Zavina tiba di kediamannya dan langsung menuju kamar nya, dia ingin rebahan seharian karena tubuhnya terasa sangat sakit dan inti tubuhnya masih nyeri karena ulah Eduardo yang kembali menyerangnya sebelum dia di antarkan pulang.
Tak butuh waktu lama Zavina akhirnya terlelap tanpa mengganti pakaiannya, dia begitu damai dalam tidurnya.
Sedangkan Eduardo saat ini menuju Apartemen nya untuk membicarakan masalahnya dan dia benar benar sudah bertekad untuk melaporkan kejahatan Amanda.
''Ayah ternyata salah memilih wanita yang akan di nikahkan dengan aku, dia bukan wanita tapi iblis yang menjelma menjadi wanita dan aku telah tertipu begitu lama karena ulahnya. ''
gukam Eduardo sambil menatap foto ayahnya yang ada di Apartemen pribadinya.
Eduardo tidak mungkin kembali ke rumahnya karena disana pasti ada Amanda yang akan mengacaukan rencananya.
''Naikkan kasus kecelakaan lima tahun silam itu dan berikan semua bukti kejahatan wanita itu, giring polisi menuju kediaman Zavina karena Amanda akan datang kesana sebentar lagi. ''
ucap Eduardo pada sang asisten dan asistennya langsung mengangguk setuju lalu pamit menuju kantor polisi untuk melaksanakan titah sang tuan.
.
.
Tepat dugaan Eduardo, Amanda datang ke rumah Zavina sambil berteriak teriak mencacinya dan Zavina meminta pekerjanya untuk merekam cacian yang di lontarkan oleh Amanda untuk menjeratnya kedalam kantor polisi.
''Amanda kamu gak bosan membuat keributan?? Pergi dari rumah ini saya muak melihat kamu. ''
ucap Zavina santai sambil berjalan menghampiri Amanda yang sedang menatapnya tajam.
''Dimana kamu sembunyikan suami ku pelakor?? Kamu kan yang menyembunyikan Eduardo, ayo ngaku Zavina dasar kamu wanita murahan. ''
ucap Amanda dengan cacian nya dan Zavina hanya terbahak mendengarnya.
''Ingat lima tahun lalu kamu membuat Daren meninggal?? Dia kecelakaan mobil yang kamu sabotase dan aku berhasil selamat untuk membuat perhitungan dengan kamu Amanda, sakit yaa kalau orang yang menjadi milik kamu di ganggu wanita lain?? Dan itu yang aku alami saat kamu mengganggu aku dan Daren hingga kamu nekad melenyapkan kami karena cinta kamu tak terbalaskan. ''
jelas Zavina dan membuat Amanda terbahak.
''Kamu ternyata tidak sepolos yang aku kira Zavina, benar karena saya yang menyebabkan kecelakaan itu dan tangan saya sendiri yang memotong kabel rem mobilnya Daren karena saya gak sudi melihat kalian berdua bahagia. ''
ucap Amanda dan membuat Zavina terdiam mematung karena Amanda akhirnya mengakuinya.
Tiba tiba polisi datang dan langsung menangkap Amanda dan Eduardo langsung menghampiri Zavina yang terdiam mematung, Eduardo langsung memeluk erat tubuh Zavina hingga membuat Amanda menjerit karena suaminya memeluk wanita lain, Amanda terus histeris meneriaki Zavina.
''Maaf aku telat datang Zavina, kamu baik baik saja kan?? Kenapa kamu diam saja?? ''
ucap khawatir Eduardo dan membuat Zavina langsung menangis tersedu membuat Eduardo panik lalu memeluk erat tubuh Zavina.
''Wanita itu mengaku kalau dia dalang dari kecelakaan Daren. ''
ucapnya di sela sela tangisnya.
''Iya iya tadi polisi juga mendengengarkannya, makanya polisi langsung menangkap pembunuh itu, berhenti menangis karena sekarang ada aku yang akan melindungi kamu. ''
ucap Eduardo yang menenangkan tangis Zavina dalam pelukannya.
''Aku menangis bahagia karena wanita itu telah berkata jujur dan polisi akhirnya menangkap nya. ''
ucap Zavina dan Eduardo menganggukkan kepalanya.
Setelah sepuluh menit akhirnya tangis Zavina reda dan Eduardo langsung memberikan minum untuk Zavina, Zavina terdiam sambil meminum minumnya.
''Kita ke kantor polisi sekarang, kamu nanti di minta keterangan sebagai saksi dalam kecelakaan, kamu kan korban selamat. ''
ucap Eduardo dan Zavina mengiyakannya sambil memberikan gelasnya pada Eduardo.
''Kasus ini lima tahun lalu, memangnya bisa kalau di buka kembali?? ''
tanya Zavina dan Eduardo menganggukkan kepalanya.
''Bisa karena semua bukti sudah tersusun rapih, Amanda banyak terjerat pasal dan bukan hanya pembunuhan saja, pokonya kamu bersiap dan satu jam lagi kita ke kantor polisi karena pengacara saya sudah disana sekarang mengurusnya. ''
jawab Eduardo dan Zavina langsung menatap lamat wajah laki laki di hadapannya.
Zavina benar benar di rantai saat ini oleh laki laki di hadapannya, bahkan hanya sekedar ingin kabur pun seperti ada sinyal yang menerornya.
Jalan satu satunya adalah dia pasrah menerima semua yang terjadi padanya karena Eduardo adalah penguasa yang bisa melakukan apapun.
Satu jam kemudian Zavina sudah bersiap dan akan menuju kantor polisi untuk memberikan kesaksiannya, Zavina ingin sekali memberikan hukuman yang setimpal untuk Amanda, karena dia telah kehilangan laki laki yang paling di sayangnya.
Eduardo menggandeng Zavina dan membawanya menuju mobil yang sudah terparkir, Zavina tidak banyak berkomentar dan mengikuti apapun yang di lakukan Eduardo.
''Kenapa kamu pendiam sekali?? Apa masih gak nyaman sama inti kamu?? ''
tanya Eduardo dan Zavina hanya mendelik tanpa mau menjawabnya.
''Jangan membahas yang sudah berlalu. ''
jawab Zavina dengan nada ketusnya dan membuat Eduardo terbahak.
''Minggu depan kita menikah Zavina, kamu akan saya bawa ke rumah saya setelah kita dari kantor polisi, saya gak mau kamu kabur sebelum kita menikah. ''
ucap Eduardo yang membuat Zavina melototkan matanya.
''Aku gak mau tinggal di rumah bekas wanita jahat itu Eduardo. ''
ucap Zavina dan Eduardo tersenyum menjawabnya.
''Saya menyiapkan rumah baru untuk kita dan kamu jangan takut Zavina. ''
ucap Eduardo dan Zavina hanya diam tanpa menjawab ucapan Eduardo.
Tiba di kantor polisi, Eduardo kembali menggandeng Zavina masuk, ternyata pengacara Eduardo menyambutnya dan langsung mengajaknya menuju ke ruangan yang akan menjadi tempat Zavina memberikan keterangan sebagai saksi.
Eduardo menemani Zavina di sampingnya selama Zavina di mintai keterangan, hingga tiga jam kemudian Zavina selesai dengan kesaksiannya.
''Mau menyapa Amanda atau tidak?? ''
tanya Eduardo dan Zavina menggelengkan kepalanya karena dia memang enggan bertemu dengan wanita yang akan membuatnya sakit kembali.
''Kamu tunggu sebentar saya mau bicara dengan pengacara saya dulu. ''
ucap Eduardo saat Zavina duduk di ruang tunggu dan Zavina hanya mengangguk saja.
Zavina langsung mengirim Davin pesan kalau semua urusan hukum sudah di ambil alih oleh Eduardo dan sekarang Davin di minta menggantikannya sementara di perusahaan.
''Daren kamu sudah tenangkan sekarang, orang yang membuat kita celaka sudah di masukkan kedalam tahanan, maaf karena harus menunggu lima tahun untuk memberikan keadilan pada kamu. ''
gumam Zavina sambil menatap potretnya bersama Davin di sebuah taman luas.
Zavina merindukan Daren saat ini, dia ingin datang ke pemakamannya namun Zaavina tidak tahu dimana Daren di makamkan karena saat kecelakaan itu dia sudah tidak mengingat apapun, hanya ingat dia di dorong paksa keluar dari mobil sebelum mobil meledak dan Daren ikut terbakar di dalam mobil.
''Dimana aku bisa menemukan pemakaman kamu Daren. ''
tanya Zavina dalam hatinya sambil menatap sekeliling kantor polisi.
.
.
Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀
klw cuma di penjara gak jeraaa
2023-07-09
1
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
ikuti kata hatimu zivana
2023-07-07
1
¢ᖱ'D⃤ ̐🔵⏤͟͟͞R𝔞shqι🐬𝐀⃝🥀
Minta Bantuan sama Eduardo untuk cari makam Daren. Pasti nanti bakalan ketemu Makam nya. Setelah itu, raih kebahagian mu Zavina, cobalah buka Hati untuk eduardo tanpa harus menghilangkan Daren dari hati mu
2023-06-19
2