Perjalanan panjang pun akhirnya tiba, Zavina langsung mengikuti kemanapun Eduardo mengajaknya, karena saat ini dia sedang tidak minat untuk menikmati liburan di atas anak cabang perusahaan nya yang sedang gonjang ganjing.
"Malam ini kita istirahat dan besok acara nya di mulai, kamu gak lagi ada masalahkan?? "
ucap Eduardo yang memang merasa ada yang berubah dari Zavina.
"Kamu gak bosan nanya ada masalah gak nya ke aku, pokonya aku baik baik saja. "
ucap Zavina sambil melenggang masuk kedalam kamar nya setelah Eduardo membuka pintunya.
"Aku gak akan bosan sebelum dapat jawaban yang benar benar serius dari kamu, yang aku rasa saat ini adalah kamu sedang ada masalah, ayo ceritakan Zavina!!! "
ucap Eduardo dan Zavina hanya diam tanpa mau berniat menjawabnya.
Zavina memilih menuju kamar mandi dari pada menjawab pertanyaan suaminya, dia hanya ingin diam dan tidak berdebat.
Eduardo langsung menghubungi Asistennya untuk menanyakan masalah apa yang di hadapi sang istri, hanya sampai dering ketiga asistennya mengangkat panggilannya.
Dalam panggilan saat ini......
"Bagaimana?? Masalah apa yang sedang di lalui zavina saat ini?? "
"Perusahaan baru di negara J sedang dalam masalah, ternyata salah satu investor menjadi DPO kasus pencucian uang negara, Perusahaan Nyonya ikut terseret karena sudah berjalan enam puluh persen rampung. "
"Menurut kamu bisa di selesaikan oleh Asisten Zavina tidak?? "
"Bisa di selesaikan palingan dengan menutup perusahaannya karena uang sudah masuk semua juga Tuan. "
"Jangan sampai di tutup, Negara J adalah hidupnya dimana seseorang yang berarti di hidupnya sudah tertidur damai. "
"Saya masih menunggu keputusan dari Tuan, jadinya belum bertindak apapun. "
"Tunggu sampai besok saja kalau masih belum ada perkembangan, kamu bantu asisten Zavina karena urusan dengan pemerintah itu sedikit sulit. "
"Baik Tuan akan Saya laksanakan. "
"Pantau saja sama kamu jangan lengah dan terimakasih. "
"Sama sama Tuan. "
Panggilan berakhir......
Saat Eduardo berbalik dia terlonjak kaget saat Zavina memperlihatkan gaun tidur yang tersedia di dalam lemari, bahkan hanya ada dress juga gaun di lemari selain gaun tidur menerawangnya.
"Apaan ini?? Kamu mesum sekali sih. "
geram Zavina dengan menenteng gaunnya.
"Itu gaun tidur, memang apa lagi coba?? "
jawab Eduardo dengan entengnya dan semakin membuat Zavina menggeram kesal.
"Gaun tidur tapi ini membuat masuk angin loh, aku jadi ragu pakai nya. "
ucap Zavina dengan nada kesalnya.
"Dengar Zavina, ini gaun malam yang akan membuat kita selalu dekat karena kamu pasti minta peluk aku kalau sedang tidur memakai gaun ini. "
ucap Eduardo dengan seringai mesum nya dan membuat Zavina semakin mendelik sebal.
Zavina memilih berbalik untuk memakai pakaiannya namun Eduardo menariknya lalu membawa Zavina kedalam dekapannya.
"Sayang tenanglah sedikit dan kalau kamu berontak nanti yang ada makin berontak milik akunya. "
lirih Ediardo sambil menghirup aroma tubuh Zavina yang membuatnya Candu sekali.
Zavina dapat mendengar dengan jelas detak jantung Eduardo seperti sedang maraton, namun membuat Zavina damai sekali hingga Zavina membalas pelukan Eduardo.
Sebenarnya Eduardo ingin membicarakan masalah perusahaannya namun Eduardo memberikan waktu sampai besok kalau Zavina tetap diam terpaksa Eduardo akan mengungkapkannya.
"Tunggu sebentar aku mandi dulu dan baru kita makan bersama, mungkin sebentar lagi yang mengantar makanan datang, kamu terima yaa sayang. "
ucap Eduardo saat melepaskan pelukannya pada Zavina.
Zavina tidak berkomentar dan memilih memakai gaun tidurnya lalu di lapisi dengan kimono nya agar tidak terlihat menerawang.
"Jangan sampai malam ini dia menyerang aku lagi, tubuh aku sudah sangat lemas sekali soalnya. "
gumam Zavina dalam hatinya sambil berjalan menuju sofa untuk menunggu makanannya datang.
Pintu kamar di ketuk dan Zavina yakin itu adalah orang yang mengantarkan makanan pesanan Eduardo, saat membuka pintu kamar nya ternyata benar petugas restoran yang datang membawa trolli dan Zavina meminta membawanya masuk.
Setelah makanan masuk petugas yang membawa trolli pun langsung pamit dan sebelumnya Zavina memberikan uang tips.
Zavina melihat makanannya dan ternyata menunya spesial di pilihkan suaminya, Pintu kamar mandi terbuka dan ternyata Eduardo sudah memakai pakaian lengkapnya.
"Makan sekarang yaa Aku laper soalnya. "
ucap Zavina saat Eduardo menghampirinya.
"Kenapa gak makan duluan kalau laper dan malah nunggu aku. "
ucap Eduardo sambil duduk dan menerima makanan yang di siapkan untuknya.
"Ishh....sudah jangan mendebat lebih baik makan saja sekarang. "
ucap Zavina dan langsung memakan makanannya.
Keduanya langsung memakan makanannya sesekali berbincang yang pastinya di dominasi Eduardo karena Zavina malas kalau harus mendebat atau menjawab ucapan Eduardo.
"Besok berangkat jam berapa?? "
tanya Zavina saat menyelesaikan suapan terakhirnya.
"Acaranya jam sepuluh pagi dan kita lima belas menit sebelum acara berangkatnya. "
jawab Eduardo dan Zavina mengiyakannya.
Makan pun selesai dan Zavina langsung merapihkan bekas makanannya, sebelumnya memberikan minum untuk Eduardo.
Eduardo langsung membuka leptopnya memeriksa email masuk dari asistennya yang memberikan beberapa berkas kerja, sedangkan Zavina memilih duduk santai sambil membaca novel online di hanpdhone nya.
Keduanya malah sibuk dengan urusan masing masing dan bukannya istirahat setelah perjalanan lumayan panjang
Zavina terlelap bersandar di sudut sofa dan membuat Eduardo menggelengkan kepalanya dengan tingkah istrinya itu.
Zavina berbeda dengan Amanda, Amanda lebih sering melakukan apapun sendiri sedangkan Zavina selalu di paksa menempel pada Eduardo.
"Maaf kalau semua aturan aku menjadikan kamu tawanan Zavina, aku hanya takut kamu seperti Amanda yang memilih mencari kehangatan pada laki laki lain, aku janji hanya kamu wanita satu satunya yang aku miliki saat ini sampai ajal aku nantinya. "
gumam Eduardo sambil mengangkat tubuh Zavina dan merebahkannya di atas ranjang.
Edurdo menggeram kesal saat melihat tubuh Zavina yang terekspos dan kulit putihnya membuat Eduardo berdesir.
Eduardo langsung menyelimbuti tubuh Zavina sebelum dia hilang akal dan menerkam Zavina secara paksa dan esok Zavina akan kelelahan saat menemaninya di acara.
"Kenapa malah memilih gaun tidur transparan gini sih, aku yang malah kerepotan menahan nya. "
gerutu Eduardo yang kesal karena sekertarisnya yang memilihkan kebutuhan Zavina selama disana.
Eduardo kembali ke meja lagi untuk merapihkan pekerjaannya dan dia akan segera menyusul Zavina untuk istirahat.
Eduardo langsung merebahkan tubuhnya di samping Zavina dan membawa Zavina kedalam dekapannya, Eduardo yang lelah pun akhirnya tertidur pulas dengan Zavina dalam dekapannya.
.
.
Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀
cepetan nty keburu bobok itu si manis
2023-07-14
1
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
pasti akan mimpi indah ituuuu
2023-07-08
1
𝐙⃝🦜ֆɦǟզʊɛɛռǟ🍒⃞⃟🦅👻ᴸᴷ
dijamin g bakal msuk angin zavina karna udh ada selimut hidup lebih angetttt🤭🤣🏃🏃🏃🏃
2023-06-23
1