Eps 15

"Aarav, ada apa? Tidak ada masalah bukan dengan kesehatan Ezra? Sebentar, aunty mau lihat dia dahulu!"

Baru juga sampai, Aunty Shabila sedikit mengabaikan keberadaan Aarav sekarang. Aunty Shabila hendak masuk ke dalam ruang rawat Ezra namun tangan Aarav mencekal lembut lengannya.

"Ezra sedang istirahat. Dia masih tertidur, Aunty! Keadaan nya masih sama, belum ada perubahan signifikan dari terakhir dia sadar!" Tutur Aarav.

Nampak Shabila bertanya-tanya saat ini mengapa dirinya di panggil. Dari mansion pun tidak ada informasi.

"Gadis yang terakhir berada di ruangan Ezra ada di sini. Dia sedang istirahat karena tadi tidak sadarkan diri!" Ucap Aarav sesekali menunjuk ruangan yang di maksud. Shabila tentu penasaran

Keluarga sudah tahu dan melacak data yang di miliki oleh Anne, sampai Aarav pun seperti itu. Pada akhirnya harapan mereka pupus akan informasi yang di dapat.

"Dia?" Tunjuk Shabila dengan kedua bola matanya

. Aarav mengangguk. Mereka berdua kini berada di dalam ruangan dan tengah memperhatikan Anne yang terlelap dalam tidur nya.

"Besok hasil DNA keluar. Aarav masih sangat yakin!"

Shabila masih memperhatikan wajah Anne, dia mendekat. Seulas senyum terpatri, sedetik kemudian air mata menetes dari ujung mata.

Aarav memperhatikan gerak-gerik aunty nya. Dia tahu, selama ini Aunty Shabila hanya berpura-pura tegar. Bahkan Aarav tahu setiap malam siapa yang menangis, dirinya pun tahu apa yang di lakukan Aunty nya setelah kehilangan Annelis-putri satu-satunya.

Tidak ada yang tidak Aarav tahu. Karena rasa bersalah, Aarav menghukum dirinya sendiri, mengasingkan diri dari keluarga besar, bahkan tidak terlalu berbaur dengan mereka.

"Apakah Aarav menyembunyikan sesuatu dari Aunty?" Tanya Shabila namun tidak menoleh pada Aarav.

Aarav yang hendak ke luar terhenti akan pertanyaan ambigu dari Aunty nya.

"Tidak" Sahut Aarav jelas.

"Lalu kenapa sekarang Aarav banyak bicara? Ini pertama kalinya Aarav berbicara panjang dengan Aunty"

Kemungkinan Aarav yang banyak bicara justru membuat aneh dan hal itu menjadi pertanyaan. Bahkan pastinya bukan hanya Shabila yang akan bertanya hal itu, tapi semua anggota keluarga.

Dengan kedua orangtua nya pun Aarav irit sekali dalam bicara.

"Aunty baik-baik saja. Kenapa Aarav masih seperti ini? Bahkan Ezra pun sudah sadar, seharusnya Aarav bahagia karena apa yang Aarav lakukan untuknya membuahkan hasil"

Tutur Shabila. Mungkin dia mencoba memahami Aarav dari tahun ke tahun sampai hari ini, tapi ternyata sikap Aarav tidak ada perubahan.

"Hmmm"

Hanya respon itu yang Shabila dapat. Dirinya benar-benar tidak dapat mengerti Aarav. Putra dari kakaknya itu sangat tertutup bahkan kedua orangtua nya pun hampir angkat tangan.

"Tuan muda" Dokter mafia nampak muncul dari balik pintu.

Shabila pun ikut berdiri di samping Aarav saat ini. Anne seakan tidak terganggu samasekali, dia masih memejamkan matanya.

"Tuan. Ada pasien lain yang di terima! Salahsatunya kakak dari nona ini" Tutur nya memberi informasi.

Ryu pun nampak terlihat di luar pintu.

"Ulah Robin?" Tukas Shabila tiba-tiba. Aarav menoleh dan mengangguk. "Aarav urus dulu mereka. Aunty ada keperluan dengan papamu!"

"Ryu" Aarav mengkode untuk mengantar Shabila sampai ke rumah karena dia tahu kalau Aunty nya itu datang sendiri tanpa pengawal.

"Mari, tuan"

Aarav berjalan mendahului setelah kepergian Shabila. Lantai khusus itu pun kembali sepi hanya ada para pengawal yang berjaga.

Beberapa saat setelah kepergian Aarav dan yang lain nya. Anne membuka mata perlahan, menetralkan pandangannya.

"Auuuw- Ssshh"

Berusaha duduk, Anne malah menggetok-getok kepalanya karena sedikit pusing.

"Di mana ini?" Gumamnya melihat sekeliling. Inpusan pun belum habis, tapi Anne mencabut nya.

Pintu terbuka sedikit membuatnya tidak ada suara saat di buka. "Di sini lagi?" Gumam Anne melihat ruang luas di luar dengan penjagaan yang masih saja sama.

Pelan tapi pasti, Anne berjalan menyamping ke ruangan di mana Ezra masih di rawat. Tidak ada yang fokus, membuat Anne leluasa masuk ke dalam.

"Syukurlah. Ya Tuhan dia masih hidup" Anne mengelus dada lega, dia tersenyum sangat lembut sembari kedua kakinya mendekati brangkar.

"Kau masih saja tidur? Apa tidak pegal masih di posisi yang sama?" Telunjuk Anne menekan-nekan lengan Ezra yang masih lembek.

Anne mengangkat kursi dan meletakan nya di samping tempat tidur Ezra.

"Semakin dekat di lihat kau ini semakin tidak asing! Hey. Apa kita sebenarnya saling kenal? Ayo jawab kenapa kau masih saja diam?!"

Benar-benar seperti bukan Anne, dari ekspresinya saat ini gadis itu nampak berbeda. Dia nampak hangat dan manis, ulasan senyumpun tidak luput dari kedua bibir nya dan hal itu nampak tidak di sadari oleh dirinya sendiri.

"Sudah berapa lama kau terbaring di sini? Kau tahu di luar banyak sekali pengawal berjaga, tapi tidak apa, kau tidak perlu takut karena aku ada di sini."

"Heumm nanti jika kau sadar aku akan menjadi pengawal pribadi mu. xixixix bolehkan?!" Anne malah geli sendiri, tapi ketidaknyamanan dan hal yang mengganjal dalam hatinya sedikit berkurang.

"Maaf soal kemarin. Aku benar-benar tidak sengaja! Kemarin kepalaku tiba-tiba sakit dan mengusik istirahat mu"

Anne terus mengajak Ezra mengobrol, berupa-rupa senyuman terpatri darinya.

Suasana kembali hening hanya suara ventilator yang terdengar. Perlahan, Anne ingin sekali menggenggam tangan Ezra entah kenapa.

Kedua sudut bibir kembali melebar, Anne tersenyum lembut. Manik mata pun nampak jelas terlihat penuh dengan harapan dan rasa sayang yang datang tiba-tiba.

"Cepatlah sadar, aku menunggumu pulang!"

Kalimat terkahir dari Anne kembali membuat Ezra membuka matanya untuk yang kedua kali, namun saat ini Ezra benar-benar tersadar bahkan bisa mengeluarkan suara.

Anne panik, dia kaget sampai berdiri menjauh dari tempat duduk nya. Lengan Ezra yang dia genggam pun terlepas kasar saking kaget nya.

"Ka-kau bangun? Ka-kau benar-benar bangun?" Awal nya panik, reflek Anne menangis menutupi mulutnya karena tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Kelopak mata Ezra terus berkedip, kemudian Anne melihat senyum dari bibirnya walau tipis. Keadaan nya masih lemah, Anne melihat itu.

"Sebentar aku panggil dokter. Jangan pejamkan matamu!" Anne benar-benar ke luar, dia berlari telanjang kaki.

"Dokter"

Siapa yang tidak langsung berdiri tegap dan siaga. Semua pengawal mendekat, terutama Nicholas selaku ketua dari mereka.

"Panggilkan dokter, orang itu sadar!" Ucap Anne sedikit bernada tinggi, nafaspun mulai tercekat. Tangan tak luput menunjuk ke arah pintu ruang rawat Ezra.

Nicholas ikut panik, dia hendak masuk tapi sedetik kemudian dia urungkan.

"Cepat. Apa yang sedang kau lakukan?" Anne kesal begitu saja, dia benar-benar tidak sadar akan dirinya sendiri, kenapa ada perasaan aneh saat ini.

Nicholas pun masuk dengan dua rekannya yang lain.

Teug..

Benar saja, adik tuan nya benar-benar membuka mata sempurna. Berbeda dari terakhir kali, hanya terlihat menggerakkan bola mata tanpa membuka kelopak mata nya.

"Puji Tuhan. Semoga anda selalu di beri kesehatan" Nicholas pun ikut senang, dia menekan tombol darurat.

Selang lima menit derap langkah pasang kaki terdengar. Mereka benar-benar berlari dari arah lift pribadi.

"Ada apa ini?"

Aura dingin Aarav mencekam. Anne yang berdiri di luar pun tidak Aarav hiraukan.

"Adik anda sadar. Tuan!" Nicholas tergagap namun dirinya sangat senang saat ini.

Tidak berdiam diri. Aarav masuk tanpa izin dokter. Semua orang di sana senang dan terharu sampai-sampai tidak sadar jika Anne kini tidak lagi berada di lantai khusus itu.

Tring..

Pintu lift terbuka, seperti biasa Anne berjalan dengan telanjang kaki. Dengan sifat anak kecilnya dia berjalan ke arah lobi, namun saat hendak melewati meja resepsionis terdengar nama Yuji tengah di data.

"Maaf sus, pasien yang anda maksud apakah Yuji Kichiro?" Tanpa basa-basi, Anne bertanya walau sedikit jeda dari respon suster itu.

"Benar, nona!"

Deughh...

"Saya adik nya, bisakah anda mengatar saya ke sana? Bisakah? Saya mohon!" Air mata tidak terbendung. Anne menyeka air matanya sembari menatap suster itu.

Tidak tega, Anne pun di antar ke ruangan tempat Yuji di tangani.

"Kakakmu ada di sana" Tunjuk Suster itu ke ruangan umum tidak jauh dari meja administrasi II.

"Terimakasih" Ucap Anne.

"Sedang mencari siapa,nona?" Tanya suster yang bertugas di ruangan itu.

"Yuji. Yuji Kichiro"

Tidak jauh dari sekat gorden berangkar. Nadive mendengar suara Anne.

Ssrr-rrk

Nadive menggeser gorden perlahan karena tepat di samping nya Yuji terbaring.

"Yuji, adikmu ada di sini"

Yuji yang tengah memejamkan matanya nya seketika melek. "Anne?"

Sakit di kepala seperti hilang seketika saat me dengar nama adiknya itu. Yuji duduk di atas berangkat dengan wajah yang banyak lebam dan luka goresan.

Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Epsb159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170
171 Eps 171
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
183 Eps 183
184 Eps 184
185 Eps 185
186 Eps 186
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Epsb159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170
171
Eps 171
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182
183
Eps 183
184
Eps 184
185
Eps 185
186
Eps 186

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!