Nafsu Sang Dewa

Nafsu Sang Dewa

Bab 1

"Uuukkhhh... Aakkhhh... Iiikkhhh..." des*han wanita yang berada dibawah tubuh Dewa membuat ia semakin bergairah melakukan hubungan seksualnya sampai ia berkeringat tak karuan.

"Lagi.. Lagi Beby.. Sebut nama ku.. Sebentar lagi ini akan keluar" Dewa semakin mempercepat hingga akhirnya cairan tersebut keluar membuat Dewa tersenyum senang mencium kening si wanita dengan puasnya. "Terima kasih beby, kamu memang yang terbaik".

Si wanita tersebut dengan manja menyentuh dada bidang Dewa menggunakan jemari lentik tangannya.

"Terima kasih Dewa, kamu juga berhasil membuat aku sampai seperti ini. Kamu menikmati tubuh ku kan?".

"Sangat honey, aku sangat menyukai semua anggota tubuh mu".

Lalu kedua orang itu berpelukan mesra diatas ranjang dengan tubuh tanpa dibaluti sehelai benangpun. Tidak lama setelah itu, mereka terlelap tanpa sadar kalau sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

DDDDRRRTTT... DDDDRRRTTT...

Kemudian Dewa menyambar ponselnya, ia melihat panggilan itu berasal dari Thomas sahabat masa kecilnya.

"Mmmm, ada apa Thomas?".

"Kamu dimana sekarang Dewa?".

Dewa melihat wanita yang berada disebelahnya itu, "Aku lagi di hotel" jawabnya membuat Thomas menebak kalau Dewa saat ini pasti sedang bercinta dengan wanita lagi.

"Bisakah kamu pergi sekarang juga dari sana? Aku sudah menemukan sekretaris yang kemarin kamu bicarakan dengan ku. Aku akan menunggu mu di tempat biasa".

"Jam segini?".

"Iya, buruan".

"Baiklah kalau begitu" Dewa menurunkan kedua kakinya dari atas ranjang, lalu segera memakaikan pakaiannya dan langsung pergi begitu saja tanpa berniat membangunkan si wanita tersebut.

Dan setelah Dewa pergi meninggalkan kamar hotel, si wanita itu membuka mata menatap kearah pintu yang sudah ditinggal pergi oleh Dewa begitu saja tanpa sepatah dua kata.

"Hhhmmss... Lagi-lagi dia pergi meninggalkan aku begitu saja".

Hingga kini Dewa tiba disana, ia langsung melihat Thomas duduk disalah satu meja kursi yang berada di ujung bersama dengan seorang wanita cantik nan anggun membuat Dewa tersenyum dalam diamnya.

"Cantik juga" batin Dewa.

Kemudian Thomas menyuruhnya duduk dihadapan mereka sembari memberitahu nama wanita yang akan menjadi sekretarisnya itu adalah Nana.

"Bagaimana menurut mu? Kamu menyukainya? Dia lulusan dari universitas luar negeri yang ada di Amerika Serikat dan dia juga mendapatkan nilai yang begitu sangat sempurna sehingga kamu tidak bakalan menyesal telah memilih dia".

Dewa tersenyum, "Baiklah, aku menyukainya. Mulai besok kamu sudah bisa bekerja di perusahaan ku dan juga..." Dewa menatap dari atas sampai bawah setiap lekukan tubuh Nana yang begitu sangat menggoda membuat Dewa junior yang berada di bawah terbawa suasana.

"Ada apa Dewa?" Thomas menebak kalau sahabatnya itu pasti sedang berpikir kalau Dewa sedang tertarik kepada Nana. "Baiklah, kalau begitu aku kesana sebentar. Kalian berdua boleh bicara".

"Mmmm" angguk Dewa membiarkan Thomas pergi meninggalkan mereka berdua. Hingga hanya mereka yang berada disana, dengan senangnya Dewa mengulurkan tangan kanannya agar mereka berjabat tangan seperti pada umumnya.

Sedangkan Nana yang belum mengetahui sifat asli Dewa yang seperti apa. Dengan senang hati ia pun membalas uluran tangan Dewa dengan sopan.

"Terima kasih tuan sudah bersedia menerima saya sebagai sekretaris tuan di perusahaan yang tuan pimpin".

"No no no" Dewa menggeleng kepala. "Harusnya aku yang berterima kasih banyak sudah mendapatkan sekretaris cantik seperti kamu".

Nana tertawa kecil, "Jangan memuji saya seperti itu tuan, saya merasa...

"Merasa apa?" suara Dewa terdengar begitu sangat seksi membuat Nana seketika tersipu malu dengan pipi merona segera memalingkan wajahnya agar Dewa tidak melihat. Namun sayangnya, Dewa yang menyadari akan hal itu langsung berpikir kalau Nana salah satu mangsanya. "Ada apa? Kenapa kamu tidak melihat ku?".

"Tidak" Nana mencoba menghentikan jantungnya yang berdetak tak karuan. Setelah itu ia baru melihat Dewa kembali, tetapi saat itu juga kedua bibir mereka malah bertemu tanpa ia sadari kalau Dewa tepat sekali berada dibelakangnya.

"Hahahaha.. Berhasil" tawa Dewa dalam hati.

Sedangkan Nana, ia membulatkan kedua matanya tidak percaya kalau bibirnya baru saja bertabrakan dengan bibir Dewa sampai ia rasanya ingin menghilang saat ini juga dari hadapan Dewa.

"Ya Tuhan, apa yang baru saja aku lakukan?".

Lalu Dewa tersenyum melihat kedua pipi Nana yang memucat, ia tau kalau wanita yang berada dihadapannya itu pasti sangat ketakutan. Padahal itu semua adalah ulahnya, dan itu sangat ia sukai.

Kemudian Nana menutup wajahnya, ia merasa sangat buruk dan langsung meminta maaf kepada Dewa dengan penuh penyesalan berharap kalau Dewa tidak berpikir kalau ia sedang memanfaatkan kesempatan ini.

"Tidak apa-apa, harusnya aku yang minta maaf sudah lancang".

"Tidak tuan, saya yang salah. Saya yang salah tidak menyadari kalau tuan berada di belakang ku. Sekali lagi saya minta maaf, benar-benar minta maaf".

"Ya sudah, kalau begitu kita berdua sama-sama salah. Terus, kamu pulang sama siapa? ini sudah hampir jam 12 malam. Kalau kamu tidak keberatan aku akan mengantar mu sampai kerumah".

Nana melihat samping kiri kanannya seperti sedang mencari seseorang.

"Kamu mencari Thomas?".

"Iya, dimana dia?".

"Dia tidak akan kemari lagi. Ayo, aku akan mengantar mu".

"Tapi... Bagaimana bisa tuan tau kalau dia tidak akan kemari lagi? Saya takut saya malah merepotkan tuan".

"Aku tau karna dia sahabat ku sejak dari kecil".

Dan lagi-lagi Nana mencoba mencari keberadaan Thomas di dalam sana, dan benar saja seperti yang Dewa katakan kalau ia tidak melihat Thomas berada disana lagi.

"Tapi saya, apa benar-benar tidak akan merepotkan tuan?".

"Tidak" jawab Dewa tersenyum.

"Kalau begitu aku ucapkan terima kasih banyak tuan".

Keduanya lalu pergi meninggalkan restoran dan Thomas yang menyadari keduanya pergi hanya bisa tersenyum geleng kepala karna ia tau betul seperti apa sahabatnya itu sebenernya.

"Ada apa Thomas? Kenapa kamu berdiri disini?" Eva adalah tunangan Thomas yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan mereka.

"Tidak apa-apa Eva, aku hanya melihat Dewa saja sudah pergi mengantar wanita yang akan menjadi sekertaris ya itu".

"Siapa?" Eva penasaran melihat kearah pandangan mata Thomas. "Wanita itu siapa Thomas? Kamu mengenalnya?".

"Tidak, aku tidak mengenalnya siapa. Tapi aku yang mempekerjakan dia untuk menjadi sekretaris Dewa".

"Benarkah? Terus kamu bertemu dimana dengan wanita itu?".

"Di pesawat, dia datang dari Amerika mencari pekerjaan. Ketepatan kemarin Dewa menyuruh ku mencari sekretaris untuknya, jadi aku mengusulkan dia saja".

"Oh, tapi sepertinya wanita itu sangat cantik. Aku jadi berharap agar Dewa jatuh cinta lagi seperti dulunya. Tapi.. Tapi aku takut Dewa akan kecewa untuk yang kedua kalinya".

"Mmmm, aku juga sangat ingin sekali Dewa kembali seperti dulu".

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjutkan Thor 😝😎💪👍🙏

2023-11-19

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Kliatanx Novel ini mantaabb, bikin semangat bacanya...pantau dulu laahh... semoga ga bikin bosan..😝😄💪👍👍

2023-11-19

1

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjuuuuutt Thor 😛😀💪👍🙏

2023-11-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!