Eps 10

"Bawa dia ke luar_"

Ketegangan semakin memuncak, suasana semakin pengap karena aura Aarav benar-benar menyaramkan.

Satu lantai gedung itu hening. Tidak ada yang berani bersuara.

"Cepat. Kau tidak dengar?!"

Sentak Aarav. Ryu Menarik tangan Anne menjauh dari hadapan tuan nya.

"Saya benar-benar tidak melakukan apapun! Tolong percaya."

Tarikan Ryu semakin menyeret, namun kaki Anne berusaha untuk tidak ikut terseret. Wajah nya terus lurus menatap Aarav yang begitu penuh amarah dan penuh keresahan.

"Paman, saya benar-benar tidak melakukan apapun" Poni yang menghalangi kening semakin tersingkap. Mata memerah begitupun bagian wajah lain nya.

Buliran air semakin menggenang jelas. Ryu tidak bisa melakukan apapun, dia hanya berusaha membawa Anne menjauh.

"Nona mari saya antar pulang" Ucap Ryu terus menarik tangan Anne.

"Paman, sayabenar-benar tidak melakukan nya. Aku tidak tahu kenapa itu berbunyi"

Air mata Anne pun menetes. Ryu tertegun saat sampai di pintu lobi. Pikiran yang tiba-tiba melintas langsung di tepis.

"Mari"

Dengan langkah pelan sesekali menoleh ke belakang, Anne masuk ke dalam mobil.

Perasaan nya campur aduk, dia terus menangis. Kedua tangan nya mengepel di atas paha. Ryu bersiap melajukan mobil sesekali mengintip keadaan Anne dari spion

Tin

Tin

Ckittt

Sreesett

Beberapa mobil masuk ke area rumah sakit dengan rem mendadak, keadaan tegang dan lanjut ramai.

Ryu tahu siapa yang datang. Sedangkan Anne kaget sampai terjengkat.

"Siapa orang-orang ini?" Gumam Anne.

Empat mobil berhenti, orang-orang nya berlarian seperti tengah di hadapi sebuah bencana.

Sekilas, Anne melihat sosok wanita cantik anggun. Wajah nya penuh dengan keresahan, sedangkan yang lain berlari seperti petir menyambar, tidak terlihat melintas saking cepat nya.

**

Begitupun dengan Yuji dan Nadive, mereka masih mencari-cari keberadaan Anne saat ini.

"Bagaimana? Apa ada orang yang masih bisa kita tanya?"

Deru nafas Yuji semakin pendek, dia sampai terbatuk-batuk saking lelah nya. Ditambah udara malam semakin dingin.

Nadive pun sama halnya dengan Yuji, dia sudah terduduk lelah, namun rasa khawatir masih menjalar ke sebagian tubuh nya.

"Ini sudah lewat tengah malam, Yuji! Kemana lagi kita harus mencari?" Sambil tercekat, Nadive mengecek jam di tangan nya.

"Kita kembali ke tempat kerja. Ayo!" Tarik Yuji.

"Ayo"

Angguk Nadive sesekali menekan-nekan dada nya.

Pabrik besi itu nampak tidak terlalu ramai, kemungkinan hanya karyawan sift malam yang bekerja.

"Kita tanya mereka" Ucap Nadive.

Nadive pun di sana sebagai ketua pengelola, namun posisi nya tidak kuat, sama seperti Yuji.

"Pak"

Sapa bawahan nya. Nadive melambaikan tangan memanggil mereka.

Yuji sangat penasaran, dia harap karyawan malam melihat adik nya.

"Apa kalian melihat gadis ini? Mungkin dia ada datang ke sini tadi"

Ucap Nadive sembari memperlihatkan photo yang dilayar handphone Yuji.

Mereka nampak mengamati.

"Tidak pak" Ucap mereka.

Yuji membalikkan badannya, dia memijit kening.

"Shiit" Umpat nya.

Mereka pun kembali bekerja dan menanyakan pada karyawan lain. Hasil nya nihil, tidak ada yang melihat kedatangan Anne ke tempat kerja Yuji.

"Kau tahu Papa mu di mana sekarang?"

Nadive masih penasaran dengan Papa Yuji, dia mencurigainya dari dulu.

"Tidak mungkin dia melakukan itu" Sangkal Yuji, alih-alih menepis semua pikiran negative tentang papa nya.

"Tidak mungkin bagaiaman? Buktinya rumah mu berantakan, Yuji! Dan lihat, sekarang Anne tidak di rumah. Pada akhirnya kau hanya bisa mempertahankan salah satu dari mereka. Yuji!"

Nadive benar-benar tidak habis pikir dengan otak Yuji, entah apa yang masih di harapkan dari seorang ayah seperti dia.

"Kau tidak tahu apapun, Nadive! Dia sangat menyayangi Anne. Aku tahu rasa itu tidak akan berubah"

Ucap Yuji yang padahal hatinya pun mencurigai sang papa.

"Terserah!" Nadive muak. Entah kenapa dirinya begitu keras pada Yuji.

Yuji duduk diam menunduk.

"Permisi"

Ucap seseorang dari samping. Mereka pun menoleh ke arah seseorang yang kini tengah berdiri.

"Sepertinya ada yang sedang kalian cari?" Ucapnya tanpa aba.

Yuji dan Nadive saling lempar tatap. Pria itu hanya mengulas senyum tipis.

"Benar, tuan. Kami sedang mencari gadis ini!" Seru Yuji memperlihatkan photo adik nya.

Sesekali pria itu melihat pada photo Anne dan sesekali pada Yuji juga Nadiv.

"Saya melihat nya" Ucap pria itu.

"Benar kah? Di mana anda melihat nya?" Pertanyaan Yuji hampir beruntun, untung Nadive menepuk pundak nya.

Pria itu nampak bertanya-tanya.

"Dia kakak nya. Kami belum mendapatkan titik terang keberadaan Anne! Apakah anda tahu dia pergi ke arah mana? Kami akan mencari dia ke arah kepergian nya"

Ucap Nadive. Yuji mengangguk cepat.

"Adik?" Salah satu alis pria itu nampak terangkat seakan tidak percaya.

"Namanya Anne? Annelis kah?"

Pria itu nampak penasaran, dia seakan mencoba memancing pemuda di depan nya agar memenuhi rasa keingintahuan nya.

"Anne Kichiro, dia adik saya!" Tegas Yuji.

Wajah nya begitu tegas kentara, dia tidak akan membenarkan nama yang orang itu sebutkan walau aslinya memang itu adalah nama Anne.

"Gadis itu pergi ke arah sana" Tunjuk pria itu ke arah kepergian Anne.

"Terimakasih, tuan!" Ucap Nadive.

"Permisi" Ucap Yuji lalu mengejar Nadive.

Pria itu mencurigakan, dia mondar mandir seperti orang yang tengah memepertimbangkan sesuatu.

"Ikuti kedua pemuda itu"

Telunjuknya menekan earphone di telinga dan memerintahkan beberapa orang yang tersambung ke alat itu.

"Baik, tuan!"

Ucap mereka serempak.

...**...

Ckittt

Decitan rem terdengar perlahan, tidak ada rem mendadak atau semacam nya.

Ryu sampai di depan alamat yang di ucapkan Anne sebelum dirinya terlelap tidur.

Perlahan Ryu melepaskan sabuk pengaman dan menoleh ke belakang. Dia meraih selimut dari samping jok dan segera turun.

Klek

Pintu mobil belakang di buka.

"Nona, kita sudah sampai" Suara Ryu sangat pelan sambil menyelimuti Anne karena memakai celana pendek.

Sangat hati-hati dan lembut sesekali memperhatikan kaki Anne yang masih di balut perban.

"Nona"

Kedua mata Anne terbuka cepat, dia terperanjat kaget.

"Uh?" Seru nya sesekali melihat sekeliling. "Oh iya terimakasih, paman!" Buru-buru Anne ke luar dari mobil sampai Ryu harus menyingkir dari pintu.

"Saya antar sampai depan rumah"

"Oh tidak perlu, saya bisa sendiri" Tolak Anne.

Bukan nya apa, Ryu nampak seperti khawatir.

"Rumah yang itu?" Tunjuk Ryu.

"Iya, itu rumah saya! Kalau begitu permisi." Ucap Anne dengan senyum ramah.

"Paman, silahkan kembali"

Langkah Anne terhenti, dia tahu Ryu mengikuti nya. Ryu tersenyum canggung.

Mungkin dilihat-lihat rumah Anne seperti kacau, apalagi pintu depan nya sudah rusak tak berbentuk.

"Tapi nona, saya hanya memastikan saja kalau anda selamat sampai tujuan"

Entah kenapa dia penasaran, apalagi saat kedua matanya menatap wajah Anne dari dekat seakan tidak asing.

"Paman, saya sudah sampai dengan selamat. Lalu apalagi yang harus di pastikan?!"

"Tap-"

"Tidak ada tapi-tapian-" Cegah Anne.

"Baiklah! Saya pergi sekarang. Selamat malam"

Walaupun dengan berat hati, Ryu pun pergi dengan melangkah mundur. Anne masih memperhatikan sampai di mana dia pun masuk ke dalam mobil dan melaju mengelabuhi Anne.

Anne melangkah ke aras teras rumah dan keadaan di sana benar-benar kacau. Sejujurnya dia tidak ingin pulang apalagi masuk ke dalam rumah, dirinya takut jika sang Papa ada di dalam.

Dia bisa melawan siapapun dengan tangan nya, tapi tidak untuk menyakiti papa nya. Dia benci pada papa nya tapi rasa sayang nya pun tidak kalah besar dari rasa bencinya.

"Anne!_"

"Div, Anne_

Dari pagar yang sejajar dengan lutut nya. Yuji berlari masuk.

"Yuji"

Anne pun berteriak, namun pelan karena tenggorokan nya sakit.

Ryu masih di area rumah Anne. Sudut mobil sekarang sangat jelas untuk dirinya melihat gadis yang baru dirinya kenal.

"Anne"

"Anne kau kemana saja heum? Kakak sangat khawatir! Tuhan terimakasih, terimakasih, terimakasih"

"Yuji sesak" Keluh Anne.

Nadive mencoba melepas pelukan Yuji karena Anne terlihat kesakitan.

"Yakk kau mau membunuh adik mu?" Sentak Nadive.

Pelukan pun akhirnya terlepas.

"Anne kau kemana saja? Apa yang terjadi di rumah? Kakak takut kau kenapa-napa!"

"Ini wajah mu kenapa? Bagaimana bisa terluka lagi? Anne maafkan kakak"

Kali ini, Yuji memeluk Anne dengan lembut.

"Heukss...heukss"

Tangisan Anne semakin dalam, namun suaranya tidak berisik.

Nadive pun ikut mengelus pucuk kepala Anne dengan lembut. Tangis nya begitu menyesakkan, sampai Anne sekarang memeluk Yuji dengan erat.

"Yuji" Suara Anne gemetar

"Kakak di sini" Ucap Yuji pelan. Nadive ikut terbawa suasana, dia menekan hidung nya yang tiba-tiba berair.

Selimut masih setia menyelimuti pundak Anne, Nadive membenarkannya dari belakang agar Anne tidak kedinginan.

Tok

Tok

Tok

Punggung jemari seseorang mengetuk kaca pintu mobil yang di kendarai Ryu.

Ryu tahu siapa dia dan langsung menurunkan kaca mobil nya.

"Tuan, anda di sini?" Ucap pria itu heran. Dia nampak berdiri dengan menyilangkan tangan dengan rapi.

Ryu mengecek setiap sudut.

"Kalian juga di sini?"

"Kami mengikuti kedua pria itu atas perintah tuan kami. Sepertinya akan ada sesuatu yang menarik setelah ini" Ujar nya nampak semangat.

"Simpan pikiran maniak mu itu. Tuan mu akan senang kalau kau sedikit cool!"

Ryu hampir menjitak pria itu tapi sayang tidak kena karena dia menghindar.

"Baik Tuan Ryu. Kalau begitu kami melanjutkan tugas dahulu karena kepala kami ini masih berharga!"

Sedikit tengil tapi jangan salah, pria muda itu salah satu pengintai terbaik sekaligus pengawal terbaik.

Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Epsb159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170
171 Eps 171
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
183 Eps 183
184 Eps 184
185 Eps 185
186 Eps 186
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Epsb159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170
171
Eps 171
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182
183
Eps 183
184
Eps 184
185
Eps 185
186
Eps 186

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!