Zavina berjalan menuju lobi utama perusahaan dan langsung masuk kedalam mobilnya saat asistennya membuka pintu untuknya.
''Davin.....semua selesai kan?? ''
tanya Zavina saat duduk nyaman di kursinya.
''Sesuai yang anda minta Nona, barang anda dari hotel semua sudah berada di rumah itu. ''
jawab Davin dan Zavina langsung tersenyum senang mendengarnya.
''Terimakasih Davin karena kerja keras kamu, saya mendapatkan rumah itu. ''
ucap tulus Zavina dan Davin tersenyum mengangguk.
Zavina saat ini sedang dalam perjalanan menuju rumahnya, Davin sampai heran mengapa Nona nya sampai bersikeras ingin rumah yang tidak begitu mewah namun sangat di inginkan oleh Nona nya, bahkan barang barang di dalam rumah pun di belinya.
''Nona apa yang membuat anda terobsesi dengan rumah itu?? Padahal anda bisa membeli istana megah kalau anda mau. ''
gumam Davin dalam hatinya sambil menatap Nona muda nya dari kaca spion di dalam mobil.
''Kamu sudah menemukan bukti perselingkuhan wanita itu kan Davin?? ''
tanya nya kembali dan Davin mengiyakannya.
''Foto beserta vidio nya sudah saya dapatkan Nona, mau saya perlihatkan?? ''
jawab Davin dan Zavina hanya berdecih menjawabnya.
''Kurang kerjaan sekali aku harus melihat wanita jahat itu, simpan baik baik karena itu akan menjadi alat yang akan aku gunakan nantinya. ''
ucap Zavina dan Davin langsung mengangguk.
Perjalanan akhirnya sampai, Zavina keluar dari mobil dan dia langsung terdiam melihat rumah yang dulunya sangat bersejarah, rumah penuh kenangan dengan orang yang sangat di cintainya.
''Daren maaf aku baru bisa mendapatkan rumah ini setelah sekian lama dan barang barang kamu masih aman. ''
ucap Zavina sambil melangkahkan kakinya menuju area rumah.
Zavina langsung berjalan menuju area belakang dan benar saja ayunan itu masih ada dan tidak berubah, air matanya seketika menetes karena mengingat kembali saat dahulu dia selalu menunggu Daren sambil duduk berayunan.
Zavina langsung menyusuri ayunan dengan tangannya, dia merasakan Daren hadir dan ada dekat dengannya, Zavina langsung tersadar saat Davin menghampirinya.
''Nona semua barang sudah saya simpan kedalam rumah, pelayan yang anda minta sudah datang. Apa anda membutuhkan sesuatu lagi?? ''
ucap Davin dan Zivana langsung berdiri dari duduknya.
''Kamu boleh kembali ke kantor dan besok saya akan mulai pekerjaannya, terimakasih Davin. ''
ucap Zavina dan Davin mengiyakannya.
''Kalau begitu saya permisi Nona, kalau ada sesuatu yang anda butuhkan segera hubungi saya. ''
ucap Davin dan Zavina mengangguk sambil tersenyum.
Zavina langsung berjalan memasuki rumah berlantai dua itu, ada tiga pelayan sudah menunggunya, dua wanita dan satu pria.
''Kalian bertiga sudah tahu kan pekerjaan untuk kalian?? Saya gak akan menjelaskannya lagi soalnya, silahkan nyamankan diri kalian di rumah ini, saya hanya ingin ketenangan. ''
ucap Zavina dan ketiga pelayan langsung mengangguk patuh.
Zavina langsung meminta bantuan pada kedua Bibi untuk membantunya membawakan koper ke kamar nya di lantai dua.
Rumah yang saat ini di tempati Zavina adalah rumah mendiang Daren kekasih hatinya, dia membeli rumah ini dari Ibu tirinya Daren yang seketika menguasai rumah dan menghak rumah ini.
Zavina dengan keteguhan hatinya meminta Davin membeli rumah itu dan setelah penantian dua tahun akhirnya rumah berhasil di dapatkan, rumah pun sedikit di renovasi agar terlihat lebih nyaman saat di tempati.
Zavina tidak menempati kamar mendiang Daren dan menjadikan kamar itu sebagai museum peninggalan Daren, semua barang barang Daren di simpan di kamar itu.
Saat asik memandang halaman belakang rumahnya, sebuah pesan masuk ke handphone nya dan ternyata sebuah pesan dari orang kepercayaannya yang memberitahukan semua akses nya sudah terbuka.
''Saatnya kita berpesta Eduardo. ''
gumam Zavina sambil mengganti pakaiannya dengan pakaian lebih santai.
Zavina meminta di antarkan ke kediaman Eduardo, hanya dua puluh menit akhirnya tiba dan Zavina langsung masuk kedalam pintu utama..
''Nona mau bertemu siapa?? Tuan dan Nyonya belum kembali. ''
tanya Sorang pelayan dan Zavina tersenyum.
''Saya kekasih Eduardo dan dia minta saya menunggu di rumah, sebentar lagi Eduardo kembali. ''
jawab Zavina dan membuat pelayan itu mengerutkan keningnya karena berani sekali fikirnya.
Zavina langsung masuk kedalam rumah dan duduk di ruang utama karena Eduardo sedang dalam perjalanan pulang sesuai prediksi.
Pelayan yang biasa pulang pukul empat sore pun akhirnya meninggalkan Zavina setelah melihat mobil Eduardo memasuki pekarangan rumah.
Eduardo tidak banyak bertanya dan pelayan juga tidak memberitahukan apapun padanya mengenai Zabina yang ada di dalam rumah, Eduardo memasuki rumah dan langsung menutup juga mengunci pintu rumahnya.
''Hay Eduardo......''
sapa Zavina dengan senyum manisnya dan membuat Eduardo melototkan matanya.
''Siapa yang mengijinkan kamu masuk?? Berani sekali kamu. ''
jawab Eduardo dengan nada marah nya namun Zavina hanya tertawa.
''Ckckck......beruntung sekali wanita itu mendapatkan istana semewah ini. ''
ucap kesal Zavina sambil berdecak menatap ke arah Eduardo.
Zavina langsung menghampiri Eduardo dan membawa Eduardo duduk di sofa ruangan utama rumahnya, Zavina langsung mencium bibir Eduardo membuat Eduardo langsung membalasnya tak kalah rakusnya, tangan Eduardo langsung meremas apapun yang di jangkau tangannya.
Zavina langsung melepaskan pelukan dari Eduardo dan membuat Eduardo langsung menatap dengan tatapan sulit di artikan.
''Sabar dan santai Edwar, aku akan memberikan tubuhku asal kita melakukannya di kamar dan di atas ranjang kamu berasama istri kamu, bagaimana?? ''
ucap Zavina dan membuat Eduardo menatapnya tajam.
''Jangan mimpi kamu Zavina, aku gak akan mengabulkan permintaan kamu yang konyol itu. ''
jawab Eduardo dengan nada kesal nya dan membuat Zavina terbahak.
Zavina menghampiri Eduardo dan membelai dada bidang laki laki itu yang sudah terbuka atasannya namun Eduardo menepis tangan Zavina.
''Jangan seperti ini Zavina, kamu akan membangunkan iblis dalam diri saya kalau kamu tetap seperti ini. ''
tegasnya setelah menepis tangan Zavina yang membelai dada bidang polosnya.
''Akan aku kasih tahu sebuah rahasia sama kamu, kabulkan permintaan aku Edwar untuk bermain di atas ranjang di dalam kamar kamu yang biasa di pakai olehmu dan istrimu, Aku masih virgin dan semua tersegel tanpa operasi, semua akan aku kasih kamu asal kita main di atas ranjang kamu. ''
ucap Zavina sambil mengusap dada bidang Eduardo tanpa perlawanan.
''Aku gak sudi lebih baik pergi dari rumah ini sebelum aku melakukan sesuatu padamu yang akan membuat kamu rugi. ''
ucap Eduardo yang menolak ajakan Zavina dan Zavina pun menghela nafasnya lalu beranjak membawa tas nya untuk segera keluar dari kediaman Eduardo.
''Zavina kamu benar benar mempermainkan aku, aku gak sudi membawa kamu ke atas ranjang aku dan Amanda. ''
gumam Eduardo sambil beranjak menuju kamar nya untuk membersihkan tubuhnya.
.
.
Bersambung......
Hai kakak kakak semuanya tetap dukung ceritanya yaa karena ada give away nih bagi pemenang top fans teratas, saya akan memilih tiga teratas yaa dan hadiahnya nanti akan saya umumkan, pokonya selalu ikuti ceritanya, like, komentar, voute, hadiah nya juga saya tunggu dan jangan lupa tambahkan ke pavorite agar bisa menerima laporan update terbaru ceritanya.
TERIMAKASIH......😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀
gagal deh.. bikin gulali basah
2023-07-08
1
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
gagal deh iblis kluar dari dalam
2023-07-06
1
𝐙⃝🦜ֆɦǟզʊɛɛռǟ🍒⃞⃟🦅👻ᴸᴷ
eduardo pura pura nolak padahal pingin itu haha siap siap kamu amanda zavina datang kembali untuk membalas dendam karna kehilangan daren 🤭🤣🤣🤣🤣
2023-06-18
2