"Ini beneran ada di dalam lemari piyamanya?? "
tanya Eduardo yang langsung membuka lemari bahkan Zavina sampai tersingkirkan membuat Zavina menggerutu.
"Beneran ada makanya aku nanya, lihat semua pakaian nya sama. "
jawab Zavina dengan nada senangnya dan langsung menuju meja rias.
"Astaga asisten aku dan asisten kamu selera nya nora, Negara ini dadakan kita kunjungi dan aku gak meminta sekertaris aku yang menyiapakannya. "
gerutu Eduardo yang langsung berjalan menuju dimana handpone nya.
"Mau apa kamu Eduardo?? "
tanya Zavina yang melihat Eduardo terlihat panik menuju meja.
"Nelphone asisten nora untuk mengeluarkan piyamanya. "
jawab Eduardo dan membuat Zavina langsung menarik handphone milik Eduardo.
"Jangan jangan biarkan saja. "
ucap Zavina sambil membawa handphone nya menuju ranjang.
Terjadilah adegan kejar mengejar dan Zavina benar benar tidak mau kalah yang membuat Eduardo menggeram kesal.
"Zavina berikan handphone nya. "
ucap Eduardo dengan nada kesal nya karena melihat Zavina malah seperti anak kecil.
"Gak mau nanti kamu malah minta mengeluarkan piayamanya. "
tolak Zavina dan membuat Eduardo malah tertawa dengan tingkah istrinya.
Zavina sampai mengerucutkan bibirnya karena melihat Suaminya malah menertawakannya, aneh menurutnya itu.
"Kalau aku berniat, dengan piyama itu aku bisa membukanya kalau mau menerkam kamu Zavina, aku cuma mau protes kenapa pakaiannya nora sekali seperti anak TK. "
ucap Eduardo di sela tertawanya dan Zavina semakin mendelik mendengarnya.
"Pokonya kalau kamu protes aku mau tidur di rumah Kak Naren ajah. "
ancam Zavina dan membuat Eduardo langsung menatap dengan tatapan heran.
"Astaga Zavina, ancaman kamu sangat menakutkan dan berikan handphone nya, aku gak akan menghubungi siapapun. "
ucap Eduardo sambil mengulurkan tangannya meminta handphone yang sedang di pegang erat oleh Zavina.
"Berikan handphone nya, kalau aku berniat mengeluarkan pakaiannya tinggal keluar kamar minta sama pelayan. "
ucapnya kembali dan Zavina yang tersadar pun langsung memberikan handphone nya pada Eduardo.
Eduardo langsung menarik Zavina menuju sofa dan langsung membawanya duduk di sampingnya, Eduardo membelai pipi Zavina yang sedang terlihat cemberut saat ini.
"Tingkah kamu seperti anak kecil loh, aku jadi ketawa melihatnya Sayang, kamu ini kenapa sih?? "
ucap Eduardo sambil merapihkan rambut Zavina yang berantakan.
"Kamu yang buat aku kenapa napa, minggir aku mau bikin susu hangat. "
ketus Zavina sambil beranjak dan membuat Eduardo melongo melihat tingkah istrinya.
"Dia ini kenapa sih?? Kenapa jadi seperti anak TK dan menggemaskan sekali. "
ucap Eduardo sambil berjalan mengikuti Zavina yang sudah terlebih dahulu keluar dari kamarnya.
Zavina langsung masuk kedalam dapur dan membuat semua yang ada di sekitarnya membubarkan diri setelah melihat sang Tuan berjalan cepat menuju dapur dan memberikan kode untuk semua pelayan keluar.
Zavina mengedarkan pandangannya entah mencari apa menurut Eduardo yang malah asik memperhatikan Zavina.
"Kamu cari apa Sayang?? "
tanya Eduardo dan Zavina langsung berbalik ke arah Eduardo.
"Aku mau mendidihkan air tapi teko nya gak ada. "
jawab Zavina dan membuat Eduardo tersenyum lalu berjalan menuju sebuah lemari kaca dan memberikan teko yang di inginkan Zavina.
"Ini Sayang bisa kamu pakai. "
ucap Eduardo dan Zavina langsung menerimanya.
Eduardo duduk manis di dekat kompor setelah di berikan kursi oleh Zavina, Zavina langsung mendidihkan airnya.
Zavina melihat nasi dan dia langsung membuka kulkas untuk melihat bahan masakan, Zavina melihat Ikan salmon lalu mengeluarkannya dan beberapa bahan maksakan lainnya.
Zavina membuat bubur dengan kaldu ikan salmon, Zavina begitu tenang saat memasak bahkan suara Eduardo yang bertanya ini dan itu tidak di dengarnya.
"Silahkan minum susunya dan jangan banyak bicara suamiku, kalau makanan sudah matang akan aku sajikan. "
ucap Zavina dengan nada kesal nya dan membuat Eduardo tersenyum.
"Panggil aku dengan panggilan Suamiku mulai sekarang, jangan kamu kamu saja. "
ucap Eduardo dan Zavina tidak tertarik untuk menjawabnya memilih melanjutkan membuat bubur nya.
Tiga puluh menit kemudian bubur selesai di buat, Zavina membuat dua mangkuk dan sentuhan terakhir Zavina memberikan taburan ikan salmon yang tadi di suwir nya.
"Makan Suamiku jangan berbicara kalau sedang menikmati makanan. "
ucap Zavina kembali dan Eduardo mengiyakannya.
Eduardo langsung berbinar merasakan rasa dari masakan istrinya, ini memang bukan pertama kali merasakan masakan istrinya namun tetap rasanya sangat lezat.
Keduanya makan dalam keadaan hening karena Eduardo langsung fokus dengan rasa masakannya, Zavina juga sibuk memakan bubur dan meneliti setiap sudut dapurnya.
"Rumah ini gak ada pelayan di dapurnya?? "
tanya Zavina dan membuat Eduardo mengerutkan keningnya karena istri nya benar benar tidak memperhatikan saat memasuki dapur.
"Banyak dan kamu yang gak meperhatikan saat masuk kedalam dapur, semua pelayan langsung bubar. "
jawab Eduardo dan membuat Zavina langsung kebingungan.
"Masa sih!!! perasaan gak ada. "
ucap Zavina dan Eduardo tidak menjawabnya lebih memilih kembali memakan makanannya.
Beberapa saat kemudian makan selesai dan Zavina langsung mencuci bekas nya, Eduardo kembali tersenyum dengan apa yang di lakukan Zavina, wanita yang sangat membuatnya tergila gila dengan tingkah sederhana nnya.
"Aku sangat mencintai kamu Zavina. "
bisik Eduardo yang tiba tiba memeluk tubuh Zavina dari belakang.
Zavina sempat tersentak kaget dengan tingkah Eduardo namun dia kembali tenang dan tidak terusik dengan tingkah Eduardo.
Eduardo akan menjadi kalau di debat dan lebih memilih membiarkannya, karena Eduardo akan diam walaupun tangannya memeluk pinggang Zavina.
"Lepas Suamiku, aku mau mencuci tangan dan sabunnya susah di jangkau karena tangan kamu menghalangi. "
protes Zavina dan membuat Eduardo melepaskan pelukannya.
"Zavina kenapa kamu baru datang sih?? "
ucap Eduardo yang membuat Zavina mengerutkan keningnya karena aneh dengan oertanyaan suaminya.
"Kamu mabuk yaa. "
heran Zavina dan membuat Eduardo tersenyum.
"Kenapa kamu gak datang sedari dulu?? Kenapa datang nya telat sih?? tapi aku bahagia karena aku memiliki kamu saat ini, walaupun aku bukan cinta pertama kamu tapi aku mau kamu jadikan aku cinta terakhir kamu Zavina, aku sayang kamu. "
ucapnya Kembali dan Zavina hanya mengerutkan keningnya dengan tingkah Eduardo.
"Kamu amnesia yaa?? Aku sedang dengan Daren dan kamu sedang dengan Amanda, bagaimana bisa aku hadir dengan kamu, ingat Suamiku semua sudah di atur sama takdir. "
jawab Zavina sambil berjalan melewati Eduardo dan berjalan menuju kamar nya kembali.
Eduardo hanya menggelengkan kepalanya dengan tingkah Zavina, lalu memilih menuju ke kamar nya menyusul Zavina.
Eduardo benar benar merasakan memiliki seorang istri, bahkan saat bersama Amanda dia tidak pernah merasakan seperti saat ini.
Dengan senyum yang terus tersungging di bibirnya Eduardo berjalan menuju kamarnya dan ternyata Zavina sedang di dalam kamar mandi.
.
.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
beda wanita...
beda perlakuan broo..
2023-07-08
1
𝐙⃝🦜ֆɦǟզʊɛɛռǟ🍒⃞⃟🦅👻ᴸᴷ
haha salah sendiri pake nyuruh asisten nya jadinya kan eduardo ga bisa lihat anu🤭🤣🤣🤣
2023-06-24
1
¢ᖱ'D⃤ ̐🔵⏤͟͟͞R𝔞shqι🐬𝐀⃝🥀
Semangat menggapai cinta nya Zavina ya Eduardo😊
2023-06-23
1