Pagi menjelang......
Zavina membuka matanya lalu menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam indera matanya, saat terbuka sempurna Zavina langsung melototkan matanya karena dia ada di sebuah kamar yang begitu mewah.
Zavina melirik ke sebelahnya dan ternyata Eduardo tertidur di sampingnya dengan tangan melingkar di perut Zavina, Zavina lega karena pakaian nya masih sama seperti kemarin yang artinya Eduardo tidak menyentuhnya tanpa seijinnya.
''Pagi Sayang......''
sapa Eduardo saat Zavina menatapnya.
''kapan sampai ke rumah ini?? Kenapa aku gak di bangunkan?? ''
jawab Zavina dengan berbalik bertanya.
''Semalam kamu pulas sekali, kita sampai ke rumah pukul sepuluh malam. ''
jawab Eduardo sambil mengusap benda kesukaannya yang ada di tubuh Zavina.
Sungguh saat ini Eduardo sedang menahan sesuatu yang bergejolak, karena melihat wajah Zavina yang terlihat seksi pagi ini saat bangun tidur.
''Aku takut melihat tatapan kamu Edwar, pliis jangan seperti itu. ''
protes Zavina saat melihat tatapan lapar dari calon suaminya.
Eduardo hanya tersenyum lalu menuntun tangan Zavina menuju inti tubunya dan membuat Zavina melototkan matanya.
''Mesum kamu Edwar, minggir aku mau mandi lama lama aku bisa pusing melihat kamu. ''
protes Zavina sambil menepis tangan Eduardo yang seenak jidatnya bershoping ria di tubuhnya.
''Pliis sekali saja dan besok aku mau menahannya karena minggu kita akan menikah, sekali saja yaa Zavina pliiis......''
pinta Eduardo dengan nada memelasnya dan membuat Zavina melongo.
''Lama ahh jawabnya. ''
ucap Eduardo kembali sambil menarik Zavina ke tengah ranjang king size nya.
Zavina berusaha meronta tapi kekuatannya kalah oleh Eduardo hingga terjadilah pagi bergelora di kamar barunya, Zavina benar benar aneh dengan tubuhnya yang selalu tidak menolak kalau tangan Eduardo sudah menjamahnya.
Dua jam Eduardo melakukan kesenangannya, janjinya hanya sekali namun Eduardo sampai dua kali dengan durasi yang lumayan lama dua jam, Zavina sampai kelelahan dan hanya bisa terbaring di ranjang setelah Eduardo membantu membersihkan tubuhnya.
''Ayo buka mulutnya Sayang, aku suapin makan biar tubuh kamu sedikit bertenaga. ''
pinta Eduardo sambil menyuapkan makanannya dan Zavina langsung menerimanya.
''Pokonya kamu jangan sentuh aku lagi, janji sekali tapi berkali kali. ''
keluh Zavina sambil mengerucutkan bibir nya dan membuat Eduardo tersenyum senang.
''Salahkan milik kamu begitu sempit dan menjepit, membuat aku candu. ''
jawab Eduardo sambil mencium kening Zavina yang sedang bersandar saat ini.
''Kamu alasan saja yang dasarnya saja kamu itu mesum. ''
ucap Zavina sambil mendelik ke arah Eduardo yang sedang tersenyum manis padanya.
''Lanjutkan makannya sendiri, Asisten aku datang mau meminta tanda tangan dan harus habiskan yaa karena setelah ini kita jajal gaun pernikahan kamu. ''
ucap Eduardo sambil mengusap rambut Zavina saat Zavina menerima piring berisi makanannya.
Setelah Eduardo keluar dari kamarnya, tiba tiba dua orang pelayan masuk dan seorang kepala pelayan di rumah ini memasuki kamar Zavina.
''Selamat siang Nona, saya kepala pelayan di rumah ini dan dua orang pelayan ini adalah pelayan pribadi yang akan membantu anda bersiap. ''
ucap Kepala pelayan dan membuat Zavina mendesah kesal karena ini pasti perbuatan Eduardo.
''Nanti saja kalian kemari, saya masih ingin sendirian saja sekarang. ''
ucap Zavina dan ketiga pelayan pun mengangguk patuh dan pamit keluar dari kamar utama sang Tuan.
''Ishhh.....Eduardo aku ga suka di layani. ''
gerutu Zavina saat ketiga pelayan keluar dari kamar nya.
.
.
Eduardo masuk kembali ke kamar setelah pekerjannya selesai bersama sang asisten, Eduardo tersenyum saat melihat Zavina sedang terlelap di sofa sambil memegang sebuah buku novel.
''Maaf karena membuat kamu kelelahan Zavina, jangan salahkan aku yang selalu meminta sama kamu, tubuh kamu yang membuat candu soalnya. ''
Ucap Eduardo sambil merapihkan rabut yang menghalangi wajah Zavina.
''Zavina bangun sayang, mau aku ulangi yang tadi pagi kalau kamu gak bangun. ''
bisik Eduardo dan membuat Zavina membuka matanya lalu memukul lengan Eduardo yang membuatnya kesal entah kenapa.
''Ishh.....kebiasaan selalu saja ekstrim kalau bangunin aku nya. ''
Protes Zavina dan embuat Eduardo tersenyum.
''Sudah jangan marah marah lagi, ayo ke bawah untuk fitting gaun penganti kamu. ''
Ucap Eduardo dan Zavina mengiyakannya lalu menerim uluran tangan Eduardo.
Keduanya berjalan menuruni tangga menuju ruang utama dimana ada seorang pria gemulai juga seorang wanita yang berdiri dekat lemari kecil namun terlihat tinggi.
''Selamat siang Nona, silahkan di coba gaunnya takut ada yang perlu di perbaiki soalnya. ''
Ucap sang disigner saat membuka lemari tingginya.
Zavina langsung di bantu dua pelayan rumahnya untuk mencoba gaun pengantinnya, sedangkan Eduardo juga mencoba jas nya yang senada dengan gaun Zavina.
Selesai memakai gaunnya Zavina di bantu keluar kamar lalu menghampiri Eduardo yang sedang menunggunya, Eduardo langsung terpana saat melihat kecantikan Zavina, gaunnya begitu cocok di tubuh Zavina,
''Bajunya ternyata pas yaa dan tidak ada yang perlu di rubah juga. ''
Ucap sang disigner yang memecahkan lamunan Eduardo.
''Cukup dan gak terlalu sesak juga sih. ''
Ucap Zavina dan Disainernya langsung tersenyum.
''Bagaimana Tuan Eduardo?? Bagus kan gaunnya dan serasi dengan jas yang anda kenakan. ''
Tanya sang disigner pada Eduardo dan Eduardo menyetujuinya.
''Kalian semua boleh pergi dari ruangan ini dan tinggalkan kami. ''
Pinta Eduardo dan membuat semua langsung keluar dari ruang utama kecuali Zavina.
Eduardo berjalan menghampiri Zavina yang terlihat gugup saat ini, Zavina memalingkan wajahnya saat Eduardo menyentuh pundak yang terekspos itu dan terlihat mulus sekali kulit Zavina.
''Bukan gaunnya yang bagus tapi kamu yang membuat apapun yang melekat pada tubuh kamu pasti terlihat berkelas dan sangat bagus. ''
Ucap Eduardo sambil menurunkan seleting di bagian belakang gaun Zavina.
''Eduardo kamu jangan macam macam yaa, aku gak mau kamu mempermalukan aku di hadapan pelayan dan parahnya kita menjadi tontonan semua pelayan yang ada di rumah ini. ''
Protes Zavina yang merasakan tangan Eduardo membelai punggungnya.
''Aku hanya membantu melepaskan seletingnya agar kamu mudah membuka gaunnya, aku juga gak mau tubuh indah kamu menjadi tontonan semua pelayan, baik pelayan perempuan atau pun pelayan laki laki. ''
Jawab Eduardo sambil menggendong Zavina menuju lantai atas dimana kamarnya berada.
Para pelayan yang kebetulan melihat kejadian di hadapannya hanya bisa iri karena sang tuan terlihat menggilai sang nyonya dan terang terangan memperlihatkannya.
''Berganti pakaian yang tenang yaa, aku tunggu di bawah untuk makan siang bersama. ''
Ucap Eduardo saat tiba di dalam kamarnya dan menurukan Zavina yang ada dalam gendongannya.
Zavina menurut dan langsung menuju ruangan pakaiannya sebelum Eduardo memakanya kembali seperti tadi pagi dan akan sangat gawat kalau terulang kembali.
.
.
Bersambung..............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀
hahaha...
di jamin
mandi basah terus
2023-07-10
1
𝐙⃝🦜ֆɦǟզʊɛɛռǟ🍒⃞⃟🦅👻ᴸᴷ
haha apanya tuh yg menjepit🤭🤣🏃🏃
2023-06-21
1
¢ᖱ'D⃤ ̐🔵⏤͟͟͞R𝔞shqι🐬𝐀⃝🥀
Ada beberapa kata yang kurang Pas kak, seperti Feeting baju yang bener nya Fitting Baju. Trus Desianer yang bener nya Designer. Walau paham Maksudnya, tapi lebih baik pas juga tulisan nya. Maaf ya Kak😊✌
2023-06-21
2