Zavina memperlihatkan cincin pertunangannya pada Narendra dan Narendra langsung terdiam menatapnya, karena dialah yang mengantar Daren untuk berbelanja cincin pertungannya.
''Cincin ini di beli oleh Daren dan saya yang mengantarnya Zavina, saat itu Daren begitu bahagia membelinya dan meminta di ukir nama kalian di dalam cincinnya. ''
jelas Narenda sambil menatap sepasang cincin nya.
''Cincin ini selamat karena ada di dalam saku blezeer milik aku Naren, saat itu Daren yang memintanya jangan menyimpan di tas karena aku selalu teledor katanya, untungnya aku menuruti permintaan Daren saat itu dan cincin ini selamat bersamaku. ''
ucap Zavina sambil memgenang saat dimana Daren meminta memindahkan cincinnya.
''Wanita yang mensabotase rem mobil Daren sudah tertangkap dan akan di kenakan pasal berlapis Naren, semua sedang di proses. ''
ucap Zavina kembali saat Narendra terdiam mendengar penjelasannya dan Narendra menganggukkan kepalanya.
''Bagi saya saat ini adalah Daren sudah tenang, biarkan tuhan menghukum orang yang menjahatinya dan saya sempat berpikiran tentang kamu Zavina, bagaimana kondisi kamu tanpa Daren saat itu. ''
ucap Narendra dan Zavina langsung terdiam.
''Awalnya aku seperti orang gila dan terus saja meminta kembali tapi orang yang merawatku bilang, kondisi aku masih belum stabil dan akan membahayakan nyawaku, dia juga bilang Daren membuat aku selamat katanya agar aku bisa menememukan pembunuhnya, selama ini aku mencari tahu semuanya dan ternyata wanita bernama Amanda yang menyabotase rem mobil karena dia di tolak oleh Daren. ''
jelas Zavina dan Narendra menganggukkan kepalanya.
''Jahat sekali niat wanita itu hingga membuat Daren dan kamu meninggal menjadi jalan terakhirnya. ''
lirih Narendra dan Zavina hanya diam mendengarnya.
Eduardo hanya menjadi pendengar perbincangan Zavina dan Narendra, dia juga bingung harus bagaimana karena dia mengetahui fakta kejahatan Amanda semenjak mengenal Zavina.
''Pantas Zavina menghalalkan segala cara demi membalas kan dendamnya pada Amanda, ternyata Amanda keji sekali. ''
gumam Eduardo dalam hatinya sambil terdiam menatap Zavina dengan tatapan iba nya.
Davin kembali menghampiri dan memberitahukan persiapan keberangkatan sudah di siapkan, Zavina langsung mengajak Narendra berangkat sekarang juga tanpa menunggu malam dan meminta Narendra mengikuti Davin yang sudah keluar rumah terlebih dahulu.
''Eduardo kamu mau ikut gak?? ''
tanya Zavina saat melihat Eduardo hanya diam bahkan melamun.
''Aku gak akan ikut takut ganggu kamu disananya, aku titip salam untuk Daren dan aku akan mendoakan Daren dari sini, ingat kamu harus kembali sebelum hari minggu karena pernikahan diadakan minggu depan Zavina. ''
jawab Eduardo dan Zavina hanya mendelik mendengarnya.
Zavina memilih menyusul Narenda dari pada menjawab ucapan Eduardo yang menurutnya membuat kesal, Eduardo pun mengikuti Zavina hingga masuk kedalam mobil.
''Aku akan mengurus hukuman Amanda, dia layak mendapatkan hukuman setimpal karena kelakuannya membuat seorang kakak kehilangan adiknya, membuat seorang kekasih kehilangan orang yang di cintainya, karena Amanda semua kehidupan Zavina ikut hancur saat itu. ''
gumam Eduardo sambil menatap mobil yang membawa Zavina menjauh dari kediaman Zavina.
Eduardo memilih pulang ke apartemennya karena rumah yang akan di tempatinya dengan Zavina terasa sepi kalau hanya dia yang menempati.
.
.
Di tempat Zavina saat ini......
Zavina menggunakan jet pribadi milik Eduardo, karena saat Davin akan mengurus pesawat tiba tiba asistennya Eduardo mendatanginya dan meminta Davin menggunakan jet milik tuannya karena Eduardo sendiri yang memintanya.
Zavina diam dan menatap ke atap jet pribadi, Zavina memikirkan tentang sikap Eduardo yang tumbennya tidak mau ikut dengan alasan takut mengganggunya.
''Eduardo kamu laki laki baik sebenarnya, tapi kamu ketiban sial karena mendapatkan Amanda sebagai istri kamu. ''
gumam Zavina dalam hatinya.
Narendra memilih tidur karena dia memang lelah sekali, baru tadi pagi mendarat dan sore nya harus menaiki pesawat walaupun ini pesawat pribadi namun tetaplah pesawat membuat penumpangnya pusing.
Perjalanan panjang pun di lalui dan saat ini jet pribadi mendarat dengan selamat di bandara internasional negara J.
Narendra langsung mengajak Zavina menuju kediamannya untuk beristirahat sejenak dan akan melanjutkan menuju pemakaman Darendra.
''Kita ke rumah saya untuk istirahat yaa, kalau tenaga terisi full barulah kita ke pemakamam Daren. ''
ucap Narendra dan Zavina menyetujuinya karena dia juga ingin melihat kamar pribadi milik kekasihnya itu.
Sepanjang perjalan Zavina terus menatap jalanan di luar mobilnya, Negara yang begitu maju dan sangat maju berkembang pesat dengan teknologinya juga.
Tiba di kediaman Narendra, Zavina langsung di ajak masuk kedalam rumahnya, rumah yang begitu minimalis namun sangat elegan.
''Ayo masuk Zavina, maaf kalau rumahnya kecil di banding rumah Daren disana. ''
ucap Narendra dan Zavina mendelik mendengarnya.
Zavina langsung masuk kedalam rumah tanpa menghiraukan Narendra, dia langsung menanyakan dimana kamar Daren dan Narendra langsung mengantarkannya.
''Silahkan buka pintunya, di dalam kamarnya Daren dan parfumnya akan tetap tercium karena sengaja saya menyemprotnya untuk mengenang Daren. ''
ucap Narendra saat membuka pintu untuk Zavina.
''Terimakasih Naren dan aku mau istirahat di kamar ini saja. ''
ucap Zavina dan Narendra mengiyakannya.
Begitu masuk kedalam kamar satu yang membuat Zavina mematung, wangi parfume Darendra begitu terasa bahkan Zavina seperti merasakan kehadiran Darendra saat ini.
''Daren aku di kamar kamu sekarang, aku mohon datanglah walaupun hanya dalam mimpi untuk mengucapkan salam perpisahan dan itu sudaah cukup bagi aku Daren untuk mengobati rasa rinduku. ''
lirih Zavina sambil menatap berbagai macam fose foto Daren bahkan ada foto Zavina juga yang di pajang oleh Daren.
''Kamu benar benar bucin sama aku Daren, bahkan koleksi foto aku saja gak sebanyak ini tapi kamu begitu banyak foto. ''
ucap Zavina saat melihat foto nya terpajang di kamar Darendra.
Zavina yang lelah pun langsung terlelap saat merebahkan tubuhnya di ranjang yang biaasa di pakai Daren kalau sedang berkunjung ke rumah ini.
.
.
''Bangun Zavina sayang, aku datang sesuai keinginan kamu. ''
ucap Daren sambil mengelus pipi Zavina penuh sayang.
Zavina membuka matanya dan tersentak saat melihat Daren ada di hadapannya begitu nyata.
''Daren apakah ini kamu?? ''
tanya Zavina sambil meraba wajah Daren yang tersenyum padanya.
''Benar Zavina sayang ini aku, terimakasih sudah memberikan keadilan untuk aku, maaf karena aku meninggalkan kamu sendiri tapi aku akan menunggu kamu di alam lain dengan sabar, ingat Zavina tidak ada kesedihan lagi di wajah kamu dan harus ada kebahagiaan, kenang aku di hati kamu dan mulai lah membuka masa depan kamu, karena laki laki yang saat ini bersama kamu itu laki laki yang tepat, aku menyayangi kamu Zavina. ''
jawab Daren sambil menggenggam tangan Zavina dan Zavina langsung menangis tersedu mendengarnya.
''Aku mau ikut dengan kamu Daren pliiiss.....''
ucap Zavina mengiba dan Daren menggelengkan kepalanya.
Daren langsung mencium kening Zavina lalu menutup mata Zavina, saat Zavina membuka mata ternyata Daren menghilang namun tiba tiba Eduardo yang sedang berlari menghampirinya.
.
.
Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀
zavina ngingau nihhhh
2023-07-09
1
¢ᖱ'D⃤ ̐🔵⏤͟͟͞R𝔞shqι🐬𝐀⃝🥀
Bahkan Darren aja merestui ksmu sama Eduardo Zavina. Sudahi Dendam mu, agar hidup mu lebih tenang
2023-06-21
1
𝐙⃝🦜ֆɦǟզʊɛɛռǟ🍒⃞⃟🦅👻ᴸᴷ
daren hanya masalalu zahivina lupakan daren mungkin jodoh mu bukan daren tapi jodoh mu dimasa depan eduardo
2023-06-21
1