Gunung Lawu 1

"Maaf pak, beginilah kondisinya. Aahh... maaf silahkan duduk. Kalian, siapa bisa datang bersama bapak kepala sekolah?" tanya sang Ayah

"Ah, iya. Perkenalkan mereka adalah murid kebanggan sekolah kami, dan mereka juga adalah cicit dari pemilik sekolah kita." jawab pak Sugeng, dan hal tersebut tentu saja mengejutkan kedua orang tua Dena.

Mereka berlima memperkenalkan diri mereka, namun mata Kira dan ketiga saudaranya terus menatap ke arah Dena.

"Ya Allah... terimakasih kalian sudah mau menyempatkan waktunya untuk menengok putri kami. Kami benar-benar merasa tersanjung..." ucap sang ayah

"Mmmm... sebenarnya, maksud kedatangan saya dan juga anak-anak adalah karena saya ingin membantu nak Dena." ucap pak Sugeng, kedua orang tua Dena pun mengerutkan dahinya bingung.

"Membantu bagaimana maksud pak Sugeng?" tanya ibunda Dena

Pak Sugeng menghirup udara dan menghembuskannya, ia bingung bagaimana cara menjelaskannya. Karena tidak semua orang percaya dengan hal-hal yang di sebut dengan kelebihan seseorang.

"Maaf, apa bapak dan ibu percaya dengan kemampuan indera keenam?" tanya Sahin to the point

"Itu, kami antara percaya dan tidak. Karena jujur, kami belum pernah melihat hal-hal berbau ghaib dan juga mengenal seseorang yang memiliki kelebihan tersebut. Tapi, bukan berarti kami tidak mempercayai adanya makhluk lain, selain manusia." jawab ayah Dena, Sahin mengangguk.

"Jadi begini pak Teja dan bu Murni, maksud kedatangan saya membawa si kembar adalah untuk membantu Dena. Mereka bisa melihat hal lain yang terjadi saat ini." ucap pak Sugeng

"Benarkah? Kalian mau membantu kami? Saya pernah mendengar bila seluruh keluarga Zandra, memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Jadi itu semua benar adanya, MasyaAllah!!" ucap pak Teja

"Bisakah? Bisakah kalian menolong kami? menolong putri ibu?" tanya bu Murni dengan mata yang sudah mengembun, Maya dan Kira mengangguk.

"Kami tidak berjanji, namun kami akan mengusahakan yang terbaik. Dan semua, kembali kepada sang Khaliq. Karena atas ijinNya, kami berhasil atau tidaknya menolong Dena." ucap Kira, kedua orang tua Dena mengangguk cepat.

Kira mendekatkan dirinya, ia menutup mata dan memegang pergelangan tangan Dena.

SYUUUTT

Jiwanya tertarik, kini ia ada di sebuah pegunungan.

'Apa ini gunung yang kemarin di datangi olehnya?' tanya Kira dalam hati

Kira melihat Dena sedang berjalan menuju ke atas, bersama timnya. Terlihat, di sana Dena berbincang, bercanda dan tertawa dengan teman-temannya.

Saat di pos yang di sebut dengan Candi Cetho, mereka pun menghampiri seseorang yang jaga di sana. Mereka meminta ijin untuk mendirikan tenda di sana, seseorang tersebut pun mengijinkannya. Namun, ia berpesan sesuatu pada mereka.

"Kalian boleh mendirikan tenda, tapi ingat bila tengah malam nanti. Saat kalian sudah masuk tenda, bila tiba-tiba kalian mendengar ada suara ramai ataupun kalian merasa bila di luar terlihat terang. INGAT, JANGAN PERNAH KALIAN MENGINTIP ATAUPUN KELUAR DARI TENDA!!!" ucap orang tersebut

"Kenapa pa?" tanya salah satu anggota tim Dena, sebenarnya mereka juga sudah di beri peringatan keras dari kuncen gunung yang di bawah sana. Namun, namanya manusia, pasti rasa penasaran ada.

"Pokoknya jangan, sebaiknya kalian menurut bila tidak ingin terjadi apa-apa pada kalian." jawabnya, mereka pun mengangguk

Di jalur ini terkenal cukup terjal dan sulit di lalui karena sering di selimuti kabut. Ada banyak cekungan yang sering membuat pendaki gunung bingung hingga tersesat. Padahal saat di jalan menuju tempat ini, mereka mendengar suara riuh layaknya pasar. Bahkan, terdengar ada yang menawarkan barang pada mereka. Namun, disana hanya terdengar tapi tak terlihat.

Dan kuncen gunung mengingatkan untuk membuang apa saja layaknya sedang bertransaksi jual beli di pasar.

Mereka melanjutkan niatnya dan mendirikan tenda di sana.

Waktu pun berganti, malam pun tiba.

Jam 10 malam, mereka masih berkumpul di luar dan menyalakan api unggun. Mereka bercengkrama, bernyanyi dan juga tertawa, sampai tak terasa kini sudah pukul 11.25 malam waktu setempat.

"Sudah malam, sebaiknya kita segera masuk ke dalam. Udara juga semakin dingin, sebaiknya kita segera mengistirahatkan tubuh kita. Agar besok, kita bisa melanjutkan perjalanan dengan kondisi fit. Jangan lupa, bersihkan sampah." titah si ketua, anggotanya mengiyakan.

Setelah selesai membersihkan sampah, mereka semua masuk ke dalam tenda masing-masing. Dan kini Kira ada di dalam tenda milik Dena. Baru juga Dena hendak menutup matanya, tiba-tiba apa yang di ucapkan oleh orang yang menjaga benar-benar kejadian. Hanya dalam persekian detik, keramaian itu terjadi.

Di luar tenda terdengar suara bising dan juga ramai sekali, suara seperti di pasar. Dan suasana di luar sana pun, terlihat terang. Terdengar ada suara yang menawarkan barang dagangannya dan juga tawar menawar antara penjual dan pembeli. Pokonya, benar-benar saat kita berada di pasar tradisional.

Karena penasaran, Dena pun terbangun dan ingin melihat keadaan di luar sana. Ia membuka resleting tenda sedikit, hanya untuk melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Ia terkejut bukan main, di luar sana benar-benar ramai. Banyak orang di sana, ia benar-benar melihat dan mendengar dengan jelas bagaimana interaksi di luar tenda.

"Wahh... ternyata benar, di sini itu sangat ramai." ucapnya pelan

Setelah itu, ia pun menutup kembali tendanya. Dena merebahkan tubuhnya di, walau berisik. Entah kenapa, lambat laun ia pun bisa terlelap. Kira menghembuskan nafasnya dengan pelan, ia tak habis pikir dengan ke keras kepalaan Dena dan ke ingin tahuannya.

Malam berganti pagi, kini mereka bersiap untuk kembali turun. Dena mengatakan apa yang ia lihat semalam

"Aku melihat mereka, dan mereka benar-benar ada. Di sana, benar-benar saaaangat ramai dan juga terang." ucap Dena untuk ke sekian kalinya

"Den, apa kamu tidak takut terjadi sesuatu padamu? Kenapa kamu melanggar apa yang sudah di larang?" tanya salah satu temannya

"Ck, aku yakin. Aku sudah melihatnya semalam, lagi pula tak ada yang terjadi juga kan padaku. Buktinya, aku masih bangun pagi ini dan sekarang sedang berbicara dengan kalian." jawab Dena

Mereka hanya bisa menghembuskan nafas dan juga geleng-geleng kepala, mereka berharap apa yang di khawatirkan mereka tidak sampai kejadian.

Dena merupakan anggota baru, sehingga ia masih banyak penasarannya di banding harus diam saja. Sedangkan yang lainnya sudah banyak mengalami hal-hal yang di luar nalar seperti ini, jujur saja.. mereka juga mendengar keramaian yang terjadi malam tadi. Hanya saja, mereka lebih memilih untuk menurut dengan apa yang di ucapkan oleh penjaga pos tersebut.

"Aku hanya berharap, bila tidak terjadi apapun padamu Na." ucap si ketua seraya menepuk pelan pundak Dena

"Sudah siap?"

"SUDAAAAAHHH"

"Oke, ayo kita kembali untuk ke bawah. Hati-hati, jalanan cukup licin dan juga terjal. Sebaiknya kalian ingat siapa yang ada di depan dan di belakang kalian, agar saat ada yang terpisah. Kita bisa langsung menyadarinya dan langsung mencarinya."

...****************...

...Happy reading all💞💞...

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

sebenarnya ada orang seperti dena karena sifat penasaran kadang bisa menjerumuskan dalam hal berbahaya
boleh penasaran tapi tau porsi aja sih
apalagi ini tempat² pendaki gunung sopan santun harus dijaga jangan sembarang melanggar

2024-05-12

1

nurliana

nurliana

oooh .. biasa lah yg belum pengalaman mah, bawaan na kepo mulu

2024-01-25

1

Berdo'a saja

Berdo'a saja

bandel amat sih, emang dibuat gitu sama author

2024-01-17

4

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Tersesat di Hutan
2 Alasan dibalik Perubahan Sifat Maya dan Kira
3 Part 3 Sebuah Permintaan
4 10 kembara kembar Zandra
5 Gunung Lawu 1
6 Gunung Lawu 2
7 Rencana Darmawisata
8 Zandra
9 Rencana Darmawisata 2
10 Tolong
11 Sosok itu
12 Kisah Pilu Sosok itu
13 Ketakutan Irwan
14 Menjemput Ajal Citra
15 Part 15
16 Rencana Mengadopsi
17 Pemakaman 5 jenazah
18 Kekisruhan si kembara kembar
19 Jalan-jalan ke Mall
20 Bermain Mesin Capit Boneka
21 Keisengan Mei-Mei
22 Rumah Sakit Hantu
23 Istana Satanic
24 Pertarungan Hebat
25 Kekonyolan Dena
26 Patah Hati yang Ambyar
27 Perlawanan Dena
28 Dena, again?
29 Kenyataan
30 OTeWe Surabaya
31 Keseruan Menuju Surabaya
32 Susuk??
33 Gayatri
34 Keributan di Lobby
35 Akhir dari Raka dan Renata
36 Kejadian Manis
37 Wisata Surabaya
38 Kasus Barukah??
39 Rumah Hantu Darmo
40 Perombakan Struktur Hotel
41 Part 41
42 Awal Pertarungan dimulai
43 Ita dan Dena dalam bahaya
44 Akhir dari Musi dan Gayatri
45 Rumah Hantu Darmo 2
46 Rumah Hantu Darmo 3
47 Rumah Hantu Darmo end
48 Pernyataan
49 Syahid dan Ita..oke, Sahin dan Dena?
50 HAH?!
51 Prikitiw.. Sahin dan Dena
52 Rembugan
53 Tentang Lia
54 Masih Lia
55 Flashback Lia
56 Flashback Lia 2
57 Amarah Axel
58 Amarah Axel yang Membludak
59 Part 59
60 Permohonan Maaf Rudi
61 Gombalan Maut Maya
62 Acara Sekolah
63 2 setel Pasangan
64 OTeWe Kediaman Maliq
65 Ternyata, eh.. ternyata
66 Kejahatan Ijul, Asih Depresi
67 Kemunculan Yumi dan Alice
68 Akhir yang Miris
69 Part 69
70 Masih Flashback
71 Aisyah
72 Flashback Aisyah
73 Mendatangi Kediaman Dodi
74 Fakta yang Mengejutkan
75 Keterkejutan Dian
76 Pertemuan Terakhir dengan Toni
77 Kenangan Masa Lalu
78 Masih di Bawah Alam Sadar
79 Part 79
80 Kenapa dengan Ita?
81 Firasat?
82 Keterkejutan Ita
83 Memberitahukan
84 Teror
85 Menuju Rumah Raka
86 RAKA DALAM BAHAYA
87 Ketegangan
88 Part 88
89 Batu Delima
90 Rencana Menjenguk ke Rumah Sakit
91 Mengikuti Pelaku Pembakaran
92 Ada apa dengan Ita dan Kira?
93 Tak Di Sangka
94 Akhir si Psikopat
95 Lucky
96 Lucky 2
97 Pemakaman
98 Perpisahan
99 Rencana Usai Ujian
100 Hari Pertama Ujian
101 Kembali Jatuh Sakit
102 Cerita Ita
103 Perbincangan yang Mengejutkan
104 Memulai Rencana
105 Part 105
106 Dalang
107 Hari Insiden
108 Masih di Hari Insiden
109 Kemarahan Aldo
110 Berkumpul kembali
111 Kepulangan Aldo dan Keluarga
112 Acara Lamaran Maya dan Kira
113 Lamaran Syahid dan Sahin
114 Kejahilan Aby
115 Salah Target
116 Helena
117 Part 117
118 part 118
119 Meminta Saran
120 Meminta Bantuan Dania(Reksa)
121 Tertangkap Sebelum Beraksi
122 Kekonyolan Ajeng
123 Kasus barukah?
124 Keterkejutan pak Mun
125 Bewaraaaaaaaaaa
126 Pak Mun tak Sadarkan Diri
127 Mendatangi Rumah Pak Mun
128 Firasat ABU-ABU
129 Petunjuk
130 Seorang Residivis
131 DOR
132 Ditemukan
133 Dua Kabar
134 Nurma 1
135 Nurma 2
136 Rencana Liburan
137 Pernyataan
138 Luka Ajeng
139 Dena... Dena...
140 OTW Bandung...
141 Hari pertama di Bandung
142 Hari ke Tiga di Bandung
143 Awal Pertemuan
144 Sebuah Kisah
145 Masih di Kisah yang Sama
146 Rahmat
147 Sudah kuduga
148 Ria dan Asep
149 Amukan Mang Ceper
150 Arwah Seorang Dokter
151 Pertarungan Melawan 'Mereka'
152 Bantuan Tiba
153 Pertemuan Terakhir
154 Permintaan Terakhir Angga
155 Suasana Duka di Rumah Angga
156 Menyampaikan Amanat
157 Andong Pocong
158 MARANTI
159 Satiyem
160 Sosok yang Menemui Satiyem
161 Pilihan Satiyem
162 Malam Mencekam
163 Rencana Jurit Malam
164 Rencana Jurit Malam
165 Ajeng
166 Anastasya
167 Kelompok Jurit Malam
168 Santet
169 Ita dan Dena dalam bahaya
170 Jurit Malam
171 Awal Penyelamatan Ita dan Dena
172 WAR
173 Pos Dua
174 Sosok Menyeramkan
175 MEREKA
176 Kesurupan Masal
177 Lidya
178 Rencana Pernikahan
179 Kembali Melamar
180 Nuan dan Agra
181 Nuan dan Agra 2
182 Kematian Mei Ling
183 Kemarahan Agra
184 Mengundang
185 Semua tau
186 Perusahaan Agra
187 Penyelesaian
188 Undangan Makan Malam
189 Pertemuan
190 Perpisahan Mei Ling
191 Ibu Seruni
192 Lenka dan Ratu
193 Pernyataan
194 Sedikit Masa Lalu Melati
195 Memasak untuk Calon Mantu
196 Fitting Gaun
197 Perlawanan Melati
198 Seruni Siuman
199 Firasat
200 Pernikahan Twin Prince
201 Liburan atau Bulan Madu?
202 Welcome to Malaysia
203 Rencana Menjebak
204 Siapa Menjebak Siapa
205 Akhir dari tuan Ali dan Positif Hamil
206 Memberi Tahu 1
207 Memberi Tahu 2
208 Hantu Kum Kum
209 Qaila
210 Pemakaman Imran dan Qaila
211 Kemungkinan Lebih dari Dua
212 Kondisi Ita
213 Kondisi Ita yang Membaik
214 Kemampuan Baru Sahin
215 Perasaan Tidak Enak
216 Kepergian Bianca
217 Kepergian Aarav
218 Kabar Menggembirakan
219 Lamaran Teja dan Anastasya
220 Masih Lamaran
221 Undangan
222 Otewe Bandung Lagi
223 Kejadian Mistis di Tol Cipularang
224 Ria si Genit
225 Akankah Insiden itu Terjadi?
226 Amarah Sahin
227 Semua Selamat
228 Pengumuman Tidak Up
229 Syahid Terpukul
230 Kelahiran Triplets
231 Kekuatan Kembar Sepuluh
232 Kelahiran Triplet Sahin dan Dena
233 Waktu Berlalu
234 Sosok di Toilet Rumah Sakit
235 Sosok Itu
236 Amarah yang Tak Terbendung
237 Bewara novel Baru
238 Amarah Arin
239 Ending Pelaku Kejahatan
240 Kabar Gembira Lagi
241 Draft
242 Pengumuman karya Baru
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Part 1 Tersesat di Hutan
2
Alasan dibalik Perubahan Sifat Maya dan Kira
3
Part 3 Sebuah Permintaan
4
10 kembara kembar Zandra
5
Gunung Lawu 1
6
Gunung Lawu 2
7
Rencana Darmawisata
8
Zandra
9
Rencana Darmawisata 2
10
Tolong
11
Sosok itu
12
Kisah Pilu Sosok itu
13
Ketakutan Irwan
14
Menjemput Ajal Citra
15
Part 15
16
Rencana Mengadopsi
17
Pemakaman 5 jenazah
18
Kekisruhan si kembara kembar
19
Jalan-jalan ke Mall
20
Bermain Mesin Capit Boneka
21
Keisengan Mei-Mei
22
Rumah Sakit Hantu
23
Istana Satanic
24
Pertarungan Hebat
25
Kekonyolan Dena
26
Patah Hati yang Ambyar
27
Perlawanan Dena
28
Dena, again?
29
Kenyataan
30
OTeWe Surabaya
31
Keseruan Menuju Surabaya
32
Susuk??
33
Gayatri
34
Keributan di Lobby
35
Akhir dari Raka dan Renata
36
Kejadian Manis
37
Wisata Surabaya
38
Kasus Barukah??
39
Rumah Hantu Darmo
40
Perombakan Struktur Hotel
41
Part 41
42
Awal Pertarungan dimulai
43
Ita dan Dena dalam bahaya
44
Akhir dari Musi dan Gayatri
45
Rumah Hantu Darmo 2
46
Rumah Hantu Darmo 3
47
Rumah Hantu Darmo end
48
Pernyataan
49
Syahid dan Ita..oke, Sahin dan Dena?
50
HAH?!
51
Prikitiw.. Sahin dan Dena
52
Rembugan
53
Tentang Lia
54
Masih Lia
55
Flashback Lia
56
Flashback Lia 2
57
Amarah Axel
58
Amarah Axel yang Membludak
59
Part 59
60
Permohonan Maaf Rudi
61
Gombalan Maut Maya
62
Acara Sekolah
63
2 setel Pasangan
64
OTeWe Kediaman Maliq
65
Ternyata, eh.. ternyata
66
Kejahatan Ijul, Asih Depresi
67
Kemunculan Yumi dan Alice
68
Akhir yang Miris
69
Part 69
70
Masih Flashback
71
Aisyah
72
Flashback Aisyah
73
Mendatangi Kediaman Dodi
74
Fakta yang Mengejutkan
75
Keterkejutan Dian
76
Pertemuan Terakhir dengan Toni
77
Kenangan Masa Lalu
78
Masih di Bawah Alam Sadar
79
Part 79
80
Kenapa dengan Ita?
81
Firasat?
82
Keterkejutan Ita
83
Memberitahukan
84
Teror
85
Menuju Rumah Raka
86
RAKA DALAM BAHAYA
87
Ketegangan
88
Part 88
89
Batu Delima
90
Rencana Menjenguk ke Rumah Sakit
91
Mengikuti Pelaku Pembakaran
92
Ada apa dengan Ita dan Kira?
93
Tak Di Sangka
94
Akhir si Psikopat
95
Lucky
96
Lucky 2
97
Pemakaman
98
Perpisahan
99
Rencana Usai Ujian
100
Hari Pertama Ujian
101
Kembali Jatuh Sakit
102
Cerita Ita
103
Perbincangan yang Mengejutkan
104
Memulai Rencana
105
Part 105
106
Dalang
107
Hari Insiden
108
Masih di Hari Insiden
109
Kemarahan Aldo
110
Berkumpul kembali
111
Kepulangan Aldo dan Keluarga
112
Acara Lamaran Maya dan Kira
113
Lamaran Syahid dan Sahin
114
Kejahilan Aby
115
Salah Target
116
Helena
117
Part 117
118
part 118
119
Meminta Saran
120
Meminta Bantuan Dania(Reksa)
121
Tertangkap Sebelum Beraksi
122
Kekonyolan Ajeng
123
Kasus barukah?
124
Keterkejutan pak Mun
125
Bewaraaaaaaaaaa
126
Pak Mun tak Sadarkan Diri
127
Mendatangi Rumah Pak Mun
128
Firasat ABU-ABU
129
Petunjuk
130
Seorang Residivis
131
DOR
132
Ditemukan
133
Dua Kabar
134
Nurma 1
135
Nurma 2
136
Rencana Liburan
137
Pernyataan
138
Luka Ajeng
139
Dena... Dena...
140
OTW Bandung...
141
Hari pertama di Bandung
142
Hari ke Tiga di Bandung
143
Awal Pertemuan
144
Sebuah Kisah
145
Masih di Kisah yang Sama
146
Rahmat
147
Sudah kuduga
148
Ria dan Asep
149
Amukan Mang Ceper
150
Arwah Seorang Dokter
151
Pertarungan Melawan 'Mereka'
152
Bantuan Tiba
153
Pertemuan Terakhir
154
Permintaan Terakhir Angga
155
Suasana Duka di Rumah Angga
156
Menyampaikan Amanat
157
Andong Pocong
158
MARANTI
159
Satiyem
160
Sosok yang Menemui Satiyem
161
Pilihan Satiyem
162
Malam Mencekam
163
Rencana Jurit Malam
164
Rencana Jurit Malam
165
Ajeng
166
Anastasya
167
Kelompok Jurit Malam
168
Santet
169
Ita dan Dena dalam bahaya
170
Jurit Malam
171
Awal Penyelamatan Ita dan Dena
172
WAR
173
Pos Dua
174
Sosok Menyeramkan
175
MEREKA
176
Kesurupan Masal
177
Lidya
178
Rencana Pernikahan
179
Kembali Melamar
180
Nuan dan Agra
181
Nuan dan Agra 2
182
Kematian Mei Ling
183
Kemarahan Agra
184
Mengundang
185
Semua tau
186
Perusahaan Agra
187
Penyelesaian
188
Undangan Makan Malam
189
Pertemuan
190
Perpisahan Mei Ling
191
Ibu Seruni
192
Lenka dan Ratu
193
Pernyataan
194
Sedikit Masa Lalu Melati
195
Memasak untuk Calon Mantu
196
Fitting Gaun
197
Perlawanan Melati
198
Seruni Siuman
199
Firasat
200
Pernikahan Twin Prince
201
Liburan atau Bulan Madu?
202
Welcome to Malaysia
203
Rencana Menjebak
204
Siapa Menjebak Siapa
205
Akhir dari tuan Ali dan Positif Hamil
206
Memberi Tahu 1
207
Memberi Tahu 2
208
Hantu Kum Kum
209
Qaila
210
Pemakaman Imran dan Qaila
211
Kemungkinan Lebih dari Dua
212
Kondisi Ita
213
Kondisi Ita yang Membaik
214
Kemampuan Baru Sahin
215
Perasaan Tidak Enak
216
Kepergian Bianca
217
Kepergian Aarav
218
Kabar Menggembirakan
219
Lamaran Teja dan Anastasya
220
Masih Lamaran
221
Undangan
222
Otewe Bandung Lagi
223
Kejadian Mistis di Tol Cipularang
224
Ria si Genit
225
Akankah Insiden itu Terjadi?
226
Amarah Sahin
227
Semua Selamat
228
Pengumuman Tidak Up
229
Syahid Terpukul
230
Kelahiran Triplets
231
Kekuatan Kembar Sepuluh
232
Kelahiran Triplet Sahin dan Dena
233
Waktu Berlalu
234
Sosok di Toilet Rumah Sakit
235
Sosok Itu
236
Amarah yang Tak Terbendung
237
Bewara novel Baru
238
Amarah Arin
239
Ending Pelaku Kejahatan
240
Kabar Gembira Lagi
241
Draft
242
Pengumuman karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!