Rencana Mengadopsi

'Haish.. lagipula itu tidak akan mungkin Satria Baja Hitam.' ucap Citra kesal

Saga dan Rio dan hanya memutar malas kedua bola matanya, kenapa mereka berdua harus meladeni hantu itu? Sedangkan Al lebih memilih fokus pada jalanan.

Akhirnya Saga dan Rio memilih untuk pulang, karena lebih khawatir dengan kondisi sang bayi. Walau enggan, namun Citra memang harus mengijinkannya bukan? Demi kebaikan putranya.

Setelah menurunkan Rio dan Saga, Al, Ar dan Za langsung lanjut ke rumah sakit.

"Tenang saja, orang rumah tidak akan menyakiti putramu." ucap Za

'Aku percaya itu, hanya saja aku tak bisa membayangkan bila waktuku bersamanya hanya sebentar lagi. Aku ingat, bagaimana aku melindungi perutku saat pria itu memukuli dan juga menendangku. Dengan sekuat tenaga, aku menjauhkan pukulan dan tendangan itu dari janinku yang sedang tumbuh di dalam rahimku. Kalian tentu bisa membayangkannya bukan? Dengan susah payah aku menyeret tubuhku untuk keluar dari kamar penyiksaan itu.'

TES

Air mata Citra menetes dan mengalir deras, Al, Ar dan Za yang mendengarnya merasa sangat sesak. Mereka yang selalu di didik untuk menghormati, menyayangi dan melindungi wanita. Tak percaya bila ada pria yang sebegitu kejamnya, menyakiti wanita. Sosok lemah yang Allah ciptakan dari tulang rusuk pria, namun nyawanya harus berakhir di tangan suaminya sendiri.

Obu Aarav selalu mengatakan 'Jangan sampai kalian menyakiti hati dan raga seorang wanita, karena wanita adalah orang yang melahirkan anakmu dengan rasa sakit dan pengorbanan yang tinggi. Wanita juga yang mengandung kalian selama 9 bulan, melahirkan dan menyusui kalian hingga waktunya. Hati wanita dapat memaafkan, namun untuk melupakan rasa sakit itu tidak akan pernah bisa. Dia akan terus mengingat, kita pun takkan bisa menghapus ingatan dan rasa sakit itu.'

'Aku bersyukur, putraku terlahir dengan normal lengkap dan sehat, tanpa kurang apapun. Selama 8 bulan, aku mencoba untuk terus bertahan agar aku bisa melindungi putraku. Namun, ternyata takdir berkata lain. Waktu kebersamaan dengan putraku, sesingkat ini.' lanjutnya

Tak ada kata yang bisa di ucapkan oleh ketiga pria tampan itu, karena wanita hanya cukup dengan di dengarkan.

Setelah cukup lama, mereka pun sampai di pelataran rumah sakit.

"Dimana?" tanya Al

"Masih di IGD" jawab Ar seraya menaruh kembali ponselnya, setelah tadi ia menghubungi sang ayah

Sepanjang jalan, sebenarnya Citra sangat takut dan cemas dengan kondisi kedua orangtuanya. Apalagi keduanya ada ada riwayat jantung dan darah tinggi.

'Ya Tuhan, semoga kedua orangtuaku baik-baik saja.' ucap Citra pelan

"Aamiin" jawab mereka bertiga

.

.

'Bagaimana?'tanya Citra dengan wajah cemasnya, perasaannya benar-benar campur aduk.

Rendra, Aarav, pak Sugeng, Syahid dan Sahin tak bisa menjawabnya, mereka hanya diam.

'Kenapa kalian diam? Apa yang terjadi pada kedua orangtuaku?' karena gemas tak ada yang menajwab, ia pun berlalu pergi meninggalkan mereka dan menembus masuk ke ruang IGD

Saat Citra masuk, tepat saat dua dokter dan salah satu perawat tengah menutup tubuh ketiga orang yang di kenali oleh Citra. Menggunakan kain putih, sampai ke wajah ketiga orang tersebut. Citra menggelengkan kepalanya tak percaya, tetesan air mata jatuh satu per satu.

'Tidak, itu bukan mereka. Mereka tidak mungkin pergi, mereka tidak mungkin meninggalkan cucunya begitu saja bukan? Benarkan?' ucap Citra pada para dokter, dan sudah jelas jawabannya bila mereka semua tak mendengar apa yang di ucapkan Citra.

Jangankan untuk mendengar, bisa melihat saja mereka tidak mungkin.

'TIDAK, katakan ini semua tidak benar. Kalian pasti sedang bercanda kan? Dokter, suster.. katakan sesuatu.' ucap Citra lagi, ia melupakan bila kini sosoknya tak terlihat.

"Waktu kematian hari Selasa, tanggal xx bulan xx tahun xx, pukul 13.10, 13.02, dan 13.05 waktu setempat." ucap salah satu dokter seraya melihat benda yang melingkar di pergelangan tangannya.

JEDEEERRR

'TIDAK... TIDAK.. ibu, ayah, ma. Kalian tega meninggalkan cucu kalian seorang diri? TIDAK, bangun kalian semua. BANGUN... TIDAAAAKKKK' teriakan Citra membuat lampu di ruang itu berkedip dan beberapa benda di sana pun bergoyang, bahkan ada yang jatuh dari tempatnya.

Kedatangan nya, mungkin bisa di katakan terlambat. Karena arwah orang-orang terkasihnya sudah pergi lebih dulu, dari sebelum ia datang.

Terdengar teriakan kecil di ruangan tersebut, dari pasien lainnya.

Rendra, Afwa, Afwi, Al, Ar dan Za pun masuk ke dalam. Al, Ar dan Za terkejut saat melihat sudah ada tiga jenazah di ruangan tersebut. Sedangkan Afwa dan Afwi mendekati Citra, mencoba menenangkan arwah tersebut.

Pa Sugeng hanya menunggu di luar..

"Tenanglah, jangan membuat keributan di rumah sakit" ucap Afwa, seraya mengeluarkan tenaga dalam dan menyalurkannya pada Citra.

Seketika Citra tersadar dari rasa marah, rasa bingung dan rasa keterkejutannya. Di hari yang sama, namun waktu yang berbeda. Ke empat orang yang ia kasihi, kembali ke pangkuan sang Ilahi. Afwa membawa Citra keluar dari ruangan tersebut dan di ikuti yang lainnya.

'Bagaimana aku bisa tenang? Kau tidak lihat itu, itu mereka orang-orang yang aku sayangi. Kini mereka sudah tak bernyawa, mereka berertiga. Lalu bagaimana dengan putraku? Siapa yang akan mengurus dan menjaganya? Dia masih 8 bulan, dia belum mengerti apapun. Dia.. dia...' tanya Citra dengan suara hampir berbisik dan air mata yang terus mengalir

"Kami yang akan mengurus dan membesarkannya, tenanglah" potong Rendra

Citra langsung mengalihkan tatapannya, kini ia menatap pada Rendra dengan sangat dalam.

"Kami akan membesarkan dan juga menyayanginya, seperti kami menyayangi keluarga kami." lanjut Aarav, Citra pun menatap Aarav

Citra terdiam dan menundukkan kepalanya, benarkah apa yang ia dengar?

'Apa kalian serius mau menjadikan putraku salah satu anggota keluarga kalian?' tanya Citra putus asa

"Ya, serahkan putramu pada kami. Percayalah, kami akan menjadikannya orang hebat kelak." jawab Afwa

'Tapi, ia masih mempunyai seorang ayah. Bagaimana caranya kalian menangguhkan hak asuh putraku, aku takut ia akan mengambil putraku dan memperlakukannya tidak baik.'

"Karena itu kami masih membutuhkan bantuan mu, kami akan membuat surat adopsi untuk putramu." ucap Aarav

'Lalu?' tanya Citra bingung

"Tentunya kami membutuhkan tanda tangan ayah dari anakmu, dengan membantumu bertemu dengannya. Aku ingin kamu membuat dia menyerahkan putranya pada kami, dan menandatangani beberapa perjanjian. Kami harus menghindari hal buruk yang mungkin akan terjadi ke depannya bukan?"

'Ahhh... aku mengerti, aku pun tak mau bila putraku kelak. Di jadikan alat untuk merongrong harta kalian. Kapan kita akan bertemu dengannya?'

"Besok, sekarang kita akan mengurus jenazah hingga mereka semua di makamkan. Termasuk jenazahmu..." jawab Afwa, Citra kembali meneteskan air matanya.

Citra mengangguk setuju, tentu saja ia harus setuju. Jangan sampai putranya hidup terlantar, apalagi bila kelak saat Irwan bebas dari penjara dan mengganggu kehidupan putranya.

'Terimakasih, aku tidak tau harus berucap apalagi. Kalian sudah ikhlas membantuku merawat putraku, dan sekarang harus kembali di repotkan dengan mengurus jenazahku, kedua orangtuaku dan juga kedua mertuaku.'

"Tak masalah, sebaiknya kita segera mengurus jenazahnya. Tak baik menunda-nunda pemakaman jenazah." jawab Aarav

...****************...

.........Happy Reading

all

💞💞.........

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

Pemeranna di bikin meninggal semua, biar ga lieur nya mak, kebanyakan tokoh 😁🥰🥰

2024-01-26

1

Berdo'a saja

Berdo'a saja

meninggal karena kaget tidak percaya kok bisa jadi jantungan

2024-01-18

2

Siti Tanisah

Siti Tanisah

ya ampun Thor dalam sehari 4 orang lngsung meninggal aja bnr" nih 🤭

2023-06-30

3

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Tersesat di Hutan
2 Alasan dibalik Perubahan Sifat Maya dan Kira
3 Part 3 Sebuah Permintaan
4 10 kembara kembar Zandra
5 Gunung Lawu 1
6 Gunung Lawu 2
7 Rencana Darmawisata
8 Zandra
9 Rencana Darmawisata 2
10 Tolong
11 Sosok itu
12 Kisah Pilu Sosok itu
13 Ketakutan Irwan
14 Menjemput Ajal Citra
15 Part 15
16 Rencana Mengadopsi
17 Pemakaman 5 jenazah
18 Kekisruhan si kembara kembar
19 Jalan-jalan ke Mall
20 Bermain Mesin Capit Boneka
21 Keisengan Mei-Mei
22 Rumah Sakit Hantu
23 Istana Satanic
24 Pertarungan Hebat
25 Kekonyolan Dena
26 Patah Hati yang Ambyar
27 Perlawanan Dena
28 Dena, again?
29 Kenyataan
30 OTeWe Surabaya
31 Keseruan Menuju Surabaya
32 Susuk??
33 Gayatri
34 Keributan di Lobby
35 Akhir dari Raka dan Renata
36 Kejadian Manis
37 Wisata Surabaya
38 Kasus Barukah??
39 Rumah Hantu Darmo
40 Perombakan Struktur Hotel
41 Part 41
42 Awal Pertarungan dimulai
43 Ita dan Dena dalam bahaya
44 Akhir dari Musi dan Gayatri
45 Rumah Hantu Darmo 2
46 Rumah Hantu Darmo 3
47 Rumah Hantu Darmo end
48 Pernyataan
49 Syahid dan Ita..oke, Sahin dan Dena?
50 HAH?!
51 Prikitiw.. Sahin dan Dena
52 Rembugan
53 Tentang Lia
54 Masih Lia
55 Flashback Lia
56 Flashback Lia 2
57 Amarah Axel
58 Amarah Axel yang Membludak
59 Part 59
60 Permohonan Maaf Rudi
61 Gombalan Maut Maya
62 Acara Sekolah
63 2 setel Pasangan
64 OTeWe Kediaman Maliq
65 Ternyata, eh.. ternyata
66 Kejahatan Ijul, Asih Depresi
67 Kemunculan Yumi dan Alice
68 Akhir yang Miris
69 Part 69
70 Masih Flashback
71 Aisyah
72 Flashback Aisyah
73 Mendatangi Kediaman Dodi
74 Fakta yang Mengejutkan
75 Keterkejutan Dian
76 Pertemuan Terakhir dengan Toni
77 Kenangan Masa Lalu
78 Masih di Bawah Alam Sadar
79 Part 79
80 Kenapa dengan Ita?
81 Firasat?
82 Keterkejutan Ita
83 Memberitahukan
84 Teror
85 Menuju Rumah Raka
86 RAKA DALAM BAHAYA
87 Ketegangan
88 Part 88
89 Batu Delima
90 Rencana Menjenguk ke Rumah Sakit
91 Mengikuti Pelaku Pembakaran
92 Ada apa dengan Ita dan Kira?
93 Tak Di Sangka
94 Akhir si Psikopat
95 Lucky
96 Lucky 2
97 Pemakaman
98 Perpisahan
99 Rencana Usai Ujian
100 Hari Pertama Ujian
101 Kembali Jatuh Sakit
102 Cerita Ita
103 Perbincangan yang Mengejutkan
104 Memulai Rencana
105 Part 105
106 Dalang
107 Hari Insiden
108 Masih di Hari Insiden
109 Kemarahan Aldo
110 Berkumpul kembali
111 Kepulangan Aldo dan Keluarga
112 Acara Lamaran Maya dan Kira
113 Lamaran Syahid dan Sahin
114 Kejahilan Aby
115 Salah Target
116 Helena
117 Part 117
118 part 118
119 Meminta Saran
120 Meminta Bantuan Dania(Reksa)
121 Tertangkap Sebelum Beraksi
122 Kekonyolan Ajeng
123 Kasus barukah?
124 Keterkejutan pak Mun
125 Bewaraaaaaaaaaa
126 Pak Mun tak Sadarkan Diri
127 Mendatangi Rumah Pak Mun
128 Firasat ABU-ABU
129 Petunjuk
130 Seorang Residivis
131 DOR
132 Ditemukan
133 Dua Kabar
134 Nurma 1
135 Nurma 2
136 Rencana Liburan
137 Pernyataan
138 Luka Ajeng
139 Dena... Dena...
140 OTW Bandung...
141 Hari pertama di Bandung
142 Hari ke Tiga di Bandung
143 Awal Pertemuan
144 Sebuah Kisah
145 Masih di Kisah yang Sama
146 Rahmat
147 Sudah kuduga
148 Ria dan Asep
149 Amukan Mang Ceper
150 Arwah Seorang Dokter
151 Pertarungan Melawan 'Mereka'
152 Bantuan Tiba
153 Pertemuan Terakhir
154 Permintaan Terakhir Angga
155 Suasana Duka di Rumah Angga
156 Menyampaikan Amanat
157 Andong Pocong
158 MARANTI
159 Satiyem
160 Sosok yang Menemui Satiyem
161 Pilihan Satiyem
162 Malam Mencekam
163 Rencana Jurit Malam
164 Rencana Jurit Malam
165 Ajeng
166 Anastasya
167 Kelompok Jurit Malam
168 Santet
169 Ita dan Dena dalam bahaya
170 Jurit Malam
171 Awal Penyelamatan Ita dan Dena
172 WAR
173 Pos Dua
174 Sosok Menyeramkan
175 MEREKA
176 Kesurupan Masal
177 Lidya
178 Rencana Pernikahan
179 Kembali Melamar
180 Nuan dan Agra
181 Nuan dan Agra 2
182 Kematian Mei Ling
183 Kemarahan Agra
184 Mengundang
185 Semua tau
186 Perusahaan Agra
187 Penyelesaian
188 Undangan Makan Malam
189 Pertemuan
190 Perpisahan Mei Ling
191 Ibu Seruni
192 Lenka dan Ratu
193 Pernyataan
194 Sedikit Masa Lalu Melati
195 Memasak untuk Calon Mantu
196 Fitting Gaun
197 Perlawanan Melati
198 Seruni Siuman
199 Firasat
200 Pernikahan Twin Prince
201 Liburan atau Bulan Madu?
202 Welcome to Malaysia
203 Rencana Menjebak
204 Siapa Menjebak Siapa
205 Akhir dari tuan Ali dan Positif Hamil
206 Memberi Tahu 1
207 Memberi Tahu 2
208 Hantu Kum Kum
209 Qaila
210 Pemakaman Imran dan Qaila
211 Kemungkinan Lebih dari Dua
212 Kondisi Ita
213 Kondisi Ita yang Membaik
214 Kemampuan Baru Sahin
215 Perasaan Tidak Enak
216 Kepergian Bianca
217 Kepergian Aarav
218 Kabar Menggembirakan
219 Lamaran Teja dan Anastasya
220 Masih Lamaran
221 Undangan
222 Otewe Bandung Lagi
223 Kejadian Mistis di Tol Cipularang
224 Ria si Genit
225 Akankah Insiden itu Terjadi?
226 Amarah Sahin
227 Semua Selamat
228 Pengumuman Tidak Up
229 Syahid Terpukul
230 Kelahiran Triplets
231 Kekuatan Kembar Sepuluh
232 Kelahiran Triplet Sahin dan Dena
233 Waktu Berlalu
234 Sosok di Toilet Rumah Sakit
235 Sosok Itu
236 Amarah yang Tak Terbendung
237 Bewara novel Baru
238 Amarah Arin
239 Ending Pelaku Kejahatan
240 Kabar Gembira Lagi
241 Draft
242 Pengumuman karya Baru
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Part 1 Tersesat di Hutan
2
Alasan dibalik Perubahan Sifat Maya dan Kira
3
Part 3 Sebuah Permintaan
4
10 kembara kembar Zandra
5
Gunung Lawu 1
6
Gunung Lawu 2
7
Rencana Darmawisata
8
Zandra
9
Rencana Darmawisata 2
10
Tolong
11
Sosok itu
12
Kisah Pilu Sosok itu
13
Ketakutan Irwan
14
Menjemput Ajal Citra
15
Part 15
16
Rencana Mengadopsi
17
Pemakaman 5 jenazah
18
Kekisruhan si kembara kembar
19
Jalan-jalan ke Mall
20
Bermain Mesin Capit Boneka
21
Keisengan Mei-Mei
22
Rumah Sakit Hantu
23
Istana Satanic
24
Pertarungan Hebat
25
Kekonyolan Dena
26
Patah Hati yang Ambyar
27
Perlawanan Dena
28
Dena, again?
29
Kenyataan
30
OTeWe Surabaya
31
Keseruan Menuju Surabaya
32
Susuk??
33
Gayatri
34
Keributan di Lobby
35
Akhir dari Raka dan Renata
36
Kejadian Manis
37
Wisata Surabaya
38
Kasus Barukah??
39
Rumah Hantu Darmo
40
Perombakan Struktur Hotel
41
Part 41
42
Awal Pertarungan dimulai
43
Ita dan Dena dalam bahaya
44
Akhir dari Musi dan Gayatri
45
Rumah Hantu Darmo 2
46
Rumah Hantu Darmo 3
47
Rumah Hantu Darmo end
48
Pernyataan
49
Syahid dan Ita..oke, Sahin dan Dena?
50
HAH?!
51
Prikitiw.. Sahin dan Dena
52
Rembugan
53
Tentang Lia
54
Masih Lia
55
Flashback Lia
56
Flashback Lia 2
57
Amarah Axel
58
Amarah Axel yang Membludak
59
Part 59
60
Permohonan Maaf Rudi
61
Gombalan Maut Maya
62
Acara Sekolah
63
2 setel Pasangan
64
OTeWe Kediaman Maliq
65
Ternyata, eh.. ternyata
66
Kejahatan Ijul, Asih Depresi
67
Kemunculan Yumi dan Alice
68
Akhir yang Miris
69
Part 69
70
Masih Flashback
71
Aisyah
72
Flashback Aisyah
73
Mendatangi Kediaman Dodi
74
Fakta yang Mengejutkan
75
Keterkejutan Dian
76
Pertemuan Terakhir dengan Toni
77
Kenangan Masa Lalu
78
Masih di Bawah Alam Sadar
79
Part 79
80
Kenapa dengan Ita?
81
Firasat?
82
Keterkejutan Ita
83
Memberitahukan
84
Teror
85
Menuju Rumah Raka
86
RAKA DALAM BAHAYA
87
Ketegangan
88
Part 88
89
Batu Delima
90
Rencana Menjenguk ke Rumah Sakit
91
Mengikuti Pelaku Pembakaran
92
Ada apa dengan Ita dan Kira?
93
Tak Di Sangka
94
Akhir si Psikopat
95
Lucky
96
Lucky 2
97
Pemakaman
98
Perpisahan
99
Rencana Usai Ujian
100
Hari Pertama Ujian
101
Kembali Jatuh Sakit
102
Cerita Ita
103
Perbincangan yang Mengejutkan
104
Memulai Rencana
105
Part 105
106
Dalang
107
Hari Insiden
108
Masih di Hari Insiden
109
Kemarahan Aldo
110
Berkumpul kembali
111
Kepulangan Aldo dan Keluarga
112
Acara Lamaran Maya dan Kira
113
Lamaran Syahid dan Sahin
114
Kejahilan Aby
115
Salah Target
116
Helena
117
Part 117
118
part 118
119
Meminta Saran
120
Meminta Bantuan Dania(Reksa)
121
Tertangkap Sebelum Beraksi
122
Kekonyolan Ajeng
123
Kasus barukah?
124
Keterkejutan pak Mun
125
Bewaraaaaaaaaaa
126
Pak Mun tak Sadarkan Diri
127
Mendatangi Rumah Pak Mun
128
Firasat ABU-ABU
129
Petunjuk
130
Seorang Residivis
131
DOR
132
Ditemukan
133
Dua Kabar
134
Nurma 1
135
Nurma 2
136
Rencana Liburan
137
Pernyataan
138
Luka Ajeng
139
Dena... Dena...
140
OTW Bandung...
141
Hari pertama di Bandung
142
Hari ke Tiga di Bandung
143
Awal Pertemuan
144
Sebuah Kisah
145
Masih di Kisah yang Sama
146
Rahmat
147
Sudah kuduga
148
Ria dan Asep
149
Amukan Mang Ceper
150
Arwah Seorang Dokter
151
Pertarungan Melawan 'Mereka'
152
Bantuan Tiba
153
Pertemuan Terakhir
154
Permintaan Terakhir Angga
155
Suasana Duka di Rumah Angga
156
Menyampaikan Amanat
157
Andong Pocong
158
MARANTI
159
Satiyem
160
Sosok yang Menemui Satiyem
161
Pilihan Satiyem
162
Malam Mencekam
163
Rencana Jurit Malam
164
Rencana Jurit Malam
165
Ajeng
166
Anastasya
167
Kelompok Jurit Malam
168
Santet
169
Ita dan Dena dalam bahaya
170
Jurit Malam
171
Awal Penyelamatan Ita dan Dena
172
WAR
173
Pos Dua
174
Sosok Menyeramkan
175
MEREKA
176
Kesurupan Masal
177
Lidya
178
Rencana Pernikahan
179
Kembali Melamar
180
Nuan dan Agra
181
Nuan dan Agra 2
182
Kematian Mei Ling
183
Kemarahan Agra
184
Mengundang
185
Semua tau
186
Perusahaan Agra
187
Penyelesaian
188
Undangan Makan Malam
189
Pertemuan
190
Perpisahan Mei Ling
191
Ibu Seruni
192
Lenka dan Ratu
193
Pernyataan
194
Sedikit Masa Lalu Melati
195
Memasak untuk Calon Mantu
196
Fitting Gaun
197
Perlawanan Melati
198
Seruni Siuman
199
Firasat
200
Pernikahan Twin Prince
201
Liburan atau Bulan Madu?
202
Welcome to Malaysia
203
Rencana Menjebak
204
Siapa Menjebak Siapa
205
Akhir dari tuan Ali dan Positif Hamil
206
Memberi Tahu 1
207
Memberi Tahu 2
208
Hantu Kum Kum
209
Qaila
210
Pemakaman Imran dan Qaila
211
Kemungkinan Lebih dari Dua
212
Kondisi Ita
213
Kondisi Ita yang Membaik
214
Kemampuan Baru Sahin
215
Perasaan Tidak Enak
216
Kepergian Bianca
217
Kepergian Aarav
218
Kabar Menggembirakan
219
Lamaran Teja dan Anastasya
220
Masih Lamaran
221
Undangan
222
Otewe Bandung Lagi
223
Kejadian Mistis di Tol Cipularang
224
Ria si Genit
225
Akankah Insiden itu Terjadi?
226
Amarah Sahin
227
Semua Selamat
228
Pengumuman Tidak Up
229
Syahid Terpukul
230
Kelahiran Triplets
231
Kekuatan Kembar Sepuluh
232
Kelahiran Triplet Sahin dan Dena
233
Waktu Berlalu
234
Sosok di Toilet Rumah Sakit
235
Sosok Itu
236
Amarah yang Tak Terbendung
237
Bewara novel Baru
238
Amarah Arin
239
Ending Pelaku Kejahatan
240
Kabar Gembira Lagi
241
Draft
242
Pengumuman karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!