Bab 14 - Restoran baru

Qing 'Er tertawa kecil seolah tergelitik dengan ucapan Wu Zetian. Tapi setelah beberapa detik tatapannya menjadi datar dan menyeramkan. Kaisar Yuan Shi yang kini berada di antara keduanya merasa seperti tercekik karena aura dingin dari dua orang di sampingnya. "Benarkah? Jika Selir Wu ingin mengenalnya lebih baik aku bisa menjadi perantara kalian!"

"Permaisuri!" seru Yuan Shi.

"Kakak Yuan, ratu sungguh aneh sekali kenapa dia memintaku mengkhianatimu? Akulah yang paling setia padamu, aku tidak pernah bertemu secara diam-diam dengan pria lain tidak seperti Kakak Qing ’kan?" Wu Zetian mengaitkan tangannya pada Yuan Shi dan bersandar di bahu pria itu.

Yuan Shi hanya bisa menghela napas panjang dan memejamkan matanya sebentar. Sedangkan Qing 'Er memutar bola matanya dan mencibir tindakan Selir Wu tanpa suara.

"Apakah kaisar setuju dengan perkataan Selir Wu?" Qing 'Er memalingkan wajah Yuan Shi agar menoleh ke arahnya, tidak sadar Yuan Shi malah memperhatikan bibir permaisurinya lagi dan dalam sekejap melupakan keberadaan Wu Zetian.

Qing 'Er menggigit bibir bawahnya sendiri, kemudian menyentuh dada kaisar. "Bersabarlah!" katanya dengan sengaja membuat Wu Zetian kesal. Yuan Shi tersadar kemudian menggelengkan kepalanya pelan, dia lelah dengan drama para wanita.

Wu Zetian mengerutkan alisnya dan memicing tajam ke arah Qing 'Er. Dia mengerti maksud Qing 'Er apalagi dari dekat dia melihat goresan pemerah bibir Qing 'Er di ujung bibir kaisar.

"Tian 'Er, kali ini kita akan mengunjungi restoran yang telah dibangun dari bantuan dana ayahmu. Jadi, aku harap kamu dan Qing 'Er bisa berhenti saling berseteru. Hormatilah permaisuri, bagaimanapun dia adalah Ratu Dinasti Xia!" ucap kaisar dengan jelas pada Wu Zetian.

"Tapi, Kak Yuan--" ucapan Wu Zetian terhenti kemudian ia langsung memalingkan wajahnya dari Yuan Shi dan Qing 'Er. Ia berjanji, sepulang dari restoran dia akan melaporkannya pada ibu suri.

Sesampainya di restoran, masyarakat sudah berkumpul di luaran menunggu kedatangan kaisar dan yang lainnya. Kaisar turun lebih dulu dari kereta kuda kemudian disusul Wu Zetian yang dipenuhi sorak gembira masyarakat. Saat Qing 'Er ke luar dan menunjukan diri semua orang kompak terdiam.

"Untuk apa ratu buangan itu kemari? Apa yang bisa dia lakukan, kasihan sekali kaisar harus membawa beban sepertinya." kata salah seorang dari kerumunan itu.

Yuan Shi hanya terdiam mendengar komentar buruk mengenai Qing 'Er. Ia tidak akan berani memberikan hukuman berat pada siapapun yang mengomentari ratu selagi ada Wu Zetian yang mengawasinya.

"Nona Su, aku sungguh kasihan terhadap pemilik asli tubuh. Dia dihina seperti ini, tapi tidak ada yang membelanya." kata Nemo yang hanya bisa dilihat oleh Qing 'Er.

"Untuk apa bergantung pada orang lain? Aku bisa membuat mereka tutup mulut," timpal Qing 'Er.

Qing 'Er melangkah maju mendekat ke arah pria tadi. "Sayang sekali, kalian tidak menyukai kedatanganku. Padahal di sini, aku ingin memberikan peluang bagi kalian yang ingin ikut menjadi pemasok bahan di restoran ini.

Seperti yang kuketahui, bahwa kebanyakan dari kalian adalah petani kentang. Dengan kata lain, jumlah besar seperti ini pasti membuat kalian kesulitan menjual sisa persediaan hasil panen."

"Wah, ratu sangat tahu betul kesulitan kita," kata petani kentang kepada rekannya yang lain.

"Lalu, apa solusinya?" tanya pria yang awalnya mencibir.

"Ratu--" kata Yuan Shi terhenti, ia ragu pada jawaban Qing 'Er selanjutnya.

"Aku akan membuat kentang kalian menjadi sebuah camilan, sehingga sisa persediaan yang tidak terjual untuk jadi bahan pokok masih bisa digunakan menjadi makanan ringan dan dijual di pasaran!" Qing 'Er tersenyum puas begitupun dengan Yuan Shi di belakangnya.

"Ratu terlalu terburu-buru, restoran ini dibuat dengan dana Keluarga Wu jadi ratu tidak bisa seenaknya memasukan orang asing untuk menjadi pemasok bahan makanan!" protes Wu Zetian.

"Selir Wu, mereka adalah rakyat kaisar dan bukan orang asing. Segala hal yang dilakukan harus menguntungkan rakyat bukannya perut sendiri, jika Keluarga Wu tidak setuju maka aku akan membuat restoran baru di samping milikmu dan memberi kesempatan pada masyarakat menjadi pemasok bahan di restoranku." Qing 'Er menatap Wu dengan dingin.

"Ratu sungguh percaya diri, kaisar saja sepertinya sangat terkejut dengan ide gila ini. Apakah kamu tidak mau mendengar pendapat kaisar dulu?" tanya Wu Zetian sembari menoleh ke arah kaisar dan menyeringai.

Di luar harapan Wu Zetian, kaisar malah setuju dengan ide baik permaisurinya. "Apapun yang ratu inginkan demi menyejahterakan rakyat akan kukabulkan!" jawab Yuan Shi pada Qing 'Er yang kini menoleh dan tersenyum manis ke arahnya.

"Kaisar dan ratu memang sangat peduli terhadap rakyatnya!"

"Terimakasih banyak, kaisar."

"Terimakasih banyak, ratu."

"Kami sangat tidak sabar melihat cara membuat camilan dari kentang yang ratu maksud." sorak semua orang bahagia, Wu Zetian nampak kesal karena kali ini Qing 'Er bisa mengambil alih perhatian rakyat darinya.

Dalam sejarah, Liu Qing yang hanyalah seorang ratu buangan di zaman Dinasti Xia sungguh tidak memiliki kekuatan apapun terlebih Kaisar Yuan Shi yang hanya dijadikan kaisar boneka oleh Janda Kaisar terdahulu Wu Zhao atau dikenal sebagai ibu suri. Liu Qing asli kelak hanya akan tinggal di istana dingin selama masa hidupnya sampai meninggal tanpa membuat terobosan apapun.

Beda hal dengan Wu Zetian, dalam masa pemerintahan Yuan Shi, Klan Wu secara bertahap mengambil alih kekuasaan kaisar dan membuat Wu Zetian memimpin secara terang-terangan. Yuan Shi yang hanyalah seorang kaisar boneka selalu menuruti perintah ibu suri, Wu Zetian dengan citra baiknya akhirnya mendapatkan gelar selir Zhaoyi yaitu gelar tertinggi untuk seorang selir kaisar setelah melahirkan putra mahkota pertamanya.

Sampai akhirnya Klan Wu mengkudeta kaisar dengan bantuan ibu suri di belakangnya membuat pria itu turun takhta dan diasingkan. Putra mahkotanya dari Wu Zetian yang masih bayi berhasil di angkat sebagai kaisar baru dinasti, yang mana kekuatan sesungguhnya berada di tangan Wu Zetian.

Tidak akan ada akibat tanpa sebab, formasi lingkaran surga yang membawa Su Mian ke masa Dinasti Xia pasti menyimpan sejumlah misi rahasia lainnya. Terlebih memasuki tubuh seorang Ratu Buangan yang mana jika ia berhasil membawa perubahan pada keadaan pemilik asli tubuh maka akan merubah segala cerita sejarah yang sudah terjadi.

Setelah menyelesaikan kegaduhan, akhirnya secara resmi restoran atas nama Wu Zetian dibuka. Kaisar Yuan Shi meminta semua rakyatnya untuk datang mencicipi masakan secara gratis sekalipun ada rasa keberatan dalam diri Wu Zetian. Dia begitu jijik melihat para orang kelaparan yang menyerbu restoran mewah miliknya seperti mayat hidup.

Di kesempatan lain, Qing 'Er sedang berjalan menuju lantai atas untuk melihat-lihat namun tidak lama tarikan tangan seorang pria membuatnya terkesiap, pria itu adalah Ji yang kini mencoba menutup mulut Qing 'Er agar tidak bersuara di pojokan restoran.

Liu Qing mendengus kasar, lagi-lagi dia harus di hadapkan dengan pria ini, diapun dengan sengaja mengeluarkan sedikit kekuatannya untuk membuat Ji paham. Qing 'Er menghantam dada Ji dengan tenaga dalamnya dan membuat pria itu terdorong mundur sampai dinding di belakang.

Ji mengerutkan alis dan menajamkan pandangannya pada Qing 'Er. "Kamu bukan Qing 'Er!" tegas Ji.

"Jika aku bukan Qing 'Er, lalu siapa menurutmu?" tanya Qing 'Er balik.

"Aku tidak mengenalimu, Qing 'Er ku tidak akan berbuat seperti ini. Bahkan kami sudah membuat janji untuk pergi dari negara ini menuju wilayah yang tak terjangkau Yuan Shi!" Ujar Ji dengan penuh amarah.

"Jenderal, ada banyak hal yang harus kulakukan. Ini semua menyangkut kekaisaran, aku harus mendukung Kaisar Yuan Shi sepenuhnya! Mana mungkin aku akan pergi bersamamu?" jawab Qing 'Er sembari menghela napas panjang. "Maaf jika aku membuatmu terluka tapi Ji, aku tidak bisa menepati janji itu," lanjutnya.

"Kita bisa, ini kesempatan kita untuk kabur dari kaisar!" ucap Ji dengan menggebu.

Qing 'Er menggeleng. "Aku tidak ingin melakukannya, ini semua bisa menghancurkan semuanya!"

"Dialah orang yang telah menghancurkan kita!" seru Jenderal Ji.

Tidak lama, rasa sakit mulai menyerang kepala Qing 'Er. Seolah ada suara dengung yang memekakan telinga sampai wanita itu harus membungkuk dan menutup telinganya. Seketika pandangan Qing 'Er mulai kabur dan ia tidak sadarkan diri.

"Nona, bangunlah!" pinta Nemo dengan panik.

Su Mian mulai membuka matanya perlahan. "Kenapa kita berada di dimensi ruang dan waktu lagi?"

"Sepertinya ada kesalahan sistem, mungkin ini dikarenakan kondisiku yang tidak stabil sehingga jiwamu terlempar ke luar dari tubuh pemilik!" kata Nemo menjelaskan.

"Baiklah, sekarang bangunkan aku kembali. Kita harus segera menyelesaikan misi ini, aku tidak ingin menunda-nunda!" kata Su Mian dengan semangat.

"Apa kamu yakin karena misi? Bukan karena--" ucapan Nemo terhenti.

"Tidak mungkin, tentu saja bukan karena Yuan Shi!" kata Su Mian.

"Aku tidak menyebut namanya." Ejek Nemo.

Nemo membangunkan Su Mian dan mengirimnya kembali ke tubuh Qing 'Er. Begitu ia membuka mata, tubuhnya kini sudah berada di dalam kereta kuda. Di sampingnya ada Yuan Shi yang berdiam diri tanpa suara. Entah mengapa, Su Mian tidak mengingat kejadian terakhir saat ia bersama Ji. Bahkan ingatan pemilik tubuh tidak dapat dia lihat pada momen itu.

Setelah sampai di istana, tanpa banyak bicara Yuan Shi bergegas meninggalkan Qing 'Er dan itu membuatnya bertanya-tanya apa hal yang terjadi saat dirinya terlempar kembali ke dimensi ruang dan waktu. Qing 'Er mendengus kasar dan tidak ingin memusingkan diri dengan memikirkan hal yang tidak berguna, dia melanjutkan perjalanannya bersama Pelayan Chun ke istana dingin.

Sesampainya di sana, Qing 'Er langsung meminta para pelayan menyiapkan beberapa bahan masakan. Dikarenakan ia rindu masakan pada masanya, sehingga kali ini ia akan mencoba membuat ayam goreng krispi yang selalu dia rindukan. Setelah semua bahan disiapkan, akhirnya Qing 'Er langsung memulai eksperimennya di dapur istana dingin.

Dari kejauhan Yuan Shi yang sedang melakukan pertemuan dengan para menteri melihat kepulan asap dari arah istana dingin. Dengan penuh kekhawatiran, Yuan Shi langsung bergegas menuju tempat itu dan meminta para prajurit membawa beberapa ember air.

"Qing 'Er!" panggilnya.

"Qing 'Er!" ulang Yuan Shi sembari memasuki istana dingin dengan panik.

Terpopuler

Comments

N___vt

N___vt

lakukanlah begitu terus, hingga tanpa sadar kamu membuat orang yg kamu cintai menjauh

2025-01-21

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus Sehat

2023-08-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Terjebak di Dinasti Xia
2 Bab 2 - Mendapat ingatan pemilik asli
3 Bab 3 - Pulang ke rumah
4 Bab 4 - Pasar Tradisional
5 Bab 5 - Kecurigaan Yuan Shi
6 Bab 6 - Mata-mata
7 Bab 7 - Persiapan acara
8 Bab 8 - Mengelilingi istana utama
9 Bab 9 - Ancaman Ibu Suri
10 Bab 10 - Menikmati kembang api
11 Bab 11 - Rumah Hiburan
12 Bab 12 - Perjanjian Suami Istri
13 Bab 13 - Istana Dingin
14 Bab 14 - Restoran baru
15 Bab 15 - Eksperimen gagal
16 Bab 16 - Pembunuh bayaran
17 Bab 17 - Perjalanan ke Beiming
18 Bab 18 - Bola bubuk mesiu
19 Bab 19 - Kerajaan Beiming
20 Bab 20 - Dupa harum
21 Bab 21 - Senjata makan tuan
22 Bab 22 - Garis antara bumi dan surga
23 Bab 23 - Perbukitan Beiming
24 Bab 24 - Utusan Dewa
25 Bab 25 - Tenda kaisar
26 Bab 26 - Pulang
27 Bab 27 - Pengasingan Barat
28 Bab 28 - Rumor ahli sihir
29 Bab 29 - Jebakan Ibu Suri
30 Bab 30 - Kolam Pemandian
31 Bab 31 - Kutukan langit
32 Bab 32 - Paviliun baru
33 Bab 33 - Kilas balik
34 Bab 34 - Kepergian Su Mian
35 Bab 35 - Berkhianat
36 Bab 36 - Istana yang kacau
37 Bab 37 - Perpisahan
38 Bab 38 - Kematian Ji
39 Bab 39 - Malam bersama Tian 'Er
40 Bab 40 - Jebakan
41 Bab 41 - Pewaris Takhta
42 Bab 42 - Kabar baik
43 Bab 43 - Kekecewaan rakyat
44 Bab 44 - Suku Huo
45 Bab 45 - Perjalanan menuju penjara usang 1
46 Bab 46 - Perjalanan menuju penjara usang 2
47 Bab 47 - Pertolongan tak terduga
48 Bab 48 - Pertemuan kembali
49 Bab 49 - Pernyataan cinta
50 Bab 50 - Malam bersama
51 Bab 51 - Penginapan
52 Bab 52 - Tidak ada tempat aman
53 Bab 53 - Kediaman Jenderal Ye
54 Bab 54 - Lukisan
55 Bab 55 - H-4 Penobatan
56 Bab 56 - Perjalanan kembali
57 Bab 57 - H-3 Penobatan
58 Bab 58 - H-2 Penobatan
59 Bab 59 - Istana Yuanqing
60 Bab 60 - Akhir peperangan
61 Bab 61 - Permaisuri
62 Bab 62 - Hari bahagia
63 Bab 63 - Kepergian Yuan Shi
64 Bab 64 - Akademi Yuanqing
65 Bab 65 - Kelahiran Pewaris Takhta
66 Bab 66 - Rumor Panas
67 Bab 67 - Selir Murong
68 Bab 68 - Perayaan besar
69 Bab 69 - Aula leluhur
70 Bab 70 - Menonaktifkan sistem
71 Bab 71 - Ruang Kaisar
72 Bab 72 - Hadiah Istimewa
73 Bab 73 - Pergi dalam dekapanmu
74 Bab 74 - Tahun-tahun di Xia
75 Bab 75 - Su Mian
76 Bab 76 - Sang Putri Mahkota
77 Bab 77 - Peninggalan Sejarah
78 Bab 78 - Aku ingat
79 Bab 79 - Side story of Su Mian Xi Yuan
80 Bab 80 - Epilog
81 PROMOSI NOVEL
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 - Terjebak di Dinasti Xia
2
Bab 2 - Mendapat ingatan pemilik asli
3
Bab 3 - Pulang ke rumah
4
Bab 4 - Pasar Tradisional
5
Bab 5 - Kecurigaan Yuan Shi
6
Bab 6 - Mata-mata
7
Bab 7 - Persiapan acara
8
Bab 8 - Mengelilingi istana utama
9
Bab 9 - Ancaman Ibu Suri
10
Bab 10 - Menikmati kembang api
11
Bab 11 - Rumah Hiburan
12
Bab 12 - Perjanjian Suami Istri
13
Bab 13 - Istana Dingin
14
Bab 14 - Restoran baru
15
Bab 15 - Eksperimen gagal
16
Bab 16 - Pembunuh bayaran
17
Bab 17 - Perjalanan ke Beiming
18
Bab 18 - Bola bubuk mesiu
19
Bab 19 - Kerajaan Beiming
20
Bab 20 - Dupa harum
21
Bab 21 - Senjata makan tuan
22
Bab 22 - Garis antara bumi dan surga
23
Bab 23 - Perbukitan Beiming
24
Bab 24 - Utusan Dewa
25
Bab 25 - Tenda kaisar
26
Bab 26 - Pulang
27
Bab 27 - Pengasingan Barat
28
Bab 28 - Rumor ahli sihir
29
Bab 29 - Jebakan Ibu Suri
30
Bab 30 - Kolam Pemandian
31
Bab 31 - Kutukan langit
32
Bab 32 - Paviliun baru
33
Bab 33 - Kilas balik
34
Bab 34 - Kepergian Su Mian
35
Bab 35 - Berkhianat
36
Bab 36 - Istana yang kacau
37
Bab 37 - Perpisahan
38
Bab 38 - Kematian Ji
39
Bab 39 - Malam bersama Tian 'Er
40
Bab 40 - Jebakan
41
Bab 41 - Pewaris Takhta
42
Bab 42 - Kabar baik
43
Bab 43 - Kekecewaan rakyat
44
Bab 44 - Suku Huo
45
Bab 45 - Perjalanan menuju penjara usang 1
46
Bab 46 - Perjalanan menuju penjara usang 2
47
Bab 47 - Pertolongan tak terduga
48
Bab 48 - Pertemuan kembali
49
Bab 49 - Pernyataan cinta
50
Bab 50 - Malam bersama
51
Bab 51 - Penginapan
52
Bab 52 - Tidak ada tempat aman
53
Bab 53 - Kediaman Jenderal Ye
54
Bab 54 - Lukisan
55
Bab 55 - H-4 Penobatan
56
Bab 56 - Perjalanan kembali
57
Bab 57 - H-3 Penobatan
58
Bab 58 - H-2 Penobatan
59
Bab 59 - Istana Yuanqing
60
Bab 60 - Akhir peperangan
61
Bab 61 - Permaisuri
62
Bab 62 - Hari bahagia
63
Bab 63 - Kepergian Yuan Shi
64
Bab 64 - Akademi Yuanqing
65
Bab 65 - Kelahiran Pewaris Takhta
66
Bab 66 - Rumor Panas
67
Bab 67 - Selir Murong
68
Bab 68 - Perayaan besar
69
Bab 69 - Aula leluhur
70
Bab 70 - Menonaktifkan sistem
71
Bab 71 - Ruang Kaisar
72
Bab 72 - Hadiah Istimewa
73
Bab 73 - Pergi dalam dekapanmu
74
Bab 74 - Tahun-tahun di Xia
75
Bab 75 - Su Mian
76
Bab 76 - Sang Putri Mahkota
77
Bab 77 - Peninggalan Sejarah
78
Bab 78 - Aku ingat
79
Bab 79 - Side story of Su Mian Xi Yuan
80
Bab 80 - Epilog
81
PROMOSI NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!