Eduardo membuktikan ucapannya saat tadi di mobil, Eduardo membawa Zavina ke sebuah rumah yang mewah, Eduardo bilang rumah ini untuk tempat tinggalnya dan Zavina setelah pernikahan nanti.
''Suka gak dengan rumahnya?? Ini khusus saya siapkan untuk kamu. ''
tanya Eduardo saat Zavina berjalan menyusuri rumah baru yang di pilihnya.
''Bagi aku sama saja gak ada bedanya yang namanya rumah. ''
jawab Zavina dan Eduardo hanya menghela nafasnya karena sekarang Zavina benar benar berubah.
''Aku rindu Zavina nakal, genit yang selalu menggoda aku, kemana Zavina yang dulu selalu mengganggu hari hari aku?? ''
ucap Eduardo sambil memeluk tubuh Zavina dan mencium aroma yang membuatnya candu.
''Sudah tiada dan ini Zavina yang asli. ''
jawab Zavina dengan nada ketusnya dan membuat Eduardo terbahak mendengarnya.
''Sudah jangan bahas lagi Zavina lama dan Zavina baru karena bagi saya kamu tetap Zavina. ''
ucap Eduardo sambil melepaskan pelukannya.
Zavina langsung duduk di sofa untuk membaca pesan masuk dari asistennya, ternyata Asistennya sedang mengurus pekerjaan yang harusnya di kerjakan oleh Zavina.
''Saya ada kerjaan dulu, kamu anteng yaa di rumah ini jangan kemana mana. ''
ucap Eduardo yang pamit pada Zavina namun Zavina hanya berdecih menjawabnya.
Satu jam setelah kepergian Eduardo, handphone Zavinda berdering dan ternyata pelayan di rumahnya yang menghubungi, Zavina langsung mengangkatnya.
Dalam panggilan saat ini......
''Ada apa bibi telphone saya?? ''
''Maaf Nona kalau mengganggu, di rumah ada tamu yang menanyakan pemilik rumah, katanya dia ingin bertemu. ''
''Baiklah Bibi saya akan pulang sekarang, suguhkan minum juga cemilan nya buat tamu nya. ''
''Baik Nona akan saya laksanakan. ''
Panggilan berakhir......
Zavina langsung beranjak dan segera keluar dari rumah menuju gerbang utama, Zavina menyetop taksi dan langsung menaiki mobil setelah ada di hadapannya.
Zavina menghubungi Davin agar menyusul ke kediamannya dan di sanggupi oleh Davin.
Tiba di kediamannya Zavina langsung masuk kedalam rumah, tiba tiba hatinya langsung sakit melihat laki laki yang di rindukannya selama lima tahun ada di hadapannya, apa ini mimpi untuk Zavina tapi ini nyata.
''Daren.....kamu masih hidup?? ''
lirih Zavina sambil berjalan menuju ke arah Daren.
Zavina langsung memeluk erat tubuh Daren dan tangisnya pun langsung pecah karena rindunya telah terobati.
''Kamu kembali untuk aku kan Daren?? ''
tanya Zavina meyakinkan kembali saat melepaskan pelukannya.
Tiba tiba Zavina pingsan dan membuat laki laki yang di anggap Daren langsung panik, lalu menggendong Zavina menuju sofa dan meminta minyak angin untuk menyadarkan Zavina.
Davin tiba dan langsung khawatir melihat Nona nya pingsan dan langsung menghubungi dokter karena terakhir kali Zavina pingsan langsung koma dan tiga hari tak sadarkan diri.
.
.
Dokter datang bersamaan dengan kedatangan Eduardo, Eduardo langsung panik melihat Zavina tak sadarkan diri.
''Nona Zavina hanya syok dan akan sadar beberapa menit kemudian, berikan segelah air putih nanti kalau telah sadar. ''
jelas dokter setelah selesai dengan pemeriksaannya.
Tak lama kepergian dokter akhirnya Zavina membuka matanya dan langsung menatap ke arah laki laki yang di anggapnya Daren.
''Minum dulu Zavina. ''
ucap Eduardo sambil memberikan air minumnya dan Zavina menerimanya.
''Kamu Daren kan?? ''
tanya Zavina kembali saat belum mendapatkan jawabannya.
''Saya bukan Daren tapi saya kembarannya, nama saya Narendra dan saya Kakak nya Darendra. ''
jawab nya dan membuat Zavina langsung menangis membuat Eduardo langsung menenangkannya.
''Aku kira Tuhan baik sama aku karena mendatangkan kembali Daren, tapi ternyata Tuhan hanya mengirimkan penggantinya agar rasa rinduku terobati. ''
ucap Zavina di sela tangisannya.
''Maaf sudah membuat kamu kecewa, saya datang kemari karena penasaran dengan pemilik rumah ini, ini adalah rumah kesayangan Daren semasa hidup dan dia bahagia karena membeli rumah ini dengan hasilnya sendiri, dia juga bilang akan menempatinya bersama Zavina. ''
ucap Narendra dengan suara yang terdengar sedih.
''Kenapa Daren gak pernah cerita kalau memiliki kembaran?? Aku Zavina kekasihnya tapi dia menutupinya. ''
ucap Zavina dan Narendra tersenyum sambil berjalan mendekati Zavina.
''Karena keselamatan Daren paling di utamakan, saya terpaksa mengalah agar Daren tetap di kenal orang dan saya bersembunyi, Zavina asal kamu tahu. Daren sangat mencintai kamu bahkan semua yang di belinya pasti tersemat untuk Zavina. ''
ucap Narenda dan Zavina menangis semakin kencang.
Eduardo terdiam menyaksikan percakapan di hadapannya, begitu besar kasih sayang Zavina dan Darendra hingga Zavina rela menjeratnya lalu tidak memikirkan dampaknya, semua demi Darendra ternyata.
''Saat kecelakaan itu Daren mendorong aku keluar dari mobil, mobil langsung meledak dan aku gak ingat apapun lagi, lima tahun ini aku mencari pemakaman Daren, apa kamu tahu dimana Daren di makam kan?? Aku ingin berkunjung. ''
ucap Zavina dan Narenda mengiyakannya.
''Daren di makamkan tepat di samping mendiang Ayahnya, di Negara J dan saya datang untuk melihat rumah Daren, sudah beberapakali Daren datang ke mimpi saya dan meminta saya melihat rumahnya, ternyata rumahnya sudah berada di tangan yang tepat sekali. ''
''Mendapatkan rumah ini juga sangat susah, Ibu tiri Daren sangat serakah tapi akhirnya rumah ini aku dapatkan, bisa ajak aku ke pemakaman Daren?? Aku rindu sekali dengan Daren. ''
''Boleh sekali, mau berangkat kapanpun saya akan mengantarkan kamu Zavina dan saya akan tunjukan Kamar Daren disana yang di hiasi banyak foto kamu dan kebersamaan kamu dengan Daren. ''
Zavina tersenyum bahagia karena dia bisa mengujungi pemakaman Daren, setidak nya ada pengobat rindu untuk mengenang Daren yang begitu di sayanginya.
''Davin siapkan kepergiannya malam ini juga agar besok pagi kita sudah sampai di Negara J. ''
titah Zivana pada sang asisten dan asistennya langsung mengangguk setuju.
''Zavina kamu akan pergi berarti?? Lalu saya bagaimana?? ''
ucap Eduardo yang baru membuka suaranya sedari tadi hanya diam tanpa suara.
''Pemakaman Daren lebih penting saat ini, walaupun kamu melarangnya tapi saya akan tetap pergi untuk mengunjunginya Eduardo, Daren ada sebelum kita saling mengenal. ''
jawab Zavina dan Eduardo menghela nafasnya.
''Saya ikut kemanapun kamu pergi Zavina, jangan mencegah saya. ''
ucap Eduardo dan Zavina hanya mendelik mendengarnya.
Zavina langsung mengajak Narendra menuju kamar Darendra yang di penuhi barang barang peninggalan Darendra bahkan semua fotonya tersusun rapih sekali.
Narendra seperti melihat museum kehidupan Daren karena Zavina begitu merawatnya bahkan yang sedikit rapuh langsung di berikan kaca pelindung agar tidak rusak.
''Kamu bisa membawa barang barang Daren yang tertinggal di rumah saya dan bisa gabungkan dengan barang barang disini. ''
ucap Narendra dan Zavina langsung menyetujuinya.
''Daren sangat periang dan dia tipe pekerja keras, padahal satu minggu sebelum kecelakaan kita akan bertunangan karena saya baru lulus kuliah sesuai perjanjian dengan nya, tapi Tuhan berkata lain dan Daren malah meninggalkan saya selamanya. ''
ucap Zavina dengan nada bergetar menahan tangisannya.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀
itu benar biar semua tak hancur
2023-07-09
1
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
itu artinya bukan jodohmu
2023-07-07
1
¢ᖱ'D⃤ ̐🔵⏤͟͟͞R𝔞shqι🐬𝐀⃝🥀
pingsan kenapa sampe ngga sadarin Diri 3 hari trus dibilang koma kak?
soalnya setahu aku yang dicsebut koma itu adalah penurusan kesadaran yang ada skala perhitungan nya.😊✌
2023-06-21
2