Kissing Strangers
"Mom, Shakila berangkat dulu ya!"
Saat pintu kamar terbuka, Shakila menyembul keluar, dengan memakai dress mini putih di atas lutut. Wajahnya yang polos dan masih belia itu, tampak lebih tua dikarenakan riasan wajah yang ia gunakan make up bold, sehingga garis mukanya sedikit tegas sekarang. Sepertinya, gadis berusia 19 tahun ini akan pergi keluar malam ini.
"Kamu mau pergi kemana, Shakila?" Dengan raut wajah mulai panik, Sekar pun bertanya. Matanya sedikit melebar saat memperhatikan penampilan Shakila sangat berbeda dengan gaya tomboynya.
"Hehe, tentu saja pergi ke pesta ulangtahun teman Shakila! Shakila pergi dulu ya, Mom, takut terlambat!" Shakila melangkah maju lalu mengecup cepat pipi ibu sambungnya itu.
Sekar menahan tangan Shakila seketika. "Tunggu dulu, apa Mommy tidak salah mendengar? Kamu mau pergi dengan pakaian seperti ini?"
Dahi Shakila berkerut agak samar, mendengar perkataan Mommynya. Dia langsung menoleh ke bawah, mengamati dress yang menempel ditubuh moleknya itu. "Why not' Mom? Memangnya kenapa. Cantik Kan?" Berputar cepat ala balerina sambil menyunggingkan senyum manisnya.
Helaan napas kasar berhembus dari hidung mancung Sekar. "Sayang, tentu saja kamu cantik, tapi Mommy tidak mau melihat kamu memakai pakaian ini, lihatlah pakaian ini kurang bahan, apa tidak masuk angin nanti malam? Sudah, sekarang kamu ganti bajumu sebelum pergi ke pesta! Kalau tidak, di hari pertamamu kuliah, uang jajanmu akan Mommy kurangi!" ucapnya, penuh penekanan.
Bukannya takut akan gertakan sang Mommy, Shakila malah menyengir kuda lalu memeluk Mommynya sesaat dan berkata,"Mom, ini memang model bajunya. Mommy jangan khawatir, Shakila tidak mungkin masuk angin, kalaupun iya, Mommy bisa kerokin Shakila nanti hehe, Shakila pergi dulu, Muach! Bye Mommy!"
Sebelum mendengar tanggapan Mommynya, Shakila berlarian cepat menuruni anak tangga, hendak berjalan menuju pintu utama. Meninggalkan Sekar berteriak-teriak histeris memanggil namanya.
"Shakila! Berhenti!!!" teriak Sekar.
Sekar menggeleng pelan, melihat kenakalan anaknya itu. Sejak menginjak bangku SMA sikap Shakila semakin ugal-ugalan. Berbeda sekali dengan perangai kedua anak perempuannya yang sekarang berada di luar negeri bersama suaminya.
Di dapur para asisten rumah tangga terlonjak kaget sejenak, saat mendengar si empunya berteriak untuk ke sekian kalinya. Mereka pun menerka-nerka, apa lagi yang telah diperbuat Shakila. Sudah terlampau sering Shakila membuat ulah di rumah maupun di luar rumah, semua penghuni mansion sudah sangat hapal betul dengan perangai Shakila Loivtun.
Sementara itu, di luar rumah, Shakila terkekeh pelan sembari berlarian amat kencang menuju MOGE (motor gede) miliknya. Dia menoleh ke belakang sejenak, melihat Mommynya berada di belakang, sedang berusaha mengejarnya.
Jika bukan karena pesta ulangtahun temannya, Shakila tak akan mau memakai pakaian serba mini ini. Tetapi, dresscode pesta, mengharuskan dirinya memakai dress yang sangat terbuka hingga menampakkan hampir seluruh bagian tubuhnya
Brmmm!
"Maafkan Shakila, Mom!" Setelah menyalakan motor mogenya, secepat kilat Shakila memakai helm dan tak lupa memakai topeng kupu-kupunya.
"Shakila! Stop! Jangan pergi!" Dengan susah payah, Sekar menuruni anak tangga. Karena dress yang ia kenakan sangat menyulitkan dia untuk bergerak.
"Sorry!" Sebelum melajukan motor kesayangannya itu, Shakila menatap Sekar terlebih dahulu lalu melayangkan tatapan memelas. "Shakila pulang jam 2 ya Mom, tidak lama! Tenang, Shakila bisa menjaga diri!"
Sekali lagi Shakila berseru, membuat Sekar panik setengah mati. Meninggalkan Mommynya yang hampir saja jantungnya copot. Shakila melajukan motornya, membelah jalanan perkotaan menuju hotel The Ritz, tempat pesta akan berlangsung.
Di sepanjang perjalanan, para kaum adam menatap lapar tubuh Shakila, bagaimana tidak, dress yang dikenakan Shakila benar-benar seksi, menampakkan paha mulusnya sehingga membuat siapapun yang memandang pasti akan meneteskan air liurnya tanpa sadar.
"Tidak buruk juga memakai dress," gumam Shakila sambil tersenyum jahil.
Shakila Loivtun atau bisa di sapa Shakila, merupakan anak sambung Sekar dan ayah kandungnya bernama Michael Luivton, pengacara terkenal di Indonesia dan pengusaha di negeri Belanda.
Gadis ini terkenal nakal, jahil dan sangat bar-bar. Hal itulah yang membuat Shakila sampai beberapa kali pindah kuliah. Sebulan sebelumnya, dia pernah berkelahi dengan anak pemilik kampus, mengakibatkan Shakila dikeluarkan dan kemarin dia baru saja mendaftar di kampus baru lagi. Meskipun begitu Shakila gadis yang baik dan cukup ramah.
Lima belas menit kemudian, Shakila telah tiba di hotel. Saat sampai di ballroom hotel, Shakila disambut oleh si pemilik acara dan langsung bergabung bersama teman-temannya. Pemilik acara hanya mengundang kaum hawa saja.
Setelah acara potong-potong kue selesai, mereka semua pergi ke lantai atas, tempat diskotik. Para tamu undangan manut-manut saja.
Malam ini, Shakila terlihat menikmati pesta sampai lupa waktu. Kala musik disko dikumandangkan, Shakila melenggak-lenggokkan pinggulnya sedari tadi, sepertinya dia mabuk berat karena minuman yang disodorkan teman dekatnya barusan.
"Rika, kamu beri aku minuman apa tadi?" Dalam keadaan setengah sadar Shakila bertanya.
Rika malah cecenggesan. Dia juga mabuk berat, dengan sempoyongan, Rika mendekatkan bibirnya ke telinga Shakila. "Hehe, kayaknya bir, lupa banget aku, sudah, nikmati aja deh Shakila, mumpung gratis!"
Bukannya marah Shakila malah meneguk kembali minuman beralkohol tersebut lalu berkata,"Benar juga, hehe! Ayo kita joget lagi!"
Setelah itu ia dan teman akrabnya itu kembali meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti hentakan musik disko.
Hari semakin malam, hingga waktu menunjukkan pukul dua belas malam. Shakila sudah mabuk berat. Kini ia sedang duduk di sofa bersama teman-temannya, memperhatikan kerumunan manusia, masih asik mengarungi dunia malam.
Kini Shakila merasakan kepalanya amat sakit, bak di hantam batu besar. Sambil memegang kepalanya yang berdenyut kuat, dia melirik Rika di samping tengah tertidur di pundaknya.
"Hei, aku punya ide bagaimana kalau kita membuat permainan tantangan, sepertinya seru!" Dalam keadaan setengah sadar, si pemilik acara berseru tiba-tiba.
"Tantangan apa?" tanya yang lainnya, semangat.
Si pemilik acara nampak berpikir sejenak lalu menyambar botol bir dan meletakkannya di atas meja. "Aku akan memutar botol ini, jika botol ini berhenti, berarti dia yang harus mencium orang asing, bagaimana? Kalian berani tidak?"
"Setuju!!!" Tanpa berpikir panjang, mereka semua mengiyakan perkataan si pemilik acara. Padahal mereka jelas-jelas sudah memiliki pasangan masing-masing, termasuk Shakila.
Si pemilik acara tersenyum tipis lalu memutar botol dan secara kebetulan botol berwarna hijau tua itu berhenti tepat di hadapan Shakila.
"Oh my God! Di mana aku harus mencari pria hot, di sini tidak yang menarik, semuanya bau ketek!" gerutu Shakila seketika.
"Haha! Terserah Shakila, tidak harus di sini, di lobi juga bisa, biasanya ada sugar daddy duduk di bawah sana!" seru si pemilik acara.
"What? Lalu bagaimana kalian bisa tahu aku sudah berhasil menjalankan tantangan itu?"
"Itu mudah, suruh Rika menemanimu, dia akan memotret mu dari belakang!"
Setelah mendengar perkataan teman-temannya, Shakila langsung menarik tangan Rika dan menyuruhnya mengikuti dirinya ke bawah lobi, mencari pria asing.
"Rika, ayo cepatlah!" Dengan susah payah Shakila menyeret tangan Rika. Karena Rika benar-benar teler.
Rika manut-manut saja meski dirinya begitu lemas.
Saat sampai di depan lift, Shakila melebarkan matanya sedikit, melihat sosok pria tinggi dan besar berada di dalam lift. Karena mabuk berat, penglihatan Shakila buram. Namun, dia dapat melihat otot-otot tubuh si pria menyembul keluar, yang artinya pria di hadapannya adalah pria seksi.
"Gotcha! Rika, cepat foto aku!"
Saat mendengar namanya di sebut, secepat kilat ia mengambil ponsel di tas dan mengarahkan kamera pada Shakila.
Secepat kilat Shakila melangkah maju dan berjinjit di hadapan pria tak dikenalnya itu kemudian mengecup cepat bibir sang pria.
Cup!
Cekrek!
Secara bersamaan lift kembali tertutup. Di luar lift, Rika yang sudah mendapatkan foto Shakila tiba-tiba ambruk di tempat.
Sementara itu di dalam lift, Shakila pun mulai sempoyongan. Tubuhnya condong ke depan dan menabrak dada si pria sejenak.
Sedari tadi pria asing itu terdiam membisu. Sorot matanya yang dingin, membuat hawa di sekitar ikut dingin.
"Ugh, hot man! Kamu tahu, itu ciuman pertamaku, kamu sangat beruntung mendapatkannya hehe..." Shakila meracau-racau tak jelas sembari memegang kepalanya yang berdenyut hebat.
Sebelah alis mata pria bermata coklat itu terangkat sedikit. "Minggir!" Bukannya menanggapi perkataan Shakila, pria itu malah menggeser tubuhnya hendak keluar dari lift.
Saat mendengar suara berat si pria, Shakila kembali berkata,"Oh my God! Suaramu sangat seksi! Take me to heaven!" sahutnya sambil mendekati si pria. Akan tetapi, baru saja satu langkah Shakila pingsan di tempat.
"Ck! Menyusahkan!" Si pria berdecak sebal sesaat saat aroma alkohol menyeruak ke indera penciumannya. Tanpa pikir panjang dia mengangkat tubuh Shakila seperti karung beras dan membawanya ke kamar miliknya.
Sesampainya di kamar si pria menghempas Shakila di atas kasur, sampai Shakila tersadar pada akhirnya.
"Wah, apa aku di surga!" Sepertinya Shakila belum sepenuhnya sadar. Dia beringsut dari atas ranjang dan melihat punggung belakang sang pria asing.
"Kamu mau ke surga?" Si pria membalikkan badan lalu melepas kancing kemejanya satu-persatu. Nampak tato-tato bergambar naga dan abstrak aneh menghiasi punggungnya.
Shakila mengangguk cepat sambil tersenyum lebar.
Setelah membuka pakaian atasnya, si pria menyeringai tipis dan melangkah maju kemudian mengecup cepat bibir ranum Shakila.
"Eugmmh..." Saat tubuhnya di peluk dengan begitu erat, Shakila melenguh kala lidah pria yang tak dikenalnya sama sekali itu berselancar ria di rongga mulutnya.
Dengan penuh nafsu sang pria mencumbu Shakila. Sedari tadi tangannya sudah bergerilya kemana-mana, hingga suara mendayu Shakila membuat sang pria semakin bersemangat' melancarkan serangan.
Semenit pun berlalu, napas Shakila tampak terengah-engah. Dalam hitungan detik, Shakila ambruk kembali.
Bruk!
Sang pria mendengus kesal. Suasana hatinya langsung berubah. Tanpa banyak kata ia mengangkat tubuh Shakila dan merebahkannya di atas kasur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
hati² Shakilla.... nanti kau diperkosa
2024-08-19
0
kazri
wadidau pertama baca kok jadi tertarik.....kuylah lanjutkan
2023-11-02
0
YuWie
bayangke, shaki kayak siapa jal wajahnya
2023-08-10
0