Terapis datang berdua dan Zavina langsung bersiap, sebelum di pijat ternyata terapis membantu melulur tubuh Zavina dengan rempah rempah yang menyegarkan tubuh dan hidung Zavina.
Bahkan wajah Zavina pun di olesi masker herbal pengencang kulit, Zavina bersorak bahagia karena Eduardo benar benar memberikan yang terbaik.
"Tumbenan Eduardo baik sekali, mudah mudahan gak ada maksud terselubung deh dan memang niat merileks kan tubuh aku. "
gumam Zavina dalam hatinya yang sedang merasakan tubuhnya melayang.
Dua jam kemudian Zavina selesai dengan semua terapi tubuhnya, Zavina sampai tertidur pulas dan terapis terpaksa membangunkan karena waktunya Zavina untuk berendam air yang sudah berisi aromatherapy rempah rempah tropis.
"Jangan di bersihkan tubuhnya Nyonya biarkan tubuh nyonya berendam dengan lulur di tubuh nyonya, rendam selama tiga puluh menit dan setelah itu barulah di bilas bersih. "
ucap terapis saat Zavina akan membersihkan sisa lulurnya.
"Baiklah terimakasih ya mba. "
ucap Zavina dan kedua terapis mengiyakannya.
Zavina langsung melepas kain yang membalut tubuhnya lalu mulai merendamkan tubuhnya, terasa tubuhnya langsung segar saat berendam dengan air hangat dan wewangiannya.
Kedua terapis langsung merapihkan semua perlatannya dan sejenak beristirahat untuk menyantap makanan juga minuman yang di sediakan untuknya.
Di tempat Eduardo saat ini......
Eduardo sedang mendengarkan semua laporan yang di jelaskan asistennya, semua menurutnya sudah benar dan Eduardo meminta asistennya mengurus semua pekerjaannya di tanah air sedangkan Eduardo akan menghadiri pembukaan galerinya.
"Atur semua sama kamu, saya disana dua hari dan dengan perjalanan total tiga hari. "
ucap Eduardo sambil menandatangani berkas berkasnya.
"Baik Tuan semua akan saya kerjakan. "
jawab sang asisten dan Eduardo mengannggukkan kepalanya.
Eduardo mendapat laporan dari rumah ternyata istrinya selesai dengan pijat nya, Eduardo tersenyum karena dia memanjakan istrinya dengan terapi di tubuhnya agar tubuh Zavina lebih lentur karena dia merasakan tubuh Zavina kaku.
"Zavina kamu akan sangat cantik saat nanti saat bertemu denganku. "
gumam Eduardo sambil melihat foto istrinya yang di kirim oleh kepala pelayan kepercayaannya.
.
.
Beberapa jam berlalu.....
Zavina sudah bersiap dengan pakaian santainya bahkan terlewat santai, Zavina mengenakan rok di atas lututnya dengan kaos tanpa lengan, tas selepang dan juga topi yang bertengger di kepalanya dia sengaja pakai.
Supir yang di utus oleh Eduardo sudah datang menjemputnya, Zavina langsung masuk kedalam mobil setelah supir membuka kan pintunya.
Ternyata Eduardo sudah menunggunya di Bandara dan Zavina lega karena Eduardo tidak ikut menjemputnya, namun Eduardo terus menghubunginya tapi di abaikan oleh Zavina.
Zavina membuka pesan dari Davin yang mengabarkan perusahaan di negara J sedang dalam masalah, Zavina seketika mematung karena tiba tiba sekali perusahaan yang baru di rilisnya mengalami masalah.
Zavina langsung menghubungi Davin....
Dalam panggilan saat ini.....
"Davin kamu hanya bercanda kan?? Saya gak suka loh Davin. "
"Nona untuk apa saya bercanda, ternyata ada masalah juga dengan kepemerintahannya juga, salah satu pemegang saham ternyata terlibat pencucian uang di negara J. "
"Astaga Davin, kenapa kamu gak kroscek dulu sebelum menerima orang menanam saham, saya paling malas kalau berurusan dengan pemerintah. "
"Saya akan mencoba meminta bantuan Tuan Narendra dan hari ini juga saya akan ke Negara J. "
"Terus yang nanganin disini siapa kalau kamu pergi?? Saya dalam perjalanan ke negara A. "
"Astrid Nona yang menanganinya dan Nona jangan khawatir, boleh saya memberi saran?? "
"Saran apa?? Kalau gak masuk akal saya gak mau. "
"Kalau saya gak bisa menangani nya, Nona bisa meminta bantuan Tuan Eduardo karena Tuan Eduardo sedikit berpengaruh di negara J. "
"Davin kamu konyol, ini perusahaan dan usaha saya ingat itu, saya gak mau minta bantuan dia. "
"Saya hanya memberi saran Nona. "
"Terserah pokonya kamu urus dulu, saya harus masuk kedalam Bandara sebelum Eduardo berteriak. "
Panggilan berakhir.......
Zavina langsung keluar dari mobil saat supir membuka pintunya, Zavina berjalan sedikit tergesa menghampiri Eduardo yang sedang berdiri menunggunya.
"Lama sekali kamu keluar dari mobil, ada hal pentingkah di dalam?? "
ucap Eduardo saat Zavina masuk kedalam dekapannya.
"Gak ada dan aku hanya angkat telphone dari Davin saja. "
ucap Zavina dan Eduardo mengangguk lalu menggandeng Zavina menuju pesawat yang sudah menunggunya.
Zavina terus nemikirkan apaakah dia harus memberitahukan masalahnya pada Eduardo, tapi gak mungkin juga karena dia harus memohon berarti nantinya.
Eduardo menghentikan langkahnya dan membuat Zavina tersentak kaget, Eduardo menatap ke arah Zavina penuh selidik.
"Ada apa dengan kamu?? Biasanya sangat bawel loh Sayang. "
tanya Eduardo dengan tatapan penuh curiganya.
"Gak ada apa apa, ayo kita pergi sekarang Eduardo dan jangan berhenti mendadak kalau jalan. "
jawab Zavina sambil berjalan melewati Eduardo.
"Loh kamu kenapa marah sih?? Aku hanya tanya sama kamu. "
ucap Eduardo sambil berjalan cepat menghampiri Zavina.
"Aku gak marah Eduardo, sudah jangan banyak nanya nantinya malah bikin aku pusing. "
ucap Zavina sambil masuk kedalam Jet pribadi milik Eduardo yang sudah terparkir di hadapannya.
Eduardo hanya menghela nafasnya melihat tingkah aneh istrinya, sepertinya terjadi sesuatu pada Zavina namun dia tidak tahu masalahnya apa.
Eduardo menghampiri Asistennya untuk diminta mencaritahu ada apa dengan Zavina yang biasa tenang dan sedikit manja itu menjadi gelisah.
"Saya berangkat dan urus semuanya, jangan lupa kabarin saya masalah apa yang di hadapinya. "
ucap Eduardo sebelum memasuki jet pribadinya.
"Baik Tuan segera saya cari tahu masalahnya. "
jawab patuh Asistennya dan Eduardo mengangguk lalu memasuki jet pribadinya.
Eduardo langsung duduk di hadapan Zavina lalu memasang sabuk pengamannya, Zavina tidak bergeming dan tetap menatap ke luar jendela.
"Zavina......gimana terapisnya?? Kepakai sama kamu gak kerjaannya?? "
tanya Eduardo dan membuar Zavina terdiam karena baru teringat dengan pijatan nya itu.
"Kamu benar benar memberikan yang terbaik, semua tubuh aku benar benar di manjakan, terimakasih Eduardo. "
jawab Zavina dengan senyum tulusnya dan membuat Eduardo ikut tersenyum senang.
"Baguslah kalau kepakai sama kamu, kedepannya jangan pernah datang ke tempat therapy apapun itu, tinggal bilang saja dan akan aku siapkan semua untuk kamu yang paling terbaik. "
ucap Eduardo dan Zavina mengiyakannya.
"Oh iya selepas pulang dari negara A boleh aku kembali ke kantor?? "
tanya Zavina dengan nada seriusnya dan Eduardo langsung menegakkan duduknya.
"Ada masalah dengan perusahaan kamu?? "
tebak Eduardo dan Zavina menggelengkan kepalanya.
"Gak ada hanya rindu saja sama pekerjaan dan berlian berlian yang aku disain. "
jawab Zavina dan Eduardo menganggukkan kepalanya.
"Akan aku pertimbangkan dulu yaa, aku takut kamu lebih fokus ke kerjaan dari pada aku. "
ucap Eduardo dan Zavina sudah bisa menebaknya.
"Jangan samakan aku dengan mantan kamu itu, aku bukan tipe wanita yang melupakan kewajiban sebagai seorang istri. "
jawab Zavina dengan nada kesalnya dan Eduardo hanya mengangkat bahunya tanda tidak mau merespon.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀
ciyeeeeeee...... takut gk di jatah itu se errrr
2023-07-13
1
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
mantap...
ini baru wanita
2023-07-08
1
𝐙⃝🦜ֆɦǟզʊɛɛռǟ🍒⃞⃟🦅👻ᴸᴷ
stuju sm zavina
2023-06-23
1