Saat ini Zavina dan Eduardo sedang menyaksikan pemakaman Amanda, Zavina tiba tiba meminta Eduardo mengantarnya ke pemakaman dan Eduardo tidak bisa menolak keinginan sang istri.
''Daren kematian kamu di balas kematian oleh wanita yang membunuhmu, tenanglah di alam sana dan tunggu aku semoga kita dapat bersama di alam yang lain, aku akan mencoba menjalani hidup baruku sebagai seorang istri, namamu akan tetap ada di hati terkecilku Darendra bagaskara. ''
gumam Zavina saat melihat tanah mulai menutupi peti jenazah yang membungkus jenazah Amanda.
Eduardo langsung mengajak Zavina kembali pulang karena cuaca siang ini sangat terik sekali, Zavina tidak menolak dan mengikuti Eduardo menggandengnya.
''Kenapa diam heummm.....?? ''
tanya Eduardo yang sedang mengemudikan mobilnya.
''Gak kenapa kenapa hanya sedang ingin diam. ''
jawab Zavina dan membuat Eduardo tersenyum.
''Suaranya sudah terkuras habis karena jeritan pagi tadi yaa. ''
goda Eduardo dan membuat Zavina melototkan matanya.
''Gak juga kamu ini terlalu kepedean. ''
tolak Zavina dan Eduardo yang gemas pun mengacak rambut Zavina.
''Mau makan siang di luar atau kita pulang dan di rumah makan siangnya?? ''
tanya Eduardo yang memang merasakan perutnya keroncongan.
''Makan di rumah saja kayanya, aku mau rebahan saja soalnya. ''
jawab Zavina dan Eduardo mengiyakannya lalu menelphone kepala pelayan untuk mempersiapkan makanannya.
''Kenapa gak mau makan di luar?? Bukan kode ke aku kan sayang?? ''
tanya Eduardo dan Zavina menggelengkan kepalanya.
''Kamu gak usah di kode juga udah mesum apalagi di kode, jangan membual yaa. ''
jawab Zavina dengan nada kesalnya dan membuat Eduardo terbahak mendengarnya.
Mobil yang di kemudikan Eduardo akhirnya tiba di kediamannya, Zavina keluar terlebih dahulu tanpa menunggu Eduardo terlebih dahulu.
Zavina langsung menuju kamar nya untuk membersihkan tubuhnya karena dia merasa kotor sehabis dari pemakaman, Zavina tidak memikirkan bagaimana Eduardo karena saat ini dia ingin berendam sebelum makan.
Sedangkan Eduardo saat ini sedang mengangkat telphone dari asistennya yang memberitahukan semua urusan pemakaman sudah selesai dan Eduardo mengiyakannya.
"Amanda aku gak sangka kalau perjalanan kamu berakhir dengan kematian, tingkah polah kamu yang membawa semuanya sampai ke tahap ini, semoga kamu tenang di alam sana Amanda, walau bagaimana kejahatan kamu tapi kamu pernah berbuat baik padaku saat kita masih menikah. "
gumam Eduardo sambil terdiam menatap hamparan rumput si area halaman depan rumah barunya.
Semua aset milik Amanda beserta rumahnya telah di sumbangkan oleh Eduardo kepada yang membutuhkannya karena Eduardo tidak membutuhkan nya.
Eduardo langsung masuk kedalam rumah dan ternyata makan siang sudah tersaji, dia memilih menuju kamar nya karena Zavina pasti sedang di kamar.
"Ayo kita makan siang, makanan sudah tersaji di meja makan soalnya. "
ajak Eduardo pada Zavina yang sedang menyisir rambutnya.
"Kamu gak mandi dulu?? Habis dari pemakaman kotor loh. "
ucap Zavina yang melihat suaminya memakai pakaian sama.
"Kamu perhatian sekali sayang, oke aku akan mandi dulu kalau begitu. "
ucap Eduardo dan Zavina hanya mendelik mendengarnya melihat kenarsisan sang suami.
Eduardo langsung menuju kamar mandi dan Zavina memilih menyiapkan pakaian santai untuk Eduardo karena sepertinya Eduardo tidak akan kemana pun hari ini.
Hanya lima belas menit Eduardo keluar dari dalam kamar mandi dan memakai pakaian yang di siapkan sang istri, Zavina hanya acuh melihat suami nya yang sedang tersenyum padanya.
"Ayo sayang kita makan keburu dingin makanannya loh. "
ajak Eduardo saat menghampiri istrinya yang sibuk dengan handphone nya.
Zavina langsung menerima uluran tangan suaminya dan berjalan bergandengan tangan menuju meja makan, ternyata makanan tersaji di atas meja dan Zavina sudah tidak sabar menyantapnya.
Zavina menghidangkan makanan untuk Eduardo terlebih dahulu barulah dia menghidangkan untuknya sendiri, keduanya makan dalam keheningan hanya ada denting sedok juga garpuh yang terdengar.
Makan siang selesai dan Zavina memilih ruang tengah untuk santai sambil mengerjakan beberapa pekerjaan tentunya di temani oleh Eduardo yang sama sibuk sepertinya.
"Besok ikut yaa denganku, perjalanan bisnis sambil bulan madu dan gak ada bantahan. "
ucap Eduardo dan Zavina mengiyakannya karena dia malas sekali kalu harus mendebat suaminya yang pastinya dia akan kalah debat.
"Memangnya mau kemana kita?? "
tanya Zavina yang penasaran dengan ajakan suaminya.
"Ke negara A dan disana ada peresmian hotel baru, aku wajib datang makanya ngajakin kamu juga biar sekalian kamu menemani. "
jawab Eduardo dan Zavina mengiyakannya karena negara itu juga tidak asing untuknya.
"Berapa hari disana?? "
tanya Zavina kembali dan Eduardu tersenyum mendengarnya.
"Palingan dua hari disana, jumat malam aku ada jamuan makan malam di kota ini. "
jawab Eduardo kembali dan Zavina menganggukkan kepalanya.
Keduanya tidak ada obrolan kembali karena sama sama sibuk dengan leptopnya, pekerjaan keduanya seperti tidak akan habis walaupun di porsir sekaligus.
.
.
Ke esokan paginya......
Zavina sedang memakan sarapannya sedangkan Eduardo sibuk dengan tablet di tangannya dan tangan satunya memakan sarapannya.
Hari ini Zavina akan bersiap karena siang nanti akan ikut pergi dengan Eduardo ke negara A, tadinya Zavina meminta ke salon untuk merileks kan tubuhnya namun Eduardo menolaknya karena Eduardo yang akan menghadirkan terapis ke rumah untuk memijat tubuh Zavina.
"Ingat jangan kemanapun, terapisnya akan datang jam sembilan pagi dan jam satu siang nanti kamu akan di jemput oleh supir menuju bandara, kita bertemu di bandara dan jangan membawa pakaian karena disana sudah di siapkan juga. "
ucap Eduardo yang memilih menyudahi makannya sedangkan Zavina masih asik menghabiskan sarapannya.
"Kamu bawel banget sih, aku udah puluhan kali di ingatkan sama kamu dan aku juga gak akan lupa. "
ketus Zavina dan Eduardo mengangguk lalu pamit untuk bekerja.
Zavina masih asik makan tanpa mengakhirinya, setelah habis barulah Zavina mengakhiri makan nya, Zavina langsung meminta pelayan menyiapkan kasur di tengah rumah dan Zavina memilih ruang utama untuk tempat di pijatnya agar ada orang yang menyaksikannya.
"Bibi tolong siapkan jus jambu yaa dan jangan terlalu banyak gula nya, susunya saja yang di banyakin. "
ucap Zavina saat kepala pelayan menghampirinya.
"Baik Nyonya dan mau sekalian di buatkan makanannya gak?? "
ucap kepala pelayan dan Zavina menggelengkan kepalanya.
"Buatkan cemilan buat terapisnya saja yaa Bibi, sama minumannya tapi saya gak tahu berapa orang terapis yang datang hari ini, persiapkan dulu saja. "
ucap Zavina dan Kepala pelayan pun mengiyakannya lalu pamit untuk menyiapkan jus yang di inginkan sang Nyonya..
Zavina menunggu kedatangan terapisnya sambil merenggangkan tubuhnya dan duduk di sofa ruang utama kediamannya.
.
.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀
buatkan yang banyak aja bi
2023-07-12
1
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
jambu apa non?
klotok?
apa
cristal?
2023-07-08
1
¢ᖱ'D⃤ ̐🔵⏤͟͟͞R𝔞shqι🐬𝐀⃝🥀
Saking takut nya Zavina kemana2, jadi bawa terapis ke rumah. Keren, sultan mah bebas🤭
2023-06-22
1