Eps 18

Keesokan harinya, Anne masih berada di rumah sakit menemani Yuji. Sudah dipastikan selama satu minggu ke depan akan menjalani rawat inap, semuanya sudah di bicarakan dan di atur. Jadwal terapi pun sudah ke luar malam itu juga.

Anne berjanji akan menceritakan semuanya setelah Yuji sembuh dan itu permintaan terbesarnya saat ini.

"Oh ya Anne lupa. Yuji ada yang mau di bawa tidak? Setelah pulang sekolah, Anne kembali lagi ke sini!" Ucap nya sebelum beranjak pergi.

Sahut Yuji sambil menggeleng. "Pakaian dalam. Itu saja!"

"Okey" Seru Anne dengan gerakan jemari nya. Anne pun ke luar dan Yuji kembali berbaring, menutup kelopak matanya yang lelah.

Kaki terus melangkah ke luar, gadis itu pun tidak sadar tengah di perhatikan saat ini. Langit masih belum terang, namun dirinya harus segera pulang karena sekolah masih belum libur.

"Selamat pagi, nona" Sapa seorang pria di luar pintu.

Lucas, ya dia orang itu yang terus mengikuti Anne akhir-akhir ini. Usia nya masih sangat muda, namun sepertinya di lingkungan organisasi itu memang semua yang menjadi anggota masih berusia muda.

Setelah melewati pintu penuh, Anne merespon sapaan dari pria di depan nya, dengan sedikit menundukkan kepala sekilas. "Selamat pagi" Balas Anne lalu kembali melangkah melawati orang yang sama sekali tidak dia kenal.

Langkah Anne sedikit terganggu, karena pria di belakangnya malah mengikuti langkah dirinya. "hmmph??" Tubuh Anne kembali berbalik dan otomatis langkah Lucas pun terhenti. Alis tertaut, kelopak mata meruncing ke arah Lucas bertanya-tanya.

"Uh,  itu nona...Eum saya hanya menjalani tugas saya!" Kilah nya, namun memang itu adalah kebenarannya.

Lucas menggaruk kepala belakang nya yang tidak gatal karena salah tingkah di tatap seperti itu. Cengiran kuda pun masih belum surut dari gigi Lucas.

Anne semakin tidak mengerti, akhir-akhir ini banyak orang aneh muncul di sekitarnya dan di dengar-dengar, ucapan dari mulut mereka hampir sama, membuat dirinya semakin curiga. Tubuh Anne semakin siaga, namun tetap tenang agar tidak semakin membuat mereka berkeliaran dengan mudah di sekitar nya.

"Saya tidak peduli dengan tugas anda, yang saya tahu kalau kantor polisi masih di alamat yang sama. Saya bisa melaporkan anda atas kasus penguntitan!" Ancam Anne walau dengan kalimat yang tidak mudah di mengerti.

"Diam di tempat!" Tegas Anne kembali berbalik dengan nafas dia tahan, walau bagaimanapun dirinya ada rasa takut dengan orang asing. Siaga dan siaga adalah cara dia bertahan.

"Tidak nona, kemanapun anda pergi akan saya antar. Mari!" Lucas sudah di depan Anne, pergerakan nya tidak terlihat dan kini pintu mobil sudah dia buka agar Anne masuk. "Tolong bantuan nya!" Nada suara Lucas malah terdengar memohon kali ini.

Dari semua sudut Rumah Sakit, dirinya menjadi perhatian anggota pengintai lain yang tengah bertugas dan dirinya tidak ingin menjadi bahan lelucon hanya karena tidak dapat meluluhkan hati nona muda nya. Mungkin jika benar, ini akan mejadi sejarah dalam hidupnya.

Siapa yang tidak tahu Lucas. Pria yang begitu mudah menaklukan hati seorang perempuan di antara rekan-rekan nya di dalam Divisi Pengintai, yang sampai sekarang masih bagian dari  Organisasi bawah tanah yang di pimpin oleh petinggi hebat dan salah satu pemimpin itu adalah orang tua dari  Annelis.

'Hahahaha'

'Kau di tolak Lucas,,,, hahahha'

Suara-suara dari balik Earphone saling bertautan, tawa mereka tidak ada yang terkikik, melainkan semuanya terbahak akan gestur Lucas yang mereka tebak masih  tengah memohon.

Ryu yang masih berada di lantai khusus perawatan Ezra nampak penasaran karena beberapa pengawal di sebelah timur sepertinya tengah melihat target yang menyenangkan. Earphone yang masih dia pakai pun di aktifkan dan menjauh dari bos nya, siapa lagi kalau bukan Aarav dan juga petinggi yang lain.

Sedetik kemudian, ujung bibir Ryu melebar, mimik wajah pun berseri mendengar tingkah rekan-rekan nya yang sangat random. "Anak ini ada-ada saja" Gumam Ryu.

"Ada apa?"

Namun sayang, Aarav dengan pendengaran yang tajam masih bisa mendengar gumaman itu. Ryu seketika langsung mengambil sikap tegap.

"Tidak ada apapun, Tuan muda" Ucap Ryu tergagap.

"Bagaimana dengannya?" Tanya Aarav mendadak.

"Nona sudah berada di bawah, dia hendak pulang sepertinya. Tapi Tuan jangan khawatir, Lucas sedang menjalani tugas nya!" Tutur Ryu panjang lebar.

"Lucas bukan urusan saya." Pungkas Aarav nampak tidak senang dengan nama itu. Tapi baru mengatakan hal itu, Aarav meminta earphone Ryu yang masih tersambung.

"Payah"

Siapa yang tidak tahu dengan suara dingin itu, semua orang yang tersambung membeku. Tidak lagi ada tawa, bahkan nafas pun tidak terdengar saat ini. Ryu kembali menerima earphone milik nya, namun sedetik kemudian.

'hahahahha'

'hahahhaha'

"Lucas kau dengar itu?'

Ledekan semakin kuat, tawa pun semakin keras terdengar. Lucas yang masih memegang pintu perlahan mengeratkan pegangan nya, tersenyum melebar namun tetap sopan di hadapan Anne.

"Saya sudah ada taxi. Terimakasih atas tawarannya"

Anne tetaplah Anne. Siapa juga yang ingin berpergian dengan orang asing. "Anda bisa melakukan hal lain dan jangan sampai saya melihat wajah anda ke depan nya!"

Gaya Anne santai namun tegas, dari sorot matanya pun terlihat.

"Gadis dingin. Mungkinkah kekasih tuan muda Aarav? Sssh kalau iya bagaimana nasib dunia ini? Bisa bisa beku semua!" Gumam Lucas dalam hatinya, pasrah akan sikap Anne yang tidak nampak tersentuh olehnya.

Mentari semakin menampakkan taring nya. Anne pun sampai di depan rumah. Lucas pun tidak lama sampai tidak jauh dari lokasi rumah Anne dan memperhatikan dari jauh.

Tidak lama, Anne ke luar dengan seragam sekolah lengkap dengan tas gendong di belakang punggungnya. Sembari berjalan, Anne mengikat rambut panjangnya dan menyisakan sedikit poni.

"Cantik" Gumam Lucas menatap dari jauh dengan seulas senyum tanpa terasa.

**

Baru kali ini Anne  merasa bosan dengan sekolah nya. Tidak ada yang berbeda, tidak ada yang menjadi semangatnya setelah kuota study itu di ambil murid lain, sepertinya semua nya sudah tidak berarti.

Pengganggu tentu saja masih berkeliaran, namun dirinya hanya perlu mengindar atau melawan dan dari dua pilihan itu Anne lebih banyak melawan sampai-sampai pembully di sana siapa yang tidak kenal dengan Anne.

"Andai saja kau kaya. Kita akan senang menjadi temanmu. Anne!" Seru teman kelas nya, Anne yang masih melihat ke arah jendela seketika menoleh.

"Tapi sayang nya jika kaya pun saya tidak sudi berteman dengan kalian!" Tukas Anne berwajah masam, ujung bibirpun sekilas terangkat.

memang paling benar, Anne bermulut tajam jika terus di asah. "Dan satu lagi. Miskin pun saya tidak memerlukan teman dengan banyak wajah seperti kalian!' lanjut Anne dengan begitu tajam.

"Yaaaak. Bisa-bisanya mulut kotor mu itu mengatakan hal menjijikan. Anne!" Teriakan mereka sampai berdenging ke luar kelas.

"Kau yang menjijikan. Ngaca dahulu sebelum mengatakan itu pada orang lain, Alexandra Lamia! Apakah anak miskin di mata mu ini begitu menjijikan? Tch tch tch sepertinya bukan itu yang menjadi alasan mu, tapi kau itu terlalu iri dengki!" Anne berdiri, mendekatkan tubuhnya pada Alexandra sampai mepet, tidak di berikan celah untuk menghindar.

"Kita buktikan, anda atau saya yang beitu menjijikan!" Tegas Anne menyapu bersih setiap sudut ruang kelas, di mana di sama penghuni tengah menatap dirinya dan juga Alexa.

"Sial" Umpat nya. Anne kembali duduk dengan tenang seakan tidak terjadi apa-apa. Tidak dapat di pungkiri, nafas nya tercekat, jantungpun berdebar kencang, wajah pun merah karena tersulut emosi.

Setiap Anne angkat bicara ataupun meladeni pembuly. Aura sekitar akan mencekam dan beakhir senyap sepi.

Pelajaran terakhir usai, walikelas nampak menunggu Anne di depan gerbang.

"Anne" Panggil ibu wali kelas.

Anne menghampiri. "Iya, bu?" Ucap Anne.

"Anne bagaimana dengan tawaran ibu waktu itu? Jika bersedia ibu yang akan mengantar ke alamatnya, ibu juga bisa membantu mempekenalkan Anne pada wali nya. Bagaimana, apa Anne bersedia?"

Tawaran untuk menjadi guru privat masih belum Anne setujui, nampak wali kelas Anne masih merasa tidak enak dengan kuota study itu.

"Anne belum mengambil keputusan, bu!" Sahut Anne yang sepertinya dirinya pun baru ingat dengan tawaran itu.

"Begitu ya. kalau begitu tidak apa, besok Anne temui ibu di ruang guru kalau sudah mengambil keputusan' Tutur Ibu wali kelas.

"Baik bu" Anne hanya bisa mengangguk merespon ucapan wali kelas nya. "Jika begitu, Anne pulang sekarang bu. Permisi!" Anne pun pamit.

"Hufffh" Terdengar nafas dalam dari wali kelas Anne lalu ikut pergi.

Ckiitttt

Sontak membuat Anne menghentikan langkah nya. "Astagaaa" Refelek berteriak dan mengelus dada. Lucas menurunkan kaca mobil nya di barengi dengan cengiran kuda nya.

"Nona, mari saya antar pulang!" Lucas ke luar dari mobil dan membuka pintu belakang mempersilahkan.

Anne memutar bola matanya mlas, dia jengah dengan sikap orang asing itu. "Sebenarnya anda ini siapa?" tentu Anne langsung selidik kembali.

Lucas hendak menjawab, tapi Anne malah pergi dengan langkah cepat. "Nonaa ya tuhan kapan anda menghilang dari pandangan saya? Astaga gadis ini sedikit menyebalkan!" Lucas malah mengeluh dengan ekspresi sedikit kesal.

"Nona tunggu" Teriak Lucas.

Karena masih di area sekolah, teriakan Lucas menjadi perhatian. Seketika berita tersebar di semua grup yang ada di sekolah. Lucas tengah mengejar Anne, namun Anne masih mengabaikannya.

Terpopuler

Comments

Ageng dzarin

Ageng dzarin

lanjuuuttt

2023-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Epsb159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170
171 Eps 171
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
183 Eps 183
184 Eps 184
185 Eps 185
186 Eps 186
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Epsb159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170
171
Eps 171
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182
183
Eps 183
184
Eps 184
185
Eps 185
186
Eps 186

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!