next Andre.😂

2024-01-07

0

Dian Isnu

Dian Isnu

mau kasian ma Baron tp Baron nya g ada ahklak jadi ya syukurin aja kali ya😁😁😁

2023-07-14

1

lihat semua
Episodes
1 Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_One
2 Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Two
3 Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Three
4 Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Four
5 Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Five
6 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Six
7 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Seven
8 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eight
9 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Nine
10 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Ten
11 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eleven
12 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twelve
13 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Thirteen
14 Kissing Strangers_Mencium Orang Asing_Fourteen
15 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing-Fiveteen
16 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Sixteen
17 Kissing Strangers_Mencium Orang Asing_Seventeen
18 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eightteen
19 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Nineteen
20 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty
21 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty One
22 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty Two
23 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
24 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
25 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
26 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
27 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
28 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
29 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
30 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
31 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
32 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
33 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
34 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
35 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
36 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
37 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
38 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
39 Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
40 Bonchap - Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
41 PENGUMUMAN!
Episodes

Updated 41 Episodes

1
Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_One
2
Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Two
3
Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Three
4
Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Four
5
Kissing Strangers - Mencium Orang Asing_Five
6
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Six
7
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Seven
8
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eight
9
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Nine
10
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Ten
11
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eleven
12
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twelve
13
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Thirteen
14
Kissing Strangers_Mencium Orang Asing_Fourteen
15
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing-Fiveteen
16
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Sixteen
17
Kissing Strangers_Mencium Orang Asing_Seventeen
18
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Eightteen
19
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Nineteen
20
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty
21
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty One
22
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing_Twenty Two
23
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
24
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
25
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
26
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
27
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
28
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
29
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
30
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
31
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
32
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
33
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
34
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
35
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
36
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
37
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
38
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
39
Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
40
Bonchap - Kissing Strangers-Mencium Orang Asing
41
PENGUMUMAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!