Eps 5

Hilir mudik pengunjung dan pasien dan perawat, tidak luput dokter tengah sibuk dengan urusan mereka masing-masing saat ini.

Atap Rumah Sakit yang begitu megah, tidak sama sekali memberikan kenyamanan pada seorang remaja yang selalu duduk di samping remaja lain-nya yang tengah terbaring.

Alat monitor berbunyi dengan jangka waktu beberapa detik menandakan jika alat itu tengah bekerja pada tubuh yang kini tengah terbaring lemah di atas kasur.

Ventilator pun bukan lagi terpasang dari hidung, melainkan dari mulut seakan-akan pasien di bantu bernafas dengan alat itu.

"Tuan muda"

Seseorang masuk, menyapa sesaat setelah menundukkan kepalanya tanda hormat.

"Ini laporan terakhir dari kesehatan tuan Ezra. Dokter mafia masih melakukan penelitian serta konsul ke beberapa ahli untuk pengobatan tuan Ezra selanjutnya"

Tutur Ryu seraya menyerahkan laporan terkini dari dokter yang menangani pasien.

Aarav dengan teliti mengamati tabel kesehatan Ezra sampai tidak ada terlewat sedikit pun.

"Laporan pun sudah sampai ke beranda grup keluarga. Untuk it..."

Ryu tercekat, belum juga perkataan nya usai Aarav mengangkat lengan nya.

"Anda boleh pergi" Ucap Aarav tanpa menoleh ke arah Ryu.

Ryu tertegun sesaat sembari memperhatikan tuan muda nya, seakan berharap sesuatu.

"Saya tidak akan pulang"

Nafas Ryu seakan berhembus kecewa. Dirinya tidak dapat berbuat apa-apa jika tuan muda nya sudah bersuara.

"Permisi"

Pamit Ryu.

"Jika marah, tinggal marah saja. Kenapa kau tidak bangun-bangun? Apa kau dan Anne sedang mempermainkan saya? Memang nya siapa kalian berani bermain-main seperti ini?"

"Tch, ternyata saya terlalu lembut pada kalian!"

"Cepat bangun Ezra atau tidak sama sekali!!"

Aarav menggenggam tangan Ezra dengan penuh kelembutan. Tidak ada yang begitu cekatan mengurus Ezra kecuali Aarav. Kedua orang tua nya pun kalah dengan kecekatan dirinya.

Kata-kata itu terus terdengar dari mulut Aarav, namun terkesan menyedihkan. Ezra masih saja nyaman dengan tidur nya tanpa mendengar perkataan Aarav.

Aarav Zeouron Lucifer adalah putra dari Sean Lucifer dan Xavera Zana Endro.

...**...

"Heeeuum"

Tubuh Anne terperanjat. Dia terus bermimpi peristiwa yang sama, seakan terus menghantui dirinya di kala tidur.

"Astaga, sebenarnya anak kecil itu siapa?"

Anne menarik rambutnya sendiri, dia tidak bisa berpikir dan mengingat mimpi yang terus samar itu.

Anak kecil seusianya, dia laki-laki yang imut dan senyum nya membuat Anne merasa nyaman. Namun entah kenapa air laut seakan terus menarik mereka masing-masing, seakan tidak mengizinkan untuk dirinya mendekati anak laki-laki itu.

Pikiran Anne tidak pernah jernih setiap bangun tidur, rasanya tidur bukan lah cars untuk mengistirahtkan tubuh lelah nya.

'Tok'

'Tok'

'Tok'

"Iya"

Anne berteriak alih-alih merespon orang yang mengetuk pintu.

Yuji tengah menyiapkan sarapan untuk Anne, aktifitas setiap pagi sebelum dirinya berangkat.

"Kau mau kemana?"

Anne menjinjing tas gendong nya sudah siap berangkat ke sekolah.

"Kerja" Dengan singkat nya Yuji menjawab.

"Emang benar lebih baik mati saja kau, Yuji!" Tatapan sinis Anne terus melayang. Mulut nya penuh dengan roti lapis sampai membuat kedua pipinya mengembung.

"Astaga minta di getok ya ini anak. Jaga mulut mu!" Yuji benar-benar menggetok pucuk kepala Anne. Tapi sedetik kemudian beralih menjadi elusan lembut.

"Isshh dasar"

Yuji hanya terkekeh geli. Adiknya itu galak, tapi hanya galak di mulut saja.

"Jangan galak-galak, nanti cepet tua!" Konyol nya.

"Dih dih, dari kapan galak menyebabkan tua. Aneh! Emang nya Pap..."

Anne teringat sesuatu.

"Oh iya, papa di mana? Tumben tidak bersuara?" Anne merasa aneh dengan suasana pagi hari ini, tidak seperti biasanya.

"Entahlah! Terserah dia mau kemana!". Respon Yuji benar-benar acuh. Dia seperti sudah angkat tangan dengan perubahan sikap sang Papa.

"Jangan gitu. Kualat baru tahu rasa" Seperti ejekan, tapi perkataan Anne sungguh-sungguh.

Dia menyayangi keluarga, walau bagaimanapun dia tetap ayah yang membesarkannya.

"Masa?!" Delik Yuji.

"Yak yakk"

Drama adik dan kaka itu tidak pernah surut, pasti ada saja yang mereka ributkan.

"Aku berangkat" Ucap Anne dengan suara tinggi.

"Aisshhh" Kesal Yuji. Hampir saja piring yang tengah dia cuci terjatuh.

"Turunan dari siapa anak itu,," Keluh Yuji.

"Teriak terusss teriak!"

Yuji pun berteriak kencang. Anne yang sudah hampir melewati pagar rumah tertawa senang akan respon kakak nya dari dapur.

"Ma tenang, aku akan menjaganya. Dia memang tidak satu darah dengan kitu tapi aku, Yuji berjanji akan melindunginya!!"

Gumam Yuji di dalam hati.

**

Sampai di sekolah, pelajaran berjalan seperti biasanya. Dia belajar dan belajar sampai akhirnya dia menguasai semua pelajaran.

Terkadang semua yang di bahas oleh guru sudah dia mengerti dan dia kuasai, tapi murid tetaplah murid. Dia belajar seperti anak-anak normal biasanya.

"Yak Anne, kau yakin bisa lulus ikut study? Hahaha mimpi saja sana!"

Ejek teman-teman nya. Anne hanya memutar bola matanya malas.

"Ohooo kenapa?" Teman satu kelasnya selalu saja menarik pelatuk. Anne tidak pernah terpancing membuat mereka selalu seperti itu.

"Oh tidak, kalian jangan begitu. Bukankah kalau dia lulus itu berarti kita bisa dia sarankan untuk ikut?!"

Teman yang lain menambahkan bubuk musiu dan menaburnya. Mimik remaja-remaja itu benar-benar menjengkelkan.

Anne menoleh malas. "Kenapa? Apa saya itu begitu pintar sampai kalian ingin menumpang nama? Kaya tapi bodoh. Memalukan!"

Duaarrr

Sekalinya bunyi, pertahanan lawan tumbang. Mulut Anne benar-benar setajam silet.

"Dahulukan otak sebelum mulut. Apaan itu, segala di tempel di wajah! Kalian itu murid sekolah, bukan badut jalanan!"

Anne berdiri, menunjuk-nunjuk riasan mereka satu persatu tanpa takut.

"Bodoh__"

Anne pergi dengan gelengan kepala aneh.

"Yaaakk. Anne sialan!" Mereka berteriak satu persatu. Ada yang hendak mengejar, ada juga yang mengangkat kursi untuk memukul.

Mereka benar-benar kesal dengan sikap Anne. Satu kelas itu memberi julukan nona arogan pada Anne.

"Gadis ini benar-benar membuat tensi darah kita naik"

Salah satu dari mereka terus mengomel ke sana kemari. Hanya satu, mereka tidak berani main fisik dengan Anne. Satu-satunya cara menjatuhkan harga diri Anne hanya dengan kata-kata mereka.

"Nona Arogan kita memang paling beda hahahah_"

Isi kelas yang di tempati Anne benar-benar random.

**

"Permisi bu"

Ucap Anne. Wali kelas pun meluruskan tatapan nya.

"Duduklah" Ucap nya.

Anne pun duduk di kursi tunggal, bersebrangan dengan sang wali kelas.

"Anne daftar nama untuk yang lulus sudah ibu pegang. Keberangkatan mereka akan di laksanakan besok sore dan ibu minta maaf untuk hal ini...."

Ucapan nya sejenak terhenti. Anne menunggu kelanjutan nya, namun kenyataan nya jantungnya tidak nyaman akan informasi yang tengah di sampaikan.

"Kamu tidak bisa ikut study ke luar, kuota nya sudah habis. Ada murid yang benar-benar tidak mampu melebihi kamu..."

"Dia juga murid berprestasi untuk itu pihak sekolah memilih dia untuk menempati kuota terakhir"

Ekspresi Anne langsung berubah drastis, jari jemarinya mengepal penuh.

"Kenapa bisa begitu bu? Anne sudah siap ikut ujian nya. Anne juga siap melunasi sisa tunggakan semester ini! Anne tidak ingin terus di kasihani, Anne hanya minta sisakan satu kuota saja! Lalu kenapa bisa-bisa nya posisi Anne di berikan pada murid itu bu?"

Anne kesal, suaranya dia perkecil. Saking kesalnya, dia sampai menangis.

Ibu wali kelas benar-benar kasihan pada Anne.

"Bu apakah bisa di ganti? Anne benar-benar ingin kesana" Anne memohon.

"Maaf Anne. Ibu tidak ada hak untuk mengganti daftar nama ini"

Ibu wali kelas pun merasa bersalah karena tidak bisa membantu Anne saat ini.

Kedua nya terdiam sesaat.

"Anne, ibu ada kenalan. Dia sedang membutuhkan guru pembimbing untuk putri nya! Anne mau kan?"

"Ibu yakin Anne bisa, untuk itu ini kesempatan juga!"

"Putrinya sebentar lagi akan mengikuti wawancara masuk ke sekolah SMA Internasional. Untuk itu mereka membutuhkan guru pembimbing"

Anne hanya diam, namun otak nya terus berputar entah tengah memikirkan apa.

**

"Oops, Sorry!"

"Haiiss Yaak" Anne dalam keadaan mood yang buruk.

Tubuhnya hampir tersungkur karena ulah pembuli.

"Owwhh kasar_" Tengil nya.

"Bagaimana? Lulus kah?"

"Ayyaa.. kita bisa ikut kan?!"

Mereka benar-benar menjengkelkan.

"Sialan" Decih Anne.

Mereka tertawa. Anne hendak pergi, namun rambutnya malah di jambak.

"Yaaak. Kau yang sialan! Jaga mulut kotor mu itu."

"Aishhhh"

Kepala Anne di lepas dengan kasar hampir terbentur dinding jendela.

Senyap sesaat, Anne belum ada reaksi dan

"Arrghhhhh"

Salah satu dari mereka menjerit. Rambut depan nya di jambak dan langsung di dorong.

"Jangan mentang-mengang saya diam. Saya bisa melakukan hal lebih kotor dari ini, hanya saja sayang tidak ingin mengotori tangan suci ini untuk manusia rendahan seperti kalian!"

Anne menunjuk dingin ke arah mereka. Suasana menegangkan dan aksi itu menjadi tontonan panas di waktu jam istirahat.

Informasi itu menyebar ke telinga murid pembuli lain nya.

"Tch tch,, anak itu diam-diam mematikan! Sshh sangat menarik sekali!" Ujar siswi itu dengan smirk jahat namun mengagumi.

Bisa dikatakan study tour, namun study kali ini berbeda. Seperti pertukaran plajar pada umum nya, namun kali ini siapa murid yang beruntung dia akan terjamin sekolah nya begitupun setelah selesai sekolah.

Akan ada perusahaan yang siap menempatkan mereka murid-murid terpilih setelah jenjang pendidikan selesai. Hidup mereka akan sangat beruntung.

Study ini diadakan langsung oleh pemilik sekolah Internasional terkenal. Pemegang-pemegang nya pun bukan dari kalangan orang biasa, bisa di katakan mereka adalah orang terkaya.

Terpopuler

Comments

Mrs.Helio Tropium

Mrs.Helio Tropium

ternyata anne anaknya sean ya thor,

2023-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Epsb159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170
171 Eps 171
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
183 Eps 183
184 Eps 184
185 Eps 185
186 Eps 186
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Epsb159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170
171
Eps 171
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182
183
Eps 183
184
Eps 184
185
Eps 185
186
Eps 186

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!