Ke esokan harinya......
Eduardo langsung mengajak Zavina ke Negara J dan membuat Zavina bahagia lalu reflek memeluk Eduardo tanpa di minta dan tanpa di dahului oleh Eduardo.
"Tumben duluan meluk aku. "
sindir Eduardo dan membuat Zavina reflek melepaskan pelukannya.
"Loh.....malah di lepas lagi. "
ucap Eduardo kembali dan Zavina hanya mendelik mendengarnya.
Eduardo langsung membawa kembali Zavina kedalam dekapannya, Zavina tidak berontak dan membalas pelukan Eduardo.
"Janji yaa kedepannya kamu harus berbagi apapun padaku Zavina, jangan hanya berbagi tubuh saja karena sekarang aku ini suami kamu. "
pinta Eduardo dan Zavina menganggukkan kepalanya.
"Mau berangkat kapan?? "
tanya Zavina dan Eduardo melepaskan pelukannya.
"Sekarang kita berangkat dan nanti malam sampai di Negara J nya, ayo bersiap. "
jawab Eduardo dan Zavina menganggukkan kepalanya.
Zavina langsung mengambil tas selempangnya lalu kembali menghampiri Eduardo yang sedang sibuk dengan handphone nya.
Eduardo tersenyum lalu mengulurkan tangannya pada Zavina dan Zavina langsung menerima uluran tangannya sambil mendekat ke arah Eduardo.
"Ayo kita berangkat, mobil yang akan membawa kita ke Bandara sudah ada di bawah menunggu. "
ucap Eduardo dan Zavina mengiyakannya lalu menggandeng lengan Eduardo yang membawanya berjalan menuju lantai satu hotel.
.
.
Di Negara J saat ini......
Davin sedang mengurus berkas nya dengan asisten Eduardo, semuanya belum selesai sebelum Eduardo yang datang.
"Tuan Eduardo dan Nona Zavina akan tiba nanti malam sepertinya Davin, besok pagi saja kita urus semuanya biar lebih mudah kalau Tuan Eduardo yang hadir langsung. "
ucap Asistennya Eduardo dan Davin mengiyakannya.
"Saya sudah membicarakan pada Nona Zavina untuk memberitahukannya pada Tuan Eduardo, tapi Nona malah menolak dan sekarang sudah lepas baru Nona memberitahukannya. "
ucap Davin dan Asisten Eduardo mengiyakannya.
"Sudahlah yang penting perusahaan aman sekarang, sepertinya semua perusahaan milik Nona Zavina akan masuk dalam naungan Angkasa Jaya grup, semua demi kebaikan Nona Zavina dan semua yang menggantungkan pekerjaan di bawah perusahaan nya, pasti akan aman kedepannya. "
jelas Asistennya Eduardo yang bisa menebak semuanya.
"Saya malah akan mendukung, perusahaan Nona lumayan besar dan Nona malah sering tidak hadir, saya dan istri saya yang selalu maju mewakilkan. "
ucap Davin dan Asistennya Eduardo hanya menggelengkan kepalanya.
keduanya langsung sibuk dengan urusan masing masing, hingga sore menjelang keduanya berpisah menuju penginapan masing masing dan besok akan bertemu pagi.
Di pesawat saat ini.....
Zavina memilih tidur karena Eduardo sibuk dengan berkas berkasnya, entahlah Zavina tidak mengerti dengan pekerjaan Eduardo.
"Kenapa Sayang?? "
tanya Eduardo saat melihat Zavina terlihat gerasak gerusuk tidurnya.
"Bosan ......."
jawab Zavina dengan nada sendunya dan membuat Eduardo tersenyum.
"Sini tidur dengan pahaku sebagai bantal nya. "
ucap Eduardo sambil mengulurkan tangannya dan Zavina langsung menerima uluran tangannya.
Eduardo menepuk pahanya dan Zavina langsung merebahkan kepalanya, dengan sangat lembut Eduardo mengusap rambut Zavina dan tangan satunya sibuk dengan berkasnya.
Zavina akhirnya terlelap karena kenyamanan yang di berikan Eduardo, Eduardo sampai tersenyum memperhatikannya karena Zavina akan tergantung padanya sepertinya.
Usapan di kepala Zavina tidak belanjut, Eduardo kembali fokus dengan pekerjaannya hingga pramugari menghampiri untuk memberitahukan kalau pesawat akan mendarat dan Eduardo menganggukkan kepalanya.
Eduardo merapihkan berkasnya dan memasukkan nya kedalam tas nya, tak lama kemudian pesawat langsung mendarat dengan sempurna dan Zavina tidak terganggu sedikitpun.
"Pulas sekali tidurnya kamu ini, sepertinya kamu gak akan terbangun. "
ucap Eduardo sambil memakaikan mantel untuk Zavina lalu menggedongnya.
Eduardo keluar dari pesawat dan langsung menuju mobil yang sudah menunggunya, Eduardo akan tinggal di kediamannya selama urusannya belum selesai di Negara ini.
Perjalanan begitu lancar dan ternyata cepat sampai di kediamannya, Asistennya sudah menunggu untuk menyambut kedatangan tuannya dan seperti biasa, Tuannya akan menggendong Sang istri masuk kedalam rumah.
"Kenapa setiap perjalanan Nona selalu pulang dalam keadaan tidur dan di gendong oleh Tuan. "
gumam Asisten dalam hatinya sambil menggelengkan kepalanya.
Eduardo masuk setelah melewati Asistennya, Eduardo meminta semua bubar karena dia akan langsung istirahat.
Dengan sangat hati hati Eduardo merebahkan tubuh Zavina di ranjang lalu melepaskan mantel di tubuh Zavina dan menggantinya dengan selimbut hangat.
"Selamat istirahat My Wife....."
ucap Eduardo sambil mencium kening Zavina penuh sayang.
"Zavina mungkin kamu adalah pilihan hati aku, kalau Amanda pilihan dari Ayah ku yang membuat aku terpaksa menerimanya dan menjalankan kewajiban sebagai suami, tapi dengan kamu semua berbeda Zavina dan aku merasa lebih hidup saat dengan kamu, terimakasih Zavina. "
ucap Eduardo sambil mengusap pipi Zavina yang terasa halus sekali.
Eduardo langsung beranjak menuju kamar mandi, karena tubuhnya terasa lengket sekali saat ini sedangkan Zavina tetap tertidur lelap tanpa bisa di ganggu.
Beberapa saat kemudian Zavina membuka matanya dan ternyata dia sudah di dalam sebuah kamar yang asing menurutnya.
"Kenapa selalu saja berakhir di gendong dan tidur, kan memalukan. "
gerutu Zavina sambil menyingkap selimbutnya dan duduk di sisi ranjangnya.
Pintu kamar mandi terbuka dan ternyata Eduardo keluar dengan menggunakan handuknya, tangan nya sibuk mengeringkan rambutnya, Zavina tiba tiba terpana melihat tubuh Eduardo yang kekar.
Eduardo mengerutkan keningnya saat melihat Zavina menatapnya dengan tatapan aneh menurutnya, Eduardo berjalan mendekat dan mengusap pipi Zavina.
"Ishhh.....dingin sekali tangannya. "
protes Zavina karena merasakan dingin di pipinya karena ulah tangan Eduardo.
"Kenapa tatapan nya seperti itu?? Aku takut loh sayang. "
ucap Eduardo dan Zavina mendelik mendengarnya.
"Kamu yang aneh bukan aku. "
protes Zavina sambil beranjak menuju kamar mandi dan Eduardo hanya menggelengkan kepalanya.
"Wanita memang susah di tebak maunya apa, marah marah gak jelas. "
ucap Eduardo yang langsung berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaiannya.
Ternyata pakaian Zavina pun sudah tersedia setelah meminta asistennya membelikan pakaian untuk Zavina, Eduardo tidak tahu kejadian nya bagaimana, Davin sampai meminta bantuan tunangan Narendra untuk membelikan pakaian Zavina karena Davin dan Asistennya Eduardo tidak mengerti dengan fashion wanita.
Zavina keluar dari kamar mandi hanya berselang lima menit, Zavina hanya mencuci muka dan membilas sisa make up di wajahnya.
"Pakaian aku ada kan?? "
tanya Zavina saat keluar dari kamar mandi.
"Ada dan lihat saja sendiri. "
jawab Eduardo tanpa mengalihkan pandangannya dari iped di tangannya.
"Kenapa selera pakaian nya aneh gini yang memilihnya?? Tumben sekali. "
ucap Zavina saat melihat pakaian nya begitu tertutup bahkan berbentuk piyama setelan yang artinya Eduardo gak akan menerkam nya malam ini.
"Aneh bagaimana maksudnya?? "
tanya Eduardo yang mendengar ucapan Zavina.
"Baju tidurnya piyama setelan dan bukan gaun tembus pandang, ini selera siapa yang memilih dan harus aku harus mengucapkan terimakasih kan. "
jawab Zavina dengan nada bahagianya dan Eduardo langsung mengangkat pandangannya lalu tersentak saat melihat Zavina memakai piyama tidur bergambar kartun.
"Ishhhh.....selera asisten aku benar benar nora. "
gerutu Eduardo sambil menyimpan iped nya lalu menghampiri Zavina.
.
.
Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
pasti gambar dora
2023-07-08
1
𝐙⃝🦜ֆɦǟզʊɛɛռǟ🍒⃞⃟🦅👻ᴸᴷ
emang pada dasarnya laki2 baik itu hanya untuk wanita baik jg sebaliknya wanita baik akan mendapatkan laki2 baik jg ...intinya kalian emng berjodoh😘
2023-06-24
2
𝐙⃝🦜ֆɦǟզʊɛɛռǟ🍒⃞⃟🦅👻ᴸᴷ
dih kepo kamu🤭🤣🤣🤣🏃🏃🏃
2023-06-24
1