PUSARA dendam
Seorang pria begitu gagah dan tampan sedang menatap sebuah kiriman gambar ke nomer handphone nya, sudah hampir enam bulan dia terus di teror dengan foto foto tubuh wanita yang begitu seksi dan menggiurkan.
Pria gagah itu bernama Eduardo angkasa jaya, pewaris tunggal keluarga kaya raya yang berkuasa di negara ini.
''Siapa kamu sebenarnya?? Zavina Aleeza Tubuhmu begitu menggiurkan dan lebih menarik dari tubuh istriku, aku akan tunggu kedatangan kamu sesuai janji yang selalu kamu ucapkan. ''
gumam Eduardo sambil menatap fotonya.
Eduardo baru saja melakukan solo *** nya setelah dikirimi foto wanita itu pasti sesuatu berontak di tubuh intinya dan suara wanita itu selalu saja membuatnya panas dingin karena begitu seksi dan sensual.
Eduardo kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat terhenti dan dia kembali fokus saat ini hingga sebuah ketukan di pintu membuyarkan pekerjaannya.
Senyum Eduardo merekah saat istrinya memasuki ruangannya dengan membawa sebuah bungkusan berisi makanan seperti biasa.
Amanda Rawna istri dari Eduardo adalah seorang Dokter di rumah sakit internasional yang membuatnya sibuk karena dia di emban menjadi kepala Dokter di bagian bedah.
''Maaf sedikit telat Edwar, rumah sakit padat sekali pagi ini sampai siang. ''
ucap nya sambil menyajikan makanan di meja ruangan kerja Edwar.
''Kalau kamu sibuk jangan memaksakan untuk datang kesini, aku bisa makan sendiri. ''
ucap Edwar yang menghampiri dan duduk di samping istrinya.
''Cuma makan siang kita bisa bertemu, aku kan pulang telat terus dan saat kamu mau berangkat kantor, aku juga masih tidur jadi jangan larang aku yaa. ''
ucap Amanda dan Edwar hanya mengangguk karena dia juga memang rindu masa masa berdua dengan istrinya.
Keduanya makan di selingi obrolan obrolan ringan, hingga makanan habis Amanda pamit kembali ke rumah sakit dan Eduardo memilih melanjutkan pekerjaannya.
.
.
Di sebuah Hotel megah kota B seorang wanita sedang menatap hamparan jalanan yang begitu padat, setelah lima tahun dia baru menginjakkan kaki di kota yang penuh kenangan manis juga kenangan pahit untuknya.
''Jadi dia pewaris tunggal Angkasa jaya?? ''
tanya nya sambil meminum teh hangat yang ada di dalam genggamannya.
''Benar Nona, dua tahun lalu baru turun tahta setelah si pewaris menikah. ''
jawab asistennya dengan sedikit membungkuk.
''Bagaimana rumah yang aku inginkan?? Sudah kamu dapatkan?? ''
tanya nya kembali dan Asistennya terdiam.
''Maaf Nona masih dalam proses, satu minggu lagi rumah akan menjadi milik Nona beserta pengalihan nama pemilik atas nama Nona. ''
jawabnya dengan nada yang pelan karena di takutkan kalau Nona mudanya akan marah dan tidak menerima.
''Baiklah aku akan menunggu dan persiapkan, sekarang kita akan menemui Eduardo angkasa jaya. ''
ucap nya dan sang asisten langsung mengangguk lalu keluar dari kamar hotel milik nona nya.
Dialah Zavina Aleeza seorang gadis cantik yang terlihat memancarkan dendam di tatapannya, gadis yang dahulu terpaksa di bawa pergi karena kegilaan seorang wanita pada mendiang kekasihnya terdahulu.
''Amanda ......cukup lima tahun kamu bersenang senang, saat ini aku kembali untuk mengacaukan hidupmu, pusara dendam ini kamu yang memulainya Amanda. ''
gumam Zavina sambil menatap jalanan sore yang ada di hadapannya.
Zavina menyimpan gelas yang berisi teh nya lalu membawa tas selempangnya dan langsung berjalan menuju pintu untuk segera menuju lobi utama hotel dimana asistennya menunggunya.
Zavina saat ini menekuni usaha berlian dan property nya bahkan hotel tempatnya menginap saat ini pun milik pribadinya, Zavina bertekad menjadi sukses agar bisa mengalahkan wanita yang menghancurkan kehidupannya.
Zavina masuk kedalam mobil setelah asistennya membuka kan pintunya, Zavina duduk manis sambil mengirim pesan pada Eduardo yang selalu menolaknya, namun akhir akhir ini Eduardo menjadi lunak dan tidak segarang awal Zavina mengganggunya.
''Tunggu saja karena saya gak akan lama Davin. ''
ucap Zavina saat tiba di depan perusahaan dengan logo terkenalnya.
Zavina langsung masuk kedalam perusahaan tanpa menuju resepsionis karena dia sudah hafal dimana ruangan Eduardo, dia sengaja memperkerjakan mata mata di perusahaan Eduardo agar dapat celah masuk kedalam perusahaan tanpa hambatan seperti saat ini.
Zavina tersenyum saat keluar dari lift saat melihat pintu ruangan Eduardo, Zavina berjalan menuju pintu dan langsung membukanya.
''Sopan sekali kamu. ''
tegas Eduardo dengan lantang dan langsung beranjak sambil menatap ke arah pintu.
Eduardo melototkan matanya melihat seorang wanita yang selama enam bulan ini menerornya, bahkan membuyarkan semua konsentrasinya yang biasanya tenang menjadi buyar.
''Hai Eduardo......''
ucap Zavina dengan nada santai nya sambil menutup pintu ruangan kerjanya Eduardo dan menghampiri laki laki yang masih menatapnya penuh keterkejutan.
Seketika tubuh inti Eduardo langsung menegang, karena mendengar suara sensual dan memandang tubuh Gadis di hadapannya, sumpah demi apapun Eduardo ingin menerkam wanita di hadapannya.
Eduardo seketika tersadar dari lamunannya, saat Zavina berada di hadapannya, bahkan Zavina menekan bahu Eduardo agar duduk di kursi kerjanya Eduardo.
''Berani sekali kamu masuk kedalam ruangan saya, tanpa ijin dari pemiliknya. ''
tegas Eduardo dan Zavina hanya tersenyum sambil mengedipkan matanya ke arah Eduardo.
''Jahat sekali kamu itu Eduardo, aku datang karena ingin mengabulkan keinginan hati kamu, harusnya kamu kan senang karena aku bisa memberikan sesuatu yang kurang kamu dapatkan dari istri doktermu itu. ''
jawab Zavina sambil membelai dada Eduardo dan memainkan simpul dasi yang ada di leher Eduardo.
Eduardo langsung menepis tangan Zavina lalu berdiri sambil menatap tajam wajah cantik Zavina yang ada di hadapannya.
Zavina langsung mengecup singkat bibir Eduardo, lalu tersenyum berbalik dari arah Eduardo namun Zavina kembali berbalik.
''Aku hanya datang untuk menyapa kamu Eduardo, hanya sebentar saja dan besok aku akan kembali lagi menemui kamu. ''
ucap Zavina sambil berjalan dengan santainya keluar dari ruangan Eduardo.
Seketika Eduardo langsung mengeraskan rahangnya dengan kelakuan Zavina yang kembali membuatnya tak berkutik, Eduardo sangat geram karena Zavina langsung pergi tanpa membantunya.
''Arghh......dasar wanita itu, bisanya hanya membuat pusing. ''
geram Eduardo yang langsung menggebrak meja nya dan berjalan menuju kamar mandi untuk menenangkan inti tubuhnya.
Sedangkan Zavina saat ini sedang berjalan dengan wajah tegasnya, wajah manja yang di perlihatkan pada Eduardo seketika langsung berubah menjadi wajah dingin tanpa ekspresi.
''Langsung ke hotel saja Davin, saat ini yang hanya aku butuh adalah istirahat. ''
ucap Zavina saat masuk kedalam mobil dan asistennya langsung mengemudikan mobilnya.
''Baik Nona. ''
jawab Davin patuh.
Selangkah lagi dia akan mencapai tujuannya, saat ini dia ingin melihat wajah dari wanita yang begitu di bencinya, bahkan air matanya selalu menetes hanya dengan mendengar namanya di sebutkan.
.
.
Bersambung.......
Hai kakak kakak semuanya, ikuti ceritanya Pusara Dendam yaa karena di cerita ini akan di adakan Give away memperingati perjalanan saya selama 1000 hari di temani Noveltoon.
Hanya dengan mendukung saja dan pemenang top Fans teratas akan di berikan hadiahnya, yuuk ikuti ceritanya jangan lupa, tambahkan ke pavorite, like, komentar, hadiahnya juga dan vote yaa.
Terimakasih .......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀
kayak apa tersenyum terbalik itu?
nyungsep ea
2023-07-08
1
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
punya kepribadian ganda
2023-07-06
1
🍒⃞⃟🦅ֆɦǟզʊɛɛռǟ𝐙⃝🦜💋👻ᴸᴷ
baru pertama baca ceritanya menarik dan jg penasaran ada dendam apa y zavina ke amanda 🤔🤔otw lanjuttttt baca
2023-06-18
1