Hari minggu pun akhirnya tiba, Zavina sedang di rias oleh penata rias yang di sediakan oleh Eduardo, sejak semalam Zavina tidak melihat Eduardo dan Zavina malas kalau harus bertanya tanya.
Zavina begitu cantik saat ini dengan gaun pengantin yang melekat di tubunya, make up yang natural dan perhiasan yang begitu membuat Zavina seperti seorang putri saat ini.
Selesai dengan make up nya tiba tiba Zavina di kejutkan dengan kedatangan Narendra beserta kekasihnya, Zavina langsung menangis dan membuat Narendra menggelengkan kepalanya.
''Kamu cantik sekali Zavina, jangan buat kamu jelek karena air matamu ini. ''
Ucap Narendra dan membuat Zavina tersenyum.
''Betul Zavina, senyumlah karena kau sangat cantik saat ini. ''
Ucap Kekasih Narendra dan membuat Zavina mengangguk tersenyum.
Narendra hadir menjadi pengiring wanita sengaja di datangkan oleh Eduardo karena saat ini Zavina menganggap Narendra adalah kakak nya dan Narendra juga sudah memiliki kekasih yang akan di nikahinya sebentar lagi dan itu bukan ancaman untuk Eduardo.
Zavina langsung di bawa menuju tempat pengucapan janji suci, Zavina sedikit tenang karena dia di dampingi oleh kakak angkatnya saat ini.
.
.
Akhirnya Zavina dan Eduardo resmi menjadi suami istri, tak banyak tamu yang datang hanya orang orang tertentu yang menghadiri, semua memang keinginan Zavina karena dia malas di sorot banyak orang.
Narendra harus kembali ke negara J karena sang kekasih banyak pekerjaan yang menunggu, Zavina pun mengijinkannya karena dia juga tidak bisa mencegahnya.
''Lelah.....?? ''
tanya Eduardo saat melihat Zavina hanya diam.
''Gak juga, kamu sendirian saja yaa yang menyapa rekan bisnis kamu, kaki aku pegal soalnya. ''
jawab Zavina dan Eduardo menganggukkan kepalanya.
''Nanti aku pijat yaa selesai pesta, hanya tinggal beberapa jam lagi soalnya. ''
ucap Eduardo dan Zavina mengiyakannya.
Zavina kembali duduk di kursi pelaminannya setelah Eduardo berjalan menuju rekan bisnis nya yang datang untuk mengucapkan selamat.
Zavina di datangi Davin dan membuat Zavina tersenyum karena Davin datang dengan anak juga istrinya, Zavina yang gemas langsung meminta anaknya Davin untuk di gendong.
''Cantik banget sih kamu sayang, jadi anaknya onti yaa jangan anak Papa Davin. ''
ucap Zivana sambil mencium gemas pipi gembul putrinya Davin dan Davin juga istrinya hanya tersenyum melihatnya.
''Kalian sana cicipi makanannya, biar Babby nya sama aku disini. ''
ucap Zavina dan Davin mengiyakannya lalu mengajak sang istri untuk mengambil makanannya.
Putrinya Davin memang kenal dekat dengan Zavina, bahkan Zavina kadang meminta anaknya Davin bersamanya kalau istrinya Davin sedang sibuk bekerja.
Eduardo mengerutkan keningnya saat melihat Zavina sedang memangku seorang anak perempuan, bahkan anak perempuan itu sangat nyaman saat bersama Zavina.
''Sayang, anak siapa yang kamu pangku itu?? ''
tanya Eduardo yang menghampiri ke kursi pelaminan.
''Anaknya aku, kenapa memangnya?? ''
jawab Zavina dan membuat Eduardo menghela nafasnya karena Zavina malah membuat lelucon.
''Aku bertanya Sayang, ini anak siapa?? dan jawab serius dong. ''
tanya kembali Eduardo dan Zavina langsung tersenyum.
''Anaknya Davin, tuh Davin sama istrinya lagi makan dulu kan kasihan kalau Babby nya mereka bawa. ''
jawab Zavina sambil menunjuk orang tua sang Babby.
Eduardo langsung mengulurkan tangannya agar sang Babby mau di gendongnya dan ajaibnya Babby langsung mau saat Eduardo memintanya.
''Ternyata Babby suka kamu loh Edwar, lihat langsung mau di gendong tanpa menolak. ''
ucap Zavina riang sambil tersenyum riang ke arah Eduardo yang tersenyum melihat Babby di gendongannya.
''Nanti anak kita akan lebih lucu dari Babby. ''
celetuk Eduardo dan Zavina hanya mendelik mendengarnya.
''Jangan bahas anak dulu, kamu ini memalukan sekali sih Edwar. ''
protes Zavina dan Eduardo terbahak mendengarnya.
Eduardo duduk di samping Zavina sambil memangku Babby yang terus saja berceloteh dan tidak di mengerti oleh siapapun.
Davin dan istrinya selesai mencicipi makanan lalu menghampiri kedua pengantin yang sedang mengasuh putrinya.
''Nona saya pamit pulang dan semua urusan pekerjaan biar saya yang tangani. ''
Ucap Davin saat Zavina memberikan Babby pada istrinya.
''Iyalah tugas kamu, jangan ganggu Bos kamu satu minggu kedepan. ''
Ucap Eduardo dan Zavina reflek memukul lengan suaminya sedangkan Davin hanya tersenyum masam karena ucapan suami Nonanya.
''Terimakasih pokonya Davin. ''
Ucap Zavina dan Davin menganggukkan kepalanya.
Setelah kepergian Davin juga istrinya, Zavina meminta pulang karena kakinya pegal dan Eduardo pun mengiyakannya lalu meminta asistennya mengurus semua pestanya.
Zavina terdiam sambil memikirkan bagaimana caranya agar dia mengindar dari permintaan Eduardo, tapi semua sia sia karena Zavina tidak memiliki alasan pasti untuk menghindari Eduardo.
''Ayo turun sayang, katanya mau pulang tapi malah diam di mobil. ''
Ajak Eduardo saat mobil berhenti di depan pintu utama dan Zavina malah terlihat diam melamun.
Zavina tersadar dan langsung menerima uluran tangan Eduardo yang langsung di genggam oleh EDuardo, Zavina hanya mendelik melihat suaminya yang menatapnya dengan tatapan mesumnya.
Eduardo yang gemas melihat cara berjalan Zavina yang pelan pun langsung menggendong Zavina, awalnya Zavina protes namun akhirnya dia menerimanya dan merebahkan kepalanya di dada Eduardo.
''Bersihkan tubuh kamu yaa, aku mau minta di buatkan makanan dulu ke koki, ingat jangan mancing mancing aku sayang. ''
Ucap Eduardo saat merebahan tubuh Zavina di pinggir ranjangnya.
''Mancing apa sih?? Perasaan aku diam terus sedari tadi loh. ''
Protes Zavina karena dia merasa diam sedari tadi tidak banyak bertingkah.
''Sudah lah, kalau debat sama kamu nanti bawaannya malah ingin makan kau dan kita akan kelaparan karena sedari tadi kamu terlihat belum makan apapun. ''
Jawab Eduardo sabil berjalan menuju pintu untuk menuju ke dapur.
Zavina memilih menuju kamar mandi untuk merendam tubuhnya karena terasa lelah dan entah kenapa dia bisa lelah padahal sebelumnya dia tidak pernah mudah lelah tapi setelah mengenal Eduardo lah dia menjadi mudah lelah.
''Nyaman sekali ternyata berendam air hangat ini, mudah mudahan laki laki laki mesum itu gak menganggu aku, ''
Guma Zavina saat merebahkan tubuhnya kedalam bak rendam berisi air hangat dengan wewangian yang menenangkan.
Di lantai satu rumah, Eduardo merasa terkejut saat asistennya tiba tiba datang melaporkan masalah Amanda padanya.
''Maaf mengganggu Tuan, Nona Amanda berusaha bunuh diri dan sekarang sedang di rawat di rumah sakit, kondisinya kritis Tuan. ''
Ucap Sang asisten dan membuat Eduardo terdiam.
''Biarkan saja lah, itu urusan polisi dan saya sudah muak berurusan dengn wanita itu, posisinya juga sekarang saya sudah menikah jadi saya malas berurusan dengannya lagi. ''
Ucap Eduardo sambil meminum teh hangat yang di sajikan kepala pelayan nya.
''Bibi siapakan makan malam nya dan antarkan ke kamar yaa. ''
Pinta Eduardo setelah pelayan memberikan minumannya.
''Baik Tuan akan saya siapkan. ''
Jawab patuh kepala pelayan dan Eduardo hanya mengangguk.
.
.
Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀
betul... sekarang jngN urus wanita lain.. urusan saja yang uda ada di depanmu
2023-07-11
1
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
sultan mah bebas
2023-07-07
1
¢ᖱ'D⃤ ̐🔵⏤͟͟͞R𝔞shqι🐬𝐀⃝🥀
Duh, Trik apalagi ini Amanda. enak nya jadi Zavina, dimanja2 sama Babang Ed🤭
2023-06-21
1