Jalan-jalan ke Mall

"Kak Mei, tumben banget mau ikut?" tanya Ita

Mereka berenam sedang ada di dalam mall, berkeliling mencari apa yang akan di bawa lusa. Syahid dan Sahin sudah bergabung, mereka pulang sejak sebelum adzan Dhuhur.

'Bosan saja di rumah, siapa tau di sini dapet cogan kan?' jawab Mei-Mei menaik turunkan alisnya.

"Kak Mei genit ihh" ucap Kira

'Sekali-kali Ra, lagian ini kalian sejak tadi berkeliling. Ko, kakak ga lihat kalian beli sesuatu. Apa yang kalian cari?' tanya Mei-Mei heran

"Ga tau kak, kalo di pikir-pikir semuanya udah ada. Kalo pun semisalnya kurang, tinggal beli di sana, jadi kita cuma keliling aja." jawab Maya

"Nonton yuk" ajak Kira

"Mang ada film apa yang baru?" tanya Sahin

"Ada transformers nih" jawab Kira seraya men scroll layar ponselnya

"Boleh juga tuh" jawab Maya, yang lain hanya mengangguk setuju.

Syahid mengantri tiket, sedang Sahin mengantri pop corn dan minuman.

"Perlu bantuan ga?" tanya Maya pada Sahin

"Boleh" mereka pun pergi ke area penjualan pop corn

BRUGH

Saat Syahid tengah mengantri, ia di kejutkan dengan seseorang yang menabrak dirinya dari belakang. Dia berbalik dan menatap dingin orang yang menabraknya, seorang gadis se usianya. Namun, bila di lihat dari penampilan. Sudah pasti bukan gadis baik, karena dia menggunakan rok mini dan juga atasan kaos yang ketat.

Bukannya terpana, Syahid malah terlihat risih.

'Njir, emang ganteng banget. Keliatan banget kalo tajir, boleh juga nih gue bungkus.' ucap gadis yang menabrak Syahid

"Hai" ucap gadis itu dengan suara yang di buat lembut.

Tanpa menjawab, Syahid kembali membalikan tubuhnya. Ternyata kini sudah giliran ia membeli tiket, ia pun memesan 5 kursi di tengah. Syahid mengetikkan sesuatu di ponselnya dan ia perlihatkan pada kasir.

'Jangan beritahukan dimana aku duduk pada gadis di belakangku, tunjukkan saja di tempat lain. Di tempat yang jauh dari tempatku, paham?'

Kasir itu mengangguk paham, lalu ia pun memberikan lima tiket tersebut pada Syahid.

Setelah selesai membayar, tak lupa ia memberikan uang lebih pada kasir tersebut. Tentu saja, kasir itu tersenyum lebar. Walau hanya 1 lembar berwarna merah, ia sangat bersyukur. Setidaknya, untuk 3 hari ke depan ia bisa makan dengan benar. Syahid pun langsung pergi tanpa menghiraukan panggilan gadis tersebut.

"Di kursi mana pria itu duduk?" tanya gadis itu

"Kakaknya mau nonton apa?" tanya sang kasir

"Samain sama dia, bangkunya juga deketin ya" jawab gadis itu, kasir itu mengangkat salah satu sudut bibirnya.

'Ternyata benar apa yang di ucapkan pria itu, semoga aku di jauhkan dari orang-orang seperti gadis ini. Sepertinya ia seusia denganku, tapi...' gumam Kasir itu dalam hati, seraya melihat pakaian yang di kenakan olehgadia itu.

Kasir itu memberikan tiket pada gadis itu, tentunya jauh dari tempat Syahid dan yang lain duduk. Gadis itu menerima dengan senyum mengembang, setelah membayar tiket. Ia pun segera meninggalkan tempat penjualan tiket tersebut, dengan hati bahagia.

"Jam berapa?" tanya Ita

"15.50" jawab Syahid

"Masih lama, sekarang baru jam setengah 2. Jadi kemana dulu?" Maya seraya menyeruput minumannya

"Ke mana ya?" tanya Kira

'Ke arena permainan aja' jawab Mei-Mei, ia menunjuk ke area permainan yang berada satu lantai di bawah.

"Boleh boleh, yuk gas keun" ucap Maya, sedangkan Mei-mei yang kegirangan sudah berlalu lebih dulu.

Mereka pun berjalan ke arah time zone, mereka turun menggunakan eskalator. Para wanita berdiri di depan, sedangkan 2 pria tampan berada di belakang.

"Hai, ketemu lagi kita. Jangan-jangan kita jodoh." ucap gadis yang bertemu Syahid tadi, kini ia berdiri di belakang Syahid dan Sahin.

Syahid dan Sahin sedikit membalikkan tubuhnya, mereka hanya menatap dingin gadis itu. Lalu saling tatap dan kembali melihat ke depan.

'Gila dingin banget, tapi gue suka. Dua-duanya ganteng, kembar kek nya. Minimal bisa taklukin salah satu, syukur-syukur kalo dua-duanya bisa gue dapetin.' gumam gadis itu dalam hati

Sahin menoleh pada Syahid, seraya mengerutkan dahinya.

'Siapa?' tanya Sahin

'Entah, wanita gila sepertinya.' jawab Syahid, seraya mengangkat kedua bahunya

'Jangan-jangan kabur dari rumah sakit jiwa.' balas Sahin

'Bisa jadi, liat aja pakaiannya. Kayanya di rumah sakit jiwa, ga ada yang tau di pergi. Makanya dia ambil kain lap yang ada di dapur.' Syahid tersenyum tipis, karena ucapannya sendiri.

Sahin menahan tawanya.

"Gue Ashila" ucap gadis itu lagi, namun prince twin mengabaikannya.

Setelah sampai bawah, mereka pun berjalan beriringan dengan ketiga wanita yang bersamanya.

Tentunya, hal itu membuat gadis yang menyebut namanya Ashila kesal. Ia menghentakkan kakinya ke lantai, namun tetap mengikuti Syahid dan Sahin.

"Hei lima sekawan" sapa Dena, ternyata ia juga sedang bermain ke mall sendirian. Mencari keperluan untuk ikut Darmawisata, akhirnya setelah di bantu Ita. Orangtua Dena pun, mengijinkan Dena untuk ikut. Asal dengan catatan, tak boleh jauh-jauh dari Ita dan yang lainnya. Tentu saja persyaratan itu, di setujui oleh Dena.

"Hai Den, sama siapa lo?" tanya Kira

"Cundilian" jawab Dena, dengan menaruh punggung tangan di dagu dengan menggerakkan jemarinya.

"Mau pada kemana, gabung dong." lanjutnya bertanya

"Boleh, kita mau ke area permainan. Sekalian nunggu film mulai." jawab Ita lembut, Dena tersenyum senang, ia pun kini mensejajarkan langkahnya dengan Syahid dan Sahin. Karena tidak mungkin mereka berjalan berjajar, bisa kena amuk pengunjung lain.

Sedangkan Syahid dan Sahin biasa saja, karena ia tau bagaimana Dena.

"Twin, ngawal nih ceritanya." ucap Dena, dan di angguki twin

"Susah emang kalo ngomong sama musim hujan." celetuk Dena, sehingga membuat ketiga gadis di depannya menoleh bingung dengan ucapan Dena.

"DINGIN" ucap Dena tertawa, mereka bertiga pun ikut tertawa. Sedangkan Syahid dan Sahin tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Sedangkan gadis yang sejak tadi mengikuti mereka, menahan geram di belakang.

'Siapa lagi ni cewek, datang-datang asal mepet aja' gumamnya kesal dalam hati, Syahid dan Sahin yang mendengarnya, hanya saling tatap.

Kini mereka telah sampai di area permainan, mereka berpasangan. Karena mendengar Maya dan Kira yang berebut Ita, akhirnya dengan senang hati Dena menyarankan dirinya untuk bersama Ita.

Tentu saja mendapatkan tatapan sinis dari Kira dan Maya, namun Dena tak peduli. Ia hanya tersenyum bangga dan membusungkan dadanya lalu menaik turunkan alisnya.

Syahid bersama Maya, sedangkan Sahin bersama Kira.

Mereka bermain mesin capit boneka, siapa yang bisa mendapatkan boneka. Maka ia yang menang dan yang kalah, harus mentraktir mereka. Permainan semakin seru, saat Syahid hendak mengambil boneka yang sedang. Namun lagi-lagi gagal, begitu juga dengan Sahin. Sebenarnya mudah bagi mereka, namun tidak seru bila bermain menggunakan kekuatannya.

Sedangkan Dena, ia terlihat santai dan tersenyum.

"Teteh mau yang mana?" tanya Dena sombong, Ita menoleh dan menatap Dena. Dena pun mengangguk yakin, Ita menunjuk pada sebuah boneka berwarna putih berbentuk kucing. Terlihat lembut, dan ukurannya pun sama dengan kucig yang sebenarnya.

"Serahkan pada Dena" ucapnya seraya menepuk dadanya

...****************...

......Happy Reading

all💞💞......

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

Sri,Fitri,iren sekarang dena the next 🤭😂😂

2024-05-12

1

nurliana

nurliana

Nokomen lah sama ceritamu mak, teralu asiik 😊🥰🥰

2024-01-26

1

Berdo'a saja

Berdo'a saja

Dena anak nya nyablak

2024-01-18

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Tersesat di Hutan
2 Alasan dibalik Perubahan Sifat Maya dan Kira
3 Part 3 Sebuah Permintaan
4 10 kembara kembar Zandra
5 Gunung Lawu 1
6 Gunung Lawu 2
7 Rencana Darmawisata
8 Zandra
9 Rencana Darmawisata 2
10 Tolong
11 Sosok itu
12 Kisah Pilu Sosok itu
13 Ketakutan Irwan
14 Menjemput Ajal Citra
15 Part 15
16 Rencana Mengadopsi
17 Pemakaman 5 jenazah
18 Kekisruhan si kembara kembar
19 Jalan-jalan ke Mall
20 Bermain Mesin Capit Boneka
21 Keisengan Mei-Mei
22 Rumah Sakit Hantu
23 Istana Satanic
24 Pertarungan Hebat
25 Kekonyolan Dena
26 Patah Hati yang Ambyar
27 Perlawanan Dena
28 Dena, again?
29 Kenyataan
30 OTeWe Surabaya
31 Keseruan Menuju Surabaya
32 Susuk??
33 Gayatri
34 Keributan di Lobby
35 Akhir dari Raka dan Renata
36 Kejadian Manis
37 Wisata Surabaya
38 Kasus Barukah??
39 Rumah Hantu Darmo
40 Perombakan Struktur Hotel
41 Part 41
42 Awal Pertarungan dimulai
43 Ita dan Dena dalam bahaya
44 Akhir dari Musi dan Gayatri
45 Rumah Hantu Darmo 2
46 Rumah Hantu Darmo 3
47 Rumah Hantu Darmo end
48 Pernyataan
49 Syahid dan Ita..oke, Sahin dan Dena?
50 HAH?!
51 Prikitiw.. Sahin dan Dena
52 Rembugan
53 Tentang Lia
54 Masih Lia
55 Flashback Lia
56 Flashback Lia 2
57 Amarah Axel
58 Amarah Axel yang Membludak
59 Part 59
60 Permohonan Maaf Rudi
61 Gombalan Maut Maya
62 Acara Sekolah
63 2 setel Pasangan
64 OTeWe Kediaman Maliq
65 Ternyata, eh.. ternyata
66 Kejahatan Ijul, Asih Depresi
67 Kemunculan Yumi dan Alice
68 Akhir yang Miris
69 Part 69
70 Masih Flashback
71 Aisyah
72 Flashback Aisyah
73 Mendatangi Kediaman Dodi
74 Fakta yang Mengejutkan
75 Keterkejutan Dian
76 Pertemuan Terakhir dengan Toni
77 Kenangan Masa Lalu
78 Masih di Bawah Alam Sadar
79 Part 79
80 Kenapa dengan Ita?
81 Firasat?
82 Keterkejutan Ita
83 Memberitahukan
84 Teror
85 Menuju Rumah Raka
86 RAKA DALAM BAHAYA
87 Ketegangan
88 Part 88
89 Batu Delima
90 Rencana Menjenguk ke Rumah Sakit
91 Mengikuti Pelaku Pembakaran
92 Ada apa dengan Ita dan Kira?
93 Tak Di Sangka
94 Akhir si Psikopat
95 Lucky
96 Lucky 2
97 Pemakaman
98 Perpisahan
99 Rencana Usai Ujian
100 Hari Pertama Ujian
101 Kembali Jatuh Sakit
102 Cerita Ita
103 Perbincangan yang Mengejutkan
104 Memulai Rencana
105 Part 105
106 Dalang
107 Hari Insiden
108 Masih di Hari Insiden
109 Kemarahan Aldo
110 Berkumpul kembali
111 Kepulangan Aldo dan Keluarga
112 Acara Lamaran Maya dan Kira
113 Lamaran Syahid dan Sahin
114 Kejahilan Aby
115 Salah Target
116 Helena
117 Part 117
118 part 118
119 Meminta Saran
120 Meminta Bantuan Dania(Reksa)
121 Tertangkap Sebelum Beraksi
122 Kekonyolan Ajeng
123 Kasus barukah?
124 Keterkejutan pak Mun
125 Bewaraaaaaaaaaa
126 Pak Mun tak Sadarkan Diri
127 Mendatangi Rumah Pak Mun
128 Firasat ABU-ABU
129 Petunjuk
130 Seorang Residivis
131 DOR
132 Ditemukan
133 Dua Kabar
134 Nurma 1
135 Nurma 2
136 Rencana Liburan
137 Pernyataan
138 Luka Ajeng
139 Dena... Dena...
140 OTW Bandung...
141 Hari pertama di Bandung
142 Hari ke Tiga di Bandung
143 Awal Pertemuan
144 Sebuah Kisah
145 Masih di Kisah yang Sama
146 Rahmat
147 Sudah kuduga
148 Ria dan Asep
149 Amukan Mang Ceper
150 Arwah Seorang Dokter
151 Pertarungan Melawan 'Mereka'
152 Bantuan Tiba
153 Pertemuan Terakhir
154 Permintaan Terakhir Angga
155 Suasana Duka di Rumah Angga
156 Menyampaikan Amanat
157 Andong Pocong
158 MARANTI
159 Satiyem
160 Sosok yang Menemui Satiyem
161 Pilihan Satiyem
162 Malam Mencekam
163 Rencana Jurit Malam
164 Rencana Jurit Malam
165 Ajeng
166 Anastasya
167 Kelompok Jurit Malam
168 Santet
169 Ita dan Dena dalam bahaya
170 Jurit Malam
171 Awal Penyelamatan Ita dan Dena
172 WAR
173 Pos Dua
174 Sosok Menyeramkan
175 MEREKA
176 Kesurupan Masal
177 Lidya
178 Rencana Pernikahan
179 Kembali Melamar
180 Nuan dan Agra
181 Nuan dan Agra 2
182 Kematian Mei Ling
183 Kemarahan Agra
184 Mengundang
185 Semua tau
186 Perusahaan Agra
187 Penyelesaian
188 Undangan Makan Malam
189 Pertemuan
190 Perpisahan Mei Ling
191 Ibu Seruni
192 Lenka dan Ratu
193 Pernyataan
194 Sedikit Masa Lalu Melati
195 Memasak untuk Calon Mantu
196 Fitting Gaun
197 Perlawanan Melati
198 Seruni Siuman
199 Firasat
200 Pernikahan Twin Prince
201 Liburan atau Bulan Madu?
202 Welcome to Malaysia
203 Rencana Menjebak
204 Siapa Menjebak Siapa
205 Akhir dari tuan Ali dan Positif Hamil
206 Memberi Tahu 1
207 Memberi Tahu 2
208 Hantu Kum Kum
209 Qaila
210 Pemakaman Imran dan Qaila
211 Kemungkinan Lebih dari Dua
212 Kondisi Ita
213 Kondisi Ita yang Membaik
214 Kemampuan Baru Sahin
215 Perasaan Tidak Enak
216 Kepergian Bianca
217 Kepergian Aarav
218 Kabar Menggembirakan
219 Lamaran Teja dan Anastasya
220 Masih Lamaran
221 Undangan
222 Otewe Bandung Lagi
223 Kejadian Mistis di Tol Cipularang
224 Ria si Genit
225 Akankah Insiden itu Terjadi?
226 Amarah Sahin
227 Semua Selamat
228 Pengumuman Tidak Up
229 Syahid Terpukul
230 Kelahiran Triplets
231 Kekuatan Kembar Sepuluh
232 Kelahiran Triplet Sahin dan Dena
233 Waktu Berlalu
234 Sosok di Toilet Rumah Sakit
235 Sosok Itu
236 Amarah yang Tak Terbendung
237 Bewara novel Baru
238 Amarah Arin
239 Ending Pelaku Kejahatan
240 Kabar Gembira Lagi
241 Draft
242 Pengumuman karya Baru
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Part 1 Tersesat di Hutan
2
Alasan dibalik Perubahan Sifat Maya dan Kira
3
Part 3 Sebuah Permintaan
4
10 kembara kembar Zandra
5
Gunung Lawu 1
6
Gunung Lawu 2
7
Rencana Darmawisata
8
Zandra
9
Rencana Darmawisata 2
10
Tolong
11
Sosok itu
12
Kisah Pilu Sosok itu
13
Ketakutan Irwan
14
Menjemput Ajal Citra
15
Part 15
16
Rencana Mengadopsi
17
Pemakaman 5 jenazah
18
Kekisruhan si kembara kembar
19
Jalan-jalan ke Mall
20
Bermain Mesin Capit Boneka
21
Keisengan Mei-Mei
22
Rumah Sakit Hantu
23
Istana Satanic
24
Pertarungan Hebat
25
Kekonyolan Dena
26
Patah Hati yang Ambyar
27
Perlawanan Dena
28
Dena, again?
29
Kenyataan
30
OTeWe Surabaya
31
Keseruan Menuju Surabaya
32
Susuk??
33
Gayatri
34
Keributan di Lobby
35
Akhir dari Raka dan Renata
36
Kejadian Manis
37
Wisata Surabaya
38
Kasus Barukah??
39
Rumah Hantu Darmo
40
Perombakan Struktur Hotel
41
Part 41
42
Awal Pertarungan dimulai
43
Ita dan Dena dalam bahaya
44
Akhir dari Musi dan Gayatri
45
Rumah Hantu Darmo 2
46
Rumah Hantu Darmo 3
47
Rumah Hantu Darmo end
48
Pernyataan
49
Syahid dan Ita..oke, Sahin dan Dena?
50
HAH?!
51
Prikitiw.. Sahin dan Dena
52
Rembugan
53
Tentang Lia
54
Masih Lia
55
Flashback Lia
56
Flashback Lia 2
57
Amarah Axel
58
Amarah Axel yang Membludak
59
Part 59
60
Permohonan Maaf Rudi
61
Gombalan Maut Maya
62
Acara Sekolah
63
2 setel Pasangan
64
OTeWe Kediaman Maliq
65
Ternyata, eh.. ternyata
66
Kejahatan Ijul, Asih Depresi
67
Kemunculan Yumi dan Alice
68
Akhir yang Miris
69
Part 69
70
Masih Flashback
71
Aisyah
72
Flashback Aisyah
73
Mendatangi Kediaman Dodi
74
Fakta yang Mengejutkan
75
Keterkejutan Dian
76
Pertemuan Terakhir dengan Toni
77
Kenangan Masa Lalu
78
Masih di Bawah Alam Sadar
79
Part 79
80
Kenapa dengan Ita?
81
Firasat?
82
Keterkejutan Ita
83
Memberitahukan
84
Teror
85
Menuju Rumah Raka
86
RAKA DALAM BAHAYA
87
Ketegangan
88
Part 88
89
Batu Delima
90
Rencana Menjenguk ke Rumah Sakit
91
Mengikuti Pelaku Pembakaran
92
Ada apa dengan Ita dan Kira?
93
Tak Di Sangka
94
Akhir si Psikopat
95
Lucky
96
Lucky 2
97
Pemakaman
98
Perpisahan
99
Rencana Usai Ujian
100
Hari Pertama Ujian
101
Kembali Jatuh Sakit
102
Cerita Ita
103
Perbincangan yang Mengejutkan
104
Memulai Rencana
105
Part 105
106
Dalang
107
Hari Insiden
108
Masih di Hari Insiden
109
Kemarahan Aldo
110
Berkumpul kembali
111
Kepulangan Aldo dan Keluarga
112
Acara Lamaran Maya dan Kira
113
Lamaran Syahid dan Sahin
114
Kejahilan Aby
115
Salah Target
116
Helena
117
Part 117
118
part 118
119
Meminta Saran
120
Meminta Bantuan Dania(Reksa)
121
Tertangkap Sebelum Beraksi
122
Kekonyolan Ajeng
123
Kasus barukah?
124
Keterkejutan pak Mun
125
Bewaraaaaaaaaaa
126
Pak Mun tak Sadarkan Diri
127
Mendatangi Rumah Pak Mun
128
Firasat ABU-ABU
129
Petunjuk
130
Seorang Residivis
131
DOR
132
Ditemukan
133
Dua Kabar
134
Nurma 1
135
Nurma 2
136
Rencana Liburan
137
Pernyataan
138
Luka Ajeng
139
Dena... Dena...
140
OTW Bandung...
141
Hari pertama di Bandung
142
Hari ke Tiga di Bandung
143
Awal Pertemuan
144
Sebuah Kisah
145
Masih di Kisah yang Sama
146
Rahmat
147
Sudah kuduga
148
Ria dan Asep
149
Amukan Mang Ceper
150
Arwah Seorang Dokter
151
Pertarungan Melawan 'Mereka'
152
Bantuan Tiba
153
Pertemuan Terakhir
154
Permintaan Terakhir Angga
155
Suasana Duka di Rumah Angga
156
Menyampaikan Amanat
157
Andong Pocong
158
MARANTI
159
Satiyem
160
Sosok yang Menemui Satiyem
161
Pilihan Satiyem
162
Malam Mencekam
163
Rencana Jurit Malam
164
Rencana Jurit Malam
165
Ajeng
166
Anastasya
167
Kelompok Jurit Malam
168
Santet
169
Ita dan Dena dalam bahaya
170
Jurit Malam
171
Awal Penyelamatan Ita dan Dena
172
WAR
173
Pos Dua
174
Sosok Menyeramkan
175
MEREKA
176
Kesurupan Masal
177
Lidya
178
Rencana Pernikahan
179
Kembali Melamar
180
Nuan dan Agra
181
Nuan dan Agra 2
182
Kematian Mei Ling
183
Kemarahan Agra
184
Mengundang
185
Semua tau
186
Perusahaan Agra
187
Penyelesaian
188
Undangan Makan Malam
189
Pertemuan
190
Perpisahan Mei Ling
191
Ibu Seruni
192
Lenka dan Ratu
193
Pernyataan
194
Sedikit Masa Lalu Melati
195
Memasak untuk Calon Mantu
196
Fitting Gaun
197
Perlawanan Melati
198
Seruni Siuman
199
Firasat
200
Pernikahan Twin Prince
201
Liburan atau Bulan Madu?
202
Welcome to Malaysia
203
Rencana Menjebak
204
Siapa Menjebak Siapa
205
Akhir dari tuan Ali dan Positif Hamil
206
Memberi Tahu 1
207
Memberi Tahu 2
208
Hantu Kum Kum
209
Qaila
210
Pemakaman Imran dan Qaila
211
Kemungkinan Lebih dari Dua
212
Kondisi Ita
213
Kondisi Ita yang Membaik
214
Kemampuan Baru Sahin
215
Perasaan Tidak Enak
216
Kepergian Bianca
217
Kepergian Aarav
218
Kabar Menggembirakan
219
Lamaran Teja dan Anastasya
220
Masih Lamaran
221
Undangan
222
Otewe Bandung Lagi
223
Kejadian Mistis di Tol Cipularang
224
Ria si Genit
225
Akankah Insiden itu Terjadi?
226
Amarah Sahin
227
Semua Selamat
228
Pengumuman Tidak Up
229
Syahid Terpukul
230
Kelahiran Triplets
231
Kekuatan Kembar Sepuluh
232
Kelahiran Triplet Sahin dan Dena
233
Waktu Berlalu
234
Sosok di Toilet Rumah Sakit
235
Sosok Itu
236
Amarah yang Tak Terbendung
237
Bewara novel Baru
238
Amarah Arin
239
Ending Pelaku Kejahatan
240
Kabar Gembira Lagi
241
Draft
242
Pengumuman karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!