Qing 'Er tertawa kecil seolah tergelitik dengan ucapan Wu Zetian. Tapi setelah beberapa detik tatapannya menjadi datar dan menyeramkan. Kaisar Yuan Shi yang kini berada di antara keduanya merasa seperti tercekik karena aura dingin dari dua orang di sampingnya. "Benarkah? Jika Selir Wu ingin mengenalnya lebih baik aku bisa menjadi perantara kalian!"
"Permaisuri!" seru Yuan Shi.
"Kakak Yuan, ratu sungguh aneh sekali kenapa dia memintaku mengkhianatimu? Akulah yang paling setia padamu, aku tidak pernah bertemu secara diam-diam dengan pria lain tidak seperti Kakak Qing ’kan?" Wu Zetian mengaitkan tangannya pada Yuan Shi dan bersandar di bahu pria itu.
Yuan Shi hanya bisa menghela napas panjang dan memejamkan matanya sebentar. Sedangkan Qing 'Er memutar bola matanya dan mencibir tindakan Selir Wu tanpa suara.
"Apakah kaisar setuju dengan perkataan Selir Wu?" Qing 'Er memalingkan wajah Yuan Shi agar menoleh ke arahnya, tidak sadar Yuan Shi malah memperhatikan bibir permaisurinya lagi dan dalam sekejap melupakan keberadaan Wu Zetian.
Qing 'Er menggigit bibir bawahnya sendiri, kemudian menyentuh dada kaisar. "Bersabarlah!" katanya dengan sengaja membuat Wu Zetian kesal. Yuan Shi tersadar kemudian menggelengkan kepalanya pelan, dia lelah dengan drama para wanita.
Wu Zetian mengerutkan alisnya dan memicing tajam ke arah Qing 'Er. Dia mengerti maksud Qing 'Er apalagi dari dekat dia melihat goresan pemerah bibir Qing 'Er di ujung bibir kaisar.
"Tian 'Er, kali ini kita akan mengunjungi restoran yang telah dibangun dari bantuan dana ayahmu. Jadi, aku harap kamu dan Qing 'Er bisa berhenti saling berseteru. Hormatilah permaisuri, bagaimanapun dia adalah Ratu Dinasti Xia!" ucap kaisar dengan jelas pada Wu Zetian.
"Tapi, Kak Yuan--" ucapan Wu Zetian terhenti kemudian ia langsung memalingkan wajahnya dari Yuan Shi dan Qing 'Er. Ia berjanji, sepulang dari restoran dia akan melaporkannya pada ibu suri.
Sesampainya di restoran, masyarakat sudah berkumpul di luaran menunggu kedatangan kaisar dan yang lainnya. Kaisar turun lebih dulu dari kereta kuda kemudian disusul Wu Zetian yang dipenuhi sorak gembira masyarakat. Saat Qing 'Er ke luar dan menunjukan diri semua orang kompak terdiam.
"Untuk apa ratu buangan itu kemari? Apa yang bisa dia lakukan, kasihan sekali kaisar harus membawa beban sepertinya." kata salah seorang dari kerumunan itu.
Yuan Shi hanya terdiam mendengar komentar buruk mengenai Qing 'Er. Ia tidak akan berani memberikan hukuman berat pada siapapun yang mengomentari ratu selagi ada Wu Zetian yang mengawasinya.
"Nona Su, aku sungguh kasihan terhadap pemilik asli tubuh. Dia dihina seperti ini, tapi tidak ada yang membelanya." kata Nemo yang hanya bisa dilihat oleh Qing 'Er.
"Untuk apa bergantung pada orang lain? Aku bisa membuat mereka tutup mulut," timpal Qing 'Er.
Qing 'Er melangkah maju mendekat ke arah pria tadi. "Sayang sekali, kalian tidak menyukai kedatanganku. Padahal di sini, aku ingin memberikan peluang bagi kalian yang ingin ikut menjadi pemasok bahan di restoran ini.
Seperti yang kuketahui, bahwa kebanyakan dari kalian adalah petani kentang. Dengan kata lain, jumlah besar seperti ini pasti membuat kalian kesulitan menjual sisa persediaan hasil panen."
"Wah, ratu sangat tahu betul kesulitan kita," kata petani kentang kepada rekannya yang lain.
"Lalu, apa solusinya?" tanya pria yang awalnya mencibir.
"Ratu--" kata Yuan Shi terhenti, ia ragu pada jawaban Qing 'Er selanjutnya.
"Aku akan membuat kentang kalian menjadi sebuah camilan, sehingga sisa persediaan yang tidak terjual untuk jadi bahan pokok masih bisa digunakan menjadi makanan ringan dan dijual di pasaran!" Qing 'Er tersenyum puas begitupun dengan Yuan Shi di belakangnya.
"Ratu terlalu terburu-buru, restoran ini dibuat dengan dana Keluarga Wu jadi ratu tidak bisa seenaknya memasukan orang asing untuk menjadi pemasok bahan makanan!" protes Wu Zetian.
"Selir Wu, mereka adalah rakyat kaisar dan bukan orang asing. Segala hal yang dilakukan harus menguntungkan rakyat bukannya perut sendiri, jika Keluarga Wu tidak setuju maka aku akan membuat restoran baru di samping milikmu dan memberi kesempatan pada masyarakat menjadi pemasok bahan di restoranku." Qing 'Er menatap Wu dengan dingin.
"Ratu sungguh percaya diri, kaisar saja sepertinya sangat terkejut dengan ide gila ini. Apakah kamu tidak mau mendengar pendapat kaisar dulu?" tanya Wu Zetian sembari menoleh ke arah kaisar dan menyeringai.
Di luar harapan Wu Zetian, kaisar malah setuju dengan ide baik permaisurinya. "Apapun yang ratu inginkan demi menyejahterakan rakyat akan kukabulkan!" jawab Yuan Shi pada Qing 'Er yang kini menoleh dan tersenyum manis ke arahnya.
"Kaisar dan ratu memang sangat peduli terhadap rakyatnya!"
"Terimakasih banyak, kaisar."
"Terimakasih banyak, ratu."
"Kami sangat tidak sabar melihat cara membuat camilan dari kentang yang ratu maksud." sorak semua orang bahagia, Wu Zetian nampak kesal karena kali ini Qing 'Er bisa mengambil alih perhatian rakyat darinya.
Dalam sejarah, Liu Qing yang hanyalah seorang ratu buangan di zaman Dinasti Xia sungguh tidak memiliki kekuatan apapun terlebih Kaisar Yuan Shi yang hanya dijadikan kaisar boneka oleh Janda Kaisar terdahulu Wu Zhao atau dikenal sebagai ibu suri. Liu Qing asli kelak hanya akan tinggal di istana dingin selama masa hidupnya sampai meninggal tanpa membuat terobosan apapun.
Beda hal dengan Wu Zetian, dalam masa pemerintahan Yuan Shi, Klan Wu secara bertahap mengambil alih kekuasaan kaisar dan membuat Wu Zetian memimpin secara terang-terangan. Yuan Shi yang hanyalah seorang kaisar boneka selalu menuruti perintah ibu suri, Wu Zetian dengan citra baiknya akhirnya mendapatkan gelar selir Zhaoyi yaitu gelar tertinggi untuk seorang selir kaisar setelah melahirkan putra mahkota pertamanya.
Sampai akhirnya Klan Wu mengkudeta kaisar dengan bantuan ibu suri di belakangnya membuat pria itu turun takhta dan diasingkan. Putra mahkotanya dari Wu Zetian yang masih bayi berhasil di angkat sebagai kaisar baru dinasti, yang mana kekuatan sesungguhnya berada di tangan Wu Zetian.
Tidak akan ada akibat tanpa sebab, formasi lingkaran surga yang membawa Su Mian ke masa Dinasti Xia pasti menyimpan sejumlah misi rahasia lainnya. Terlebih memasuki tubuh seorang Ratu Buangan yang mana jika ia berhasil membawa perubahan pada keadaan pemilik asli tubuh maka akan merubah segala cerita sejarah yang sudah terjadi.
Setelah menyelesaikan kegaduhan, akhirnya secara resmi restoran atas nama Wu Zetian dibuka. Kaisar Yuan Shi meminta semua rakyatnya untuk datang mencicipi masakan secara gratis sekalipun ada rasa keberatan dalam diri Wu Zetian. Dia begitu jijik melihat para orang kelaparan yang menyerbu restoran mewah miliknya seperti mayat hidup.
Di kesempatan lain, Qing 'Er sedang berjalan menuju lantai atas untuk melihat-lihat namun tidak lama tarikan tangan seorang pria membuatnya terkesiap, pria itu adalah Ji yang kini mencoba menutup mulut Qing 'Er agar tidak bersuara di pojokan restoran.
Liu Qing mendengus kasar, lagi-lagi dia harus di hadapkan dengan pria ini, diapun dengan sengaja mengeluarkan sedikit kekuatannya untuk membuat Ji paham. Qing 'Er menghantam dada Ji dengan tenaga dalamnya dan membuat pria itu terdorong mundur sampai dinding di belakang.
Ji mengerutkan alis dan menajamkan pandangannya pada Qing 'Er. "Kamu bukan Qing 'Er!" tegas Ji.
"Jika aku bukan Qing 'Er, lalu siapa menurutmu?" tanya Qing 'Er balik.
"Aku tidak mengenalimu, Qing 'Er ku tidak akan berbuat seperti ini. Bahkan kami sudah membuat janji untuk pergi dari negara ini menuju wilayah yang tak terjangkau Yuan Shi!" Ujar Ji dengan penuh amarah.
"Jenderal, ada banyak hal yang harus kulakukan. Ini semua menyangkut kekaisaran, aku harus mendukung Kaisar Yuan Shi sepenuhnya! Mana mungkin aku akan pergi bersamamu?" jawab Qing 'Er sembari menghela napas panjang. "Maaf jika aku membuatmu terluka tapi Ji, aku tidak bisa menepati janji itu," lanjutnya.
"Kita bisa, ini kesempatan kita untuk kabur dari kaisar!" ucap Ji dengan menggebu.
Qing 'Er menggeleng. "Aku tidak ingin melakukannya, ini semua bisa menghancurkan semuanya!"
"Dialah orang yang telah menghancurkan kita!" seru Jenderal Ji.
Tidak lama, rasa sakit mulai menyerang kepala Qing 'Er. Seolah ada suara dengung yang memekakan telinga sampai wanita itu harus membungkuk dan menutup telinganya. Seketika pandangan Qing 'Er mulai kabur dan ia tidak sadarkan diri.
"Nona, bangunlah!" pinta Nemo dengan panik.
Su Mian mulai membuka matanya perlahan. "Kenapa kita berada di dimensi ruang dan waktu lagi?"
"Sepertinya ada kesalahan sistem, mungkin ini dikarenakan kondisiku yang tidak stabil sehingga jiwamu terlempar ke luar dari tubuh pemilik!" kata Nemo menjelaskan.
"Baiklah, sekarang bangunkan aku kembali. Kita harus segera menyelesaikan misi ini, aku tidak ingin menunda-nunda!" kata Su Mian dengan semangat.
"Apa kamu yakin karena misi? Bukan karena--" ucapan Nemo terhenti.
"Tidak mungkin, tentu saja bukan karena Yuan Shi!" kata Su Mian.
"Aku tidak menyebut namanya." Ejek Nemo.
Nemo membangunkan Su Mian dan mengirimnya kembali ke tubuh Qing 'Er. Begitu ia membuka mata, tubuhnya kini sudah berada di dalam kereta kuda. Di sampingnya ada Yuan Shi yang berdiam diri tanpa suara. Entah mengapa, Su Mian tidak mengingat kejadian terakhir saat ia bersama Ji. Bahkan ingatan pemilik tubuh tidak dapat dia lihat pada momen itu.
Setelah sampai di istana, tanpa banyak bicara Yuan Shi bergegas meninggalkan Qing 'Er dan itu membuatnya bertanya-tanya apa hal yang terjadi saat dirinya terlempar kembali ke dimensi ruang dan waktu. Qing 'Er mendengus kasar dan tidak ingin memusingkan diri dengan memikirkan hal yang tidak berguna, dia melanjutkan perjalanannya bersama Pelayan Chun ke istana dingin.
Sesampainya di sana, Qing 'Er langsung meminta para pelayan menyiapkan beberapa bahan masakan. Dikarenakan ia rindu masakan pada masanya, sehingga kali ini ia akan mencoba membuat ayam goreng krispi yang selalu dia rindukan. Setelah semua bahan disiapkan, akhirnya Qing 'Er langsung memulai eksperimennya di dapur istana dingin.
Dari kejauhan Yuan Shi yang sedang melakukan pertemuan dengan para menteri melihat kepulan asap dari arah istana dingin. Dengan penuh kekhawatiran, Yuan Shi langsung bergegas menuju tempat itu dan meminta para prajurit membawa beberapa ember air.
"Qing 'Er!" panggilnya.
"Qing 'Er!" ulang Yuan Shi sembari memasuki istana dingin dengan panik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
N___vt
lakukanlah begitu terus, hingga tanpa sadar kamu membuat orang yg kamu cintai menjauh
2025-01-21
0
fifid dwi ariani
trus Sehat
2023-08-17
0